Share

Bab 945

Penulis: Anggur
“Ayo, masuk dulu,” ajak Odelina.

Stefan masuk ke dalam rumah Odelina sambil membawa barang-barangnya. Kemudian dia meletakkan barang bawaannya di atas meja teh dan berjalan menghampiri Olivia yang sedang menonton TV.

“Stefan, ambil sendiri apa yang kamu mau, ya,” ujar Odelina sambil berjalan masuk ke dalam kamarnya meninggalkan pasangan suami istri itu di ruang TV.

“Kamu beli apa, sih?” tanya Olivia sambil menarik kantung belanjaan yang Stefan bawa.

Olivia langsung terdiam ketika melihat isi dari barang bawaan Stefan. Olivia memaklumi jika Stefan memerintahkan orang untuk memata-matainya. Namun, sekarang Olivia benar-benar kesal. Stefan seenaknya saja membeli susu ibu hamil untuk Olivia. Padahal Olivia belum mengatakan apa pun kepada Stefan perihal masalah ini.

Untung saja, Stefan tidak membeli satu truk suplemen untuk Olivia. Mungkin dia terlalu terburu-buru, jadi tidak ingat kalau dia bisa membeli satu truk suplemen untuk istrinya tercinta yang dia kira sudah hamil.

“Aku belum bisa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 946

    Makanan cepat saji yang dibungkus itu diberikan kepada Olivia, kemudian berkata, “Den Stefan belakangan kerjanya terlalu keras. Makannya jadi nggak teratur. Tiap kali diberi makanan, dia selalu lupa buat makan.”Olivia menerima bungkusan makanan itu, kemudian berkata. “Oke. Aku akan ingatkan dia.”Dimas membungkuk, berterima kasih. Setelah menutup pintu kamar, Olivia mengambil napas dalam-dalam untuk menahan perasaan sedih dan marahnya, lalu masuk ke dapur. Di sana, Olivia melihat Stefan yang bertumpu pada kompor dengan satu tangan sambil menekan perutnya dengan tangan yang lain, terlihat sedang kesakitan."Sakit perut, ‘kan?" Suara dengan nada sedikit marah terdengar.Tanpa melihat pun, Stefan tahu bahwa Olivia lah yang datang. Stefan segera berdiri tegak. Apa daya, rasa sakit dari perutnya membuat wajah Stefan meringis.Olivia sangat khawatir saat melihat kondisi Stefan. Dia mendekat dan membawa Stefan ke luar, lalu memintanya duduk di sofa. Olivia bertanya, “Perut kamu sakit?""Ak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 947

    “Kak, aku antar Stefan pulang, ya.” Olivia berpamitan pada Odelina yang sedang berada di kamar. Dia tidak memberi tahu sang kakak bahwa perut Stefan sakit, dan Olivia hendak mengantar Stefan ke rumah sakit. “Oke, hati-hati di jalan.” Suara Odelina terdengar dari dalam kamar, dia tidak keluar. Dalam hati, Odelina berpikir bahwa mungkin Olivia dan Stefan sudah mulai berbaikan. Para pengawal sedang menunggu di lantai bawah ketika mereka melihat Stefan diantar turun oleh Olivia. Mereka semua terkejut, tetapi segera menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan Stefan."Den Stefan." Dimas dan yang lainnya segera mendekat."Non Oliv, Den Stefan kenapa?" tanya salah satu pengawal khawatir.Olivia membuka kunci mobilnya dan berkata kepada Stefan, "Stefan, kamu naik ke mobil dulu.""Dimas, bantu Stefan, dia sakit perut," kata Olivia kepada Dimas.Dimas mengangguk dan dengan cepat membantu Stefan naik ke mobil. Dimas kemudian mengeluh kepada Olivia, "Den Stefan sering nggak makan Non akh

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 948

    Aroma pahit semangkuk besar ramuan tradisional itu tercium tajam di hidung Stefan. “Bangun, minum obat.” Olivia berkata dengan wajah garang. Stefan bangun dengan wajah masam. Dia menelan ludah melihat semangkuk besar ramuan itu, mencoba bertanya, “Oliv, boleh kasih aku manisan, nggak?”“Menurut kamu?” balas Olivia tajam.Karena dipelototi oleh sang istri, Stefan bungkam. Dia mengambil mangkuk obat tersebut, mencium aroma pahitnya. Stefan seketika merasa mual."Oliv, ini masih panas banget, aku minum nanti saja, ya?""Terserah."Olivia duduk di sofa, bersandar ke belakang, kemudian mengeluarkan ponselnya. Dia mengirimkan pesan suara kepada Odelina, "Kak, tolong kunci pintu, aku nggak pulang malam ini."Mendengar kalimat Olivia, mata Stefan berbinar. Bibirnya tidak bisa menahan senyum.Meskipun perut Stefan terasa sakit dan harus minum semangkuk besar ramuan pahit, dia senang karena Olivia akan menginap.Melihat senyum bahagia Stefan, Olivia melihat ke kiri dan ke kanan, lalu meraih b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 949

