Ini namanya perhatian, pengertian.”Rika tertawa sambil menyambut tangan lelaki itu untuk turun dari mobil. Namun, Ricky ingin menggandeng tangan perempuan itu masuk ke hotel. Tentu saja ditolak oleh Rika. Dia menarik tangan yang digenggam oleh Ricky.Ricky menyipitkan matanya. Di tempat umum, perempuan itu masih enggan bersikap seperti sepasang kekasih dengan dirinya. Seperti yang dikatakan Rika, perempuan itu masih belum begitu mencintainya. Keduanya jalan bersisian dan mendadak Rika menghentikan langkahnya.“Kenapa?” tanya Ricky dengan perhatian. Apakah mereka bertemu dengan para penggemar Rika? Ricky melihat ke depan dan tidak menemukan siapa pun.“Irwan?” gumam Rika dengan suara kecil. Kemudian dia bergegas menarik Ricky untuk bersembunyi di balik mobil. Beberapa pengawalnya bergegas maju karena mengira ada bahaya yang datang.“Semuanya sembunyi, jangan tutupi aku,” perintah Rika.Ternyata tuan muda mereka ingin mencari tahu seseorang. Perempuan itu menunjuk seorang lelaki paruh b
Setelah Felicia melihat kakaknya bersama dengan selingkuhannya, dia merasa tidak tega melihat kakak iparnya yang tidak tahu apa pun. Dia memberi tahu kakak iparnya dan akhirnya mereka mulai meributkan hal tersebut.Dari sisi perempuan, Rika menganggap apa yang dilakukan Felicia sangat baik. Tidak boleh karena kakaknya sendiri yang selingkuh, maka dia membantunya menutupi hal tersebut dari istri mereka.“Irwan nggak sebodoh itu. Kalau Patricia kembali, dia nggak akan keluar-keluar.”Ricky berkata dengan mata berbinar, “Tapi kita bisa bantu Patricia. Kalau nggak kelihatan, nggak masalah. Karena sudah lihat, setidaknya kita harus kasih tahu dia. Bagaimanapun dia adalah bibi dari kakak iparku. Bisa dibilang dia saudaranya kakak iparku.”“Benar, ‘kan, Rika?”Rika menjawab, “Kamu juga cukup jahat. Kamu takut kalau keluarga Gatara nggak berantakan? Tapi, aku mendukungmu.”Setelah itu dia juga ikut tertawa dan lanjut berkata, “Sepertinya aku juga nggak sebaik itu.”“Nggak, kita semua orang bai
Rika menarik kemeja Ricky. Lelaki itu mengikutinya sambil berkata, “Kira-kira kapan Patricia kembali. Aku nggak sabar ingin melihat pertunjukan keluarga Gatara.”Rika menoleh dan meliriknya sambil berkata, “Meski Patricia tahu suaminya selingkuh, dia juga nggak akan ribut di luar. Kemungkinan dia akan bawa Irwan pulang dan ribut di rumah. Kamu nggak akan bisa menyaksikannya.”“Bukannya ada Felicia? Felicia sendiri yang menghancurkan ketenangan keluarga Gatara. Memangnya gosip tentang papanya bisa ditutupi? Aku nggak percaya.”Setelah dipikirkan sejenak, Ricky berkata, “Felicia juga nggak bisa diremehkan. Dia membuat keributan di rumah agar bisa mencari kesempatan mengusir para kakaknya. Tanpa para pengacau itu, posisinya di keluarga Gatara akan semakin kuat. Nggak heran dia adalah putri kandung Patricia. Dia cukup kejam menghadapi saudaranya sendiri.”Rika diam sejenak dan berkata, “Di diri Felicia memang ada ketegasan dari Patricia. Tapi kekejamannya dengan kekejaman Patricia juga ada
Tidak banyak orang yang tahu bahwa wanita itu adalah kekasih simpanan dari seorang mafia. Termasuk Irwan yang tidak tahu, jika tidak, dia juga pasti tidak akan berani mengusik kekasih orang lain.Setelah Felicia melihat foto dan video tersebut, dia mengirimkan pesan pada Vandi, “Simpan dulu di tempatmu. Aku akan menghapusnya setelah melihat foto ini karena nggak boleh di simpan. Kalau mama saya pulang dan curiga dengan saya, dia akan memeriksa ponsel saya.”“Sudah disimpan, Ibu sudah makan?”“Sedang makan, sudah pesan makanan.”Vandi mengerutkan keningnya dan berkata, “Ibu jangan pesan makanan dari luar terus. Di kantor bukannya ada kantin? Boleh makan di kantin saja. Kalau kamu nggak ada waktu, bisa bilang sama aku. Aku yang akan antarkan makanan setiap hari untukmu.”Melihat pesan yang dikirimkan oleh lelaki itu membuat hatinya menghangat. Setelah kembali ke kediaman keluarga Gatara, bisa dibilang dia hanya berjuang sendiri. Tidak ada yang benar-benar berada di pihaknya.Bahkan ibu k
