Sungguh memalukan!“Nggak apa-apa. Semakin sering kalah, maka kamu akan semakin terbiasa dan tidak lagi merasa malu,” ujar Stefan dan Olivia langsung menepuk suaminya itu. Sebenarnya, apa yang dikatakan Stefan adalah fakta. Bagaimanapun juga, Liam memiliki bakat alami, ditambah lagi dengan adanya banyak master yang membimbingnya. Selain itu, Liam bukan hanya mahir dalam belajar dan ilmu bela diri, tapi dia juga sangat mahir dalam ilmu pengobatan. Seorang guru yang hebat adalah guru yang bisa melahirkan murid yang luar biasa. Russel juga memiliki posisi yang tidak kalah luar biasa daripada Liam. Namun, Stefan sadar kalau Russel hampir mustahil bisa mengalahkan Liam. Karena 5 Russel sekalipun tidak akan mampu mengalahkan seorang Liam.Master seni bela diri juga mengatakan hal yang sama sejak awal. Ilmu bela diri Russel bisa berkembang sedikit lebih baik dari orang-orang kebanyakan seiring pertumbuhannya. Anak itu mungkin bisa menghadapi satu atau dua gangster dengan mudah, tapi mustahi
Ekspresi Stefan mengatakan kalau dia tidak mengingat perempuan bernama Raisa. “Percuma aku bilang sama kamu karena kamu pasti nggak ingat sama dia.”Kemudian Olivia kembali berbisik, “Russel sudah kembali. Kita bicarakan lagi saja di rumah. Aku juga masih mau bicara sama kakakku untuk mengingatkannya.”Odelina sekarang, sedang berada di Cianter dan Daniel juga sulit bermobilisasi karena keterbatasan kakinya. Mereka sudah jarang sekali bertemu. Mereka sedang menjalani hubungan jarak jauh, sekalipun mereka terus berhubungan melalui telepon sebanyak 800 kali. Saat ini, tiba-tiba saja seorang perempuan muncul di sisi Daniel. Perempuan itu terus berada di sisi Daniel dan menjaganya, bahkan membantu bisnis Daniel. Tidak ada jaminan, tidak akan muncul perasaan di antara kedua orang tersebut. Namun, Stefan berkata seakan dia sedang mewakilkan sahabatnya, “Daniel nggak akan berpaling dari Odelina. Aku sudah mengenalnya belasan tahun. Persahabatan kami sangat dekat bagaikan kakak dan adik. Di
Memangnya kenapa kalau dia takut pada istrinya? Setidaknya, dia memiliki istri yang ditakutinya. Di luar sana, ada banyak laki-laki lajang yang tidak memiliki kekasih dan tidak memiliki kesempatan untuk menikah. Russel membuka mulutnya, tapi dia tidak mengatakan apa pun. Rasanya mustahil bagi pamannya untuk membantunya saat ini. “Om pulang bersama kami, kan?” tanya Russel mengganti topik pembicaraan mereka. Stefan langsung mengambil tas kecil milik Russel lalu menggendong Russel seraya berkata, “Om ada sosialisasi dengan klien Om malam ini. Om akan menyuruh pengawal untuk membawa kalian pulang setelah kita makan bersama. Mungkin, Om pulang agak malam.”Russel langsung cemberut tanpa berkata-kata. Orang dewasa selalu saja sibuk. “Aku kesal.”Stefan mencium wajah Russel sambil tersenyum lalu berkata, “Kita main bersama saat akhir pekan, ya?”“Aku tahu kalau Om sangat sibuk karena sebentar lagi adik bayi akan lahir. Oke, Om bisa mengajakku ke taman hiburan kalau memang Om libur di akh
“Benar sekali! Russel nggak perlu mendengarkan Tante Shella. Kamu juga nggak perlu terlalu mendengarkan perkataan kakek dan nenekmu. Kamu nggak perlu mendengarkan kalau papamu sedang menjelek-jelekkan Om Daniel. Mereka itu hanya iri.”“Tante, aku ngerti, kok. Mereka pikir aku masih kecil dan nggak mengerti apa pun. Padahal aku ngerti, loh.”Hati Russel bagaikan sebuah cermin yang sangat terang. Dia bisa tahu, siapa saja yang benar-benar tulus kepadanya dan siapa saja yang munafik. Sayangnya, dia masih terlalu kecil, sehingga dia belum bisa mengungkapkan semuanya. Olivia membelai kepala Russel. Rasanya, dia ingin sekali meminta kakaknya untuk menjauhkan Russel dari keluarga Pamungkas. Keluarga itu benar-benar tidak pernah berubah sejak dulu.Padahal Olivia pernah menyelamatkan anak Shella sebelumnya. Dia berharap sifat perempuan itu bisa berubah menjadi lebih baik, tapi nyatanya semua itu hanya mimpi. Shella pernah memperlakukan Odelina dengan lebih baik sebelum Odelina memiliki hubun
Padahal nenek hanya ingin memanjakan cicitnya kelak. Stefan kembali menggendong Russel setelah lift tiba di lantai satu. “Biar dia jalan sendiri saja. Kamu terlalu memanjakannya,” ujar Olivia.Namun, Russel langsung memeluk leher Stefan erat lalu berkata, “Tante pasti cemburu karena Om Stefan sangat menyayangiku.”Olivia tersenyum lalu mencubit pipi Russel lembut seraya berkata, “Iya, Om Stefan memang sayang sama kamu. Memangnya siapa sih yang nggak sayang sama Russel?”Keluarga Adhitama, Sanjaya dan Lumanto, semuanya sangat menyayangi Russel. Oleh karena itu, Odelina selalu berusaha untuk bersikap tegas kepada Russel agar anak itu tidak menjadi anak manja. Stefan adalah seorang laki-laki yang dingin, tapi dia sangat menyayangi anak kecil. Entah bagaimana sayangnya Stefan kepada anaknya ketika nanti anak itu dilahirkan. Russel selalu memanggil anak yang berada dalam kandungan Olivia sebagai adik laki-lakinya. Walaupun keluarga Adhitama ingin anak yang dikandung Olivia adalah anak pe
Stefan meminta para pengawal membawa Olivia dan Russel pulang setelah mereka selesai makan karena dia akan segera melanjutkan pekerjaannya. Sesampainya di rumah, Russel berlatih piano sebentar lalu menggambar. Olivia sedang duduk di sofa sambil membaca majalah perhiasan. Dia dan Amelia berencana untuk berinvestasi di bisnis perhiasan. Mulan juga sudah berinvestasi di bidang perhiasan dan sudah mulai mendapatkan keuntungan. Sebagian besar perhiasan yang dijualnya adalah hasil rancangan dari ibu kandungnya. Olivia memang tidak tahu, bagaimana merancang perhiasan. Namun, Amelia bisa melakukannya. Amelia dahulu sempat berpikir untuk merancang perhiasan dan membuka toko perhiasannya sendiri. Namun saat itu, dia terlalu sibuk mengejar Stefan sampai tidak berpikir untuk mencari uang. Ditambah lagi, dia sangat disayang dan dimanja oleh kedua orang tua dan kakak-kakaknya. Jadi, dia tidak pernah kekurangan uang sama sekali, sekalipun dia tidak bisa menghasilkan uang. Karena uang yang diberika
Bagaimanapun, Felicia adalah putri kandung dari Patricia. Jika kepala keluarga yang sebelumnya dibunuh oleh Patricia, maka memang Olivia dan Odelina ditakdirkan untuk bermusuhan dengan Felicia.Setelah Odelina diam sesaat, dia bertanya, “Russel di mana?”“Lagi menggambar. Setelah pulang, dia berlatih piano dan sekarang lagi menggambar,” jawab Olivia.“Dari sekolah nggak ada kasih tugas?”Olivia tersenyum dan berkata, “Apa yang bisa menjadi tugas di usianya sekarang? Kalaupun ada tugas, hanya perlu satu menit untuk menyelesaikannya, paling hanya mencoret-coret atau menggambar garis. Di usianya sekarang, kegiatan di sekolah lebih banyak bermain." Tugas untuk menulis sebenarnya adalah tugas yang diberikan Olivia kepada Russel. Meskipun di sekolah anak-anak lebih banyak bermain. Sekolah di Mambera rata-rata berisi anak-anak dari keluarga kaya. Banyak dari mereka adalah calon pewaris keluarga masing-masing, sehingga di luar sekolah, mereka mendapatkan les privat.Teman sekelas Russel bahka