    Saat Stefan merintih kesakitan, Olivia dengan keras melepaskan diri dari rangkulan lengan Stefan. Olivia berdiri, lalu menyodorkan mangkuk berisi ramuan obat itu ke depan Stefan. Dengan ekspresi mengancam, Olivia berkata, "Cepat minum obat!"Stefan, yang bibir dan wajahnya sakit karena digigit, sekarang masih harus minum semangkuk besar obat. Stefan menatap Oliva sejenak, kemudian menerima ramuan obatnya."Nggak usah akting sok melas gitu. Nggak ada ngaruhnya sama aku." Stefan tertawa getir. Stefan tahu meski berbicara kasar, tapi hati Olivia lembut.Sambil memandangi Olivia, Stefan minum obat.Obat itu pahit, tapi dengan Stefan memandangi Olivia, obat itu jadi terasa tidak pahit sama sekali. Bahkan malah terasa manis.Tak lama, mangkuk berisi ramuan obat itu pun habis diminum oleh Stefan.Olivia mengambil mangkuk dari tangan Stefan, kemudian berbalik pergi ke dapur untuk mencucinya.Ketika sang istri pergi, Stefan segera kebingungan mencari sesuatu di ruang tamu.Pahit!Stefan ingin m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 950

    Sarapan Olivia bermacam-macam. Dia sengaja ingin membuat Stefan tergoda."Malam ini aku mau pergi ke pesta sama tante. Nggak bisa nemenin kamu makan malam. Kalau kamu nggak mau makan di hotel, nanti aku siapin makan malam di toko. Suruh Dimas ambil." Olivia memberi tahu Stefan rencana hari itu, sembari makan sarapannya yang beraneka ragam."Mau aku temenin nggak? Pestanya siapa memang?" tanya Stefan. "Nggak usah lah. Tante bawa aku sama Amelia juga perginya. Pesta siapa, ya? Nggak tahu, deh. Lupa. Banyak banget undangannya, aku nggak ingat satu-satu.”Stefan menggerutu dalam hati, berkata, “Ya sudah kalau kamu perginya sama tante dan sepupumu. Aku jadi tenang. Kalau gitu aku lembur deh nanti malam. Kamu suruh Dimas bawain aku makanan saja.”Kalau istrinya membuat dia makanan, Stefan tidak mau makan di hotel. "Boleh lembur, tapi jangan terlalu larut. Nanti aku pulang sebelum jam sebelas malam. Kalau aku pulang nanti kamu nggak di rumah, aku kunci pintu. Kamu tidur di luar saja. Aku ng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 951

    Nenek menjawab, “Mereka nggak tahu Nenek naik mobil apa, tapi pernah cegat mobil Mama kamu. Terus pernah juga sekali, mobil bibi kamu.”Melihat ekspresi masam Olivia, Nenek menghiburnya, “Kami semua tahu mereka orang seperti apa. Sekarang mereka beralasan minta mas kawin, padahal sebenarnya mereka pengin kami jadi kesal sama kamu. Bikin kamu nggak bahagia tinggal bersama keluarga kami.”“Niat mereka itu, kami tahu, kok. Oliv, tenang saja, mereka nggak bakal dapat apa-apa. Waktu mereka nyegat mobil mertuamu, mertuamu langsung telepon polisi, bilang kalau ada orang yang mau rampok.”“Kakekmu itu yang paling nggak tahu malu. Nggak ada angin, nggak ada hujan, bilang ditabrak. Dia nggak sadar aja ada kamera cctv di jalanan yang biasa kami lewati. Akibatnya, begitu polisi datang dan mengecek cctv, kakekmu malah kena marah. Anak dan cucunya ditelpon untuk membawa kakekmu pergi.”“Yang paling ngeselin, mereka nyuruh wartawan berdandan seperti mereka, lalu diam-diam memfoto kami. Tapi juga keta

