Share

Bab 453

Penulis: Anggur
Reiki langsung tahu sesuatu yang besar telah terjadi. Stefan terdengar seperti sedang menggertakkan giginya saat berbicara. Temannya itu terdengar sangat murka.

“Keluarga Pamungkas merebut Russel dan membawanya pergi. Waktu kami menemukan anak itu, keponakan Roni sedang memukulnya dengan kasar. Russel ada di rumah sakit sekarang. Wajahnya bengkak dan jaringan lunak kulitnya terluka. Dia juga trauma dan ketakutan.”

Reiki memaki, “Sialan! Kenapa di dunia ini bisa ada orang-orang seperti keluarga Pamungkas, sih? Mereka benar-benar buat malu kita yang berasal satu negara dengan mereka.”

“Bagaimana keadaan Russel sekarang?” tanya Reiki dengan peduli.

“Luka di tubuhnya akan sembuh dalam beberapa hari, tapi trauma mentalnya butuh waktu yang lama untuk disembuhkan.”

“Apa kalian sudah memberi pelajaran pada anak yang memukul Russel itu? Apa aku harus membawa orang untuk menghajar mereka? Bisa-bisanya menyerang anak sekecil Russel. Nggak berhati nurani.”

Stefan terdiam, lalu berkata, “Anak umur
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mq243550Tini
ceritanya makin seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 454

    Junia tidak memakai riasan wajah sedikit pun. Dia juga tidak sengaja memakai pakaian yang cantik, sehingga penampilannya sama sekali tidak berbeda dengan biasanya. Bukan. Dia biasanya masih akan merias wajahnya sedikit, sedangkan sekarang wajahnya benar-benar tidak memakai make up sedikitpun.“Bu Junia, maaf membuatmu menunggu lama.”Junia tersenyum dan berkata, “Aku nggak menunggu lama, kok. Pak Reiki, silakan duduk.”Reiki duduk di seberang Junia, lalu memberikan sekuntum mawar merah tadi pada wanita itu. Namun, Junia tidak mengambilnya.“Pak Reiki membawanya memakai mulut ….” Junia tidak melanjutkan perkataannya.Reiki berkata, “…. Lain kali aku akan membeli satu kuntum lagi untukmu, dan aku akan memegangnya menggunakan tangan, nggak akan menggunakan mulut lagi.”“Mulutmu sebesar itu, ya? Bisa menggigit satu kuntum bunga?”Reiki berkata, “…. Nggak bisa.”Dia pun membuat mawar yang dia gigit pakai mulut tadi ke tempat sampah yang berada di bawah meja.Melihat Junia sudah memesan kopi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 455

    Junia tersenyum dan berkata, “Kalau nggak ada orang yang mengagumi Pak Reiki, aku akan curiga, jangan-jangan ada yang nggak beres dengan Bapak.”Reiki berkata, “ …. Aku sangat sehat!”“Kelihatan memang sangat sehat dari luar.”Reiki membuka mulut, tidak tahu bagaimana harus menjawab perkataan Junia itu.Dia tidak mungkin menyuruh Junia untuk mengecek sendiri apa ada yang salah dengan dirinya, ‘kan?Kalau dia mengatakan hal seperti itu waktu sedang kencan, itu namanya tidak sopan.Dia pun memutuskan untuk diam saja.Dia yang biasanya pandai bicara jadi tidak bisa menjawab saat bertemu Junia.Dia berkata dalam hati, “Wanita ini bukan wanita biasa. Dia berani bicara!”*** Di rumah sakit.Dengan ditemani Nenek Sarah dan Bi Lesti, Odelina bergegas datang ke rumah sakit.Pihak polisi sudah selesai mendengarkan kesaksian Stefan dan Olivia, lalu pergi. Shella dan suaminya, serta anak pertama mereka juga sudah mendapat panggilan untuk ke kantor polisi.Shella baru tahu putra pertamanya membuat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 456

    “Dia punya ibu seperti Shella. Sifatnya bisa sebagus apa, sih?”Olivia berkata dengan dingin, “Kak, kami sudah melapor polisi. Meskipun Clayton nggak bisa dipenjara, kita bisa menuntut agar Shella dan suaminya membayar kompensasi. Siapapun dari mereka yang datang meminta maaf dan ingin berdamai, jangan mau. Kita harus bersikeras menuntut mereka untuk membayar kompensasi.”Odelina berkata dengan tegas, “Selain bayar kompensasi, apa kita bisa membuat anak itu membayar dengan cara lain? Dia sudah memukul Russel sampai seperti ini. Oliv, apa kamu ada mematahkan tangannya tadi?”“Calvin dan yang lainnya memaksa Chris untuk memberi pelajaran pada anak itu, untuk memukulnya sampai wajahnya bengkak. Pria itu juga memukul anak itu menggunakan tali pinggang. Calvin bilang, setelah dipukul papanya menggunakan tali pinggang, seluruh tubuh Clayton penuh dengan luka. Kelihatannya juga menyedihkan.”“Mereka juga menghancurkan seisi rumah orang-orang itu.”Odelina berkata dengan murka, “Aku rasanya in

