Share

Bab 445

Penulis: Anggur
Orang tua Roni juga tidak bisa membantu putri mereka. Mereka ingin membantu, tapi Nenek Sarah akan menendang mereka.

Mereka semua tercengang.

Seorang wanita tua yang usianya hampir delapan puluh tahun masih begitu kuat dan berani.

Karena ketegasan Nenek Sarah, Odelina dan Shella pun berkelahi sendiri.

Shella biasanya hanya pintar ngomong saja, tapi kalau berkelahi benaran, dia sama sekali bukan tandingan Odelina. Berat badan Odelina membuat Odelina jauh lebih kuat, jadi ketika Odelina menduduki badan wanita itu, wanita itu tidak bisa bangun atau bergerak.

Ketika Odelina berhenti memukulinya, penampilan Shella sangat menyedihkan.

“Roni, apa yang kamu tunggu lagi dengan orang seperti ini? Cerai. Segera cerai dengannya. Usir dia keluar rumah. Ini rumahmu. Usir dia! Usir!”

Shella tidak pernah dianiaya atau dipermalukan seperti ini sebelumnya. Dia dipukuli oleh Odelina di depan begitu banyak orang. Saat ini, rambutnya juga acak-acakan, wajahnya biru lebam dan hidungnya bengkak. Seluruh tubu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 446

    Shella akhirnya terlepas dari Odelina. Dia sangat membenci Nenek Sarah. Kalau wanita tua itu tidak muncul secara tiba-tiba, dia tidak akan dipukuli oleh Odelina.Nenek Sarah menarik Odelina untuk duduk di sofa, menatap Shella dengan bangga, lalu berkata dengan dingin, “Kamu benar-benar buat aku nggak habis pikir. Kamu nggak usah bicara padaku. Orang lain akan mengira aku sedang berdebat dengan seekor babi.”Shella sangat marah sampai ingin menyerang lagi.“Kak.”Roni meraih dan menghentikan kakaknya. Kakaknya mungkin tidak mendengar apa yang dikatakan Nenek Sarah tadi.“Kak, ini neneknya Stefan.”Shella tiba-tiba teringat akan wajah Stefan yang selalu dingin dan matanya yang tajam seperti elang. Dia tersentak dan keangkuhannya langsung berkurang.”“Nenek Sarah ….”Ibunya Roni berkata, “Ini urusan Roni dan Odelina. Kalian jangan ikut campur, oke?”“Aku nggak ikut campur. Apa kalian melihatku ikut campur?” Nenek Sarah bertanya balik.Semenjak datang tadi, dia hanya menendang dua kali, sa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 447

    Odelina tidak punya mobil. Setelah dia menelepon adiknya, adik dan adik iparnya langsung pergi mencari Russel, sedangkan dirinya pergi menemui Roni.Hanya saja, dia seorang diri, sedangkan Roni ada keluarganya. Jadinya, dia yang dirugikan.Untungnya, Nenek Sarah dan Bi Lesti datang dan membantunya.Roni mengeluarkan surat cerai yang dia tulis tadi malam dan berkata kepada Odelina, “Odelina, aku memang melakukan kesalahan. Aku mengakuinya. Aku juga tahu kamu nggak akan memaafkanku atas hal itu. Jadi, karena kita berdua juga sudah nggak punya perasaan terhadap satu sama lain lagi, pernikahan ini juga nggak bisa dilanjutkan lagi. Kita pisah baik-baik saja.”“Ini surat cerai yang aku tulis. Kamu baca dulu, kalau nggak ada masalah, kita tanda tangan di atasnya. Lalu, kita pergi urus perceraiannya di Pengadilan Negeri Senin depan.”Odelina mengambil surat cerai itu dengan wajah dingin. Setelah membacanya, dia sangat marah dan rasanya ingin sekali memukul Roni.Nenek Sarah juga mengambil dan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 448

    Odelina mencibir, “Aku akan keluar setelah mendapatkan uang dekorasi rumahku. Nggak perlu kalian usir.”“Satu sen pun nggak akan diberikan untuk uang dekorasi!” teriak Shella dengan angkuh, lalu dia merasa wajahnya semakin sakit.Wajah Odelina sedang dikompres menggunakan es batu, sedangkan dia tidak. Jadi, wajahnya ini masih sakit sekali.Kedua sisi wajahnya terasa panas. Dia tidak memerlukan cermin. Dia tahu wajahnya bengkak sekarang, seperti kepala babi.Odelina!Dia tidak akan membiarkan Odelina hidup tenang!“Sampai jumpa di pengadilan.”Nenek Sarah berkata, “Keluarga Pamungkas terlalu menindas orang. Karena pembicaraan ini masih belum mencapai kesepakatan, kita nggak perlu membicarakannya lagi. Odelina, kamu gugat saja ke pengadilan. Kita bertemu di pengadilan.”Roni mengancam Odelina, “Odelina, kalau kamu benar-benar mau menggugat ke pengadilan, kamu nggak akan mendapatkan keuntungan sedikit pun. Adikmu dan yang lainnya itu nggak akan bisa membantumu. Kalau gugatan itu sampai be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 449

