Share

Bab 2593

Sepuluh menit kemudian.

Bram dan Chintya berjalan berdampingan, yang diikuti kedua kakaknya di belakang. Mereka berempat berjalan menuju sanggar bela diri sambil mengobrol. Suasana Kota Malinjo lebih ramai di malam hari dibandingkan siang hari. Meskipun tidak semakmur Kota mambera, tetap saja dipenuhi dengan berbagai hiburan karena tempat ini juga merupakan kawasan perkotaan.

“Bram, nanti kamu tanding denganku dulu. Kami bertiga semuanya belajar dari papaku. Kami pakai jurus yang sama. Kalau kamu bisa kalahkan aku, kamu akan punya peluang menang lebih besar kalau kamu tantang Kak Rama. Kak Rama belajar lebih awal beberapa tahun dariku. Dia akan lebih kuat dan lebih cepat sedikit dari aku. Murid yang dia ajar rata-rata yang sudah hebat. Kalau aku hanya mengajar anak-anak. Mau bagaimana lagi, aku masih muda. Belum setenar Kak Rama.”

Di dunia seni bela diri Kota Malinjo, kedua kakak Chintya cukup terkenal. Bram pun berkata, “Kalau begitu, itu nggak adil bagi Kak Rama. Nggak apa-apa. Aku l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status