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 457

    Stefan terdiam sejenak, lalu dia menyuruh adik-adiknya menyingkir. Roni langsung membawa orang tuanya ke bangsal.Sementara itu, Odelina menggendong Russel, lalu melepaskan kompres es di wajah si kecil agar Roni bisa melihat wajah Russel. Setelah dikompres cukup lama, wajah Russel masih merah dan bengkak.Kulit anak pada dasarnya memang lembut dan sensitif. Setelah dipukul Clayton dengan begitu keras, wajah Russel tidak akan bisa pulih dalam waktu singkat.Begitu melihat wajah Russel dipukul sampai bengkak begitu, mata yang biasanya jernih dan cerah kini penuh dengan kepanikan dan ketakutan. Meski Roni jarang menjaga anaknya, hatinya tetap saja terasa sangat sakit sampai dia ingin memaki Clayton.“Kenapa Clayton bisa lakukan hal seperti ini? Sia-sia aku begitu sayang dia.”Ibunya Roni ingin menyentuh wajah Russel. Akan tetapi, Russel segera memalingkan wajah dan membenamkan kepalanya di pelukan ibunya dengan ketakutan. Dia memegang baju ibunya erat-erat dengan kedua tangan kecilnya, la

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 458

    Namun, Russel tidak mau digendong ayahnya. Dia mencengkeram baju Odelina dengan erat-erat. Odelina juga menggendong Russel menghindari tangan Roni yang terulur ke arahnya.“Roni, kalau kamu masih merasa kasihan pada anakmu, tolong bawa orang tuamu pergi dari sini sekarang juga! Aku nggak berharap kamu bisa tegakkan keadilan untuk Russel, tapi kamu jangan takuti Russel lagi. Dia sudah ketakutan begini ....”Odelina kembali terisak. Roni hanya menatap anaknya dalam diam. Sedangkan ibu Roni ingin mengatakan sesuatu, tapi segera dihentikan suaminya. Dia memandang suaminya dan mendapati wajah suaminya menjadi muram. Pada akhirnya, ibu Roni tidak mengatakan apa pun lagi.Setelah cukup lama, Roni baru berkata, “Kami pergi dulu. Odelina, jaga Russel baik-baik. Sebelum pengadilan belum memutuskan hak asuh Russel, aku janji nggak akan pernah rebut Russel lagi.”Meski Roni merebut Russel dari Odelina, dia juga tidak punya waktu untuk menjaga anaknya sendiri. Kalau menyerahkan Russel kepada orang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 459

    “Kak, kamu ini ....”Roni belum menyelesaikan kalimatnya, ayahnya yang duduk di sampingnya tiba-tiba mengambil ponselnya.“Roni, konsentrasi saat menyetir.” Ayahnya memberi perintah dengan suara berat, lalu berkata kepada Shella di telepon, “Coba saja kalau kamu berani minta rugi pada Olivia!”Shella langsung berteriak sedih ketika mendengar suara ayahnya, “Pa, Chris pukul Clayton.”“Anak buat kesalahan, apa salahnya papanya pukul dia? Dulu kalian nggak patuh, berapa kali kena aku pukul?”“Pa, Papa nggak apa-apa, kan? Kenapa kedengarannya Papa malah memihak Odelina dan adiknya? Aku anak Papa, anak kandung Papa,” sergah Shella.“Sekalipun Clayton melakukan kesalahan, dia tetap saja masih anak-anak. Seberapa besar kesalahan yang bisa dia buat? Dia nggak bunuh orang, nggak menyebabkan kebakaran, juga nggak merampok. Dia hanya pukul Russel beberapa kali. Clayton bilang Aiden menangis. Aiden bilang Russel pukul dia. Dia yang jadi kakak merasa harus bela adiknya. Jadi dia tendang Russel dua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 460

