Share

Bab 771

Author: Anggur
Selain amplop untuk Odelina dan Olivia serta Russel, Yuna juga menyiapkannya untuk Stefan. Karena tidak bisa membuat Stefan menjadi menantunya sendiri, setidaknya suami keponakannya juga sama saja seperti menantunya.

“Ma,” panggil Amelia sambil menarik kopernya turun.

Yuna buru-buru meminta pengurus rumah keluar. Dia berbalik dan melangkah mendekati putrinya sambil berkata, “Kenapa lama sekali?”

“Barang yang dibawa harus lengkap. Di mana Kakak dan yang lainnya?”

“Masih belum turun.”

Amelia menarik kopernya turun dari lantai atas. Amelia maju dan hendak membantunya, tetapi ditolak oleh putrinya.

“Ma, tadi Mama minta pengurus rumah untuk melakukan apa?”

“Kasih parsel tahun baru untuk Olivia dan Odelina. Mama minta dia untuk antar kasih mereka berdua.”

“Kak Odelina nggak mau ikut, padahal kita bisa ajak dia dan Russel juga. Bakalan nggak ketemu sama Russel dalam waktu yang cukup lama. Waktu kita pulang nanti, Russel sudah berusia tiga tahun.”

“Begitu lewat dua hari ini, kamu juga sudah 27
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 772

    Di sana ada kakaknya dan juga Dimas. Perlakuan Stefan membuatnya merasa sedikit malu. Ketika lelaki itu menggendongnya turun, Olivia dapat menghirup aroma familiar lelaki itu. Dia tidak tahan untuk tidak mengelus wajah Stefan.Katanya dia tidak mau Stefan mesra padanya, tetapi ketika digendong perempuan itu justru mencuri kesempatan dalam kesempitan. Setelah meletakkan menurunkan tubuh Olivia di tanah, dia menggendong Russel dari dalam mobil.“Om,” sapa Russel dengan suaranya yang manja. Dia mengulurkan kedua tangannya untuk menyambut Stefan dan langsung melompat masuk dalam pelukan lelaki itu. Gerakan Stefan sangat cepat, dengan mudah dia menggendong tubuh bocah itu dan mengangkatnya tinggi-tinggi hingga membuat Russel tertawa keras.Setelah bermain sebentar dengan Russel, Stefan menurunkan bocah itu lagi dan bertanya, “Russel kangen sama Om?”“Kangen,” jawab Russel sambil mengangguk.Raut wajah Stefan berubah lembut. Dia menunduk dan mengecup wajah Russel sambil berkata, “Om juga kan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 773

    Baru beberapa menit Dimas pergi, dia mendapatkan telepon dari majikannya lagi.“Dimas, tolong bantu pindahin barang lagi. Kali ini mau dibawa ke lantai delapan. Barangnya lumayan banyak, biaya jasanya … Olivia, mau kasih Dimas berapa?” tanya Stefan sambil menjauhkan ponselnya.Olivia melihat parsel pemberian tantenya yang ada banyak sekali. Meski sebagian akan diberikan pada Odelina, tetap saja jumlahnya masih sangat banyak. Kalau Dimas sendiri yang memindahkan, kemungkinan akan butuh waktu cukup lama.“Dimas yang datang dan lihat sendiri saja, biar dia yang buka harga,” jawab Olivia.Setelah beberapa kali menggunakan jasa Dimas, Olivia merasa sudah kenal dengan pemuda itu. Jika biaya jasa yang diberikan terlalu sedikit, Olivia merasa tidak enak hati. Akan tetapi jika terlalu banyak, dia merasa rugi. Lebih baik biarkan Dimas sendiri yang memberikan harga.“Ok. Dimas, kamu datang dulu.”“Siap!” jawab Dimas dengan girang karena dia bisa mendapatkan uang saku lagi dari atasannya.Setengah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 774

    Lelaki itu berjalan dengan santai ke dalam dapur sambil bersenandung ringan. Stefan berencana menyiapkan makan malam yang lezat untuk istrinya tercinta. Dia membutuhkan waktu dua jam untuk selesai memasak makan malam mereka kali ini.Stefan memandangi meja makan yang dipenuhi masakan kesukaan sang istri yang dimasak oleh dirinya sendiri. Dia mengeluarkan ponsel dan mengambil foto untuk diunggah di media sosialnya.Unggahannya kali ini membuat media sosialnya ramai kembali. Banyak yang meninggalkan komentar di foto tersebut.“Pak Stefan, saya bisa ke sana sekarang? Masih keburu?”“Pak, saya baru tahu kalau ternyata Pak Stefan pintar masak.”“Pak, cepat kirim ke sini! Biar saya bantu habiskan.”“Kakak ipar benar-benar beruntung, aku iri. Aku sudah bekerja sama kamu sekian tahun, tapi belum pernah satu kali pun makan masakanmu,” komentar Reiki.Stefan langsung menyimpan ponselnya setelah mengunggah foto tersebut dan tidak melihat komentar teman-temannya dan rekan kerjanya lagi. Dia kembal

