Share

Bab 2653

Author: Anggur
Suara ketukan di luar berhenti untuk sesaat dan kemudian berbunyi lagi, kemudian berhenti lagi. Daniel tidak sekali pun menyahut, apalagi membukakan pintunya.

Entah telah berapa lama waktu berlalu, suara ketukan pintu itu kembali terdengar, tetapi kali ini disertai oleh suara panggilan Russel yang riang.

“Om Daniel lagi di kamar? Om masih tidur atau sudah bangun? Boleh bukain pintunya? Aku bawa nampan berat banget, tanganku sudah pegal. Om Daniel cepat bukain pintunya. Om Daniel, Mama lagi pergi dan nggak ngajak aku. Mama suruh aku tinggal bareng Om Stefan dan Tante Olivia. Aku sedih mau nangis. Om Daniel bisa peluk aku, ngak? Aku mau nangisnya di paha Om saja.”

Setelah Russel berkata seperti itu, dia benar-benar menangis terisak. Olivia yang melihat aktingnya itu sungguh kagum padanya. Dan ketika mendengar suara tangisan Russel, tak sampai beberapa detik Daniel langsung bergerak. Dia yang tadinya sedang berbaring di atas kasur langsung beranjak dan hendak pindah ke kursi rodanya. Akan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2654

    Di saat itu juga Olivia baru muncul dan langsung mengapa Daniel dengan hangat. Stefan yang juga datang bersamanya mengambil nampan itu dari tangan Daniel dan membawa masuk ke dalam seraya berkata, “Sudah tua tapi kelakuan masih kayak anak kecil saja. Masa harus anak kecil yang membujuk kamu? Daniel, apa kamu nggak malu? Aku saja malu.”“Kalau kamu yang merasa malu gara-gara aku, jangan datang kemari. Aku juga nggak minta kamu yang malu untuk aku.”“Kalau kamu bukan teman baikku dan mungkin jadi iparku, kamu kira aku bakal peduli sampai rela datang ke sini?”Stefan menaruh nampan itu di atas meja dan melanjutkan, “Ngapain duduk di situ, ayo sini, maan!”Russel mendongak ke atas dan menatap Daniel dengan matanya yang hitam bulat itu. “Om Daniel, tadi aku sudah janji sama Nenek bikin Om mau makan. Jadi Om harus makan, ya. Kalau nggak, nanti Nenek pikir aku ini pembohong.”“Iya, Om makan. Om nggak akan bikin Russel disangka pembohong. Russel kan anak yang baik dan pintar.”“Om Daniel, sini

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2655

    Russel ingin membantu, tetapi apa daya dia masih terlalu kecil. Untuk sekadar mendorong kursi roda mungkin masih bisa, tetapi untuk memapah tubuh Daniel jelas sudah tidak mungkin. Walau begitu, Russel tidak merengek. Dia tiba-tiba menepuk tangan ketika melihat Daniel sudah pindah ke sofa, “Wah, Om Daniel hebat sudah bisa jalan sendiri!”Gurunya di TK pernah bilang, siapa pun yang melakukan sesuatu dengan baik harus diberikan pujian. Daniel sudah melakukan yang terbaik untuk pindah dari kursi roda sampai ke sofa, maka tentu saja dia juga harus diberikan pujian. Ketiga orang dewasa itu pun dibuat tertawa oleh tingkah laku Russel yang polos dan menggemaskan.“Daniel, cepat makan selagi masih hangat. Habis makan nanti kita ngobrol-ngobrol,” kata Stefan.“Benar, Om Daniel. Cepat dimakan. Aku sudah janji sama Nenek harus bikin Om mau makan. Kalau Om nggak makan, nanti Nenek nggak percaya sama aku lagi,” ucap Russel.“Nggak sia-sia Om sayang sama kamu,” kata Daniel, seraya memeluk Russel dan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2656

    “Kamu masih saja suka asal ngomong dan asal berbuat, sama kayak waktu pertama kali aku kenal kamu. Pokoknya nggak peduli kapan pun, kamu nggak boleh makan sampai berlebihan. Dulu kita masih belum jadi suami istri, kamu mau gimana juga aku nggak peduli. Tapi sekarang kamu sudah jadi istriku, aku mau kita tumbuh tua bersama, jadi aku harus bikin kamu sesehat mungkin.”Di saat itu Olivia dalam hati berpikir, memangnya kalau hidup dia diatur oleh Stefan, dia tidak akan jatu sakit selamanya? Namun memang benar, yang namanya penyakit itu sebagian besar bersumber dari apa yang dimakan sehari-hari, karena itu Olivia harus bisa mengontrol mulutnya.Setelah Daniel selesai makan dan meletakkan alat makannya dia atas meja, Russel langsung memberikan tisu untuknya. Daniel mengelus kepala saking sayangnya dia kepada Russel.“Russel, sebelum mama kamu berangkat … dia ada ngomong soal Om?” tanya Daniel.Russel mengangguk dan menjawab, “Ada. Mama minta tolong aku dan Tante Olivia untuk sering-sering je