    “Memangnya mereka hancurkan rumahmu? Aku malah ingin berterima kasih pada Olivia karena sudah bantu aku lampiaskan emosi. Shella, kalau kamu berani minta ganti rugi dari Olivia, jangan pernah pulang ke rumah lagi selamanya. Kamu juga nggak usah panggil aku papa lagi. Selain itu, kamu harus kembalikan semua uang yang aku dan ibumu habiskan di rumahmu selama belasan tahun terakhir. Aku ingat berapa jumlahnya.”“Sejak adikmu pergi kerja, setiap bulan dia berikan kami biaya hidup dan uang itu dihabiskan di rumah kalian. Apa manfaat bagi Roni? Anak Roni dipukul anakmu sampai masuk rumah sakit.”“Kamu nggak usah bilang kalau Olivia dan yang lainnya mau membesar-besarkan masalah. Aku sudah tanya dengan jelas. Sewaktu Russel dibawa ke rumah sakit, dokter melakukan penyelamatan sangat lama baru berhasil menyelamatkan Russel. Dokter bahkan memarahi pelaku karena begitu kejam. Aku juga sudah lihat bagaimana dengan luka Russel.”“Kami baru saja keluar dari rumah sakit. Sekarang kami menuju rumahmu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 461

    Jarang-jarang ayah Roni bisa memihak Russel seperti ini, hanya saja Olivia dan yang lain sama sekali tidak tahu.Setelah wajah Russel dikompres dengan es batu, bengkak di wajahnya akhirnya sedikit berkurang. Akan tetapi, terus menangis ingin pulang. Olivia pun pergi bertanya kepada dokter. Dokter bilang Russel boleh pulang ke rumah, tapi harus hati-hati. Setelah mengalami ketakutan, anak kemungkinan akan demam.Di malam hari, beberapa orang mengantar Odelina dan Russel pulang ke rumah. Olivia mengkhawatirkan Russel. Dia pun membawa Stefan ke balkon dan berkata padanya, “Malam ini aku mau menginap di rumah kakakku untuk temani Russel. Boleh, nggak?”Stefan merasa enggan di dalam hatinya. Saat ini hubungannya dengan Olivia sedang mengalami kemajuan. Dia ingin bersama Olivia 24 jam sehari. Akan tetapi kondisi Russel seperti ini sekarang. Sebagai tantenya, wajar saja Olivia ingin tinggal untuk menemani Russel. Stefan harus memahami posisi Olivia.“Stefan?”Olivia melihat Stefan sedang mena

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3466

    Anak muda yang tidak mau bekerja biarkan saja mereka kelaparan. Biaya hidup untuk anak muda harus dihapuskan. Saat mereka tidak memiliki siapa-siapa untuk diandalkan, mereka akan keluar untuk mencari pekerjaan dan menjadi mandiri. Hanya dengan begitu baru bisa dipilih yang mana yang bagus untuk diambil dan dilatih jadi penerus. Akomodasi untuk orang lanjut usia tidak diubah juga tidak masalah.“Di keluarga banyak orang yang nggak berguna, hanya bisa andalkan kita untuk cari uang dan hidupi mereka. Mama ingin ubah keluarga ini dan jadi miliki keluarga kita saja. Tapi Mama butuh kerja samamu.”“Felicia, Mama sudah berkorban banyak untuk dapatkan posisi kepala keluarga ini. Mama juga sudah kerja keras selama puluhan tahun. Meskipun kemampuan Mama terbatas dan gagal bawa keluarga kembali ke puncak kejayaan, seenggaknya Mama sudah memusatkan kekuasaan dan kepentingan sedikit demi sedikit. Sekarang para tetua susah mau menggoyahkan kekuasaan kepala keluarga.”“Kalau mereka berani bicara, Mam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3465

    “Sekalipun aku dapatkan dengan cara yang nggak benar, kamu bisa ambil dengan cara yang baik dan benar. Kalau posisi kepala keluarga kembali ke tangan keturunan tantemu, bukankah aku akan jadi bahan tertawaan semua orang? Aku juga sudah kehilangan banyak hal karena ini,” kata Patricia dengan tegas.Usai berkata, Patricia mengulurkan tangannya dan menyentuh wajah Felicia yang bengkak. Dia menghela napas, lalu berkata, “Felicia, aku lakukan semua ini benar-benar demi kebaikan kamu sendiri. Mama harap semua yang ada di keluarga Gatara bisa diberikan ke kamu.”Felicia membalas tatapan ibunya. Dia percaya perkataan ibunya tentang keinginannya untuk mewariskan segalanya di keluarga Gatara kepadanya. Namun, keluarga Gatara bukan milik ibunya seorang.Patricia ingin menjadikan semua milik keluarga Gatara menjadi miliknya sendiri. Setelah Felicia kembali ke keluarga Gatara, Felicia menyadari banyak orang yang tidak senang dengan ibunya karena ibunya secara bertahap berusaha menghapuskan aturan k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3464

