Share

Bab 965

Penulis: Anggur
Stefan dan Calvin sama-sama menuduh perbuatan Nenek di dalam hati mereka, “Nenek nggak akan mungkin melakukan hal yang belum pasti.”

Stefan menarik kembali foto Reka dari tangan istrinya dan mengembalikannya ke Calvin, setelah itu, dia kembali mendelik dengan tajam kepada adiknya.

Calvin, “Kakak, Kakak Ipar, aku balik dulu, kalian mengobrol saja dengan tenang. Kakak, kamu makan yang banyakan sedikit!”

Dasar pelit!

Padahal Kakak Ipar sudah mengatakan bahwa sayur yang dibawanya cukup untuk dimakan oleh mereka berdua, tapi Kakaknya tetap tidak mengijinkannya untuk ikut makan bersama!

Akhirnya dirinya hanya bisa mencari alasan untuk pergi dari sana tanpa membuat Kakak Iparnya menyadari bahwa ini adalah paksaan dari Kakaknya yang pelit itu.

Setelah Calvin meninggalkan ruangan tersebut, hanya Stefan dan Olivialah yang tersisa di dalam ruang Direktur.

“Olivia, apa kamu sudah makan?”

“Aku tadi sudah makan dulu, sehabis itu baru ke sini mengirimkan makanan untukmu.”

Olivia tidak akan membuat pe
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 966

    Setelah Stefan merasa cukup kenyang, pria itu mengambil tangan Olivia dan memainkannya, sambil bertanya kepada perempuan itu.Waktu itu ketika mereka bertemu dengan Aksa, dia mengatakan bahwa mereka masih belum dikarunia anak walaupun sudah menikah bertahun-tahun. Namun sekarang, Tiara akhirnya hamil juga.Sementara Olivianya, entah sejak kapan akan hamil?Sebenarnya Stefan tidak terburu-buru untuk mempunyai anak, dirinya sangat menyukai proses pembuatan anak tersebut.Setelah berpuasa begitu lama, seluruh sel di tubuh Stefan seolah sedang menuntutnya untuk memakan Olivia sekarang juga.Sayangnya, dirinya harus kembali menahan diri dan berpuasa.Stefan menarik tangan istrinya dan memperhatikan dengan teliti bekas luka di jari Olivia. Setelah memastikan bahwa penyembuhannya cukup baik, pria itu membungkukkan punggungnya dan mencium dengan lembut jari tersebut.Luka ini adalah kesalahannya, hingga membuat perempuan yang dicintainya terluka.“Aku sudah menelepon Kakakku, katanya Kakak aka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 967

    Nenek Sarah berkata kepada Odelina, “Kalian berdua kakak beradik nggak ada yang tahu bagaimana cara memanfaatkan nama keluarga Adhitama untuk kepentingan kalian pribadi. Kalau kamu setuju, aku akan mengutus mereka datang ke sini untuk membantu, aku jamin bisnis kamu pasti akan langsung berkembang pesat.”Kesembilan putra keluarga Adhitama datang untuk makan di restoran itu, sama saja seperti iklan berjalan.Namun Odelina pasti tidak mau menerima hal seperti ini.“Nenek, kami hanya ingin mengandalkan diri kami sendiri. Bibi juga selalu bilang ingin membantuku, tapi aku terus menolaknya, mungkin hal ini akan membuat Olivia merasa lebih tertekan.”“Nenek, apa Nenek sudah makan? Kalau Nenek nggak keberatan, ayo kita makan bersama.”Odelina menyuapi anaknya terlebih dahulu, sehingga dia sendiri juga belum sempat makan.Nenek Sarah langsung berkata terus terang, “Sepertinya aku sudah lama nggak makan bersama, aku nggak pernah merasa keberatan untuk makan bersama kalian. Makan bersama kalian,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 968

    Yanti meletakkan sendok dan garpunya. Dia sudah kenyang.Daniel berkata dengan setuju, “Iya, Russel sangat pintar.”“Lalu, kamu masih kasih Russel mainan kincir angin untuk dimainkan? Kalau kamu mau kasih mainan, kasih mainan yang edukatif. Kamu selalu memberinya kincir angin, sama sekali nggak kreatif. Kamu nggak lihat Russel cuma mau makan, nggak mau main kincir angin darimu itu?”Teman cucunya ini sama saja dengan cucunya.Selain Reiki. Anak itu pintar ngomong.Yanti masih tidak yakin apakah Daniel memiliki perasaan pada Odelina, tapi dia yakin Daniel sedang berusaha untuk membuat Russel menyukainya, seperti ingin Russel memanggilnya dengan sebutan “Papa”.Yanti tidak tahu, sebenarnya Daniel hanya sangat menyukai anak itu.Daniel berkata dengan canggung, “Aku belum pernah menjaga anak-anak sebelumnya, jadi aku nggak tahu mainan apa yang disukai anak-anak. Sebelumnya waktu aku membelikan Russel kincir angin, dia sangat senang, dan bahkan memintaku untuk menggendongnya. Kupikir dia su