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2657

    “Kak Daniel, kakakku khawatir banget sama kamu. Sebelum berangkat, Kak Odelina berulang kali berpesan ke aku dan Stefan untuk menjenguk kamu. Aku tahu apa yang kamu pikirkan, tapi kalau kamu terus mengurung diri dan malah jadi kehilangan rasa percaya diri, gimana kamu bisa bangkit lagi? Aku tahu Kak Daniel mau bantu kakakku. Karena itu Kak Daniel harus cepat sembuh biar bisa menemani kakakku menjalani hidupnya. Apa Kak Daniel nggak mau menemani Kak Odelina? Dia selama ini terus menunggu kamu!”Beberapa saat setelah Olivia mengatakan itu, akhirnya Daniel pun menjawab, “Stefan, Olivia, kalian berdua nggak perlu menasihatiku. Aku tahu apa yang harus aku lakukan, aku cuma lagi merasa tertekan, makanya …. Demi diriku sendiri dan juga demi masa depan kakakmu, aku akan terus bertahan. Pasti suatu hari aku bisa bangkit lagi. Aku pernah bilang mau menjadi sandaran kakakmu dan selalu menemaninya dalam suka atau duka. Maaf, karena sudah bikin kalian berdua khawatir. Sejak kecelakaan mobil, aku ja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2658

    “Russel, kamu pergi main sama Nenek dulu, ya? Ada yang mau Om ngomongin sama Om Stefan dan Tante Olivia,” kata Daniel.Yanti mengusap air matanya yang menetes dan berbicara kepada Stefan dan Olivia, “Stefan, Olivia, maaf ya kamu jadi lihat Tante nangis begini.”“Tante nggak perlu cemas. Biar aku yang ngomong sama Daniel. Aku jamin lusa dia pasti sudah balik kerja lagi kayak biasa,” kata Stefan.Besok hari Minggu, jadi kantor masih libur.“Stefan, maaf ya jadi merepotkan.”“Nggak kok, Tante. Aku sama Daniel kan teman baik. Masalah dia masalahku juga.”Yanti sekali lagi berterima kasih kepada Stefan. Betapa beruntungnya Daniel memiliki teman seperti Stefan dan Reiki. Begitu ada masalah, mereka dengan sigap membantu hingga Daniel akhirnya mendapatkan kembali kepercayaan dirinya.“Russel, yuk. Nenek ajak kamu pergi jalan-jalan. Kamu mau main apa Nenek temani.”“Nek, di rumah ada layangan, nggak? Aku mau main layangan mumpung hari ini anginnya lagi kencang.”“Coba Nenek cari, ya. Seharusnya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2659

    Setelah Yanti membawa Russel pergi, Daniel langsung bertanya kepada Olivia “Waktu kakakmu pergi, dia beneran minta kalian datang ke sini? Dia … apa kelihatan lagi bete? Apa aku yang terlalu emosional sampai berpengaruh ke dia? Olivia, kamu merasa aku sudah umur segini masih kayak anak kecil?”Daniel merasa amat bersalah dan merasa dirinya hanya membuat keributan yang tidak penting.“Kak Daniel, kakakku benar-benar khawatir sama kamu, tapi karena waktunya juga mepet, dia nggak sempat datang. Dia cuma berpesan ke aku dan Stefan untuk bantu kamu sadar. Russel di sini yang paling tulus, kamu nggak percaya apa kata dia tadi? Aku nggak takut kamu bakal marah atau tersinggung, tapi aku rasa kali ini kamu sudah benar-benar keterlaluan. Sampai mengurung diri nggak makan nggak minum seharian. Nggak cuma kakakku saja yang khawatir, tapi Tante juga. Ini nggak bagus buat untuk kamu saja, tapi juga orang-orang yang ada di sekitar kamu.”Stefan ikut berpendapat, “Daniel, kami sudah berulang kali bila

