Share

Bab 772

Author: Anggur
Di sana ada kakaknya dan juga Dimas. Perlakuan Stefan membuatnya merasa sedikit malu. Ketika lelaki itu menggendongnya turun, Olivia dapat menghirup aroma familiar lelaki itu. Dia tidak tahan untuk tidak mengelus wajah Stefan.

Katanya dia tidak mau Stefan mesra padanya, tetapi ketika digendong perempuan itu justru mencuri kesempatan dalam kesempitan. Setelah meletakkan menurunkan tubuh Olivia di tanah, dia menggendong Russel dari dalam mobil.

“Om,” sapa Russel dengan suaranya yang manja. Dia mengulurkan kedua tangannya untuk menyambut Stefan dan langsung melompat masuk dalam pelukan lelaki itu. Gerakan Stefan sangat cepat, dengan mudah dia menggendong tubuh bocah itu dan mengangkatnya tinggi-tinggi hingga membuat Russel tertawa keras.

Setelah bermain sebentar dengan Russel, Stefan menurunkan bocah itu lagi dan bertanya, “Russel kangen sama Om?”

“Kangen,” jawab Russel sambil mengangguk.

Raut wajah Stefan berubah lembut. Dia menunduk dan mengecup wajah Russel sambil berkata, “Om juga kan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 773

    Baru beberapa menit Dimas pergi, dia mendapatkan telepon dari majikannya lagi.“Dimas, tolong bantu pindahin barang lagi. Kali ini mau dibawa ke lantai delapan. Barangnya lumayan banyak, biaya jasanya … Olivia, mau kasih Dimas berapa?” tanya Stefan sambil menjauhkan ponselnya.Olivia melihat parsel pemberian tantenya yang ada banyak sekali. Meski sebagian akan diberikan pada Odelina, tetap saja jumlahnya masih sangat banyak. Kalau Dimas sendiri yang memindahkan, kemungkinan akan butuh waktu cukup lama.“Dimas yang datang dan lihat sendiri saja, biar dia yang buka harga,” jawab Olivia.Setelah beberapa kali menggunakan jasa Dimas, Olivia merasa sudah kenal dengan pemuda itu. Jika biaya jasa yang diberikan terlalu sedikit, Olivia merasa tidak enak hati. Akan tetapi jika terlalu banyak, dia merasa rugi. Lebih baik biarkan Dimas sendiri yang memberikan harga.“Ok. Dimas, kamu datang dulu.”“Siap!” jawab Dimas dengan girang karena dia bisa mendapatkan uang saku lagi dari atasannya.Setengah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 774

    Lelaki itu berjalan dengan santai ke dalam dapur sambil bersenandung ringan. Stefan berencana menyiapkan makan malam yang lezat untuk istrinya tercinta. Dia membutuhkan waktu dua jam untuk selesai memasak makan malam mereka kali ini.Stefan memandangi meja makan yang dipenuhi masakan kesukaan sang istri yang dimasak oleh dirinya sendiri. Dia mengeluarkan ponsel dan mengambil foto untuk diunggah di media sosialnya.Unggahannya kali ini membuat media sosialnya ramai kembali. Banyak yang meninggalkan komentar di foto tersebut.“Pak Stefan, saya bisa ke sana sekarang? Masih keburu?”“Pak, saya baru tahu kalau ternyata Pak Stefan pintar masak.”“Pak, cepat kirim ke sini! Biar saya bantu habiskan.”“Kakak ipar benar-benar beruntung, aku iri. Aku sudah bekerja sama kamu sekian tahun, tapi belum pernah satu kali pun makan masakanmu,” komentar Reiki.Stefan langsung menyimpan ponselnya setelah mengunggah foto tersebut dan tidak melihat komentar teman-temannya dan rekan kerjanya lagi. Dia kembal

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 775

    Junia menatap Reiki ketika mengatakan kalimat tersebut. Hal itu membuat Reiki merasa sangat tertekan karena dia tidak bisa masak. Lelaki itu tidak akan bisa masak makanan enak seperti apa yang dibuat oleh Stefan. Dia mengumpati teman baiknya di dalam hati.“Kamu juga akan sangat bahagia nantinya,” ujar Reiki. Dia mengakui kalau dirinya tidak bisa masak, tetapi dia akan bersikap baik dengan istrinya. Kalau nanti Reiki dan Junia bisa berlanjut, mereka akan menjadi pasangan yang sangat romantis.“Pak Reiki nggak bisa masak?”Dengan jujur Reiki berkata, “Aku pernah masak tapi masakanku nggak enak. Bisa dimakan kalau dipaksakan. Junia, suami pilihan kamu harus lelaki yang bisa masak?”Lelaki itu memutuskan untuk tidak memanggil Junia dengan sapaan “Ibu” lagi karena terlalu asing.“Koki di rumahku masakannya sangat enak,” tambah Reiki lagi.Junia menyendokkan makanan dan berkata, “Aku nggak minta pasanganku harus bisa masak. Aku hanya merasa sesuatu yang bisa dikerjakan oleh keduanya, setela