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 969

    Sarah merasa beruntung Daniel bukan cucunya.Dia saja sudah menghela napas kalau memikirkan cucu tertuanya itu.Orang-orang yang sejenis memang berkumpul bersama.Daniel adalah teman baik Stefan. Itu berarti kedua anak itu memiliki banyak kesamaan.Setelah mendiskusikan tagihan listrik dan air restoran Odelina dengan kepala pelayannya, Daniel menutup telepon dan berkata kepada Odelina, “Jumlahnya pas.”Dia mengeluarkan dompetnya, memasukkan uang sewa yang baru saja dia terima itu ke dalam dompet, lalu berkata kepada Odelina, “Lain kali kalau mau bayar uang sewa, langsung transfer ke kepala pelayanku saja, atau transfer ke aku juga boleh. Aku akan menyuruh kepala pelayanku untuk mencatatnya.”Odelina bergumam mengiyakan dan menjelaskan, “Aku juga mentransfernya bulan lalu, tapi kali ini, rekeningku yang satu lagi nggak ada saldonya. Jadi, aku bawa buku rekening yang lain ke bank untuk menarik uang cash. Setelah membayar semua biaya dekorasi, uangnya masih cukup untuk bayar uang sewa, ja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 970

    Daniel membungkuk dan menyentuh kepala Russel, lalu berkata pada Sarah, “Nenek Sarah, aku pergi dulu, ya.”Setelah Sarah menggumam mengiyakan, dia cepat-cepat pergi.Sarah memandangi pria itu menyetir mobilnya pergi, lalu menoleh pada Odelina. Odelina sudah duduk kembali di meja kasir, mengeluarkan buku catatan kecil dan kalkulator. Dia menghitung sudah berapa uang yang dia keluarkan sejak menyewa gedung ini dan setelah direnovasi dan didekorasi sampai sekarang.Sarah terdiam. Sepertinya dia yang salah sangka.Odelina tidak menyukai Daniel.Namun, Sarah tetap duduk di seberang Odelina dan bertanya dengan ragu-ragu, “Odelina, apa rencanamu ke depannya?”“Aku berharap 'Makan Sepuasnya' bisa membuka banyak cabang di seluruh negeri.”“Bisnis itu penting, tapi bagaimana dengan kehidupan pribadimu? Tahun ini kamu baru berusia 31 tahun, masih sangat muda. Kamu nggak mau memikirkannya? Apa yang Nenek bilang itu benaran, asalkan kamu mau, Nenek akan mengenalkan satu pria yang setia, cakap dan b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 971

    Kemungkinan Odelina dan Daniel bersama … sangat kecil.Odelina juga tidak ingin menjadi menantu keluarga kaya. Dia dan adiknya tidak memiliki ambisi sebesar itu.Sarah pun melupakan idenya itu.Setelah keluar dari toko Odelina, Daniel kembali ke kantor Lumanto Group. Setelah memasuki ruang kerjanya, dia berbaring di sofa dan mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan ke Stefan.Sekarang sedang waktu istirahat makan siang, jadi di kantor sangat sepi.Dia bertanya kepada Stefan, “Aku ganggu, nggak?”Stefan membujuk istrinya untuk tetap berada di kantor untuk menemaninya istirahat makan siang. Dia sedang tidur nyenyak, tetapi terbangun karena ada pesan dari Daniel.Kalau Daniel bukan temannya, dia mungkin bisa pergi ke seberang telepon dan menghajar pria itu.Olivia belum bangun. Stefan mengecup bibir istrinya itu, lalu mengambil ponselnya dan berjalan keluar dari ruangan dengan pelan. Dia berjalan ke sofa dan berbaring seperti Daniel.“Ada masalah?”Setelah menerima pesan balasan temann