"Aku percaya Kak Daniel nggak akan menyukai Bu Raisa. Di matanya, hanya ada Kakak," kata Olivia dengan yakin. Odelina tersenyum dan menjawab, "Jadi, kamu nggak perlu khawatirkan Kakak. Kalau memang benar ada saingan, itu juga menjadi ujian bagi aku dan Daniel." "Olivia, kamu juga nggak perlu secara sengaja mengawasi. Biarkan semuanya berjalan alami. Kalau Bu Raisa benar-benar bisa merebut Daniel, aku nggak akan berkata apa-apa. Tapi kalau dia gagal, mungkin saja dia malah akan datang menemuiku." Dia ada pengalaman untuk menghadapi saingan. Dulu, sebelum bercerai dengan Roni, ketika lelaki itu berselingkuh dengan Yenny, bukankah dia akhirnya tetap tidak kalah? Dia yang lebih dulu mengajukan cerai.Odelina tidak bisa menerima sedikit pun pengkhianatan. Jika Roni sudah tidak peduli padanya dan memperlakukannya dengan tidak adil, Odelina memilih untuk merelakan mereka bersama. Perceraian tidak selalu buruk. Buktinya, hidupnya sekarang lebih baik. Walaupun dia mendapat bantuan dari adik
Semua ini salah bibinya yang terlalu ikut campur. Jika tida, si buta pasti sudah mati sejak lama. Rosalina sudah buta selama sepuluh tahun, siapa sangka suatu hari nanti dia bisa kembali melihat? Benar-benar manusia berencana, tetapi takdir yang menentukan. Pengganti itu terdiam saat ditanya oleh Giselle seperti ini. Dia hanyalah seorang pengganti, bahkan Giselle yang asli pun tidak bisa menikah masuk ke keluarga Adhitama sebagai nyonya muda. Selain itu, Giselle sudah menyinggung Calvin, jadi tidak ada lagi kesempatan baginya untuk masuk ke keluarga Adhitama. Dengan sedikit penyesalan, dia berkata,"Aku masih berharap bisa mendapatkan keberuntungan seperti Olivia, masuk ke keluarga Adhitama dan menjadi nyonya muda. Tapi sepertinya itu hanya harapanku yang berlebihan." Giselle tertawa, "Nggak heran kamu punya pemikiran seperti itu. Setiap gadis yang pernah melihat salah satu anak dari keluarga Adhitama, terlepas dari latar belakang mereka, pasti akan tergoda. Sayangnya, nggak ada sat
Pengganti itu menatap Giselle dengan penuh harapan dan bertanya, "Berapa banyak anak lelaki keluarga Adhitama yang masih lajang?" Dari pertanyaan itu, Giselle langsung tahu apa yang ada di dalam pikirannya. Dengan nada sarkastik, Giselle berkata, "Kenapa? Kamu juga bermimpi menikah masuk ke keluarga Adhitama?""Keluarga Adhitama bukanlah tempat yang bisa dimasuki oleh sembarang orang. Lihat aku, aku ini putri kedua dari keluarga Siahaan yang asli. Saat papa dan mamaku masih mengurus keluarga, aset kami ada triliunan. Tapi tetap saja, kami nggak bisa bergaul dekat dengan keluarga Adhitama." "Di acara perjamuan, saat mamaku menyapa para nyonya dari keluarga Adhitama, mereka hanya mengangguk dan tersenyum sebagai balasan. Kalau mau berbincang akrab dengan mereka, itu hal yang mustahil." "Para nyonya keluarga Adhitama jarang menghadiri pesta. Kalau mereka datang ke suatu acara, itu pasti undangan dari orang-orang yang memiliki status dan kedudukan yang sangat tinggi di Kota Mambera, bar
