공유

Bab 2649

작가: Anggur
Malam makin melarut. Seiring dengan mengalirnya waktu, kegelapan malam perlahan-lahan mulai sirna dalam mimpi orang-orang. Matahari pagi pun terbit, dan hari baru dimulai.

Olivia turun ke lantai bawah Vila Permai dan berkata, “Kak.”

Mendengar kabar bahwa kakaknya akan datang, Olivia bergegas turun untuk menyambut kedatangannya. Di sana dia melihat Dewi sudah menemani Odelina mengobrol. Seketika mendengar suara Olivia memanggil, Dewi dan Odelina langsung menoleh ke arah asal suara itu datang dan melihat Olivia.

Olivia segera mendatangi mereka dan menyapa mertuanya, lalu duduk di samping Odelina dan bertanya, “Tumben hari ini Kakak ada waktu kosong untuk datang?”

“Aku datang untuk ketemu kamu, nggak suka?” balas Odelia sambil mencolok jidat adiknya dengan jari telunjuk.

“Olivia pun langsung memeluk lengan sang kakak dan membalas, “Suka, dong. Suka banget! Tapi akhir-ahir ini Kakak sibuk banget sampai nggak ada waktu untuk datang. Waktu giliran aku yang datang, Kakak selalu bilang di rest
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2650

    Odelina berjuang selama satu tahun sampai dia berhasil membuat tubuhnya sehat kembali. Dengan tubuh yang fit dan punya usaha sendiri, Odelina pun mendapatkan kembali kepercayaan dirinya. Dia tidak akan lagi makan sembarangan seperti yang dia lakukan dulu. Dia sudah cukup kehilangan banyak akibat kebiasaan buruknya itu.“Kakak sekarang sudah kurusan jauh, jadi harus makan daging lebih banyak,” kata Olivia.“Aku mana kurus. Oliv, ada sesuatu yang mau aku omongin sama kamu.”“Oh, apa tuh? Ngomong saja.”“Nanti jam tiga siang aku mau pergi ke bandara. Mau ke Cianter.”“Kenapa mendadak banget perginya?”Olivia sudah tahu dalam waktu dekat ini kakaknya akan pergi ke sana, hanya saja dia tidak mengira akan secepat ini.“Keluarga Gatara lagi kacau balau?” tanya Olivia.“Lagi kacau atau nggak, aku tetap bakal sering terbang ke sana. Nggak cuma untuk urus soal perebutan posisi Felicia saja, tapi juga penyebab kematian kakek nenek kita. Sebagai cucu, kita harus cari tahu duduk perkaranya. Jangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2651

    “Kadang-kadang dia itu kayak anak kecil,” kata Odelina.Kecelakaan yang terjadi pada Daniel membuatnya merasa sangat terpukul. Dan jika bukan karena cinta Odelina yang begitu dalam, mungkin sekarang Daniel benar-benar menyerah dan sulit untuk bangkit lagi.“Kak, nanti aku bilangin ke Stefan, biar dia pergi lihat keadaannya Daniel kalau ada waktu.”“Oke, sekalian bawa Russel saja ke sana. Daniel sayang banget sama Russel. Kalau dia lihat Russel juga datang, dia pasti mengerti kalau kamu nggak bermaksud menyalahkan dia.”“Dia sudah tahu kok aku nggak menyalahkan dia. Dari dulu nggak pernah sekali pun aku benci atau merasa dia nggak berguna. Setelah sekian lama menjalani rehabilitasi tapi masih belum bisa berjalan normal, memarahi diri sendiri apalagi sampai memukul-mukul kaki sendiri nggak ada manfaatnya.”“Sebenarnya kemajuan dia sudah bagus banget. Ada beberapa orang di situasi yang sama harus sampai setengah tahun baru bisa berdiri. Sedangkan Daniel sudah bisa berdiri dari lama dan su

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2652

    “Iya, Kak, iya. Sudah, pokoknya Kakak tenang saja.”Khawatir kakaknya akan terus menceramahinya, Olivia langsung mengalah dan mengganti topik.“Kakak kapan pulang? Kakak harus sering-sering pulang. Aku dan Russel bakal kangen, lho.”“Soal itu aku masih belum tahu pasti. Kalau ada waktu pasti pulang. Toh rumahku di sini, keluarga dan teman juga di sini. Masa kamu takut aku bakal pindah ke Ciater dan nggak pulang.”“Kak, jangan meluk aku begitu, ah. Kita kan sudah gede, tapi Kakak masih kayak anak kecil saja. Kalau Russel lihat dia pasti malu.”“Mau sampai umur 100 tahun pun kamu tetap adik kecilku.”Sementara Odelina menitipkan Russel kepada Olivia, di rumah keluarga Lumanto, Daniel benar-benar mengurung dirinya di kamar dan tidak mau keluar. Pintu kamarnya dikunci dari dalam, bahkan saat Yanti dan yang lainnya membujuk, Daniel tetap tidak mau membukakan pintu.Sejak Daniel mengetahui Yuna adalah anak kandung dari kepala keluarga Gatara terdahulu, dia memiliki firasat bahwa Yuna akan me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2653