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 776

    Reiki bisa mencari tahu semua tentang keluarganya dengan jelas sedangkan Junia tidak mengetahui apa pun. Dia hanya tahu ayah lelaki itu ada lima saudara, Junia pikir kakek dan nenek lelaki itu hanya melahirkan lima anak saja.Namun suatu hari Reiki mengatakan kalau ayahnya Junia ada sembilan saudara. Akan tetapi yang dewasa hanya lima orang saja, empat lainnya meninggal ketika masih bayi. Saat itu juga Junia langsung melongo.Saat pulang ke rumah, dia menanyakan pada ayahnya tetapi ayahnya tidak mengetahui hal itu. Junia bertanya pada neneknya lagi dan dibenarkan oleh sang nenek. Kehidupan orang dulu memang sangat sulit, mereka memiliki banyak anak, tetapi pada akhirnya ada yang meninggal saat masih bayi. Bahkan Nenek menanyakan dari mana Junia mengetahuinya.Keempat anaknya Nenek yang meninggal merupakan anak yang lahir di awal, sedangkan lima yang terakhir yang berhasil tumbuh dewasa. Oleh karena itu, ayahnya tidak tahu kalau dia pernah kehilangan empat saudaranya. Hal itu membuat Ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 777

    Di satu sisi Reiki gagal dalam menyatakan perasaannya, dan disisi lain tampak Stefan dan istrinya yang sedang bahagia menikmati suasana pengantin baru.Setelah makan malam, Olivia duduk di sofa sambil menonton televisi dan Stefan mencuci piring di dapur. Kehidupan seperti ini membuat Olivia merasa sangat bahagia sekali. Setelah duduk sesaat, dia bangkit dan jalan ke arah dapur untuk memandangi Stefan yang sedang mencuci piring.“Nggak mau nonton TV?”Stefan langsung dapat merasakan tatapan perempuan itu. Dia menoleh sesaat, kemudian melanjutkan kegiatannya mencuci piring.“Nggak tahu mau nonton apa lagi. Dari tadi nggak ketemu siaran yang bagus. Mungkin karena usiaku makin tua, semua film nggak ada yang cocok bagiku. Efek televisinya terlalu dibuat secara berlebihan.”Stefan tertawa dan berkata, “Kamu baru umur berapa sudah bilang dirimu tua. Biasanya kamu selalu pulang malam, nggak pernah nonton TV. Aku juga nggak ada waktu buat nonton dan mengikuti seri drama apa pun, tapi aku setuju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 778

    Stefan membersihkan bagian kompor dan membilas kain bekas tersebut. Setelah itu dia mencuci tangannya dan memutar tubuhnya untuk berdiri di hadapan Olivia. Kedua tangannya mencubit pipi Olivia pelan sambil berkata,“Sudah aku bilang, belajarlah kalau memang kamu ingin. Kalau nggak ingin, nggak perlu ikut. Aku nggak masalah.”Olivia menangkap tangan lelaki itu dan mengajaknya untuk duduk di ayunan yang ada di balkon. Perempuan itu menyandarkan kepalanya di bahu Stefan dan keduanya memandangi bangunan tinggi yang ada di luar sana.“Waktu semua lampu menyala, bangunan di depan sana terlihat gelap sekali. Mereka sepertinya pulang kampung semua.”“Besok pagi kita juga akan pulang kampung. Aku sudah bilang sama Nenek dan Nenek juga sudah minta orang bereskan kamar buat kita,” kata Stefan sambil memeluk bahu perempuan yang ada di sampingnya itu.“Olivia, rumah keluargaku sangat tua sekali. Kamu jangan keberatan waktu ke sana.”“Seberapa tua? Masih rumah jerami?”Stefan tertawa dan berkata, “N