Penggantinya sudah tiba lebih dulu, tetapi dia tidak memiliki kunci untuk masuk, sehingga hanya bisa menunggu di depan vila. Setelah Giselle masuk, barulah pengganti itu mengendarai mobilnya dan mengikuti masuk ke dalam. Beberapa menit kemudian. Di ruang tamu yang megah, hanya ada dua wanita duduk di sofa mewah. Mereka saling menatap, mengamati satu sama lain. "Apakah wajahku terlihat sangat jelek sekarang? Rasanya wajahku bengkak seperti roti kukus yang mengembang." Orang pengganti itu meraba pipinya yang merah dan bengkak, terasa sangat sakit. Para pengawal keluarga Adhitama benar-benar kejam dalam menghukum orang. Giselle tidak bisa menahan tawanya, "Memang sangat jelek, hahaha, wajahmu bengkak sekali." Pengganti itu melotot padanya. "Kamu masih bisa tertawa? Aku ini menggantikanmu untuk menanggung hukuman! Cepat ambilkan es untukku, biar aku bisa mengompres wajahku. Ini sakit sekali!" "Kamu menyuruhku mengambilkan es untukmu?" Giselle membelalakkan matanya. "Aku ini nyonya
Hanya saja, waktunya sudah tidak cukup. Lotajuga tahu bahwa tidak bisa terburu-buru. Olivia dan yang lainnya terlalu waspada. Sebelumnya, Giselle sudah lebih awal menciptakan "pertemuan kebetulan" agar bisa mengenal Olivia dan orang-orang di sekitarnya. Namun, Olivia tetap waspada terhadapnya. Masalah utamanya adalah Giselle tidak belajar mengubah suaranya, sehingga Olivia curiga bahwa dia adalah Giselle. Karena itu, Olivia terus berjaga-jaga, membuat rencana mereka tidak mengalami kemajuan. Lota juga sempat kesal pada Giselle, merasa bahwa dia tidak berguna. Namun, setelah dipikirkan lagi, ini bukan sepenuhnya salahnya. Memang sejak awal, Giselle tidak memiliki banyak kemampuan. Perempuan itu hanyalah anak manja yang dimanja oleh orang tuanya sejak kecil. Ketidaktahuannya terhadap dunia luar membuatnya melakukan kesalahan besar yang menyeret orang tuanya ke dalam masalah, hingga akhirnya bisnis keluarga Siahaan kembali jatuh ke tangan Rosalina. Bahkan, dia sendiri sempat masuk pe
Giselle mengeluarkan suara manja saat berbicara. Lota tertawa di telepon, "Dari suaramu, aku bisa mendengar kegembiraanmu. Sepertinya saranmu berhasil digunakan dengan baik." "Ya, memang berhasil. Sangat efektif. Si Buta itu sekarang seharusnya sudah percaya bahwa Lisa itu bukan Giselle. Tentu saja, ini juga berkat kehebatan Pak Lota yang begitu cepat menemukan pengganti yang sangat mirip denganku." "Melihat pengganti itu, aku sendiri hampir mengira dia adalah saudara kembarku. Bentuk tubuh, wajah, suara dan semuanya sangat mirip." Sekarang Giselle percaya bahwa dua orang yang tidak memiliki hubungan darah pun bisa memiliki kemiripan yang luar biasa. Sama seperti dia dan penggantinya. Mereka tidak memiliki hubungan darah. Sebelum pengganti itu muncul, mereka bahkan belum pernah bertemu. Saat pertama kali bertemu, pengganti itu juga terkejut. Keduanya sempat berpikir bahwa orang tua mereka memiliki anak lain di luar nikah. Karena hal ini, Giselle semakin takut pada Lota. Lelaki itu
Calvin tampak serius dan berkata, "Kamu paling tahu bagaimana sifat adik perempuanmu. Bahkan ayah dan ibunya nggak bisa mendidiknya dengan baik, tapi sekarang orang itu bisa membuatnya berubah menjadi seorang wanita terhormat. Meskipun masih kurang sedikit, itu sudah sangat luar biasa." "Nanti aku akan bicara dengan Kakak." Rosalina berkata, "Sepertinya mereka datang untuk mencari Olivia, hanya saja aku tidak tahu alasannya." Lelaki itu menenangkannya dan berkata, "Jangan terlalu banyak berpikir, nanti juga akan terungkap. Setelah karyawanmu kembali, kita pergi makan." "Kita makan di rumah lama atau di hotel?" "Di hotel saja, rumah lama terlalu jauh." Meskipun para tetua masih berada di Vila Permai dan akan segera pergi, Calvin dan yang lainnya telah kembali ke kehidupan normal mereka. Mereka yang harus bekerja kembali bekerja, sementara yang masih sekolah tetap melanjutkan sekolahnya. Saat ini liburan baru saja dimulai. Sebagian besar siswa sudah libur, tetapi Sandy yang merupa