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2660

    “Oke. Aku bisa turun sendiri, nggak perlu dibantu.”Perubahan suasana hati Daniel cukup besar, bagaikan cuaca yang awalnya badai salju kini menjadi hari yang cerah. Dia berdiri dengan bertumpu pada sofa dan memindahkan tubuhnya ke atas kursi roda.“Aku memang nggak mau bantu kamu. Biar kamu sendiri yang jalan,” kata Stefan. Namun walau berkata demikian, dia tetap mendorong kursi rodanya ke dekat Daniel agar dia lebih mudah untuk berpindah. lantas mereka bertiga pun keluar dari kamar dan berjalan menuju ke depan lift.“Kamu turun pakai lift, aku sama Olivia lewat tangga.”“Oke, terserah kalian saja. Sekarang aku masih harus naik turun pakai lift.”Begitu Daniel sudah bisa berjalan selayaknya orang normal, lift di rumah sudah bisa istirahat. Setelah Daniel masuk ke dalam lift, Stefan menarik Olivia menuju tangga dan berkata padanya, “Daniel juga terlalu memikirkan kakakmu, makanya dia jadi mikir yang nggak-nggak.”“Semoga saja dia cepat sembuh. Sebenarnya kakakku dalam hati sudah menerim

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2661

    Bandara Cianter.Ricky tiba di bandara lebih awal untuk menyambut kedatangan Odelina. Dia tidak berani untuk tidak datang secara langsung ke bandara untuk menjemput Odelina yang merupakan kakak dari kakak iparnya sekaligus ibu kandung dari Russel setelah Stefan memberikannya tugas ini. Bagaimanapun juga, Odelina sekarang adalah kerabat dari keluarga Adhitama, jadi Ricky harus menyambutnya dengan baik. Ricky terus memeriksa jam sambil menunggu kedatangan Odelina. Langit sudah berubah gelap ketika pesawat Odelina mendarat di bandara Cianter. Odelina segera mematikan mode pesawat ponselnya setelah pesawat mendarat dengan selamat. Kemudian dia mengirimkan pesan suara kepada Olivia yang berbunyi, “Olivia, aku sudah sampai di Cianter. Pesawatku baru mendarat dan aku baru akan turun dari pesawat. Aku akan meneleponmu setelah aku sampai di Blanche Hotel.”Odelina memutuskan untuk menginap di Blanche Hotel. Dia juga pernah menginap di hotel ini sebelumnya ketika dia datang bersama Tante Yuna

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3527

    “… kan bisa saja apa yang aku minta kalian nggak bisa bantu, makanya aku minta bantuannya ke kakak iparku. Kak Olivia sudah pergi ke Vila Ferda, Kak Rika masih belum resmi masuk keluarga Adhitama dan aku juga nggak begitu dekat sama dia. Cuma Kak Rosalina saja yang bisa kuminta bantuan. Memang nggak boleh aku minta tolong sama dia?”Rosalina adalah kakak iparnya yang paling tua, tetapi keluarga Adhitama ini terdiri dari beberapa anak lelaki dari ayah yang berbeda sehingga Olivia secara tidak langsung hanya ipar tiri statusnya. Hanya Rosalina saja yang bisa dianggap sebagai ipar dari saudara kandung.“Rosalina bahkan nggak kenal dan nggak pernah ketemu sama cewek yang kamu suka. Dia nggak bakal bisa bantu banyak juga, jadi mending kamu nggak usah ganggu dia. Kalau ada apa-apa, bilang ke aku saja. Kalau aku rasa Rosalina bisa bantu, nanti biar aku yang ngomong ke dia.”“Ini bukan soal si Rubah, tapi soal Nana. Kak Rosalina kan kenal sama Nana dan seharusnya mereka juga pernah berinteraks

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3526

    “Ini mah banyak banget!” keluh Samuel.“Kamu pikir kami semua sesantai kamu? Kamu saja yang bisa santai, aku dan Kak Stefan setiap hari sibuknya bukan main.”“Kata siapa aku santai? Aku juga punya kesibukan sendiri, kok.”“Masa? Aku nggak pernah lihat kamu sibuk.”“.…”Samuel tidak ditempatkan di kantor pusat Adhitama Group, jelas saja para kakak yang lebih tua tidak pernah melihat Samuel sibuk. Ini salah Samuel sendiri yang tadi mengatakan kalau dia sedang senggang. Bukankah akan lebih baik jika dia terus terang saja apa tujuan dari kedatangannya ke sini?“Kak Stefan jauh lebih capek dari aku,” ucap Calvin.Stefan adalah kunci dari Adhitama Group. Meskipun urusan sepele tidak perlu melalui persetujuan Stefan lagi, tetap saja masih ada banyak urusan lain yang harus dia tangani secara langsung. Adhitama Group sangat besar. Setiap ari ada saja pekerjaan yang harus Stefan urus, belum lagi rapat yang tidak pernah ada habisnya dan sesekali harus pergi menjamu klien.Saat masih bertunangan,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3525