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 775

    Junia menatap Reiki ketika mengatakan kalimat tersebut. Hal itu membuat Reiki merasa sangat tertekan karena dia tidak bisa masak. Lelaki itu tidak akan bisa masak makanan enak seperti apa yang dibuat oleh Stefan. Dia mengumpati teman baiknya di dalam hati.“Kamu juga akan sangat bahagia nantinya,” ujar Reiki. Dia mengakui kalau dirinya tidak bisa masak, tetapi dia akan bersikap baik dengan istrinya. Kalau nanti Reiki dan Junia bisa berlanjut, mereka akan menjadi pasangan yang sangat romantis.“Pak Reiki nggak bisa masak?”Dengan jujur Reiki berkata, “Aku pernah masak tapi masakanku nggak enak. Bisa dimakan kalau dipaksakan. Junia, suami pilihan kamu harus lelaki yang bisa masak?”Lelaki itu memutuskan untuk tidak memanggil Junia dengan sapaan “Ibu” lagi karena terlalu asing.“Koki di rumahku masakannya sangat enak,” tambah Reiki lagi.Junia menyendokkan makanan dan berkata, “Aku nggak minta pasanganku harus bisa masak. Aku hanya merasa sesuatu yang bisa dikerjakan oleh keduanya, setela

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 776

    Reiki bisa mencari tahu semua tentang keluarganya dengan jelas sedangkan Junia tidak mengetahui apa pun. Dia hanya tahu ayah lelaki itu ada lima saudara, Junia pikir kakek dan nenek lelaki itu hanya melahirkan lima anak saja.Namun suatu hari Reiki mengatakan kalau ayahnya Junia ada sembilan saudara. Akan tetapi yang dewasa hanya lima orang saja, empat lainnya meninggal ketika masih bayi. Saat itu juga Junia langsung melongo.Saat pulang ke rumah, dia menanyakan pada ayahnya tetapi ayahnya tidak mengetahui hal itu. Junia bertanya pada neneknya lagi dan dibenarkan oleh sang nenek. Kehidupan orang dulu memang sangat sulit, mereka memiliki banyak anak, tetapi pada akhirnya ada yang meninggal saat masih bayi. Bahkan Nenek menanyakan dari mana Junia mengetahuinya.Keempat anaknya Nenek yang meninggal merupakan anak yang lahir di awal, sedangkan lima yang terakhir yang berhasil tumbuh dewasa. Oleh karena itu, ayahnya tidak tahu kalau dia pernah kehilangan empat saudaranya. Hal itu membuat Ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 777

    Di satu sisi Reiki gagal dalam menyatakan perasaannya, dan disisi lain tampak Stefan dan istrinya yang sedang bahagia menikmati suasana pengantin baru.Setelah makan malam, Olivia duduk di sofa sambil menonton televisi dan Stefan mencuci piring di dapur. Kehidupan seperti ini membuat Olivia merasa sangat bahagia sekali. Setelah duduk sesaat, dia bangkit dan jalan ke arah dapur untuk memandangi Stefan yang sedang mencuci piring.“Nggak mau nonton TV?”Stefan langsung dapat merasakan tatapan perempuan itu. Dia menoleh sesaat, kemudian melanjutkan kegiatannya mencuci piring.“Nggak tahu mau nonton apa lagi. Dari tadi nggak ketemu siaran yang bagus. Mungkin karena usiaku makin tua, semua film nggak ada yang cocok bagiku. Efek televisinya terlalu dibuat secara berlebihan.”Stefan tertawa dan berkata, “Kamu baru umur berapa sudah bilang dirimu tua. Biasanya kamu selalu pulang malam, nggak pernah nonton TV. Aku juga nggak ada waktu buat nonton dan mengikuti seri drama apa pun, tapi aku setuju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 778

    Stefan membersihkan bagian kompor dan membilas kain bekas tersebut. Setelah itu dia mencuci tangannya dan memutar tubuhnya untuk berdiri di hadapan Olivia. Kedua tangannya mencubit pipi Olivia pelan sambil berkata,“Sudah aku bilang, belajarlah kalau memang kamu ingin. Kalau nggak ingin, nggak perlu ikut. Aku nggak masalah.”Olivia menangkap tangan lelaki itu dan mengajaknya untuk duduk di ayunan yang ada di balkon. Perempuan itu menyandarkan kepalanya di bahu Stefan dan keduanya memandangi bangunan tinggi yang ada di luar sana.“Waktu semua lampu menyala, bangunan di depan sana terlihat gelap sekali. Mereka sepertinya pulang kampung semua.”“Besok pagi kita juga akan pulang kampung. Aku sudah bilang sama Nenek dan Nenek juga sudah minta orang bereskan kamar buat kita,” kata Stefan sambil memeluk bahu perempuan yang ada di sampingnya itu.“Olivia, rumah keluargaku sangat tua sekali. Kamu jangan keberatan waktu ke sana.”“Seberapa tua? Masih rumah jerami?”Stefan tertawa dan berkata, “N

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 779

    Olivia mengangguk dan berkata, “Kamu juga harus pakai jaket. Kalau masuk angin, siap-siap minum obat pahit lagi.”“Selama ada kamu yang setiap hari pantau aku, aku nggak berani sakit.”Obat tradisional yang sudah diminum oleh Stefan selama beberapa hari kemarin sudah membuatnya takut dan trauma. Lelaki itu masuk ke kamar dan keluar dengan membawa baju jaket. Namun tiba-tiba ponsel Olivia berdering. Perempuan itu tampak tidak langsung menerimanya.“Halo, dengan siapa ini?”Mendengar pertanyaan Olivia membuat Stefan tahu bahwa yang menghubunginya adalah nomor asing.“Kak Olivia, ini aku.”Terdengar suara familiar dari seberang telepon. Ekspresi Olivia berubah seketika dan segera mematikan sambungan telepon.“Kak Olivia, jangan dimatikan dulu. Aku hanya mau bicara saja dan nggak akan mengganggu dan melihat Kakak. Kak, aku sudah mau gila.”Albert terdengar memelas sekali dan berharap Olivia tidak memutuskan teleponnya. Dia sudah menahannya sangat lama karena takut ibunya akan balas dendam

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3290

    Calvin ingin menjemput Rosalina di bandara, tapi Rosalina tidak mengizinkannya pergi. Rosalina pulang bersama pengawalnya. Rosalina bilang dia sudah bisa melihat. Calvin tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya lagi. Biar dia bisa jadi lebih mandiri.Baiklah, Calvin hanya bisa menuruti apa kata istrinya. Kebetulan dia juga sangat sibuk. Rosalina perhatian padanya, tidak butuh Calvin jemput di bandara. Calvin pun segera menyelesaikan pekerjaannya dan pulang untuk menunggu Rosalina.Calvin sudah menyiapkan satu meja penuh dengan makanan favorit istrinya. Rosalina sudah makan di pesawat. Namun sesampainya di rumah, dia sudah lapar lagi. Jarak bandara dan rumahnya agak jauh.Entah kapan hujan yang menetes di luar berhenti. Akan tetapi, ada air di mana-mana. Langit masih mendung. Suhu lebih rendah dibandingkan tadi pagi.Begitu mendengar suara mobil, Calvin langsung keluar untuk menyambut Rosalina. Tepat saat Rosalina keluar dari mobil, Calvin pun segera menuruni tangga sambil tersenyum. “Sud

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3289

    “Bukannya Ronny kerja dengan baik? Yohanna juga nggak pilih-pilih masakan yang dia buat.”Risa bertanya dengan heran. Tanpa menunggu jawaban Jaka, dia pun berkata lagi, “Padahal masakannya benar-benar enak. Tapi dia sendiri sudah jadi bos. Mungkin dia nggak bisa terima perubahan status secara tiba-tiba.”Bekerja sebagai koki pribadi di keluarga Pangestu sama saja dengan menjadi pelayan. Ronny memiliki kemampuan, dia juga telah menjadi bos. Dia tidak kekurangan uang. Dia menjadi koki pribadi keluarga Pangestu hanya untuk sebuah tantangan. Wajar saja kalau dia sudah tidak tahan lagi.Sayang sekali, baru dua hari sudah harus diganti lagi. Risa sudah terbiasa dengan seringnya pergantian koki di rumahnya.“Tommy sangat suka sarapan yang dibuat Ronny. Banyak jenis, bahkan bisa buat bentuk hewan kecil. Tommy dan yang lainnya sangat suka.”Jaka menunggu hingga Risa selesai bicara. Setelah itu, dia baru menjelaskan, “Bukan karena Ronny nggak kerja, Bu. Bu Yohanna mau ke luar kota, jadi Ronny ik