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 972

    “Aksa mungkin sudah membelinya.”Mereka tetangga sebelah. Kalau Aksa membeli vila keluarga Nurwela yang ada di sebelah vilanya, lalu merobohkan tembok yang mengelilingi kedua vila, kedua vila jadi bisa terhubung, sehingga memperluas area vila keluarga Sanjaya.Keluarga Sanjaya tidak kekurangan uang. Kalau Aksa mau membelinya, siapa yang bisa merebut vila itu darinya?“Kalau kamu tertarik, aku akan membantumu mencari tahu sekarang. Tunggu, ya.”Setelah membangunkan temannya, Daniel merasa bersalah dan ingin melakukan sesuatu untuk menebusnya.Dia pun kepikiran hal ini.Dia menggunakan ponselnya yang lain untuk menanyakan hal itu pada orang lain. Dia langsung mendapat jawabannya dengan cepat. Vila itu sudah dibeli orang.Daniel pikir mungkin Aksa yang membelinya. Dia menanyakannya pada orang itu, tapi orang itu bilang dia tidak tahu siapa yang membelinya, yang jelas bukan Aksa. Aksa juga ingin membeli vila keluarga Nurwela untuk memperluas vila sendiri, tapi dia terlambat. Vila keluarga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 973

    Olivia bersandar ke pelukan Stefan. Dia menguap dan berkata, “Ada sesuatu yang lupa kuberitahukan padamu.”“Ada apa?” Stefan sangat peduli dengan apa yang dikatakan istrinya, meskipun itu masalah kecil.“Sanak keluargaku yang ada di kampung itu memikirkan cara aneh, berniat menyuruh adik sepupuku untuk melakukan operasi plastik agar terlihat seperti aku, kemudian menggantikanku menjadi menantu keluarga Adhitama.”Raut muka Stefan menjadi masam.“Sepupuku itu seumuran denganku. Papanya agak mirip dengan papaku, dan kami berdua mirip papa kami. Jadi, aku dan dia cukup mirip. Banyak yang bilang begitu waktu kami masih kecil.”“Sejak orang tuaku meninggal, aku juga sudah belasan tahun nggak bertemu dengannya. Aku juga nggak tahu dia seperti apa sekarang.”Stefan berkata dengan wajah dingin, “Orang-orang itu benar-benar aneh. Oliv, apa papamu benar-benar putra kandung kakek nenekmu?”“Itu nggak penting lagi. Anak kandung kalau ketemu dengan orang tua yang pilih kasih, hidupnya juga nggak ak

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3637

    Meski disindir oleh ibunya, Felicia tetap tak goyah. Dia berkata, “Tentu saja aku perhatian sama mamaku sendiri. Mau sejahat apa pun, aku tetap bakal peduli.”“Memangnya aku apain kamu? Apa aku ada jahat sama kamu selama ini. Kalau kamu bukan anak kandungku, dari apa yang sudah kamu lakukan selama ini, punya sembilan nyawa pun nggak cukup.”“Iya, iya. Aku seharusnya berterima kasih karena karena aku masih dikasih hidup.”Mendengar itu, Patricia refleks mengangkat tangannya untuk memukul Felicia.“Waduh.”Felicia sengaja menjerit kesakitan, lalu menutup bagian bagian yang terpukul dan berjongkok di lantai. Patricia kaget melihatnya dan memelototinya. “Aku cuma mukul kamu pelan memangnya bikin tangan kamu patah? Dasar cengeng, begitu saja sampai teriak.”“Aduh … sakit! Sakit banget!” Alih-alih menanggapi ibunya, Felicia terus menjerit kesakitan sambil memegangi bagian tubuhnya yang tadi dipukul.Seketika Patricia terdiam untuk beberapa saat. Lalu dia berjongkok untuk memeriksa tangan Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3636

    “Vandi, menurut kamu, besok mamaku bakal apain aku? Apa dia bakal membiusku lagi? Atau bikin aku pingsan?”Vandi terdiam. Dia dapat memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Felicia tak berdaya, tetapi dia tidak tahu cara mana yang akan Patricia gunakan. Felicia pun tidak menanya lebih jauh. Dia tahu ibunya suka berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Lagi pula Vandi bukan asistennya Patricia. Tidak mungkin dia langsung tahu apa saja yang Patricia rencanakan.“Sudah malam, kamu istirahatlah dulu. Aku juga sudah mau tidur.”Felicia mengirimkan pesan kepada Vandi untuk segera beristirahat. Dia meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping kasur dan mematikan lampu kecil. Hanya saja, terlalu banyak hal yang mengusik hati Felicia, membuat dia kesulitan untuk tidur meski sudah berguling ke sana kemari cukup lama.Entah sudah berapa menit berlalu Felicia pun masih tidak bisa tidur, akhirnya dia pun duduk dan menyalakan lampu kecil, mengambil ponselnya dan melihat jam yang ternyata sudah m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3635

