Memangnya kenapa kalau dia takut pada istrinya? Setidaknya, dia memiliki istri yang ditakutinya. Di luar sana, ada banyak laki-laki lajang yang tidak memiliki kekasih dan tidak memiliki kesempatan untuk menikah. Russel membuka mulutnya, tapi dia tidak mengatakan apa pun. Rasanya mustahil bagi pamannya untuk membantunya saat ini. “Om pulang bersama kami, kan?” tanya Russel mengganti topik pembicaraan mereka. Stefan langsung mengambil tas kecil milik Russel lalu menggendong Russel seraya berkata, “Om ada sosialisasi dengan klien Om malam ini. Om akan menyuruh pengawal untuk membawa kalian pulang setelah kita makan bersama. Mungkin, Om pulang agak malam.”Russel langsung cemberut tanpa berkata-kata. Orang dewasa selalu saja sibuk. “Aku kesal.”Stefan mencium wajah Russel sambil tersenyum lalu berkata, “Kita main bersama saat akhir pekan, ya?”“Aku tahu kalau Om sangat sibuk karena sebentar lagi adik bayi akan lahir. Oke, Om bisa mengajakku ke taman hiburan kalau memang Om libur di akh
“Benar sekali! Russel nggak perlu mendengarkan Tante Shella. Kamu juga nggak perlu terlalu mendengarkan perkataan kakek dan nenekmu. Kamu nggak perlu mendengarkan kalau papamu sedang menjelek-jelekkan Om Daniel. Mereka itu hanya iri.”“Tante, aku ngerti, kok. Mereka pikir aku masih kecil dan nggak mengerti apa pun. Padahal aku ngerti, loh.”Hati Russel bagaikan sebuah cermin yang sangat terang. Dia bisa tahu, siapa saja yang benar-benar tulus kepadanya dan siapa saja yang munafik. Sayangnya, dia masih terlalu kecil, sehingga dia belum bisa mengungkapkan semuanya. Olivia membelai kepala Russel. Rasanya, dia ingin sekali meminta kakaknya untuk menjauhkan Russel dari keluarga Pamungkas. Keluarga itu benar-benar tidak pernah berubah sejak dulu.Padahal Olivia pernah menyelamatkan anak Shella sebelumnya. Dia berharap sifat perempuan itu bisa berubah menjadi lebih baik, tapi nyatanya semua itu hanya mimpi. Shella pernah memperlakukan Odelina dengan lebih baik sebelum Odelina memiliki hubun
Padahal nenek hanya ingin memanjakan cicitnya kelak. Stefan kembali menggendong Russel setelah lift tiba di lantai satu. “Biar dia jalan sendiri saja. Kamu terlalu memanjakannya,” ujar Olivia.Namun, Russel langsung memeluk leher Stefan erat lalu berkata, “Tante pasti cemburu karena Om Stefan sangat menyayangiku.”Olivia tersenyum lalu mencubit pipi Russel lembut seraya berkata, “Iya, Om Stefan memang sayang sama kamu. Memangnya siapa sih yang nggak sayang sama Russel?”Keluarga Adhitama, Sanjaya dan Lumanto, semuanya sangat menyayangi Russel. Oleh karena itu, Odelina selalu berusaha untuk bersikap tegas kepada Russel agar anak itu tidak menjadi anak manja. Stefan adalah seorang laki-laki yang dingin, tapi dia sangat menyayangi anak kecil. Entah bagaimana sayangnya Stefan kepada anaknya ketika nanti anak itu dilahirkan. Russel selalu memanggil anak yang berada dalam kandungan Olivia sebagai adik laki-lakinya. Walaupun keluarga Adhitama ingin anak yang dikandung Olivia adalah anak pe
Stefan meminta para pengawal membawa Olivia dan Russel pulang setelah mereka selesai makan karena dia akan segera melanjutkan pekerjaannya. Sesampainya di rumah, Russel berlatih piano sebentar lalu menggambar. Olivia sedang duduk di sofa sambil membaca majalah perhiasan. Dia dan Amelia berencana untuk berinvestasi di bisnis perhiasan. Mulan juga sudah berinvestasi di bidang perhiasan dan sudah mulai mendapatkan keuntungan. Sebagian besar perhiasan yang dijualnya adalah hasil rancangan dari ibu kandungnya. Olivia memang tidak tahu, bagaimana merancang perhiasan. Namun, Amelia bisa melakukannya. Amelia dahulu sempat berpikir untuk merancang perhiasan dan membuka toko perhiasannya sendiri. Namun saat itu, dia terlalu sibuk mengejar Stefan sampai tidak berpikir untuk mencari uang. Ditambah lagi, dia sangat disayang dan dimanja oleh kedua orang tua dan kakak-kakaknya. Jadi, dia tidak pernah kekurangan uang sama sekali, sekalipun dia tidak bisa menghasilkan uang. Karena uang yang diberika