    Suara ketukan di luar berhenti untuk sesaat dan kemudian berbunyi lagi, kemudian berhenti lagi. Daniel tidak sekali pun menyahut, apalagi membukakan pintunya.Entah telah berapa lama waktu berlalu, suara ketukan pintu itu kembali terdengar, tetapi kali ini disertai oleh suara panggilan Russel yang riang.“Om Daniel lagi di kamar? Om masih tidur atau sudah bangun? Boleh bukain pintunya? Aku bawa nampan berat banget, tanganku sudah pegal. Om Daniel cepat bukain pintunya. Om Daniel, Mama lagi pergi dan nggak ngajak aku. Mama suruh aku tinggal bareng Om Stefan dan Tante Olivia. Aku sedih mau nangis. Om Daniel bisa peluk aku, ngak? Aku mau nangisnya di paha Om saja.”Setelah Russel berkata seperti itu, dia benar-benar menangis terisak. Olivia yang melihat aktingnya itu sungguh kagum padanya. Dan ketika mendengar suara tangisan Russel, tak sampai beberapa detik Daniel langsung bergerak. Dia yang tadinya sedang berbaring di atas kasur langsung beranjak dan hendak pindah ke kursi rodanya. Akan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2654

    Di saat itu juga Olivia baru muncul dan langsung mengapa Daniel dengan hangat. Stefan yang juga datang bersamanya mengambil nampan itu dari tangan Daniel dan membawa masuk ke dalam seraya berkata, “Sudah tua tapi kelakuan masih kayak anak kecil saja. Masa harus anak kecil yang membujuk kamu? Daniel, apa kamu nggak malu? Aku saja malu.”“Kalau kamu yang merasa malu gara-gara aku, jangan datang kemari. Aku juga nggak minta kamu yang malu untuk aku.”“Kalau kamu bukan teman baikku dan mungkin jadi iparku, kamu kira aku bakal peduli sampai rela datang ke sini?”Stefan menaruh nampan itu di atas meja dan melanjutkan, “Ngapain duduk di situ, ayo sini, maan!”Russel mendongak ke atas dan menatap Daniel dengan matanya yang hitam bulat itu. “Om Daniel, tadi aku sudah janji sama Nenek bikin Om mau makan. Jadi Om harus makan, ya. Kalau nggak, nanti Nenek pikir aku ini pembohong.”“Iya, Om makan. Om nggak akan bikin Russel disangka pembohong. Russel kan anak yang baik dan pintar.”“Om Daniel, sini

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2655

    Russel ingin membantu, tetapi apa daya dia masih terlalu kecil. Untuk sekadar mendorong kursi roda mungkin masih bisa, tetapi untuk memapah tubuh Daniel jelas sudah tidak mungkin. Walau begitu, Russel tidak merengek. Dia tiba-tiba menepuk tangan ketika melihat Daniel sudah pindah ke sofa, “Wah, Om Daniel hebat sudah bisa jalan sendiri!”Gurunya di TK pernah bilang, siapa pun yang melakukan sesuatu dengan baik harus diberikan pujian. Daniel sudah melakukan yang terbaik untuk pindah dari kursi roda sampai ke sofa, maka tentu saja dia juga harus diberikan pujian. Ketiga orang dewasa itu pun dibuat tertawa oleh tingkah laku Russel yang polos dan menggemaskan.“Daniel, cepat makan selagi masih hangat. Habis makan nanti kita ngobrol-ngobrol,” kata Stefan.“Benar, Om Daniel. Cepat dimakan. Aku sudah janji sama Nenek harus bikin Om mau makan. Kalau Om nggak makan, nanti Nenek nggak percaya sama aku lagi,” ucap Russel.“Nggak sia-sia Om sayang sama kamu,” kata Daniel, seraya memeluk Russel dan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2656