    Masih berbicara dengan suaminya di telepon, Rosalina berkata, “Kamu kan sibuk, beresin saja dulu sana. Aku mau menemani Nenek jalan-jalan lagi sebentar. Dia tadi habis marah-marah sama Dewi sampai mukanya merah semua.”Sarah, “….”Di telepon Calvin tertawa sangat keras, tetapi dia cukup sadar diri untuk tidak menanyakan apa yang Dewi katakan kepada neneknya, supaya neneknya tidak melampiaskan kekesalannya dengan cara mengumbar aib Calvin yang lain. Setelah pembicaraan di telepon berakhir, Calvin meletakan ponselnya dan menyeruput kopinya. Sebelum dia meletakkan kembali gelasnya di atas meja, dia mendengar suara ketukan pintu.“Masuk,” ujarnya.Lantas pintu ruang kantornya terbuka dimasuki oleh Samuel. Melihat kedatangan adik kecilnya itu, Calvin pun dengan rapi meletakkan gelasnya kembali ke tatakan gelas dan berkata dengan senyum tipis di wajah, “Tuben, ada angin apa kamu datang ke sini?”“Aku merasa sedikit tersinggung Kak Calvin ngomong begitu. Aku ini adik kandungmu, lho.”Samuel d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3524

    Terlalu banyak cucu juga bukan hal yang baik.“Nggak, kok. Nenek nggak bilang apa-apa tentang kamu. Jangan selalu berpikiran buruk tentang Nenek, ya,” ujar Rosalina dengan maksud bercanda.Mendengar itu, Nene Sarah dengan sengaja meninggikan suaranya, “Rosalina, aku kasih tahu, nih. Calvin waktu kecil suka ngompol. Waktu umur dia lima tahun saja kadang-kadang masih suka ngompol. Dia selalu ngaku cari kamar mandi di mimpinya. Pas lagi nyari, begitu ketemu langsung pipis.”“Nenek!” sahut Calvin di telepon.Ya, baiklah. Di antara kakak beradik itu, memang Calvin yang paling sering mengompol. Yang lain pada umumnya sudah tidak mengompol lagi di usia mereka sudah bisa berbicara. Begitu mereka ke kamar mandi sebelum tidur, mereka akan tertidur lelap sampai hari mulai terang. Berbeda dengan Calvin,dia justru banyak minum menjelang tidur dan tidak ke kamar mandi. Makanya, dia sering terbangun di tengah malam untuk pipis. Namun bagaimanapun juga, Calvin baru berusia 5-6 tahun dan masih dianggap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3523

    Nenek Sarah tersenyum, lalu dia berkata, “Aku nggak peduli apa kata mereka. Toh cucuku ya milikku. Aku yang membesarkan mereka dari kecil, aku dan suamiku yang bersusah payah mendidik mereka dengan sepenuh hati. Aku yang paling tahu seperti apa sifat mereka, dan wanita seperti apa yang cocok dengan mereka. Aku cuma mau cucuku bahagia dan memberikan mereka istri yang pantas. Apa itu salah? Orang-orang bilang Olivia nggak pantas untuk Stefan. Mereka sering kali bertanya memangnya sudah berapa lama Olivia masuk ke keluarga Adhitama? Atau bertanya dengan kemampuan yang Olivia miliki, apa dia pantas untuk Stefan?”Sarah dari dulu memang lebih menyayangi Olivia. Dia melanjutkan, “Aku justru sangat berterima kasih sama Olivia karena dia mau menikah sama Stefan. Dengan sifat Stefan yang temperamental itu, bisa jadi dia nggak akan dapat pasangan seumur hidup. Bahkan para ahli juga pada bilang kalau Stefan dan Olivia itu memang ditakdirkan untuk jadi suami istri seumur hidup. Mereka mendapatkan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3522