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 779

    Olivia mengangguk dan berkata, “Kamu juga harus pakai jaket. Kalau masuk angin, siap-siap minum obat pahit lagi.”“Selama ada kamu yang setiap hari pantau aku, aku nggak berani sakit.”Obat tradisional yang sudah diminum oleh Stefan selama beberapa hari kemarin sudah membuatnya takut dan trauma. Lelaki itu masuk ke kamar dan keluar dengan membawa baju jaket. Namun tiba-tiba ponsel Olivia berdering. Perempuan itu tampak tidak langsung menerimanya.“Halo, dengan siapa ini?”Mendengar pertanyaan Olivia membuat Stefan tahu bahwa yang menghubunginya adalah nomor asing.“Kak Olivia, ini aku.”Terdengar suara familiar dari seberang telepon. Ekspresi Olivia berubah seketika dan segera mematikan sambungan telepon.“Kak Olivia, jangan dimatikan dulu. Aku hanya mau bicara saja dan nggak akan mengganggu dan melihat Kakak. Kak, aku sudah mau gila.”Albert terdengar memelas sekali dan berharap Olivia tidak memutuskan teleponnya. Dia sudah menahannya sangat lama karena takut ibunya akan balas dendam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 780

    Kalau memang hal itu terjadi, maka Reiki dan Junia sudah tidak akan ada harapan lagi. Dia harus menyisakan kesempatan untuk temannya itu.“Jelas-jelas dia tahu kamu sudah menikah, hubungan kita juga sudah stabil, tapi kenapa dia masih menggangguku? Kamu masih bilang kalau kalian hanya hubungan kakak adik saja? Kalau aku nggak cemburu dan nggak ribut sama kamu, kemungkinan kamu masih nggak tahu dia naksir sama kamu.”Stefan menusuk-nusuk lembut kening Olivia. Sedangkan Olivia hanya menyentuh keningnya sambil berkata dengan nada tidak bersalah, “Kami sudah kenal dari kecil, apalagi aku lihat dia dari kecil hingga besar. Aku selalu menganggap dia adik. Sama sekali nggak nyangka dia bakalan suka sama aku.”“Ini juga bukan salahku, aku nggak pernah mengganggu dia,” tambah Olivia lagi.Perempuan itu memeluk lengan Stefan dan berjalan keluar dari rumah sambil berkata, “Kalau ada yang suka sama aku, bukannya membuktikan kalau pandangan Nenek itu bagus? Dia sudah memilih istri yang tepat buat k

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3494

    Rosalina menatap Giselle. Awalnya Giselle diam saja, tidak memberikan reaksi apa pun. Toh, orang yang dibicarakan Lisa bukanlah dia. Begitu Rosalina menatapnya, dia baru sadar. Sekarang dia adalah Giselle.Giselle pun langsung berteriak, “Dia yang sudah rebut harta keluargaku. Dia juga yang blokir kartu bank-ku, buat aku nggak bisa ambil uang bulananku. Dia juga suruh adikku untuk kurangi biaya hidup yang diberikan ke aku sebanyak 70 persen.”“Sekarang aku nggak punya uang juga gara-gara dia. Kalau bukan cari dia, aku cari siapa? Kenapa aku harus kerja? Aku anak keluarga Siahaan, orang tuaku wariskan harta ratusan miliar untukku. Aku punya uang yang nggak akan pernah habis. Untuk apa aku kerja? Kalau kerja, satu bulannya bisa dapat berapa? Nggak sebanyak uang saku bulananku dulu.”Dulu, Giselle mendapat uang saku bulanan sebesar 600 juta. Jika dia perlu membeli sesuatu yang besar, misalnya mobil mewah, dia hanya perlu bermanja di depan orang tuanya. Nanti mereka akan membelikannya untu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3493

    “Aku dengar Bu Rosalina buka sebuah toko bunga dan tokonya sangat besar. Bunga-bunga di toko juga sangat indah. Aku sudah lama ingin datang dan melihat-lihat, tapi nggak pernah punya waktu. Kebetulan sekarang adik iparku sedang libur, jadi nggak perlu aku antar jemput ke sekolah setiap hari.”“Mumpung ada waktu luang, aku keluar jalan-jalan. Baru ingat kalau besok ulang tahun mama mertuaku. Aku sudah siapkan kado ulang tahun untuk mama mertuaku. Tapi masih kurang bunga. Aku baru ingat Bu Rosalina buka toko bunga. Jadi aku langsung ke sini.”Lisa sangat menghayati perannya sehingga Rosalina pun tidak ingin mengeksposnya. Sebelum dia melepaskan topeng Lisa, dia tidak bisa bilang kalau Lisa adalah Giselle.“Bu Lisa sangat berbakti. Mau beli buket bunga sebesar apa, Bu? Biar aku bantu pilihkan bunganya. Dijamin mama mertua Bu Lisa pasti suka.”“Aku jadi menantunya, kasih buket bunga yang sederhana atau yang cocok untuk kasih ke mama mertua saja. Buket bunga terbesar biar papa mertuaku yang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3492

