Share

Bab 769

Author: Anggur
“Kapan kita pulang ke kampung kamu? Barang yang dibeli semuanya untuk keluargamu. Kalau sore ini atau besok mau pulang, barangnya tinggal di dalam mobil saja. Dari pada dipindah-pindah.”

Stefan berpikir sejenak dan berkata, “Besok pagi baru pulang. Aku baru sampai hari ini dan sedikit lelah. Kita istirahat dulu sejenak.”

Mereka berdua sudah berpisah selama tiga hari dan Stefan rindu dengan istrinya. Dia ingin menghabiskan waktu berdua dulu baru pulang untuk tahun baruan.

“Kalau gitu barangnya nggak perlu dipindahkan lagi.”

“Ok.” Stefan tidak keberatan sama sekali.

“Ingat kasih tahu aku kalau sudah masuk komplek,” ujar lelaki itu lagi.

“Iya. Masih ada yang lain? Aku matikan dulu ya, lagi nyetir.”

Mengingat bahwa perempuan itu sudah dalam perjalanan pulang dan tidak lama lagi mereka akan bertemu, dia memutuskan untuk berkata, “Nggak ada lagi, kalau gitu hati-hati di jalan.”

Sambungan terputus setelah itu.

“Kak, Stefan bilang besok baru pulang kampung. Kakak dan Russel ikut kami berangkat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 770

    “Lagi nyetir. Tante mau bicara apa dengan Olivia? Aku minta Olivia dengar telepon.”Odelina hendak menyerahkan ponselnya pada adiknya, tetapi Yuna langsung berkata, “Nggak apa-apa. Bilang sama dia hati-hati nyetirnya. Kalau keluarga mertuanya mempersulit dia, jangan ditahan. Nggak peduli siapa pun mereka, kalian itu keponakan Tante. Kalian pantas bersanding dengan siapa pun.”Setelah Yuna tahu kalau suami dari keponakannya adalah Stefan Adhitama, perasaannya luar biasa berantakan. Selama beberapa hari ini dia tampak tenggelam dalam pikirannya sendiri. Yuna juga pernah menyampaikan pada Aksa, dan baru tahu kalau ternyata Aksa sudah mengetahuinya. Akan tetapi, dia masih menutupinya dari Amelia.Tentu saja Yuna juga melakukan hal yang sama. Dia masih belum berani membiarkan putrinya tahu kalau istri misterius dari Stefan adalah Olivia. Semua orang ingin tahu siapa Nyonya Muda Adhitama yang sebenarnya, tetapi tidak ada yang tahu kalau mereka semua sudah pernah bertemu dengannya.Seperti Ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 771

    Selain amplop untuk Odelina dan Olivia serta Russel, Yuna juga menyiapkannya untuk Stefan. Karena tidak bisa membuat Stefan menjadi menantunya sendiri, setidaknya suami keponakannya juga sama saja seperti menantunya.“Ma,” panggil Amelia sambil menarik kopernya turun.Yuna buru-buru meminta pengurus rumah keluar. Dia berbalik dan melangkah mendekati putrinya sambil berkata, “Kenapa lama sekali?”“Barang yang dibawa harus lengkap. Di mana Kakak dan yang lainnya?”“Masih belum turun.”Amelia menarik kopernya turun dari lantai atas. Amelia maju dan hendak membantunya, tetapi ditolak oleh putrinya.“Ma, tadi Mama minta pengurus rumah untuk melakukan apa?”“Kasih parsel tahun baru untuk Olivia dan Odelina. Mama minta dia untuk antar kasih mereka berdua.”“Kak Odelina nggak mau ikut, padahal kita bisa ajak dia dan Russel juga. Bakalan nggak ketemu sama Russel dalam waktu yang cukup lama. Waktu kita pulang nanti, Russel sudah berusia tiga tahun.”“Begitu lewat dua hari ini, kamu juga sudah 27