    Olivia bergegas ke sana, merebut Russel kembali dari tangan kakaknya Aiden dengan kedua tangannya, lalu melepaskan satu tangannya dan menampar wajah anak itu.Kakaknya Aiden adalah seorang anak laki-laki yang berusia sekitar sepuluh tahun. Karena badannya tinggi, anak itu terlihat seperti remaja berusia 14 atau 15 tahun.Setelah ditampar tiba-tiba oleh Olivia, anak itu bukannya takut, malah marah dan maju untuk menyerang Olivia seperti orang gila.Namun, dia tidak menyangka, sebelum dia bisa menyentuh Olivia, kedua kakinya sudah tidak menyentuh lantai.Sebelum dia bisa bereaksi, tubuhnya sudah ditarik dan ditahan seseorang menempel ke dinding. Wajahnya menghadap ke dinding dan kedua tangannya ditahan di belakang punggung. Dia ingin memberontak, tapi kedua dua tangan yang menahannya itu keras bagaikan besi, sehingga dia tidak bisa menggoyahkannya sedikit pun.Pergelangan tangannya terasa semakin sakit karena ditahan oleh kedua tangan itu.“Lepaskan aku!” teriak kakaknya Aiden. “Kalau ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 450

    “Calvin, aku serahkan ini pada kalian. Kalian lihat kan apa yang dia lakukan pada Russel? Balas dua kali lipat.”Stefan membanting kakak Aiden sampai anak itu jatuh ke lantai. Anak itu bahkan belum sempat bangun dari lantai, tapi dia sudah menendang Stefan.Stefan bahkan tidak melihat lagi, langsung menendang balik dan menginjak kaki yang menendangnya itu, sampai anak itu berteriak kesakitan.Kemudian, dia memandangi anak itu dan melirik yang lainnya dengan dingin, lalu segera mengikuti Olivia keluar. Olivia sudah membaringkan Russel di mobil dan hendak menyetir.“Olivia, aku saja yang menyetir.” Stefan segera menarik Olivia turun dari kursi pengemudi dan membawa wanita itu duduk di kursi belakang. Lalu, dia menyetir.Olivia tidak membantahnya, kembali memeluk Russel yang pingsan entah karena dipukul atau karena ketakutan. Dia berkata pada Stefan, “Pergi ke rumah sakit terdekat.”Tanpa perlu diminta, Stefan juga akan mencari rumah sakit terdekat.Dia pun dengan cepat menjalankan mobil

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 451

    Tidak lama kemudian, pintu ruang gawat darurat terbuka.Russel didorong keluar.“Russel.”Olivia dan Stefan cepat-cepat melangkah maju. Olivia dengan cemas bertanya kepada dokter, “Dokter, bagaimana kondisi keponakanku?”“Wajah anak ini dipukul sampai seperti itu, jaringan lunak di kulitnya terluka. Selain itu, salah satu pahanya juga memar. Apa itu karena ditendang? Ada jejak sepatu di bajunya. Selain itu, nggak ada luka lain. Dia pingsan karena terlalu ketakutan.”Perawat sedang mengompres wajah Russel dengan es batu.“Siapa yang begitu kejam terhadap anak sekecil itu?”Dokter merasa kasihan pada Russel.Anak selucu, wajahnya dipukul sampai merah dan bengkak, bahkan biru. Pelakunya sangat kejam. Bisa-bisanya orang itu berbuat sekejam itu pada anak sekecil ini.Benar-benar gila.“Kakak sepupunya.”Dokter itu terdiam. Ada dendam apa? Kakak sepupu kok begitu kejam pada adik sepupunya.“Aku sempat mengambil foto luka-luka di anak ini tadi. Ini fotonya kuberikan pada kalian. Kalian simpan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 452

    Sedangkan trauma mental butuh waktu untuk disembuhkan.“Bagaimana bajingan kecil itu?” tanya Stefan dengan suara rendah.“Aku nggak memukulnya, tapi aku memaksa ayahnya untuk memukuli anaknya sampai wajahnya bengkak. Mulutnya juga berdarah. Kami juga menghancurkan seisi rumahnya. Mereka masih bilang mau lapor polisi lagi. Aku suruh mereka cepat lapor polisi. Kalau sampai terjadi apa-apa pada Russel, kebetulan sekali polisi bisa langsung membawa anak mereka pergi.”“Setelah itu, mereka nggak berani berkata-kata lagi.”Calvin pikir, yang memukul Russel juga masih anak-anak. Kalau dia memukul anak itu dan keluarga Renaldi menuntutnya, jadinya tidak enak. Untung saja, mereka datang beramai-ramai. Demi melindungi diri, Chris langsung turun tangan dan memberi pelajaran pada putra tertuanya, menampar anaknya sampai kedua pipinya merah dan bengkak, serta mulutnya berdarah.Chris memukul anaknya juga dengan kajam. Dia tidak hanya memukul anaknya sampai wajah anaknya bengkak, tapi juga memukul a

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 453

    Reiki langsung tahu sesuatu yang besar telah terjadi. Stefan terdengar seperti sedang menggertakkan giginya saat berbicara. Temannya itu terdengar sangat murka.“Keluarga Pamungkas merebut Russel dan membawanya pergi. Waktu kami menemukan anak itu, keponakan Roni sedang memukulnya dengan kasar. Russel ada di rumah sakit sekarang. Wajahnya bengkak dan jaringan lunak kulitnya terluka. Dia juga trauma dan ketakutan.”Reiki memaki, “Sialan! Kenapa di dunia ini bisa ada orang-orang seperti keluarga Pamungkas, sih? Mereka benar-benar buat malu kita yang berasal satu negara dengan mereka.”“Bagaimana keadaan Russel sekarang?” tanya Reiki dengan peduli.“Luka di tubuhnya akan sembuh dalam beberapa hari, tapi trauma mentalnya butuh waktu yang lama untuk disembuhkan.”“Apa kalian sudah memberi pelajaran pada anak yang memukul Russel itu? Apa aku harus membawa orang untuk menghajar mereka? Bisa-bisanya menyerang anak sekecil Russel. Nggak berhati nurani.”Stefan terdiam, lalu berkata, “Anak umur

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3466

    Anak muda yang tidak mau bekerja biarkan saja mereka kelaparan. Biaya hidup untuk anak muda harus dihapuskan. Saat mereka tidak memiliki siapa-siapa untuk diandalkan, mereka akan keluar untuk mencari pekerjaan dan menjadi mandiri. Hanya dengan begitu baru bisa dipilih yang mana yang bagus untuk diambil dan dilatih jadi penerus. Akomodasi untuk orang lanjut usia tidak diubah juga tidak masalah.“Di keluarga banyak orang yang nggak berguna, hanya bisa andalkan kita untuk cari uang dan hidupi mereka. Mama ingin ubah keluarga ini dan jadi miliki keluarga kita saja. Tapi Mama butuh kerja samamu.”“Felicia, Mama sudah berkorban banyak untuk dapatkan posisi kepala keluarga ini. Mama juga sudah kerja keras selama puluhan tahun. Meskipun kemampuan Mama terbatas dan gagal bawa keluarga kembali ke puncak kejayaan, seenggaknya Mama sudah memusatkan kekuasaan dan kepentingan sedikit demi sedikit. Sekarang para tetua susah mau menggoyahkan kekuasaan kepala keluarga.”“Kalau mereka berani bicara, Mam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3465

    “Sekalipun aku dapatkan dengan cara yang nggak benar, kamu bisa ambil dengan cara yang baik dan benar. Kalau posisi kepala keluarga kembali ke tangan keturunan tantemu, bukankah aku akan jadi bahan tertawaan semua orang? Aku juga sudah kehilangan banyak hal karena ini,” kata Patricia dengan tegas.Usai berkata, Patricia mengulurkan tangannya dan menyentuh wajah Felicia yang bengkak. Dia menghela napas, lalu berkata, “Felicia, aku lakukan semua ini benar-benar demi kebaikan kamu sendiri. Mama harap semua yang ada di keluarga Gatara bisa diberikan ke kamu.”Felicia membalas tatapan ibunya. Dia percaya perkataan ibunya tentang keinginannya untuk mewariskan segalanya di keluarga Gatara kepadanya. Namun, keluarga Gatara bukan milik ibunya seorang.Patricia ingin menjadikan semua milik keluarga Gatara menjadi miliknya sendiri. Setelah Felicia kembali ke keluarga Gatara, Felicia menyadari banyak orang yang tidak senang dengan ibunya karena ibunya secara bertahap berusaha menghapuskan aturan k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3464

    Felicia tahu Vandi khawatir. Dia menyuruh Vandi keluar dulu sambil menenangkannya, “Tenang saja, Mama nggak akan benar-benar bunuh aku. Aku anak kandungnya. Aku sudah rusak rencananya. Aku pantas ditampar olehnya.”Patricia tidak benar-benar membunuh Felicia. Felicia merasa ibunya masih peduli dengan hubungan di antara mereka.Vandi menatap Patricia sejenak, lalu menatap kembali wajah Felicia yang bengkak dengan ekspresi tidak tega. Setelah itu, dia keluar dari ruangan. Vandi pergi minta es pada perawat dan meminta Felicia mengompres wajahnya terlebih dahulu.Felicia mengambil es dari Vandi dan berkata, “Aku akan kompres. Kamu keluar saja.”Vandi mengerutkan bibir. Pada akhirnya, dia keluar dari ruangan lagi. Setelah di dalam ruangan tinggal mereka berdua, Felicia mengompres wajahnya dengan es sambil berkata, “Mama capek berdiri terus, kan? Mama ambil sendiri kursi dan duduk dulu.”Patricia memelototi Felicia sejenak, lalu menarik kursi dan duduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.“La

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3463

    “Aku sudah alami banyak hal. Pandangan dan perspektifku sudah lama terbentuk. Aku nggak bisa lagi jadi orang seperti yang Mama inginkan.”“Kamu katakan semua ini untuk buat aku merasa bersalah?” tanya Patricia.Felicia tertawa pelan. “Aku mana berani? Lagi pula, apakah Mama akan merasa bersalah? Mama masih punya hati?”Begitu Felicia selesai berkata, Patricia menamparnya lagi. Kali ini, tamparan mengenai sisi wajah Felicia yang lain. Kedua sisi wajah Felicia merah dan bengkak. Lebih banyak darah mengalir dari sudut mulutnya.“Bu Felicia!” teriak Vandi yang tidak tega melihat Felicia ditampar.Vandi tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Jika Patricia memukul Felicia lagi, dia mungkin akan mengusir Patricia. Felicia adalah orang yang ingin dia lindungi seumur hidupnya. Bagaimana mungkin dia bisa membiarkan Patricia terus menyakiti Felicia?Patricia menatap Vandi dan berakta, “Kamu keluar, Vandi. Ini masalah kami berdua, nggak ada hubungannya sama kamu!”Patricia benar-benar takut Vandi ak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3462

    Ekspresi Vandi serius dan tegas. “Bu Felicia anak kandung Bu Patricia!” ujar Vandi.Patricia memberi perintah dengan dingin, “Lepas, Vandi. Jangan lupa, sekarang aku masih kepala keluarga. Kamu harus dengar perintahku!”“Sejak aku ditugaskan untuk kerja bersama Bu Felicia, tugasku adalah melindungi Bu Felicia selamanya. Aku hanya akan setia padanya, hanya dengar perintahnya. Itulah tugas kami sebagai asisten. Kami juga hanya punya satu majikan. Majikanku adalah Bu Felicia, bukan Bu Patricia. Tugasku adalah melindungi Bu Felicia. Aku nggak akan biarkan siapa pun sakiti dia, termasuk Bu Patricia.”Wajah Patricia menjadi semakin buram. Memang, sejak Vandi kerja bersama Felicia, dia hanya setia kepada Felicia dan hanya akan melayani Felicia. Sekalipun Patricia masih berstatus kepala keluarga, Patricia bukan majikan Vandi. Dia tidak berhak menyuruh Vandi melakukan apa pun.Patricia hendak memukul Felicia langsung di depan Vandi. Tentu saja, Vandi harus menghentikannya.Felicia berkata kepad