    Felicia tahu Vandi khawatir. Dia menyuruh Vandi keluar dulu sambil menenangkannya, “Tenang saja, Mama nggak akan benar-benar bunuh aku. Aku anak kandungnya. Aku sudah rusak rencananya. Aku pantas ditampar olehnya.”Patricia tidak benar-benar membunuh Felicia. Felicia merasa ibunya masih peduli dengan hubungan di antara mereka.Vandi menatap Patricia sejenak, lalu menatap kembali wajah Felicia yang bengkak dengan ekspresi tidak tega. Setelah itu, dia keluar dari ruangan. Vandi pergi minta es pada perawat dan meminta Felicia mengompres wajahnya terlebih dahulu.Felicia mengambil es dari Vandi dan berkata, “Aku akan kompres. Kamu keluar saja.”Vandi mengerutkan bibir. Pada akhirnya, dia keluar dari ruangan lagi. Setelah di dalam ruangan tinggal mereka berdua, Felicia mengompres wajahnya dengan es sambil berkata, “Mama capek berdiri terus, kan? Mama ambil sendiri kursi dan duduk dulu.”Patricia memelototi Felicia sejenak, lalu menarik kursi dan duduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.“La

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3463

    “Aku sudah alami banyak hal. Pandangan dan perspektifku sudah lama terbentuk. Aku nggak bisa lagi jadi orang seperti yang Mama inginkan.”“Kamu katakan semua ini untuk buat aku merasa bersalah?” tanya Patricia.Felicia tertawa pelan. “Aku mana berani? Lagi pula, apakah Mama akan merasa bersalah? Mama masih punya hati?”Begitu Felicia selesai berkata, Patricia menamparnya lagi. Kali ini, tamparan mengenai sisi wajah Felicia yang lain. Kedua sisi wajah Felicia merah dan bengkak. Lebih banyak darah mengalir dari sudut mulutnya.“Bu Felicia!” teriak Vandi yang tidak tega melihat Felicia ditampar.Vandi tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Jika Patricia memukul Felicia lagi, dia mungkin akan mengusir Patricia. Felicia adalah orang yang ingin dia lindungi seumur hidupnya. Bagaimana mungkin dia bisa membiarkan Patricia terus menyakiti Felicia?Patricia menatap Vandi dan berakta, “Kamu keluar, Vandi. Ini masalah kami berdua, nggak ada hubungannya sama kamu!”Patricia benar-benar takut Vandi ak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3462

    Ekspresi Vandi serius dan tegas. “Bu Felicia anak kandung Bu Patricia!” ujar Vandi.Patricia memberi perintah dengan dingin, “Lepas, Vandi. Jangan lupa, sekarang aku masih kepala keluarga. Kamu harus dengar perintahku!”“Sejak aku ditugaskan untuk kerja bersama Bu Felicia, tugasku adalah melindungi Bu Felicia selamanya. Aku hanya akan setia padanya, hanya dengar perintahnya. Itulah tugas kami sebagai asisten. Kami juga hanya punya satu majikan. Majikanku adalah Bu Felicia, bukan Bu Patricia. Tugasku adalah melindungi Bu Felicia. Aku nggak akan biarkan siapa pun sakiti dia, termasuk Bu Patricia.”Wajah Patricia menjadi semakin buram. Memang, sejak Vandi kerja bersama Felicia, dia hanya setia kepada Felicia dan hanya akan melayani Felicia. Sekalipun Patricia masih berstatus kepala keluarga, Patricia bukan majikan Vandi. Dia tidak berhak menyuruh Vandi melakukan apa pun.Patricia hendak memukul Felicia langsung di depan Vandi. Tentu saja, Vandi harus menghentikannya.Felicia berkata kepad