Tidak heran jika Fani marah dengan Ricky karena sudah merebut Riko yang dia sukai.“Bu Felicia bisa menyerahkan orang jahat yang membocorkan masalah ini pada Pak Ricky. Dia sudah mulai menyerang keluarga Gatara.”Bagi mereka, Ricky merupakan musuh keluarga. Teringat hubungan antara keluarga Gatara dengan Yuna bersaudara serta sikap Felicia pada orang di Mambera membuat Vandi menghela napas dalam hati. Felicia tidak akan bermusuhan dengan orang di Mambera.Bahkan dia masih ingin menyelidiki penyebab kematian dari kepala keluarga yang sebelumnya. Vandi yakin jika Felicia ada bukti bahwa yang membunuh adalah Patricia, dia nggak akan menjadi penerus keluarga Gatara lagi. Bahkan kemungkinan perempuan itu akan keluar dari keluarga Gatara dan kembali ke dunia kecilnya.Felicia tidak selemah penampilannya. Sesungguhnya, sebelum kembali ke keluarga Gatara, dia sudah menjadi seorang pengusaha muda yang sukses. Karena orang tua angkatnya tidak baik dengannya dan kerap memanfaatkannya, dia menyemb
Melihat ayahnya yang berdandan dan tampak tampan sambil merangkul seorang perempuan yang lebih kecil sepuluh tahun dari ibunya membuat Felicia bergumam, “Waktu Papa muda, kemungkinan dia lelaki tampan yang langka. Sekarang sudah tua, dia terlihat tampan dengan sedikit berdandan.”Pantas saja ibunya begitu ketat mengontrol suaminya. Entah apa yang dirasakan Patricia jika melihat ayahnya mencair wanita di luar. Bahkan uang yang digunakan untuk mencari simpanan adalah pemberian kakaknya.Di waktu yang sama, di Mambera terlihat Olivia yang langsung tidur di kamar setelah kembali dari Mambera hotel. Gejala mengantuknya masih begitu terasa.Stefan menemaninya kembali ke kamar dan melihat perempuan itu naik ke kasur dengan tidak sabar. Stefan berjalan mendekat dan duduk di tepi kasur sambil berkata, “Kalau ngantuk bisa tidur di mobil. Aku akan menggendongmu turun dari mobil.”“Aku berusaha menahan kantukku hingga sampai rumah. Sayang, aku tidur sebentar, kamu mau tidur? Kalau nggak, kamu baca
“Kak, bisa telepon sebentar?” tanya Ricky yang kembali ke ruang kerjanya setelah mengantarkan Rika keluar dari hotel.“Ada apa? Kalau nggak ada apa-apa akan aku tutup, jangan tanya aku bisa atau nggak. Kamu juga sudah telepon aku.”Ricky tertawa dan berkata, “Aku kirim foto dan video untuk Kakak. Itu adalah bukti suaminya Patricia selingkuh.”Stefan tidak berbicara dan hanya menunggu adiknya itu melanjutkan ucapannya.“Nama suaminya Patricia adalah Irwan. Waktu muda sangat tampan, tetapi nggak bisa diandalkan makanya bisa jadi suaminya Patricia. Di keluarga Gatara, dia nggak dihormati sama sekali dan bergantung sepenuhnya dengan istri.”“Patricia mengaturnya dengan ketat. Bahkan nggak kasih dia uang saku sama sekali. Uang sakunya nggak lebih dari satu juta sehari. Dulu dia pernah selingkuh dan setelah mendapat pelajaran dari Patricia, dia sudah nggak berani melakukannya meski ada niat.”“Kali ini Patricia pergi ke Mambera untuk menghadiri pernikahan Kak Stefan dan Kak Olivia. Dia berad