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 772

    Di sana ada kakaknya dan juga Dimas. Perlakuan Stefan membuatnya merasa sedikit malu. Ketika lelaki itu menggendongnya turun, Olivia dapat menghirup aroma familiar lelaki itu. Dia tidak tahan untuk tidak mengelus wajah Stefan.Katanya dia tidak mau Stefan mesra padanya, tetapi ketika digendong perempuan itu justru mencuri kesempatan dalam kesempitan. Setelah meletakkan menurunkan tubuh Olivia di tanah, dia menggendong Russel dari dalam mobil.“Om,” sapa Russel dengan suaranya yang manja. Dia mengulurkan kedua tangannya untuk menyambut Stefan dan langsung melompat masuk dalam pelukan lelaki itu. Gerakan Stefan sangat cepat, dengan mudah dia menggendong tubuh bocah itu dan mengangkatnya tinggi-tinggi hingga membuat Russel tertawa keras.Setelah bermain sebentar dengan Russel, Stefan menurunkan bocah itu lagi dan bertanya, “Russel kangen sama Om?”“Kangen,” jawab Russel sambil mengangguk.Raut wajah Stefan berubah lembut. Dia menunduk dan mengecup wajah Russel sambil berkata, “Om juga kan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 773

    Baru beberapa menit Dimas pergi, dia mendapatkan telepon dari majikannya lagi.“Dimas, tolong bantu pindahin barang lagi. Kali ini mau dibawa ke lantai delapan. Barangnya lumayan banyak, biaya jasanya … Olivia, mau kasih Dimas berapa?” tanya Stefan sambil menjauhkan ponselnya.Olivia melihat parsel pemberian tantenya yang ada banyak sekali. Meski sebagian akan diberikan pada Odelina, tetap saja jumlahnya masih sangat banyak. Kalau Dimas sendiri yang memindahkan, kemungkinan akan butuh waktu cukup lama.“Dimas yang datang dan lihat sendiri saja, biar dia yang buka harga,” jawab Olivia.Setelah beberapa kali menggunakan jasa Dimas, Olivia merasa sudah kenal dengan pemuda itu. Jika biaya jasa yang diberikan terlalu sedikit, Olivia merasa tidak enak hati. Akan tetapi jika terlalu banyak, dia merasa rugi. Lebih baik biarkan Dimas sendiri yang memberikan harga.“Ok. Dimas, kamu datang dulu.”“Siap!” jawab Dimas dengan girang karena dia bisa mendapatkan uang saku lagi dari atasannya.Setengah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 774

    Lelaki itu berjalan dengan santai ke dalam dapur sambil bersenandung ringan. Stefan berencana menyiapkan makan malam yang lezat untuk istrinya tercinta. Dia membutuhkan waktu dua jam untuk selesai memasak makan malam mereka kali ini.Stefan memandangi meja makan yang dipenuhi masakan kesukaan sang istri yang dimasak oleh dirinya sendiri. Dia mengeluarkan ponsel dan mengambil foto untuk diunggah di media sosialnya.Unggahannya kali ini membuat media sosialnya ramai kembali. Banyak yang meninggalkan komentar di foto tersebut.“Pak Stefan, saya bisa ke sana sekarang? Masih keburu?”“Pak, saya baru tahu kalau ternyata Pak Stefan pintar masak.”“Pak, cepat kirim ke sini! Biar saya bantu habiskan.”“Kakak ipar benar-benar beruntung, aku iri. Aku sudah bekerja sama kamu sekian tahun, tapi belum pernah satu kali pun makan masakanmu,” komentar Reiki.Stefan langsung menyimpan ponselnya setelah mengunggah foto tersebut dan tidak melihat komentar teman-temannya dan rekan kerjanya lagi. Dia kembal

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 775

    Junia menatap Reiki ketika mengatakan kalimat tersebut. Hal itu membuat Reiki merasa sangat tertekan karena dia tidak bisa masak. Lelaki itu tidak akan bisa masak makanan enak seperti apa yang dibuat oleh Stefan. Dia mengumpati teman baiknya di dalam hati.“Kamu juga akan sangat bahagia nantinya,” ujar Reiki. Dia mengakui kalau dirinya tidak bisa masak, tetapi dia akan bersikap baik dengan istrinya. Kalau nanti Reiki dan Junia bisa berlanjut, mereka akan menjadi pasangan yang sangat romantis.“Pak Reiki nggak bisa masak?”Dengan jujur Reiki berkata, “Aku pernah masak tapi masakanku nggak enak. Bisa dimakan kalau dipaksakan. Junia, suami pilihan kamu harus lelaki yang bisa masak?”Lelaki itu memutuskan untuk tidak memanggil Junia dengan sapaan “Ibu” lagi karena terlalu asing.“Koki di rumahku masakannya sangat enak,” tambah Reiki lagi.Junia menyendokkan makanan dan berkata, “Aku nggak minta pasanganku harus bisa masak. Aku hanya merasa sesuatu yang bisa dikerjakan oleh keduanya, setela

