"Angin mah bertiup dari mana-mana. Ada saja angin yang berhembus ke sini.”Nenek mendorong tangan Calvin yang hendak memapahnya, "Nggak perlu kamu bantu, nenekmu masih kuat. Nggak akan mati sampai kalian semua menikah dan punya anak.""Kalau gitu aku nggak akan menikah dan punya anak, biar Nenek bisa hidup sampai dua ratus tahun."Kata-kata Calvin belum selesai, Nenek langsung memukulnya."Bocah nakal, hari ini aku datang ke sini sama kakakmu, mau ngomongin hal penting buat hidupmu.”Calvin terdiam.Apa sekarang dia masih punya kesempatan untuk melarikan diri?Tentu saja tidak.Calvin segera membantu neneknya duduk di sofa, lalu berjongkok di depan Nenek sambil memijat kakinya dengan rasa ingin tahu dan sedikit gugup, "Nenek, suka sama siapa? Orangnya aku kenal nggak?”Calvin sadar beberapa waktu terakhir, sang Nenek selalu memperhatikan dirinya.Karena dia adalah anak kedua, maka setelah kakaknya menikah, itu berarti giliran Calvin tiba."Nenek, aku mau bilang dulu, ya. Aku nggak mau
"Memangnya dia cewek?” tanya Calvin sambil menunjuk ke pria tampan di dalam foto."Dia sama adik laki-lakinya itu anak kembar identik. Mereka dibesarkan kayak anak laki-laki semua. Makanya kepribadiannya jadi kayak laki-laki. Orang-orang sampai nganggap dia itu pewaris utama keluarga mereka.”"Gimana Nenek bisa tahu kalau dia itu perempuan?”Calvin pernah mendengar tentang Aileen, juga pernah melihat fotonya. Sekilas, Aileen memang terlihat seperti seorang pria, tetapi dia tidak sedang menyengaja menyamar. Aileen suka berpakaian netral. Karena bentuk tubuhnya yang “rata”, makanya orang-orang keliru mengira dia adalah seorang pria.Namun, pria tampan di foto tidak sama seperti Aileen. Di foto itu dia sengaja mengenakan pakaian laki-laki. Alisnya tebal, ekspresinya serius dengan tubuh tinggi besar. Dengan setelah jas lengkap, siapa pun pasti mengira dia adalah seorang pria.Calvin membalik foto lainnya. Di belakang foto ada informasi tentang orang tersebut.Rika, 28 tahun, "anak tertua"
"Nggak ada lagi. Nenek cuma bantu pilihin pasangan buat kamu sama Ricky saja. Yang lain tidak perlu buru-buru," ujar Nenek.Calvin berusaha menyeret adik-adiknya yang lain dengan berkata, "Lah, selain Sandy yang masih di bawah umur, sama Nicho yang usianya baru saja dua puluh tahun, yang lainnya ‘kan sudah masuk usia legal menikah, Nek. Nenek, jangan pilih kasih gitu dong. Suruh mereka semua menikah. Dengan begitu, Nenek jadi punya lebih banyak calon menantu. Peluang punya cucu perempuan juga makin besar, ‘kan?”Nenek berkata, "Nenek harap Olivia bisa kasih cucu perempuan. Peramal bilang kalau anak pertama Olivia nanti pasti perempuan.”Calvin berkata, "Sejak kapan Nenek percaya tahayul gitu?”"Sejak kakakmu benar-benar jatuh cinta sama Olivia, Nenek mulai percaya. Ini ilmu mistis peninggalan nenek moyang kita, loh. Kalau kamu bisa benar-benar paham, pasti ada yang bisa dipegang.”Setelah Nenek selesai bicara, dia berdiri, "Ya sudah, Nenek nggak ganggu kamu lagi. Nenek mau lihat-lihat
“Ibu Direktur.”Kedua resepsionis yang berada di lobi depan langsung menyapa dan tersenyum sopan begitu melihat Olivia datang.Olivia tersenyum ramah, membalas senyuman mereka berdua. Kedua resepsionis itu selalu memperlakukan Olivia dengan baik.Salah seorang resepsionis itu berjalan keluar dari balik meja mereka, lalu mengantar Olivia menuju lift, sambil melirik ke arah tempat makan siang kedap udara yang dibawa oleh Olivia.“Akhir-akhir ini lambung Stefan sedang bermasalah, aku mau mengantarkannya makan siang. Sebentar lagi waktu istirahat, ‘kan?”Olivia sengaja datang lebih cepat.Resepsionis di depan bertanya dengan khawatir, “Oh, lambung Pak Stefan belakangan ini lagi sakit, yah? Kalau begitu harus banyak istirahat.”Dalam hatinya, Resepsionis itu berkata, Direktur Utama mereka, setiap hari bekerja terus menerus dari pagi hingga malam, tidak pernah makan tepat waktu. Rata-rata Shelvi yang membeli makan siang untuk Pak Stefan. Namun karena kesibukan Pak Stefan, makanan itu dilupak