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3288

    Rasanya Jaka yang menjadi kepala pengurus villa ini sangat mengkhawatirkan Yohanna. Yohanna mau ke luar kota, Jaka pun pesan kepada Ronny berulang kali. Satu hal diulang terus berulang kali, seolah takut Ronny akan lupa.Awalnya Jaka ingin meminta Ronny menjaga Yohanna. Mungkin karena Jaka mengingat Ronny masih muda dan belum menikah, begitu pula dengan Yohanna. Jaka pun berubah pikiran.Pria dan perempuan lajang tinggal bersama, mudah untuk terjadi masalah. Jadi Jaka tidak boleh membiarkan Ronny punya niat tidak baik. Lebih baik biarkan Ronny hanya bertanggung jawab memasak. Ada pengawal perempuan yang menjaga Yohanna.Padahal Ronny sama sekali tidak punya niat jahat. Lagi pula, dia baru saja hadir dalam kehidupan Yohanna. Meskipun sejak awal dia sudah tahu kalau Yohanna adalah calon istri yang neneknya pilihkan untuknya. Mereka baru saja saling kenal. Bagaimana mungkin ada perasaan di antara mereka?Tanpa perasaan, Ronny tidak menginginkan apa pun. Dia hanya ingin fokus memasak. Jika

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3287

    Ronny dan Jaka datang dengan mobil yang sama. Dalam perjalanan pulang, Ronny bertanya pada Jaka, “Biasa kalau Bu Yohanna dinas ke luar kota, dia tinggal di hotel atau dia ada beli rumah dan tinggal sendiri?”“Bu Yohanna nggak bilang mau ke mana. Kalau tempat yang ada perusahaan cabang, biasanya ada rumah sendiri. Setiap kali ke sana, Bu Yohanna tinggal di rumahnya sendiri. Rumahnya mungkin nggak besar, tapi ada karyawan. Barang kebutuhan sehari-hari pasti sudah ada,” jawab Jaka.“Kalau dia pergi sekadar bahas kerja sama dengan orang lain, Bu Yohanna akan tinggal di hotel. Sekalipun tinggal di hotel, dia akan tinggal di kamar presidential suite. Bisa masak sendiri. Saat ikut Bu Yohanna ke luar kota, kamu hanya perlu bawa barang yang kamu butuhkan. Kalau nggak bisa masak, dia nggak akan bawa kamu ke sana.”Ronny berpikir sejenak. “Benar juga, ya. Kalau begitu aku pulang dan beres-beres dulu. Nggak perlu bawa banyak barang. Cukup bawa bumbu. Untuk bahan-bahan, beli di sana saja.”Sungguh

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3286

    Ternyata Yohanna mau keluar kota. Ronny pun menjawab dengan hormat, “Baik, Bu.”Saat ini, Jaka tiba-tiba bertanya, “Bu Yohanna mau keluar kota, nggak bawa Ronny?”Yohanna begitu pilih-pilih makanan. Saat berada di luar kota, sulit baginya untuk menemukan makanan yang bisa dia makan. Lebih baik kalau dia membawa koki pribadinya. Dulu, Yohanna jarang dinas ke luar kota.Yohanna terdiam. Sementara itu, Ronny membersihkan meja tanpa bersuara. Dalam hati justru berkata, “Dia begitu pemilih. Kalau bepergian jauh, dia pasti kelaparan terus.”Setelah berpikir selama beberapa menit dan mempertimbangkan perutnya, Yohanna baru berkata dengan suara pelan, “Kalau begitu, Ronny, kamu pulang dan siap-siap. Jam lima sore kamu datang ke sini lagi. Ikut aku ke luar kota. Pak Jaka, jangan beritahu siapa pun selain keluargaku soal Ronny ikut aku keluar kota.”Yohanna takut kalau orang lain tahu dia ke luar kota dengan membawa koki pribadi muda, mereka akan bicara ini-itu dan membuat segala macam rumor. Se