    Tante Rida pernah berpesan kepada Rosalina. Andaikan Rosalina sungguh mencintai Calvin, maka terimalah cintanya. Jangan sampai Rosalina melewatkan kesempatan ini atau dialah yang akan menyesal nantinya.Setiap anak lelaki yang terlahir di keluarga Adhitama, entah di urutan yang keberapa pun, mereka sama-sama mendapatkan pendidikan yang setara. Cara mereka menyikapi hubungan asmara juga sama, yaitu fokus dengan pasangan masing-masing bahkan sampai ke tahap buta asmara. Mereka tidak akan jatuh cinta dengan mudah, tetapi sekali jatuh cinta, maka itu akan menjadi komitmen seumur hidup.“Aku bisa mengerti. Memang ini sudah risiko menjadi bagian dari keluarga yang dikenal banyak orang,” ujar Sarah, seraya menepuk punggung tangan Rosalina dengan kasih sayang.Rosalina tersenyum dan berkata, “Nek, yang aku bilang itu dulu. Sekarang aku sudah nggak merasa tertekan atau merasa minder lagi. Dulu aku merasa beruntung karena Calvin sudah memilih aku. Sekarang aku merasa aku pasti punya suatu kelebi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3521

    “Duduk dulu di sana, kita bicarakan pelan-pelan,” kata Nenek Sarah seraya menunjuk ke sebuah gazebo yang terletak tidak jauh dari mereka.”Rosalina dengan lembut menanggapi ajakan itu dan menuntun Sarah menuju ke gazebo yang dimaksud. Setelah mereka sampai di sana dan duduk, Sarah memegang tangan Rosalina dan berkata kepadanya, “Rosalina, tekanan menjadi menantu di keluarga Adhitama pasti berat, ya. Nggak peduli apa pun yang kalian lakukan, pasti akan selalu ada mata yang terus mengawasi setiap pergerakan kalian kalaupun kalian melakukannya dengan baik, nggak banyak orang yang kasih pujian ke kalian, dan kalau mereka merasa kalian kurang baik, pasti banyak yang menghujat. Kalau privasi kalian nggak terjaga dengan baik, pasti akan dengan mudah tersebar ke luar dan menimbulkan rumor yang jadi hiburan untuk orang lain. Ini akan bikin kalian sangat frustrasi dan kerepotan.”Namun ketika mendengar itu, Rosalina hanya mengatupkan bibirnya dan menjawab, “Nek, aku baik-baik saja, kok. Awalnya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3520

    Sarah hanya ingin mencari topik pembicaraan dengan cucu menantunya itu, makanya dia pura-pura tertarik.“Aku rasa mereka orang yang sama. Mereka sampai cari satu pengganti untuk menyamar jadi Giselle. Habis itu, Lisa juga muncul di depanku. Dia ingin buat aku nggak curiga. Target mereka sepertinya Olivia. Tapi karena aku paling kenal Giselle, jadi mereka mau nggak mau harus libatkan aku juga.”Hanya dengan membuat Rosalina tidak curiga, Olivia baru akan berhenti curiga. Karena Rosalina kakaknya Giselle.“Aku hanya ingin beritahu Olivia, biar bisa analisis bersama. Rasanya mereka sedang main catur besar di belakang. Nggak perlu terburu-buru. Mereka nggak buru-buru, kita juga nggak buru-buru. Makanya aku pagi ini baru datang ke sini, tapi ternyata Olivia sudah pergi.”Rosalina merasa iri pada Olivia. “Aku juga ingin libur, bawa anak-anak pergi main. Tapi sayangnya aku nggak punya keponakan.”Rosalina memiliki adik perempuan, tapi Giselle juga belum menikah. Jadi dia belum memiliki kepona

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3519

    “Iya, Mama sudah tua, nggak usah keliaran ke mana-mana dan buat anak-anak khawatir,” kata Dewi.Sarah sengaja melotot ke arah menantunya. “Kenapa kamu ikut-ikutan juga? Aku nggak keliaran. Sekarang aku diam saja di rumah, kan? Aku nggak ikut Oliv pergi gendong Audrey.”Dewi langsung mengungkap kebohongan ibu mertuanya. “Bukannya karena Mama selalu mau culik anak orang setiap kali pergi ke sana jadi sekarang mereka nggak mau terima kunjungan Mama?”Wajah Sarah memerah. Rosalina spontan tertawa cekikikan.“Rosalina, temani Nenek jalan-jalan. Suasana hati Nenek jadi nggak bagus karena tantemu. Dia nggak kasih aku cucu perempuan. Aku suka cucu orang lain, dia malah salahkan aku.”“Mama juga nggak punya anak perempuan, masih saja mau salahkan aku. Memangnya kami yang nggak mau punya anak perempuan? Ada masalah dengan feng shui keluarga Adhitama. Aku curiga rumah dan makam leluhur kita ada di tanah milik seorang biksu,” kata Dewi sambil menutup mulut untuk menahan tawa.Keluarga Adhitama han

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status