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3461

    Odelina bergumam pelan. “Aku percaya kehidupan aku dan Olivia akan semakin membaik.”Belum lagi Odelina sendiri. Setelah menikah dengan Stefan, kehidupan Olivia menjadi sangat baik. Olivia juga sangat baik terhadap Odelina.“Kak Aksa buru-buru datang ke sini tadi malam, pasti sudah capek. Kak Aksa istirahat di hotel saja dulu. Aku rasa untuk sementara waktu Patricia nggak akan lakukan apa pun pada kita.” Odelina meminta Aksa untuk kembali ke hotel dan beristirahat.“Memang benar Patricia ingin bunuh aku. Tapi dia masih takut. Atau, dia punya ambisi yang lebih besar, ingin bunuh kita semua sekaligus.”Odelina cukup memahami jalan pikiran Patricia. Aksa sendiri memang sudah merasa lelah dan ingin beristirahat.“Oke, kalau begitu aku kembali ke hotel dulu. Kalau ada apa-apa, kamu telepon saja.”“Oke, Kak.”Tidak lama setelah Aksa pergi, Rika datang. Setelah sekretaris menelepon Odelina, Odelina langsung keluar untuk menyambut Rika. Namun, baru saja Odelina membuka pintu kantor, sosok Rika

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3460

    “Silakan pergi, kami nggak antar, ya!” Aksa dan Odelina berkata hampir bersamaan.Patricia yang sudah berjalan sampai di depan pintu langsung berhenti. Dia menoleh dan menatap Odelina, lalu berkata dengan dingin, “Ingat, di sini Kota Cianter. Di Kota Cianter, keluarga Gatara masih lebih kuat dari kamu, Odelina.”Odelina tertawa pelan dan mengakui, “Aku nggak bilang Bu Patricia nggak sebaik aku. Kalau aku ngomong begitu, itu akan menjadi pukulan yang besar dan akan menghancurkan harga diri Bu Patricia.”“Aku pendatang baru di sini, baru beberapa bulan di Kota Cianter. Kalau Bu Patricia bahkan nggak sebaik aku, lebih baik Bu Patricia benturkan kepala ke tembok saja. Tapi jauh-jauh, ya. Jangan di tembok perusahaanku. Mengotori tempatku saja.”Patricia sangat marah sehingga dia benar-benar ingin segera membunuh kedua orang ini. Namun, dia tetap berusaha menahan emosinya. Dia sudah berusia 70 tahun. Jika dia bahkan tidak sanggup menahan diri, maka dia benar-benar harus membenturkan kepalany

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3459

    Odelina tersulut emosi ketika mendengar hal itu. Aksa menggunakan tatapan matanya untuk menenangkan Odelina, memberi isyarat agar Odelina tidak marah. Patricia memang sengaja membuat mereka marah. Semakin marah mereka, semakin senang Patricia.Sekarang Patricia ingin menyingkirkan mereka semua. Namun, dia belum memiliki rencana yang sempurna. Jadi dia hanya bisa mengatakan sesuatu yang dapat memancing amarah mereka.“Apakah Bu Patricia bisa melakukan hal itu? Kami sangat menantikannya,” kata Aksa dengan tenang.“Bu Patricia bahkan nggak bisa urus kekacauan di keluarga Gatara. Aku nggak tahu bagaimana cara kamu mengelola Gatara Group selama beberapa puluh tahun terakhir. Keluarga lain makin lama jadi makin besar. Nggak perlu sampai di seluruh negeri. Hanya di provinsi atau kota saja. Seenggaknya mereka dapat pertahankan status mereka sebagai bos besar. Bu Patricia coba lihat ada di posisi apa Gatara Group di Kota Cianter?”Aksa sengaja mengejek kemampuan Patricia. Patricia bisa membuat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3458

    Patricia sama sekali tidak menyangka. Setelah puluhan tahun, kebenaran akan terungkap juga. Dia juga tidak menyangka kedua keponakannya masih bisa bangkit sendiri tanpa dukungan dari keluarga Gatara. Mereka bisa masuk ke keluarga kaya dan mendapatkan lebih banyak dukungan dari keluarga besar lainnya. Yang bernasib baik pada akhirnya tetap bernasib baik.“Ada urusan apa Bu Patricia datang ke sini?”Saat Patricia tetap diam, Aksa bertanya dengan suara berat. Mata Patricia bertemu dengan mata Odelina yang penuh kebencian. Dia merasa Odelina memiliki sedikit bayangan dari Sofia. Apakah Patricia harus hidup di bawah bayang-bayang kakaknya sepanjang hidupnya?“Odelina, kalau aku bilang aku datang untuk bunuh kamu, apakah kamu akan takut?” Mata Odelina berkedip, lalu dia menjawab dengan jujur, “Tentu saja takut. Siapa yang nggak takut mati? Memangnya Bu Patricia nggak takut mati? Tapi aku tahu kamu nggak suka bisnis yang merugikan. Sekalipun kamu sangat ingin bunuh aku sekarang juga, kamu ma

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status