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3285

    Dulu Fendi sering menindas Dira, sehingga Dira sering berkelahi dengannya. Setelah dewasa, meskipun tidak berkelahi lagi, Dira sebisa mungkin menghindar jika seseorang membahas Fendi.Dira benar-benar membenci mata Fendi. Pria itu selalu menatap Dira sambil tersenyum. Bagi yang tidak tahu akan mengira Fendi menyukainya.“Baiklah,” kata Dira dengan enggan.“Balik ke kantormu sana. Istirahat dulu, nanti sore ada rapat.”Yohanna mengambil kotak dessert dan menjejalkannya ke tangan Dira, lalu berkata, “Kalau Fendi berani ganggu kamu, tunggu aku pulang, aku akan bantu kamu balas dia.”“Sekarang dia nggak akan kelahi denganku. Sekalipun dia main tangan, aku juga nggak takut. Aku nggak pernah kalah saat kelahi dengannya.”Begitu teringat Dira yang dulu suka menggila, Yohanna sengaja memasang raut wajah cemas. “Kamu tangguh begitu, gimana mau nikah? Bikin orang cemas saja.”Dira spontan memasang wajah cemberut. “Aku hanya tangguh di depan Fendi. Di depan orang lain, aku tetap perempuan yang ba

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3284

    Apalagi Ronny sudah bilang kalau dia memiliki bisnisnya sendiri. Ronny punya beberapa perusahaan. Ditambah lagi auranya, penampilannya, tutur katanya membuat orang langsung tahu kalau Ronny bukan dari keluarga biasa. Wajar saja kalau orang tua Yohanna berpikir macam-macam.Orang tua Yohanna tidak ingin Yohanna menikah dengan pria dari kota lain dan pindah ke tempat yang jauh dari rumah. Yohanna sendiri juga tidak mau. Namun dalam kondisi terdesak, bisa saja orang tua Yohanna akan meminta Ronny untuk pindah ke Kota Aldimo.“Nggak. Mana mungkin Om dan Tante suruh aku ngomong begini? Ronny baru kerja dua hari. Semua orang belum terlalu kenal dia,” jawab Dira sambil tertawa pelan. “Malam hari kalau lagi nggak bisa tidur, biasanya aku baca novel. Makanya aku jadi lebih sensitif. Aku sering bayangkan diri sendiri masuk ke dalam alur novel.”“Kamu nggak bisa tidur? Itu artinya kamu kurang sibuk. Kamu follow up proyek dengan Banjaya saja,” kata Yohanna.“Kak, aku nggak mau proyek itu. Penanggu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3283

    “Kak Yohanna bahkan nggak perlu olahraga. Bentuk badanmu tetap standar model, karena kurang makan.”Kalau Yohanna merasa makanan itu tidak enak, dia lebih memilih kelaparan. Dia sering tidak makan, tekanan pekerjaan juga besar. Tidak heran kalau dia tidak bisa gemuk.“Ronny buat Kakak makan dengan nyaman. Bukankah itu perhatian? Aku nggak bisa bilang dessert yang dia siapkan adalah dessert kesukaan Kakak. Itu karena Kakak nggak ada dessert favorit. Tapi yang dia siapkan adalah makanan yang bisa Kakak makan.”“Aku sudah bandingkan. Dessert untuk aku ini kesannya lebih asal-asalan. Tentu saja, makanan yang dia buat sangat cantik dan rasanya juga enak. Tapi tetap saja bisa dilihat mana yang benar-benar dia siapkan dengan sepenuh hati. Selama dua hari ini, kita jadi punya lebih banyak waktu untuk istirahat. Sore Kakak jadi nggak perlu minum terlalu banyak kopi.”“Dira, aku benar-benar curiga kamu sudah disuap Ronny. Apa motifnya dengan suruh kamu ngomong hal-hal baik tentangnya di depanku?

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3282

    “Bu Dira.”Ronny dan Jaka berdiri di depan pintu kantor. Begitu pintu terbuka, kedua orang itu menyapa Dira dengan hormat. Saat ini, baru waktunya pulang kerja. Sekretaris juga siap-siap turun untuk makan malam.Ronni meminjam dapur perusahaan untuk menyiapkan makan siang untuk Yohanna. Ronny juga mengontrol waktunya dengan baik. Beberapa menit sebelum jam pulang kerja, dia sudah mengantar makanan buatannya ke lantai atas. Dengan begitu, dia bisa menghindari karyawan lainnya dengan sempurna. Selain itu, dia juga tidak akan menyita waktu kerja Yohanna.Butuh beberapa menit bagi Ronny dan Jaka untuk pergi dari kantin perusahaan ke gedung kantor, lalu naik lift menuju lantai paling atas.“Pak Jaka, Ronny, kalian sudah datang.”Dira minggir ke samping agar kedua pria itu bisa masuk. “Kami baru saja pulang kerja,” kata Dira.Jaka dan Ronny masuk ke kantor. “Bu Yohanna.”Keduanya menyapa Yohanna dengan sopan, lalu berjalan ke sofa dan meletakkan kotak bekal di atas meja. Kemudian, mereka mem

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status