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 952

    Karena Olivia dan Stefan tidak tinggal bersama, setiap hari Bi Lesti hanya datang ke Lotus Residence untuk bersih-bersih dan menyiram tanaman di balkon. Dia tidak tinggal di sana lagi. Bi Lesti tinggal di tempat tinggal lamanya, di vila pegunungan.Setelah kembali dari cuti, Pak Arif, si kepala urusan rumah tangga, memberikan Bi Lesti sebuah mobil agar dia bisa keluar masuk dengan mudah."Non Oliv." Bi Lesti baru saja selesai mengepel lantai ketika melihat Olivia datang. Dia menyapa dengan sopan."Bi Lesti, panggil aku kayak dulu saja, “Mbak Oliv” saja. Jangan panggil aku Non gitu. Aneh banget dengarnya.”Olivia sama sekali tidak ingin terlihat tinggi di depan Bi Lesti.Bi Lesti tidak berani, dia berkata, "Kalau begitu, nanti Den Stefan potong gaji saya.”"Nanti kalau sudah sering dengar, pasti akan terbiasa.”Olivia diam. Stefan memang sering mengancam orang.Olivia kemudian masuk ke dalam toko. Junia melihat Olivia masuk, memandangnya dari atas ke bawah."Ada apa, nih? Semangat sek

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 953

    Olivia tersenyum, "Bi Lesti sama aku saja yang bantu-bantu, sudah cukup, kok.”Toko yang disewa Odelina tidak terlalu besar. Jika terlalu banyak orang yang membantu, toko itu malah akan terasa penuh. Di tengah percakapan mereka, ada dua orang masuk. Oh bukan, ternyata tiga orang. Salah satunya adalah Hendra, sepupu termuda Olivia. Dialah orang yang tahun lalu menghadang mobil Olivia tengah malam, berusaha memberi pelajaran pada Olivia tetapi justru Olivia yang membawanya ke kantor polisi.Hendra sempat mendekam lima hari di sel penjara. Setelah bebas, Hendra bukannya menyesal, malah makin membenci Olivia. Hendra putus sekolah. Dia sendiri yang tidak bersedia pergi ke sekolah. Orang tuanya terlalu memanjakan Hendra. Orang tua Hendra merasa karena prestasi Hendra tak begitu bagus, jadi pasti dia tidak akan bisa masuk ke perguruan tinggi bagus. Mereka berkesimpulan, tak ada gunanya Hendra sekolah. Setelah berhenti sekolah, Hendra hanya main gim sepanjang hari di rumah. Tidak punya ke

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3637

    Meski disindir oleh ibunya, Felicia tetap tak goyah. Dia berkata, “Tentu saja aku perhatian sama mamaku sendiri. Mau sejahat apa pun, aku tetap bakal peduli.”“Memangnya aku apain kamu? Apa aku ada jahat sama kamu selama ini. Kalau kamu bukan anak kandungku, dari apa yang sudah kamu lakukan selama ini, punya sembilan nyawa pun nggak cukup.”“Iya, iya. Aku seharusnya berterima kasih karena karena aku masih dikasih hidup.”Mendengar itu, Patricia refleks mengangkat tangannya untuk memukul Felicia.“Waduh.”Felicia sengaja menjerit kesakitan, lalu menutup bagian bagian yang terpukul dan berjongkok di lantai. Patricia kaget melihatnya dan memelototinya. “Aku cuma mukul kamu pelan memangnya bikin tangan kamu patah? Dasar cengeng, begitu saja sampai teriak.”“Aduh … sakit! Sakit banget!” Alih-alih menanggapi ibunya, Felicia terus menjerit kesakitan sambil memegangi bagian tubuhnya yang tadi dipukul.Seketika Patricia terdiam untuk beberapa saat. Lalu dia berjongkok untuk memeriksa tangan Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3636

    “Vandi, menurut kamu, besok mamaku bakal apain aku? Apa dia bakal membiusku lagi? Atau bikin aku pingsan?”Vandi terdiam. Dia dapat memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Felicia tak berdaya, tetapi dia tidak tahu cara mana yang akan Patricia gunakan. Felicia pun tidak menanya lebih jauh. Dia tahu ibunya suka berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Lagi pula Vandi bukan asistennya Patricia. Tidak mungkin dia langsung tahu apa saja yang Patricia rencanakan.“Sudah malam, kamu istirahatlah dulu. Aku juga sudah mau tidur.”Felicia mengirimkan pesan kepada Vandi untuk segera beristirahat. Dia meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping kasur dan mematikan lampu kecil. Hanya saja, terlalu banyak hal yang mengusik hati Felicia, membuat dia kesulitan untuk tidur meski sudah berguling ke sana kemari cukup lama.Entah sudah berapa menit berlalu Felicia pun masih tidak bisa tidur, akhirnya dia pun duduk dan menyalakan lampu kecil, mengambil ponselnya dan melihat jam yang ternyata sudah m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3635