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 776

    Reiki bisa mencari tahu semua tentang keluarganya dengan jelas sedangkan Junia tidak mengetahui apa pun. Dia hanya tahu ayah lelaki itu ada lima saudara, Junia pikir kakek dan nenek lelaki itu hanya melahirkan lima anak saja.Namun suatu hari Reiki mengatakan kalau ayahnya Junia ada sembilan saudara. Akan tetapi yang dewasa hanya lima orang saja, empat lainnya meninggal ketika masih bayi. Saat itu juga Junia langsung melongo.Saat pulang ke rumah, dia menanyakan pada ayahnya tetapi ayahnya tidak mengetahui hal itu. Junia bertanya pada neneknya lagi dan dibenarkan oleh sang nenek. Kehidupan orang dulu memang sangat sulit, mereka memiliki banyak anak, tetapi pada akhirnya ada yang meninggal saat masih bayi. Bahkan Nenek menanyakan dari mana Junia mengetahuinya.Keempat anaknya Nenek yang meninggal merupakan anak yang lahir di awal, sedangkan lima yang terakhir yang berhasil tumbuh dewasa. Oleh karena itu, ayahnya tidak tahu kalau dia pernah kehilangan empat saudaranya. Hal itu membuat Ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 777

    Di satu sisi Reiki gagal dalam menyatakan perasaannya, dan disisi lain tampak Stefan dan istrinya yang sedang bahagia menikmati suasana pengantin baru.Setelah makan malam, Olivia duduk di sofa sambil menonton televisi dan Stefan mencuci piring di dapur. Kehidupan seperti ini membuat Olivia merasa sangat bahagia sekali. Setelah duduk sesaat, dia bangkit dan jalan ke arah dapur untuk memandangi Stefan yang sedang mencuci piring.“Nggak mau nonton TV?”Stefan langsung dapat merasakan tatapan perempuan itu. Dia menoleh sesaat, kemudian melanjutkan kegiatannya mencuci piring.“Nggak tahu mau nonton apa lagi. Dari tadi nggak ketemu siaran yang bagus. Mungkin karena usiaku makin tua, semua film nggak ada yang cocok bagiku. Efek televisinya terlalu dibuat secara berlebihan.”Stefan tertawa dan berkata, “Kamu baru umur berapa sudah bilang dirimu tua. Biasanya kamu selalu pulang malam, nggak pernah nonton TV. Aku juga nggak ada waktu buat nonton dan mengikuti seri drama apa pun, tapi aku setuju

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3641

    Sepasang ibu dan anak yang belum tidur semalaman itu sedang menikmati waktu sunyi berdua dengan berjalan santai di halaman rumah. Meski di luar udara sangat dingin, mereka berdua terlihat seperti tidak terpengaruh. Tidak ada pula dendam atau kebencian yang tersirat dari obrolan mereka. Mereka berdua mengobrol hal-hal biasa seperti tidak terjadi apa-apa. Di momen itu mereka hanyalah ibu dan anak biasa.Entah berapa lama kemudian, Patricia berkata, “Felicia, ayo duduk. Aku sudah tua, nggak bisa jalan terlalu jauh.”Patricia berkata sembari duduk di kursi panjang yang terbuat dari batu. Felicia pun ikut duduk di kursi itu bersama ibunya.“Langitnya sudah mau terang,” ucap Patricia mendongak ke angkasa. “Di musim dingin, malam lebih panjang dari siang. Kalau di musim panas, jam segini langit pasti sudah terang.”Dia menarik jaketnya dan bertanya, “Felicia, kamu kedinginan, nggak?”“Iya. Suhu udara di luar rumah lumayan dingin.”“Kamu pakai jaket terlalu tipis. Seharusnya kamu pakai jaket y

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3640

    Meski perjamuan malam ini menyimpan bahaya yang tersembunyi, Cakra tetap akan menemani Patricia terjun ke dalam jurang.“Tapi acara malam ini pasti bakal jadi pertumpahan darah. Kalian harus ikuti terus Felicia, biar aku yang jagain kalian,” kata Cakra. “Mama kalian nggak bakal membiarkan anak putri satu-satunya celaka. Makanya dia pasti sudah menyiapkan jalan keluar untuk Felicia. Kalian awasi terus Felicia, dijamin kalian pasti selamat.”“Pa, itu kan cuma dugaan saja. Kita ini juga anak kandung Mama. Kalau ada bahaya, masa iya Mama bakal sengaja minta kita datang ke sini? Papa mikirnya jangan terlalu mengada-ada.Mendengar itu, Cakra langsung memelototi anak sulungnya. “Kamu ini selalu saja membantah. Kalau saja kalain menurut apa kataku, malam ini kita semua sudah ada di kampung halamanku. Aku juga nggak perlu khawatir. Sekarang dinasihati baik-baik malah melawan. Mama kamu itu benci aku dan nggak pernah mau lihat wajahku, tapi tiba-tiba aku dipanggil untuk menginap di sini. Kamu pi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3639