    “Kamu masih saja suka asal ngomong dan asal berbuat, sama kayak waktu pertama kali aku kenal kamu. Pokoknya nggak peduli kapan pun, kamu nggak boleh makan sampai berlebihan. Dulu kita masih belum jadi suami istri, kamu mau gimana juga aku nggak peduli. Tapi sekarang kamu sudah jadi istriku, aku mau kita tumbuh tua bersama, jadi aku harus bikin kamu sesehat mungkin.”Di saat itu Olivia dalam hati berpikir, memangnya kalau hidup dia diatur oleh Stefan, dia tidak akan jatu sakit selamanya? Namun memang benar, yang namanya penyakit itu sebagian besar bersumber dari apa yang dimakan sehari-hari, karena itu Olivia harus bisa mengontrol mulutnya.Setelah Daniel selesai makan dan meletakkan alat makannya dia atas meja, Russel langsung memberikan tisu untuknya. Daniel mengelus kepala saking sayangnya dia kepada Russel.“Russel, sebelum mama kamu berangkat … dia ada ngomong soal Om?” tanya Daniel.Russel mengangguk dan menjawab, “Ada. Mama minta tolong aku dan Tante Olivia untuk sering-sering je

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2657

    “Kak Daniel, kakakku khawatir banget sama kamu. Sebelum berangkat, Kak Odelina berulang kali berpesan ke aku dan Stefan untuk menjenguk kamu. Aku tahu apa yang kamu pikirkan, tapi kalau kamu terus mengurung diri dan malah jadi kehilangan rasa percaya diri, gimana kamu bisa bangkit lagi? Aku tahu Kak Daniel mau bantu kakakku. Karena itu Kak Daniel harus cepat sembuh biar bisa menemani kakakku menjalani hidupnya. Apa Kak Daniel nggak mau menemani Kak Odelina? Dia selama ini terus menunggu kamu!”Beberapa saat setelah Olivia mengatakan itu, akhirnya Daniel pun menjawab, “Stefan, Olivia, kalian berdua nggak perlu menasihatiku. Aku tahu apa yang harus aku lakukan, aku cuma lagi merasa tertekan, makanya …. Demi diriku sendiri dan juga demi masa depan kakakmu, aku akan terus bertahan. Pasti suatu hari aku bisa bangkit lagi. Aku pernah bilang mau menjadi sandaran kakakmu dan selalu menemaninya dalam suka atau duka. Maaf, karena sudah bikin kalian berdua khawatir. Sejak kecelakaan mobil, aku ja

최신 챕터

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3648

    Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3647

    “Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3646

    Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3645

    “Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3644

    Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3643

    Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3642

    Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3641

    Sepasang ibu dan anak yang belum tidur semalaman itu sedang menikmati waktu sunyi berdua dengan berjalan santai di halaman rumah. Meski di luar udara sangat dingin, mereka berdua terlihat seperti tidak terpengaruh. Tidak ada pula dendam atau kebencian yang tersirat dari obrolan mereka. Mereka berdua mengobrol hal-hal biasa seperti tidak terjadi apa-apa. Di momen itu mereka hanyalah ibu dan anak biasa.Entah berapa lama kemudian, Patricia berkata, “Felicia, ayo duduk. Aku sudah tua, nggak bisa jalan terlalu jauh.”Patricia berkata sembari duduk di kursi panjang yang terbuat dari batu. Felicia pun ikut duduk di kursi itu bersama ibunya.“Langitnya sudah mau terang,” ucap Patricia mendongak ke angkasa. “Di musim dingin, malam lebih panjang dari siang. Kalau di musim panas, jam segini langit pasti sudah terang.”Dia menarik jaketnya dan bertanya, “Felicia, kamu kedinginan, nggak?”“Iya. Suhu udara di luar rumah lumayan dingin.”“Kamu pakai jaket terlalu tipis. Seharusnya kamu pakai jaket y

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3640

    Meski perjamuan malam ini menyimpan bahaya yang tersembunyi, Cakra tetap akan menemani Patricia terjun ke dalam jurang.“Tapi acara malam ini pasti bakal jadi pertumpahan darah. Kalian harus ikuti terus Felicia, biar aku yang jagain kalian,” kata Cakra. “Mama kalian nggak bakal membiarkan anak putri satu-satunya celaka. Makanya dia pasti sudah menyiapkan jalan keluar untuk Felicia. Kalian awasi terus Felicia, dijamin kalian pasti selamat.”“Pa, itu kan cuma dugaan saja. Kita ini juga anak kandung Mama. Kalau ada bahaya, masa iya Mama bakal sengaja minta kita datang ke sini? Papa mikirnya jangan terlalu mengada-ada.Mendengar itu, Cakra langsung memelototi anak sulungnya. “Kamu ini selalu saja membantah. Kalau saja kalain menurut apa kataku, malam ini kita semua sudah ada di kampung halamanku. Aku juga nggak perlu khawatir. Sekarang dinasihati baik-baik malah melawan. Mama kamu itu benci aku dan nggak pernah mau lihat wajahku, tapi tiba-tiba aku dipanggil untuk menginap di sini. Kamu pi

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status