    Vandi menjawab, “Kalau diselidiki sekarang pun nggak akan dapat apa-apa, waktunya terlalu mepet. Bu Patricia sudah menyuruh pelayan rumah pergi ke rumah keluarga Arahan untuk mengantar undangannya supaya besok malam Bu Yuna dan yang lain datang. Dia juga mengundang beberapa anggota keluarga Gatara yang lain. Kurasa kalau Bu Patricia mau beraksi, pasti akan dia lakukan besok di pesta.”Undangan perjamuan yang Patricia adakan kali ini berbeda dengan yang pertama kali. Pertama kali dia mengundang Odelina, lalu Ricky dan Rika juga datang. Meski Patricia mau menghabisi Odelina dalam perjalanan sesuai dengan rencananya, sayang upaya itu gagal.Setelah itu, Patricia dan Odelina sempat beberapa kali bertemu, tetapi Patricia sudah tidak lagi mengundang Odelina ke rumah. Dalam perjuaman kali ini ada banyak yang datang dari Mambera. Yang datang semuanya adalah orang-orang kaya dan penting. Tanpa perlu ditanya pun sudah tahu kalau mereka datang bertujuan untuk memberi dukungan kepada Odelina.Alas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3634

    “Kalau ada waktu, Stefan juga suka baca-baca buku mengasuh anak supaya ada pengetahuan dasar untuk jadi papa.”Mulan tertawa, “Sama kayak Yose dulu.”Tak heran meski Stefan dan Yose jarang berhubungan, mereka saling percaya satu sama lain. Bisnis yang mereka jalani juga makin lama makin makmur. Mereka berdua adalah tipe orang yang serupa.Sekali lagi Olivia dan Mulan saling bertatapan dan bertukar senyum. Kebahagiaan mereka terpancar dengan sangat jelas melalui sorot mata. Baik itu Stefan atau Yose, mereka berdua adalah pria yang luar biasa, dan sama-sama bertanggung jawab sebagai kepala keluarga.Mereka begitu sibuk, tetapi tetap tidak melupakan keluarga dan anak istri. Mereka tetap bekerja keras menunaikan tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang baik. Sebagai istri mereka berdua, Olivia dan Mulan merasa sangat bahagia. Pantas saja begitu banyak wanita lain di luar sana yang menambakan mereka.“Kamu juga cepat tidur, deh. Good night.”“Good night.”Setelah mengucapkan selamat malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3633

    Dokter Panca mau Liam untuk menyalin tidak masalah, asal jangan terlalu banyak sehingga mengganggu waktu istirahat dan bermainnya. Sekarang sudah masuk musim liburan dan anak-anak seharusnya bisa bermain dengan gembira. Seiring dengan berjalannya usia, waktu untuk bersenang-senang akan makin berkurang. Studi dan karir menjadi prioritas, yang mana otomatis akan memotong waktu bermain.Dengan khawatir Liam bertanya, “Mama, apa Kakek Guru bakal dengar permintaan Mama? Dokter Kellin lagi nggak di rumah. Kalau Dokter Kellin yang ngomong pasti Kakek Guru mau dengar.”“Tenang saja, Dokter Panca pasti mau dengar,” kata Mulan dengan hangat. “Apa pun yang terjadi, kamu tetap anak Mama. Sekeras apa pun Dokter Panca, dia tetap harus mendengar pendapat dari orang tua murid. Sudah, tidur, gih. Besok pagi jangan lupa latihan. Habis sarapan, baru kamu lanjutkan tugas menyalinmu. Habis itu baru boleh main sama Russel. Sorenya juga sama, habis tidur siang, kerjain dulu tugasmu selama satu jam, baru sisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3632