    “Pa, kenapa?” Ivan menyuarakan pertanyaan yang ada di dalam benaknya.Dengan suara lirih Cakra menjawab, “Mama kamu mau mengundang yang dari Mambera untuk makan-makan di rumah ini. Kamu pikir itu hal yang baik? Kalaupun mama kalian mengadakan acara makan-makan itu dengan niat yang baik, mereka nggak akan berubah pikiran. Mereka datang murni dengan tujuan untuk balas dendam.”“Mereka juga cuma mencurigai Mama yang membunuh kepala keluarga Gatara sebelumnya, tapi mereka nggak punya buktinya,” kata Julio.Erwin mengangguk setuju. “Mereka semua orang-oran yang punya jabatan tinggi. Mereka nggak mungkin menuduh Mama tanpa bukti yang kuat, kecuali kalau mereka mau masuk penjara. Yang rugi juga mereka sendiri.”Ivan berkata, “Dengar-dengar, asistennya kepala keluarga sebelum Mama juga datang. Pak tua itu kuat juga bisa hidup sampai hampir seratus tahun. Dia termasuk satu-satunya orang yang masih hidup yang tahu tentang kejadian itu,” ujar Ivan.”Aku takutnya yang kita hadapi nggak semudah itu.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3638

    Patricia memang pilih kasih. Dia lebih menyayangi anak perempuan daripada anak laki-laki. Namun apa boleh buat, siapa suruh Ivan dan adik-adiknya terlahir di keluarga Gatara. Bahkan anak-anak perempuan mereka juga tidak pernah teralu dianggap. Yang Patricia anggap layak sebagai penerus keluarga Gatara di masa depan hanyalah anak perempuan yang lahir dari rahimnya Felicia.Andaikan Ivan tidak terlahir di keluarga Gatara dan harus mengandalkan Gatara Group untuk bertahan hidup, dia ingin menghancurkan perusahaan itu dan merombak tradisi keluarga yang tidak masuk akal.Keluarga lain di mana-mana menjadikan laki-laki sebagai kepala keluarga, tetapi di keluarga Gatara terbalik. Justru wanitalah yang menjadi kepala keluarga.“Pa, kira-kira Mama dan Felicia pergi ke mana pagi-pagi begini? Kalau cuma jalan-jalan rasanya terlalu pagi. Di luar kan dingin, apa mereka nggak takut?”Udara di luar tidak seperti di dalam ruangan yang nyaman karena terdapat penghangat ruangan. Meski di luar tidak trun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3637

    Meski disindir oleh ibunya, Felicia tetap tak goyah. Dia berkata, “Tentu saja aku perhatian sama mamaku sendiri. Mau sejahat apa pun, aku tetap bakal peduli.”“Memangnya aku apain kamu? Apa aku ada jahat sama kamu selama ini. Kalau kamu bukan anak kandungku, dari apa yang sudah kamu lakukan selama ini, punya sembilan nyawa pun nggak cukup.”“Iya, iya. Aku seharusnya berterima kasih karena karena aku masih dikasih hidup.”Mendengar itu, Patricia refleks mengangkat tangannya untuk memukul Felicia.“Waduh.”Felicia sengaja menjerit kesakitan, lalu menutup bagian bagian yang terpukul dan berjongkok di lantai. Patricia kaget melihatnya dan memelototinya. “Aku cuma mukul kamu pelan memangnya bikin tangan kamu patah? Dasar cengeng, begitu saja sampai teriak.”“Aduh … sakit! Sakit banget!” Alih-alih menanggapi ibunya, Felicia terus menjerit kesakitan sambil memegangi bagian tubuhnya yang tadi dipukul.Seketika Patricia terdiam untuk beberapa saat. Lalu dia berjongkok untuk memeriksa tangan Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3636