Saat Giselle baru keluar dari penjara, tangannya memang menjadi sedikit kasar, kulitnya juga menjadi sedikit lebih gelap. Setelah beberapa waktu, tangannya kembali ke tangan yang putih, lembut dan halus seperti sebelumnya. Bagaimanapun juga, Giselle baru berusia 21 tahun. Setelah Tahun Baru baru berusia 21 tahun. Jadi sekarang dia masih berusia 20 tahun.Perempuan seusia ini bagaikan bunga segar. Kulit rusak juga bisa pulih dengan cepat. Setelah keluar dari penjara, Giselle tidak mau pergi cari kerja. Dia menggunakan uang yang dia bawa pergi. Setelah uangnya habis, dia akan minta lagi pada adiknya. Dia menjalani kehidupan yang cukup enak. Orang yang tidak pernah bekerja tentu saja memiliki tangan yang halus dan lembut.Sedangkan tangan si Giselle palsu itu tidak cukup putih, juga tidak cukup halus dan lembut. Ada kapalan di tangannya. Kukunya sangat pendek, tidak dicat dengan cat kuku pula. Giselle sangat suka memakai cat kuku, dia juga suka memanjangkan kukunya.Sejak kecil Giselle su
“Aku pergi. Sekarang juga aku pergi.”Giselle tidak berani mengatakan kata-kata buruk lagi, juga tidak berani tinggal lebih lama. Begitu Calvin berteriak menyuruhnya pergi, dia langsung berbalik dan berlari kembali ke mobilnya, lalu membuka pintu dan masuk. Tak lama kemudian, mobilnya meninggalkan Spring Blossom.Nama toko bunga Rosalina sangat bagus. Spring Blossom, musim semi bunga bermekaran. Namun, di sana sama sekali tidak menyenangkan. Kalau tinggal terlalu lama di sana, bisa-bisa gigi pun melayang.Setelah Giselle pergi, Lisa juga tidak ingin berlama-lama. Dia pun berkata kepada Rosalina, “Bu Rosalina, aku pergi dulu. Besok aku baru datang lagi ambil bunga yang aku pesan.”“Oke,” jawab Rosalina.Lisa diam-diam melirik Calvin, lalu dia pergi bersama dua pengawalnya. Rosalina keluar dari toko dan melihat mobil Lisa melaju pergi. Hingga mobil itu menghilang di ujung jalan, dia baru kembali ke dalam toko.“Kenapa kamu ada waktu buat datang ke sini?” tanya Rosalina kepada suaminya de
Hebat sekali. Memang patut diacungi jempol.“Calvin.”Rosalina berjalan mendekat dan meraih tangan suaminya, lalu berkata lembut, “Dia hanya anjing gila yang suka sembarang gigit orang. Nggak usah pedulikan dia, jangan biarkan dia buat kamu marah. Nggak sepadan, Sayang. Aku sudah sering dimarahinya, sudah mati rasa. Mulut, mulut dia. Dia mau marah apa terserah dia. Kalau aku nggak tahan, aku tinggal suruh orang tampar dia.”Ekspresi tegas Stefan tiba-tiba berubah lembut. Giselle palsu tidak bisa menahan rasa cemburu ketika melihat perubahan ekspresi pria itu. Saat berhadapan dengannya, Calvin bersikap begitu dingin, seolah ingin mencabik-cabiknya. Namun di depan Rosalina, dia menjadi begitu lembut. Pria keluarga Adhitama benar-benar sayang istri.“Aku nggak tahan dengar ada yang hina kamu seperti itu. Kamu murah hati, nggak mau permasalahkan itu dengannya. Tapi aku nggak bisa seperti kamu. Kalau nggak dengar , aku nggak masalah. Tapi kalau sudah dengar, aku harus kasih dia pelajaran.”