    Giselle palsu ditugaskan menjadi pengganti Giselle dalam waktu yang terlalu singkat, sehingga dia tidak sempat memperhatikan apakah ada ciri khusus pada tangan Giselle yang asli.“Suruh dia lepaskan aku. Tanganku sakit. Aku nggak akan pukul kamu lagi.”Giselle mulai ketakutan. Ada pengawal yang begitu hebat di samping Rosalina. Jika dia berani menyentuh Rosalina barang sehelai rambut pun, dia yakin dia akan kehilangan kedua tangannya.Rosalina duduk kembali di meja kasir, lalu memberi isyarat kepada pengawalnya untuk melepaskan Giselle.Si pengawal melepaskan tangan Giselle, tapi dia tidak pergi. Sebaliknya, dia berdiri tidak jauh dari Giselle sambil menatap Giselle dengan waspada. Giselle terus menggosok pergelangan tangannya dengan tangannya yang lain. Pergelangan tangannya memerah, kentara sekali seberapa kuat tenaga yang digunakan pengawal keluarga Adhitama.Saat ini, dua mobil berhenti di depan toko Spring Blossom. Yang satunya mobil mewah, yang satunya lagi sepertinya mobil penga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3491

    “Aku nggak akan pergi. Kamu coba saja suruh mereka aku usir aku. Aku akan teriak sepanjang hari di tokomu, biar kamu malu. Toh, reputasiku sudah rusak. Tapi kamu beda. Sekarang kamu menantu keluarga Adhitama.”“Aku nggak takut kamu nggak peduli dengan reputasimu. Sekalipun kamu benar-benar nggak peduli, keluarga suamimu juga nggak peduli? Sekalipun mereka melindungi kamu, orang lain tetap akan bicarakan kamu, bilang kamu nggak pantas jadi menantu keluarga Adhitama. Kalau bukan karena kamu, seharusnya akulah yang akan menikah dengan Calvin. Kamu yang rebut kebahagiaanku.”Rosalina tertawa sebentar. “Kalau kamu bisa, ambil saja kembali apa yang kamu anggap kebahagiaan itu. Kalau nggak bisa, nggak usah teriak-teriak di depanku. Seharusnya? Seharusnya aku juga nona keluarga Siahaan. Tapi bagaimana cara kalian perlakukan aku? Awalnya banyak harta keluarga Siahaan yang seharusnya jadi milikku. Bukankah semua itu juga diambil orang tuamu?”“Sejak awal kamu dan mamamu yang bermimpi ingin menda

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3490

    Bagian mana dari aktingnya yang tidak bagus sehingga menunjukkan celah? Giselle palsu merasa dia sudah melakukan yang terbaik.“Kenapa aku nggak punya aura nona dari keluarga kaya? Memangnya orang buta seperti kamu punya? Rosalina, sekalipun sekarang kamu bisa melihat lagi, di mataku kamu tetap si buta. Buta, buta!”“Kalaupun aku seperti tomboi, preman, itu semua juga karena kamu dan Jordan. Kalian berdua sudah monopoli harta keluarga Siahaan dan nggak mau kasih aku sepeser pun. Jordan bilang dia akan kasih aku 30 atau 40 juta per bulan, tapi kamu suruh dia kasih aku 6 juta saja. Beberapa waktu lalu aku menjalani operasi kecil. Jordan baru naikkan jadi 10 juta per bulan. Uang segitu bisa buat apa? Buat makan sekali dua kali saja sudah habis.”Rosalina tetap mengatakan hal yang sama, “Kamu punya tangan punya kaki, masih muda masih sehat. Kamu bisa cari kerja untuk hidupi dirimu sendiri. Kalau nggak bisa kerja yang susah, kamu bisa seperti kedua tantemu. Demi cari uang, jadi tukang bersi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3489