    “Vandi, menurut kamu, besok mamaku bakal apain aku? Apa dia bakal membiusku lagi? Atau bikin aku pingsan?”Vandi terdiam. Dia dapat memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Felicia tak berdaya, tetapi dia tidak tahu cara mana yang akan Patricia gunakan. Felicia pun tidak menanya lebih jauh. Dia tahu ibunya suka berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Lagi pula Vandi bukan asistennya Patricia. Tidak mungkin dia langsung tahu apa saja yang Patricia rencanakan.“Sudah malam, kamu istirahatlah dulu. Aku juga sudah mau tidur.”Felicia mengirimkan pesan kepada Vandi untuk segera beristirahat. Dia meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping kasur dan mematikan lampu kecil. Hanya saja, terlalu banyak hal yang mengusik hati Felicia, membuat dia kesulitan untuk tidur meski sudah berguling ke sana kemari cukup lama.Entah sudah berapa menit berlalu Felicia pun masih tidak bisa tidur, akhirnya dia pun duduk dan menyalakan lampu kecil, mengambil ponselnya dan melihat jam yang ternyata sudah m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3635

    Vandi menjawab, “Kalau diselidiki sekarang pun nggak akan dapat apa-apa, waktunya terlalu mepet. Bu Patricia sudah menyuruh pelayan rumah pergi ke rumah keluarga Arahan untuk mengantar undangannya supaya besok malam Bu Yuna dan yang lain datang. Dia juga mengundang beberapa anggota keluarga Gatara yang lain. Kurasa kalau Bu Patricia mau beraksi, pasti akan dia lakukan besok di pesta.”Undangan perjamuan yang Patricia adakan kali ini berbeda dengan yang pertama kali. Pertama kali dia mengundang Odelina, lalu Ricky dan Rika juga datang. Meski Patricia mau menghabisi Odelina dalam perjalanan sesuai dengan rencananya, sayang upaya itu gagal.Setelah itu, Patricia dan Odelina sempat beberapa kali bertemu, tetapi Patricia sudah tidak lagi mengundang Odelina ke rumah. Dalam perjuaman kali ini ada banyak yang datang dari Mambera. Yang datang semuanya adalah orang-orang kaya dan penting. Tanpa perlu ditanya pun sudah tahu kalau mereka datang bertujuan untuk memberi dukungan kepada Odelina.Alas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3634

    “Kalau ada waktu, Stefan juga suka baca-baca buku mengasuh anak supaya ada pengetahuan dasar untuk jadi papa.”Mulan tertawa, “Sama kayak Yose dulu.”Tak heran meski Stefan dan Yose jarang berhubungan, mereka saling percaya satu sama lain. Bisnis yang mereka jalani juga makin lama makin makmur. Mereka berdua adalah tipe orang yang serupa.Sekali lagi Olivia dan Mulan saling bertatapan dan bertukar senyum. Kebahagiaan mereka terpancar dengan sangat jelas melalui sorot mata. Baik itu Stefan atau Yose, mereka berdua adalah pria yang luar biasa, dan sama-sama bertanggung jawab sebagai kepala keluarga.Mereka begitu sibuk, tetapi tetap tidak melupakan keluarga dan anak istri. Mereka tetap bekerja keras menunaikan tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang baik. Sebagai istri mereka berdua, Olivia dan Mulan merasa sangat bahagia. Pantas saja begitu banyak wanita lain di luar sana yang menambakan mereka.“Kamu juga cepat tidur, deh. Good night.”“Good night.”Setelah mengucapkan selamat malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3633

    Dokter Panca mau Liam untuk menyalin tidak masalah, asal jangan terlalu banyak sehingga mengganggu waktu istirahat dan bermainnya. Sekarang sudah masuk musim liburan dan anak-anak seharusnya bisa bermain dengan gembira. Seiring dengan berjalannya usia, waktu untuk bersenang-senang akan makin berkurang. Studi dan karir menjadi prioritas, yang mana otomatis akan memotong waktu bermain.Dengan khawatir Liam bertanya, “Mama, apa Kakek Guru bakal dengar permintaan Mama? Dokter Kellin lagi nggak di rumah. Kalau Dokter Kellin yang ngomong pasti Kakek Guru mau dengar.”“Tenang saja, Dokter Panca pasti mau dengar,” kata Mulan dengan hangat. “Apa pun yang terjadi, kamu tetap anak Mama. Sekeras apa pun Dokter Panca, dia tetap harus mendengar pendapat dari orang tua murid. Sudah, tidur, gih. Besok pagi jangan lupa latihan. Habis sarapan, baru kamu lanjutkan tugas menyalinmu. Habis itu baru boleh main sama Russel. Sorenya juga sama, habis tidur siang, kerjain dulu tugasmu selama satu jam, baru sisa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status