Bagaimanapun, Felicia adalah putri kandung dari Patricia. Jika kepala keluarga yang sebelumnya dibunuh oleh Patricia, maka memang Olivia dan Odelina ditakdirkan untuk bermusuhan dengan Felicia.Setelah Odelina diam sesaat, dia bertanya, “Russel di mana?”“Lagi menggambar. Setelah pulang, dia berlatih piano dan sekarang lagi menggambar,” jawab Olivia.“Dari sekolah nggak ada kasih tugas?”Olivia tersenyum dan berkata, “Apa yang bisa menjadi tugas di usianya sekarang? Kalaupun ada tugas, hanya perlu satu menit untuk menyelesaikannya, paling hanya mencoret-coret atau menggambar garis. Di usianya sekarang, kegiatan di sekolah lebih banyak bermain." Tugas untuk menulis sebenarnya adalah tugas yang diberikan Olivia kepada Russel. Meskipun di sekolah anak-anak lebih banyak bermain. Sekolah di Mambera rata-rata berisi anak-anak dari keluarga kaya. Banyak dari mereka adalah calon pewaris keluarga masing-masing, sehingga di luar sekolah, mereka mendapatkan les privat.Teman sekelas Russel bahka
"Aku percaya Kak Daniel nggak akan menyukai Bu Raisa. Di matanya, hanya ada Kakak," kata Olivia dengan yakin. Odelina tersenyum dan menjawab, "Jadi, kamu nggak perlu khawatirkan Kakak. Kalau memang benar ada saingan, itu juga menjadi ujian bagi aku dan Daniel." "Olivia, kamu juga nggak perlu secara sengaja mengawasi. Biarkan semuanya berjalan alami. Kalau Bu Raisa benar-benar bisa merebut Daniel, aku nggak akan berkata apa-apa. Tapi kalau dia gagal, mungkin saja dia malah akan datang menemuiku." Dia ada pengalaman untuk menghadapi saingan. Dulu, sebelum bercerai dengan Roni, ketika lelaki itu berselingkuh dengan Yenny, bukankah dia akhirnya tetap tidak kalah? Dia yang lebih dulu mengajukan cerai.Odelina tidak bisa menerima sedikit pun pengkhianatan. Jika Roni sudah tidak peduli padanya dan memperlakukannya dengan tidak adil, Odelina memilih untuk merelakan mereka bersama. Perceraian tidak selalu buruk. Buktinya, hidupnya sekarang lebih baik. Walaupun dia mendapat bantuan dari adik
"Iya, anjing Tante sekarang sudah kurusan, nggak gemuk seperti dulu. Tapi kucingnya masih agak gemuk," jawab Russel sambil mengangguk. Bi Lesti memang sudah mengontrol makanan untuk peliharaan mereka, tetapi si kucing gemuk selalu mencuri makanan sehingga tetap sulit menurunkan berat badannya."Ayo kita jalan-jalan keluar, sekalian lihat anjing Tante yang sudah kurusan," ajak Olivia. Setelah meletakkan hasil gambar Russel, Olivia membawa keponakannya keluar untuk menikmati udara segar. Rumah pribadi milik Stefan memiliki halaman yang luas. Bahkan hanya berjalan-jalan di taman, mereka bisa menghabiskan waktu cukup lama. Karena Russel sering berkunjung dan ditambah Olivia sedang hamil, Stefan sengaja menyediakan area di taman sebagai taman bermain anak-anak. Meskipun tidak sebesar taman bermain di vila keluarga mereka, untuk satu atau dua anak masih cukup menyenangkan. Saat keduanya keluar rumah, si anjing gendut segera berlari mendekat. Russel langsung melepaskan genggaman tangan ta
Setelah memarkir mobilnya, Raisa melepas melepas sepatu flatnya dan menggantinya dengan sepatu hak tinggi. Kemudian dia mengambil tas dan baru kemudian membuka pintu mobil untuk turun."Mama!" Anaknya langsung memeluk erat perempuan itu."Mama, aku sangat merindukanmu." Hubungan ibu dan anak ini hanya berlangsung di pagi dan malam hari. Siang hari Raisa sibuk mengurus bisnis, bahkan makan siang pun tidak di rumah. Anaknya lebih banyak diasuh oleh mertua dan para pengasuh. Anaknya adalah anak yang pengertian, tetapi juga sangat kasihan. Setelah kehilangan ayahnya, dia merasa seperti kehilangan ibunya juga, karena ibunya jarang sekali menemaninya. Sudah lama sekali ibunya tidak pernah mengajaknya bermain bersama. Ketika akhir pekan, ibunya tetap sibuk dengan berbagai urusan, seperti mengajak klien makan malam, menemani mereka bermain golf, atau menghadiri berbagai acara dan pesta. Hati Raisa terasa perih, tetapi dia tetap memeluk tubuh kecil anaknya dengan penuh kasih. Anak yang beru
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela