Share

Bab 29

Ana melirik suaminya yang baru saja masuk kamar. Ingin rasanya dia bertanya semalam pria itu tidur di mana. Karena sampai dia tertidur Arjuna tidak kembali, begitu pun saat pagi tidak didapatinya sang suami yang biasanya tidur di sisi kiri tempat tidur.

Menimbang-nimbang sebentar, Ana menggerakkan telapak kaki yang menapak di karpet super tebal. Sementara matanya masih mengawasi Arjuna yang berdiri di depan lemari. Baru saja keberaniannya muncul, langsung luntur begitu saja saat melihat raut tidak bersahabat sang suami.

Pria itu bahkan membanting pintu sebelum menghilang di balik pintu kamar mandi. Dia merasa hubungan mereka kembali ke set awal. Dingin dan kaku.

Merasa bahwa niat mengajak Arjuna bicara merupakan kegiatan sia-sia, Ana memutuskan untuk keluar kamar. Biarlah kalau Arjuna marah. Toh, setelah semalaman berpikir, menurutnya memang tidak ada yang sama dengan kalimatnya kemarin.

Dan soal perasaannya? Lebih baik disingkirkan sejenak. Belum waktunya dia memupuk perasaan itu, m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status