    Vandi menjawab, “Kalau diselidiki sekarang pun nggak akan dapat apa-apa, waktunya terlalu mepet. Bu Patricia sudah menyuruh pelayan rumah pergi ke rumah keluarga Arahan untuk mengantar undangannya supaya besok malam Bu Yuna dan yang lain datang. Dia juga mengundang beberapa anggota keluarga Gatara yang lain. Kurasa kalau Bu Patricia mau beraksi, pasti akan dia lakukan besok di pesta.”Undangan perjamuan yang Patricia adakan kali ini berbeda dengan yang pertama kali. Pertama kali dia mengundang Odelina, lalu Ricky dan Rika juga datang. Meski Patricia mau menghabisi Odelina dalam perjalanan sesuai dengan rencananya, sayang upaya itu gagal.Setelah itu, Patricia dan Odelina sempat beberapa kali bertemu, tetapi Patricia sudah tidak lagi mengundang Odelina ke rumah. Dalam perjuaman kali ini ada banyak yang datang dari Mambera. Yang datang semuanya adalah orang-orang kaya dan penting. Tanpa perlu ditanya pun sudah tahu kalau mereka datang bertujuan untuk memberi dukungan kepada Odelina.Alas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3634

    “Kalau ada waktu, Stefan juga suka baca-baca buku mengasuh anak supaya ada pengetahuan dasar untuk jadi papa.”Mulan tertawa, “Sama kayak Yose dulu.”Tak heran meski Stefan dan Yose jarang berhubungan, mereka saling percaya satu sama lain. Bisnis yang mereka jalani juga makin lama makin makmur. Mereka berdua adalah tipe orang yang serupa.Sekali lagi Olivia dan Mulan saling bertatapan dan bertukar senyum. Kebahagiaan mereka terpancar dengan sangat jelas melalui sorot mata. Baik itu Stefan atau Yose, mereka berdua adalah pria yang luar biasa, dan sama-sama bertanggung jawab sebagai kepala keluarga.Mereka begitu sibuk, tetapi tetap tidak melupakan keluarga dan anak istri. Mereka tetap bekerja keras menunaikan tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang baik. Sebagai istri mereka berdua, Olivia dan Mulan merasa sangat bahagia. Pantas saja begitu banyak wanita lain di luar sana yang menambakan mereka.“Kamu juga cepat tidur, deh. Good night.”“Good night.”Setelah mengucapkan selamat malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3633

    Dokter Panca mau Liam untuk menyalin tidak masalah, asal jangan terlalu banyak sehingga mengganggu waktu istirahat dan bermainnya. Sekarang sudah masuk musim liburan dan anak-anak seharusnya bisa bermain dengan gembira. Seiring dengan berjalannya usia, waktu untuk bersenang-senang akan makin berkurang. Studi dan karir menjadi prioritas, yang mana otomatis akan memotong waktu bermain.Dengan khawatir Liam bertanya, “Mama, apa Kakek Guru bakal dengar permintaan Mama? Dokter Kellin lagi nggak di rumah. Kalau Dokter Kellin yang ngomong pasti Kakek Guru mau dengar.”“Tenang saja, Dokter Panca pasti mau dengar,” kata Mulan dengan hangat. “Apa pun yang terjadi, kamu tetap anak Mama. Sekeras apa pun Dokter Panca, dia tetap harus mendengar pendapat dari orang tua murid. Sudah, tidur, gih. Besok pagi jangan lupa latihan. Habis sarapan, baru kamu lanjutkan tugas menyalinmu. Habis itu baru boleh main sama Russel. Sorenya juga sama, habis tidur siang, kerjain dulu tugasmu selama satu jam, baru sisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3632