    Orang lain tidak pernah ada yang mengatakannya terang-terangan, dan Olivia juga anggap saja tida tahu apa-apa. Toh makin bahagia hidupnya, orang lain yang makin iri padanya.“... Sayang, sudah malam, nih. Kamu cepat tidur, deh. Kamu mungkin belum mau tidur, tapi anak kita sudah mau,” kata Stefan. Dia buru-buru mengganti topik obrolan dan membujuk istrinya untuk segera tidur. Namun di satu sisi, dia belum ingin menyudahi percakapannya dengan istri tercinta. Namun akhirnya Olivia-lah yang mengakhiri pembicaraan mereka.Setelah meletakkan ponselnya, Olivia mengelus perutnya sambil berkata kepada anak yang masih di dalam perutnya itu, “Sayang, Papa nggak mau jujur sama Mama. Walaupun maksudnya baik, dia tetap saja berbohong.”Setelah keheningan sesaat, Olivia berkata lagi, “Tapi kita nggak boleh nyalahin Papa. Dia berbohong demi kebaikan kita. Sekarang Mama nggak boleh gegabah karena harus menjaga kamu. Semua orang yang sayang sama kamu nggak mau Mama kenapa-napa. Sayang, menurut kamu, Pap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3631

    Sementara itu di kamar sebelah, setelah Russel pergi, sekarang giliran Olivia yang mengobrol dengan Stefan.“Sayang, kamu bawa Russel main di rumahnya keluarga Junaidi saja. Biar dia main di sana sampai puas tanpa perlu mikir apa-apa. Kalau aku sudah selesai, aku jemput kalian di sana,” kata Stefan.“Muka kamu kelihatannya capek banget. Kamu yang lebih butuh istirahat dari aku. Tugas yang bisa dioper ke orang lain dioper saja, nggak perlu semuanya kamu yang kerjain sendiri,” ujar Olivia membalas. “Kalau semuanya kamu yang kerjain sendiri pasti capek banget. Jangan pikir mentang-mentang masih muda jadi boleh bergadang. Kebanyakan bergadang nanti jadi cepat tua dan malah kasih dampak buruk ke badan kamu. Risiko meninggal tiba-tiba juga jadi meningkat. Stefan, kamu harus ingat, sekarang kamu nggak sendiri lagi. Kamu punya istri dan sebentar lagi punya anak. Aku dan anak kita menunggu kamu pulang.”“Iya, Sayang. Tenang saja. Aku selalu ingat kamu waktu mengerjakan apa pun. Aku bisa melindu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3630

    “Mama kamu sudah sibuk seharian pasti butuh istirahat, kita kasih dia waktu untuk istirahat sebentar, ya.”Russel sejenak berpikir, lalu dengan berat hati dia menyahut, “Oke, kalau begitu aku mau tidur dulu. Besok pagi baru aku telepon Mama. Tante Olivia, besok bangunin aku, ya.”“Oke. Jam 7.30 besok Tante bangunin, ya. Seharusnya jam segitu mama kamu lagi sarapan,” ujar Olivia.Dengan berat hati Russel melambaikan tangannya sambil berpamitan dengan Stefan, dia lalu meninggalkan amarnya Olivia dan kembali ke kamar tidur dia dan Liam.Di kamarnya Liam sedang menyalin nama-nama obat beserta khasiat dan larangan penggunaan dari setiap jenisnya. Saat melihat Russel kembali, dia langsung mengangkat kepalanya dan bertanya, “Russel, kamu sudah ketemu sama mama kamu?”Russel menghampiri dan melihat nama obat yang Lam tulis. Hanya sedikit saja huruf yang bisa dia baca. “Mama masih sibuk, jadi nggak ada waktu untuk ngobrol. Tante Olivia suruh aku untuk istirahat dulu. Besok pagi baru aku bisa ng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3629

    Tanpa pikir panjang Russel menjawab,”Jelas suka, dong! Aku suka Om Daniel. Asyik juga nambah satu papa lagi. Orang lain cuma punya satu papa, aku punya dua.”Pada saat awal-awal Daniel mencari tahu apakah Russel menginginkan ayah baru, Russel bilang kalau dia sudah punya ayah. Dia tidak ingin serakah, satu ayah saja sudah cukup. Sekarang ketika Russel sudah lebih besar, dia mulai membangun hubungan ayah dan anak dengan Daniel, dan sekarang dia sudah bisa menerima Daniel sebagai ayah barunya. Di luar itu, saat ini hubungan Russel dengan Daniel justru lebih dekat dibandingkan ayah kandungnya.Alasan utamanya adalah karena keluarga Pamungkas suka membuat masalah yang perlahan mengikis hubungan mereka dengan Russel. Russel sekarang masih kecil. Sebenarnya asal keluarga Pamungkas mau memperlakukan Russel dengan baik dan tidak memanfaatkannya untuk mendapat keuntungan pribadi, dan benar- benar menyayangi Russel dengan tulus, Russel juga pasti akan senang dengan mereka. Jika menunggu sampai R

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status