    “Kalian berdua anggap aku pengemis,” tuding Giselle.Rosalina berhenti menatap Giselle dan terus menggunting batang bunga sambil bersikap acuh tak acuh. “Kamu punya tangan punya kaki. Cari kerja untuk hidupi dirimu sendiri. Aku punya uang, tapi aku nggak akan kasih ke kamu.”“Rosalina, aku punya hak atas sebagian aset keluarga Siahaan. Jangan harap kamu dan Jordan bisa ambil semuanya,” teriak Giselle. “Kakak macam apa kamu ini? Sebentar lagi mau Tahun Baru, kamu bahkan nggak kasih aku uang untuk rayakan Tahun Baru.”“Sebentar lagi semua orang libur Tahun Baru. Kamu malah suruh aku cari pekerjaan? Sekalipun aku pergi cari kerja, aku juga nggak bakal dapat uang untuk Tahun Baru. Nggak ada uang, aku bakal mati kelaparan. Cepat kasih aku uang. Aku mau bayar kontrakan, isi bensin, beli kue dan baju baru untuk Tahun Baru nanti.”Rosalina tetap tidak menatap Giselle. Dia hanya berkata dengan dingin, “Jordan dapat harta yang diberikan orang tuamu. Dia punya banyak uang. Tapi saat liburan musim

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3488

    Sebuah mobil berhenti di depan toko bunga. Rosalina yang sedang merapikan bunga dalam sebuah pot besar spontan mendongak dan melihat ke arah mobil. Sepertinya itu mobil Giselle.Setelah penglihatan Rosalina pulih, Giselle pernah pulang dan membawa pergi mobil. Rosalina ingat plat mobil Giselle. Mobil Giselle adalah mobil BWM seri 7 yang merupakan hadiah ulang tahunnya yang ke-18. Rosalina ingat begitu Giselle mendapatkan kunci mobil, dia sengaja pamer di depan Rosalina dan berkata Rosalina tidak akan pernah bisa memiliki mobil sendiri, juga tidak akan bisa mengendarai mobil. Karena Rosalina buta.Rosalina merasa suara tawa Giselle saat pamer di depannya seakan-akan masih bergema di telinganya. Sekarang, Rosalina punya mobil sendiri, juga punya beberapa mobil mewa. Namun, dia masih belum bisa mengendarai mobil. Itu fakta. Rosalina sudah mempertimbangkan untuk mengikuti ujian SIM, tapi dia belum punya waktu.Rosalina sibuk dengan pekerjaan sekaligus harus mulai mempersiapkan pernikahanny

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3487

    “Aku nggak khawatir,” kata Dewi dengan santai.“Kalian semua nggak perlu khawatir. Calon istri yang Bu Sarah pilihkan untuk mereka semuanya bagus. Aku juga harus minta Bu Sarah bantu pilihkan satu untuk Aldi,” ujar Yuna.“Kalau itu memang benar.” Dewi tertawa pelan. “Kami beruntung, hidup bahagia menjadi menantu keluarga Adhitama. Hanya saat hamil dan melahirkan yang lebih susah sedikit. Setelah anak lahir, kami juga nggak perlu urus. Mertuaku besarkan anak-anak dengan sangat baik.”“Sudah, Dewi. Kalau kamu ngomong terus, aku benar-benar bisa cemburu sampai gila.”Dewi tertawa lagi ketika mendengar ucapan Yuna. Kemudian, Yuna berkata, “Dengar-dengar, Ronny pergi ke Kota Aldimo lamar kerja jadi koki. Dia sendiri sudah jadi bos, untuk apa pergi jauh-jauh ke sana jadi koki?”Yuna tampak penasaran. Dewi tersenyum dan menjawab, “Barusan aku bilang. Ronny sudah ada calon istri, neneknya yang pilihkan untuk dia. Anak keluarga Pangestu di Provinsi Sarga. Mertuaku sangat pandai nilai orang. Say

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3486

    Namun, Felicia telah menyelamatkan nyawa Odelina. Felicia mengambil risiko mengkhianati ibunya dan memberitahu Odelina tentang rencana Patricia, yang akhirnya membuat mereka bisa bersiaga dan waspada terlebih dahulu terhadap Patricia.Yuna menghela napas panjang di dalam hati. Dia tidak menyangka masalah akan berkembang secepat ini. Dia membiarkan Odelina mengembangkan karier di Kota Cianter sehingga punya pijakan yang kokoh dulu. Setelah itu, baru bersaing dengan keluarga Gatara. Mereka akan menyingkirkan Patricia selangkah demi selangkah, lalu mengambil kembali semua yang sudah seharusnya menjadi milik mereka.“Felicia nggak pernah lakukan hal yang melanggar hukum. Aku rasa berkat terbesar yang Langit berikan kepada Patricia adalah dengan menganugerahinya seorang putri yang baik.”Apa pun yang dilakukan Patricia, Felicia tidak bersalah. Saat tragedi menimpa Sofia, Patricia masih belum menikah, tentu saja juga belum memiliki anak. Oleh karena itu, Felicia tidak tahu, apalagi terlibat.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status