    Orang lain tidak pernah ada yang mengatakannya terang-terangan, dan Olivia juga anggap saja tida tahu apa-apa. Toh makin bahagia hidupnya, orang lain yang makin iri padanya.“... Sayang, sudah malam, nih. Kamu cepat tidur, deh. Kamu mungkin belum mau tidur, tapi anak kita sudah mau,” kata Stefan. Dia buru-buru mengganti topik obrolan dan membujuk istrinya untuk segera tidur. Namun di satu sisi, dia belum ingin menyudahi percakapannya dengan istri tercinta. Namun akhirnya Olivia-lah yang mengakhiri pembicaraan mereka.Setelah meletakkan ponselnya, Olivia mengelus perutnya sambil berkata kepada anak yang masih di dalam perutnya itu, “Sayang, Papa nggak mau jujur sama Mama. Walaupun maksudnya baik, dia tetap saja berbohong.”Setelah keheningan sesaat, Olivia berkata lagi, “Tapi kita nggak boleh nyalahin Papa. Dia berbohong demi kebaikan kita. Sekarang Mama nggak boleh gegabah karena harus menjaga kamu. Semua orang yang sayang sama kamu nggak mau Mama kenapa-napa. Sayang, menurut kamu, Pap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3631

    Sementara itu di kamar sebelah, setelah Russel pergi, sekarang giliran Olivia yang mengobrol dengan Stefan.“Sayang, kamu bawa Russel main di rumahnya keluarga Junaidi saja. Biar dia main di sana sampai puas tanpa perlu mikir apa-apa. Kalau aku sudah selesai, aku jemput kalian di sana,” kata Stefan.“Muka kamu kelihatannya capek banget. Kamu yang lebih butuh istirahat dari aku. Tugas yang bisa dioper ke orang lain dioper saja, nggak perlu semuanya kamu yang kerjain sendiri,” ujar Olivia membalas. “Kalau semuanya kamu yang kerjain sendiri pasti capek banget. Jangan pikir mentang-mentang masih muda jadi boleh bergadang. Kebanyakan bergadang nanti jadi cepat tua dan malah kasih dampak buruk ke badan kamu. Risiko meninggal tiba-tiba juga jadi meningkat. Stefan, kamu harus ingat, sekarang kamu nggak sendiri lagi. Kamu punya istri dan sebentar lagi punya anak. Aku dan anak kita menunggu kamu pulang.”“Iya, Sayang. Tenang saja. Aku selalu ingat kamu waktu mengerjakan apa pun. Aku bisa melindu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3630

    “Mama kamu sudah sibuk seharian pasti butuh istirahat, kita kasih dia waktu untuk istirahat sebentar, ya.”Russel sejenak berpikir, lalu dengan berat hati dia menyahut, “Oke, kalau begitu aku mau tidur dulu. Besok pagi baru aku telepon Mama. Tante Olivia, besok bangunin aku, ya.”“Oke. Jam 7.30 besok Tante bangunin, ya. Seharusnya jam segitu mama kamu lagi sarapan,” ujar Olivia.Dengan berat hati Russel melambaikan tangannya sambil berpamitan dengan Stefan, dia lalu meninggalkan amarnya Olivia dan kembali ke kamar tidur dia dan Liam.Di kamarnya Liam sedang menyalin nama-nama obat beserta khasiat dan larangan penggunaan dari setiap jenisnya. Saat melihat Russel kembali, dia langsung mengangkat kepalanya dan bertanya, “Russel, kamu sudah ketemu sama mama kamu?”Russel menghampiri dan melihat nama obat yang Lam tulis. Hanya sedikit saja huruf yang bisa dia baca. “Mama masih sibuk, jadi nggak ada waktu untuk ngobrol. Tante Olivia suruh aku untuk istirahat dulu. Besok pagi baru aku bisa ng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3629

    Tanpa pikir panjang Russel menjawab,”Jelas suka, dong! Aku suka Om Daniel. Asyik juga nambah satu papa lagi. Orang lain cuma punya satu papa, aku punya dua.”Pada saat awal-awal Daniel mencari tahu apakah Russel menginginkan ayah baru, Russel bilang kalau dia sudah punya ayah. Dia tidak ingin serakah, satu ayah saja sudah cukup. Sekarang ketika Russel sudah lebih besar, dia mulai membangun hubungan ayah dan anak dengan Daniel, dan sekarang dia sudah bisa menerima Daniel sebagai ayah barunya. Di luar itu, saat ini hubungan Russel dengan Daniel justru lebih dekat dibandingkan ayah kandungnya.Alasan utamanya adalah karena keluarga Pamungkas suka membuat masalah yang perlahan mengikis hubungan mereka dengan Russel. Russel sekarang masih kecil. Sebenarnya asal keluarga Pamungkas mau memperlakukan Russel dengan baik dan tidak memanfaatkannya untuk mendapat keuntungan pribadi, dan benar- benar menyayangi Russel dengan tulus, Russel juga pasti akan senang dengan mereka. Jika menunggu sampai R

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status