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3461

    Odelina bergumam pelan. “Aku percaya kehidupan aku dan Olivia akan semakin membaik.”Belum lagi Odelina sendiri. Setelah menikah dengan Stefan, kehidupan Olivia menjadi sangat baik. Olivia juga sangat baik terhadap Odelina.“Kak Aksa buru-buru datang ke sini tadi malam, pasti sudah capek. Kak Aksa istirahat di hotel saja dulu. Aku rasa untuk sementara waktu Patricia nggak akan lakukan apa pun pada kita.” Odelina meminta Aksa untuk kembali ke hotel dan beristirahat.“Memang benar Patricia ingin bunuh aku. Tapi dia masih takut. Atau, dia punya ambisi yang lebih besar, ingin bunuh kita semua sekaligus.”Odelina cukup memahami jalan pikiran Patricia. Aksa sendiri memang sudah merasa lelah dan ingin beristirahat.“Oke, kalau begitu aku kembali ke hotel dulu. Kalau ada apa-apa, kamu telepon saja.”“Oke, Kak.”Tidak lama setelah Aksa pergi, Rika datang. Setelah sekretaris menelepon Odelina, Odelina langsung keluar untuk menyambut Rika. Namun, baru saja Odelina membuka pintu kantor, sosok Rika

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3460

    “Silakan pergi, kami nggak antar, ya!” Aksa dan Odelina berkata hampir bersamaan.Patricia yang sudah berjalan sampai di depan pintu langsung berhenti. Dia menoleh dan menatap Odelina, lalu berkata dengan dingin, “Ingat, di sini Kota Cianter. Di Kota Cianter, keluarga Gatara masih lebih kuat dari kamu, Odelina.”Odelina tertawa pelan dan mengakui, “Aku nggak bilang Bu Patricia nggak sebaik aku. Kalau aku ngomong begitu, itu akan menjadi pukulan yang besar dan akan menghancurkan harga diri Bu Patricia.”“Aku pendatang baru di sini, baru beberapa bulan di Kota Cianter. Kalau Bu Patricia bahkan nggak sebaik aku, lebih baik Bu Patricia benturkan kepala ke tembok saja. Tapi jauh-jauh, ya. Jangan di tembok perusahaanku. Mengotori tempatku saja.”Patricia sangat marah sehingga dia benar-benar ingin segera membunuh kedua orang ini. Namun, dia tetap berusaha menahan emosinya. Dia sudah berusia 70 tahun. Jika dia bahkan tidak sanggup menahan diri, maka dia benar-benar harus membenturkan kepalany

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3459

    Odelina tersulut emosi ketika mendengar hal itu. Aksa menggunakan tatapan matanya untuk menenangkan Odelina, memberi isyarat agar Odelina tidak marah. Patricia memang sengaja membuat mereka marah. Semakin marah mereka, semakin senang Patricia.Sekarang Patricia ingin menyingkirkan mereka semua. Namun, dia belum memiliki rencana yang sempurna. Jadi dia hanya bisa mengatakan sesuatu yang dapat memancing amarah mereka.“Apakah Bu Patricia bisa melakukan hal itu? Kami sangat menantikannya,” kata Aksa dengan tenang.“Bu Patricia bahkan nggak bisa urus kekacauan di keluarga Gatara. Aku nggak tahu bagaimana cara kamu mengelola Gatara Group selama beberapa puluh tahun terakhir. Keluarga lain makin lama jadi makin besar. Nggak perlu sampai di seluruh negeri. Hanya di provinsi atau kota saja. Seenggaknya mereka dapat pertahankan status mereka sebagai bos besar. Bu Patricia coba lihat ada di posisi apa Gatara Group di Kota Cianter?”Aksa sengaja mengejek kemampuan Patricia. Patricia bisa membuat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3458

    Patricia sama sekali tidak menyangka. Setelah puluhan tahun, kebenaran akan terungkap juga. Dia juga tidak menyangka kedua keponakannya masih bisa bangkit sendiri tanpa dukungan dari keluarga Gatara. Mereka bisa masuk ke keluarga kaya dan mendapatkan lebih banyak dukungan dari keluarga besar lainnya. Yang bernasib baik pada akhirnya tetap bernasib baik.“Ada urusan apa Bu Patricia datang ke sini?”Saat Patricia tetap diam, Aksa bertanya dengan suara berat. Mata Patricia bertemu dengan mata Odelina yang penuh kebencian. Dia merasa Odelina memiliki sedikit bayangan dari Sofia. Apakah Patricia harus hidup di bawah bayang-bayang kakaknya sepanjang hidupnya?“Odelina, kalau aku bilang aku datang untuk bunuh kamu, apakah kamu akan takut?” Mata Odelina berkedip, lalu dia menjawab dengan jujur, “Tentu saja takut. Siapa yang nggak takut mati? Memangnya Bu Patricia nggak takut mati? Tapi aku tahu kamu nggak suka bisnis yang merugikan. Sekalipun kamu sangat ingin bunuh aku sekarang juga, kamu ma

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status