“Olivia, Kenapa kamu nggak bilang ke aku kalau mau datang. Aku kan bisa menjemput kamu di bawah.”Stefan buru-buru mengambil dua buah kotak makan siang kedap udara yang dibawa oleh Olivia, seolah takut kotak-kotak makan siang itu dapat membuatnya kelelahan. Kemudian menaruh kotak-kotak makan siang itu di atas meja kantornya dan menarik tangan Olivia menuju sofa.Pria itu terus menerus menatap Olivia dengan pandangan berapi-api.Calvin berani bersumpah, kalau kedua bola mata kakaknya ini bisa dilepas dan ditempelkan di tubuh Kakak Iparnya, pasti Kakaknya sudah melakukan hal tersebut sejak awal.“Ini bukan pertama kalinya aku datang ke kantormu, nggak usah jemput aku. Aku membawakanmu makan siang, cepat dimakan selagi panas. Setiap hari harus makan tepat waktu, agar lambung kamu nggak sakit lagi.”Stefan tersenyum hingga matanya mengecil, “Terima kasih, istriku.”Olivia tertawa melihat tingkah laku pria itu, dirinya tidak dapat menahan diri untuk tidak mencubit wajah Stefan. “Apakah peru
Saat ini, Stefan tertarik ingin melihatnya karena Olivia berada di sana.Ada berita hangat terbaru tentu saja Stefan harus berbagi gosip tersebut kepada istri kesayangannya.Calvin juga tidak bodoh. Mana mungkin dirinya tidak tahu bahwa Kakaknya bermaksud untuk menceritakan gosip kepada Kakak Iparnya mengenai perjodohannya dan Ricky.Kakaknya sedang mengorbankan adiknya hanya demi membuat Kakak Iparnya ini senang.Calvin menyodorkan kedua foto itu kepada Kakaknya, sambil mencaci maki dirinya sendiri di dalam hati. Jelas-jelas Kakaknya sedang mengorbankan dirinya sendiri untuk membuat hati Kakak Iparnya gembira, dirinya malah mengikuti dengan patuh.Semoga saja, suatu hari kelak apabila hubungan percintaannya sedang tidak lancar, kedua pasangan ini dapat membantunya.Cih! Apa yang sedang dipikirkan olehnya!Hubungan percintaannya pasti berjalan dengan lancar.Yang terpenting dirinya tidak buru-buru untuk menikah, tidak menutupi identitas dirinya sendiri, tidak membohongi orang, dijamin
Calvin kembali teringat bahwa tinggi badan adiknya itu adalah 190 cm, akhirnya dia pun mengerti pengaturan Neneknya ini.Dirinya sendiri tidak sampai 180 cm, tinggi badannya hanya 176 cm. Kalau dia dan Rika bersama, maka Rika akan lebih tinggi daripadanya.Diantara mereka sembilan bersaudara, adik ketiganya lah yang memiliki badan paling tinggi.“Perempuan yang menyamar menjadi pria pasti akan ada kekurangannya, perempuan nggak mempunyai jakun.”Olivia menatap foto Rika dengan penuh semangat. Mengapa ada perempuan yang menyamar menjadi pria selama 20 tahun?“Olivia, dia bisa menggunakan jakun palsu.”Olivia, “….”Banyak hal yang dirinya masih belum tahu.“Siapa lagi Aileen ini?” tanya Olivia kembali dengan penasaran.Stefan langsung berinisiatif untuk menjelaskan. “Anak paling besar dari Direktur Sarana Group di Kota Aldimo. Nasibnya sangat malang, selain adik perempuannya, semua orang di keluarganya meninggal. Sehingga dirinya mau nggak mau harus menjadi penerus bisnis keluarga, melew
Stefan dan Calvin sama-sama menuduh perbuatan Nenek di dalam hati mereka, “Nenek nggak akan mungkin melakukan hal yang belum pasti.”Stefan menarik kembali foto Reka dari tangan istrinya dan mengembalikannya ke Calvin, setelah itu, dia kembali mendelik dengan tajam kepada adiknya.Calvin, “Kakak, Kakak Ipar, aku balik dulu, kalian mengobrol saja dengan tenang. Kakak, kamu makan yang banyakan sedikit!”Dasar pelit!Padahal Kakak Ipar sudah mengatakan bahwa sayur yang dibawanya cukup untuk dimakan oleh mereka berdua, tapi Kakaknya tetap tidak mengijinkannya untuk ikut makan bersama!Akhirnya dirinya hanya bisa mencari alasan untuk pergi dari sana tanpa membuat Kakak Iparnya menyadari bahwa ini adalah paksaan dari Kakaknya yang pelit itu.Setelah Calvin meninggalkan ruangan tersebut, hanya Stefan dan Olivialah yang tersisa di dalam ruang Direktur.“Olivia, apa kamu sudah makan?”“Aku tadi sudah makan dulu, sehabis itu baru ke sini mengirimkan makanan untukmu.”Olivia tidak akan membuat pe