Stefan berkata, “Setiap kepala keluarga pasti ada seorang asisten yang hebat dan setia. Mereka pasti tahu banyak hal. Kalau sampai asistennya masih hidup dan bisa ditemukan, maka dia bisa memberikan kesaksian. Kalau sampai dia juga mati, maka masalah ini akan semakin sulit dicari tahu karena sudah 40 tahun berlalu.”Bahkan keluarga Ardaba juga akan sulit menemukan buktinya.“Nanti aku akan telepon Bram dan minta dia cari tahu asisten kepala keluarga yang sebelumnya. Apakah masih hidup dan ada di mana.”Ricky berkata, “Aku bisa cari tahu, nanti aku tanya dengan Pak Rhoma biar lebih muda.”Sebenarnya cukup mencari tahu dari salah satu orang tua di keluarga Gatara. Namun, cara seperti itu akan mudah membuat Patricia curiga. Kemungkinan asisten yang sebelumnya belum meninggal dan juga tengah dicari oleh Patricia.“Boleh juga. Kalau ada kabar kasih tahu aku.”“Iya, Kak Calvin dan Kak Ricky sudah urus surat nikah. Aku benar-benar iri. Aku dan Kak Calvin sama-sama dapat foto dari Nenek. Dia s
Yuna mengangguk."Sore nanti ajak Russel bersama ke sini." Setelah berpikir sejenak, Yuna menambahkan, "Dokter Panca bilang, waktu Kakek Setya nggak banyak lagi. Biarkan dia bertemu dengan anak-anak satu per satu." Semua orang saling memandang. Olivia dengan cemas bertanya, "Penyakit apa yang diderita Kakek Setya?" "Mungkin karena luka lama yang meninggalkan efek samping, ditambah usia lanjut. Orang tua pasti punya penyakit kecil di sana-sini," jawab Yuna sambil menghela napas, dia tidak melanjutkan lebih jauh. Dokter Panca sudah menyuruh mereka bersiap secara mental. "Sore nanti, aku akan menjemput Russel, lalu kita akan datang bersama." Olivia juga memahami bahwa usia Setya yang sudah sangat tua, ditambah keinginannya yang sudah terpenuhi, mungkin tidak akan bertahan lama lagi. "Apakah perlu memberi tahu Kak Odelina agar pulang?" "Untuk sementara nggak perlu. Kakek Setya belum menyerahkan bukti-buktinya ke aku, jadi dalam waktu dekat sepertinya nggak akan ada apa-apa. Saat dia
Wajah Yuna berubah drastis. “Dokter Panca, apakah nggak ada cara agar Om Setya bisa hidup beberapa tahun lagi?” Dokter Panca berkata, “Saya dan murid-murid saya sudah pakai semua obat terbaik yang kami tanam untuknya. Kami sudah melakukan yang terbaik. Dia bisa bertahan sampai sejauh ini, pertama karena kami membantu memulihkan tubuhnya, dan kedua karena obsesi yang ada di hatinya.” “Meski dendam besar mamamu belum terbalaskan, melihat kalian hidup dengan baik, memiliki kekuatan dan dukungan, Om Setya merasa lebih tenang. Dia percaya bahwa balas dendam untuk ibumu bisa diserahkan sama kalian, jadi dia bisa pergi menemui majikannya dengan hati lega.” “Begitu obsesi itu hilang, seperti yang saya katakan sebelumnya, semangatnya akan turun. Ketika itu terjadi, dia nggak akan bertahan lama lagi. Apalagi, usianya sudah hampir seratus tahun. Bahkan kalua hari itu tiba, kalian harus menerimanya dengan tenang.” Hidup hingga seratus tahun, meski sering diucapkan, berapa banyak orang yang be
Sama seperti para lelaki di keluarga menantunya. Tidak heran kedua keluarga itu bisa memiliki hubungan yang erat. Mereka adalah orang-orang yang sejenis. “Dokter Panca,” sapa Stefan dengan hormat. Lelaki tua itu mengangguk lagi. Kemudian, dia memperkenalkan beberapa teman lamanya kepada pasangan itu. Terakhir, dia menunjuk Setya dan berkata kepada Olivia, “Bu Olivia, kakakku ini adalah orang yang selama ini kalian cari. Tantemu memanggilnya Om Setya.” “Dokter Panca, panggil aku Olivia saja,” kata Olivia dengan sopan. Dia menoleh ke Setya dan menyapanya, “Kakek Setya.” Sebagai generasi muda, Olivia belum pernah bertemu dengan asisten tua itu, dan begitu pula sebaliknya. Karena itu, baik Olivia maupun Setya, tidak memiliki perasaan emosional yang sama seperti Yuna. Setya tersenyum dan mengangguk, lalu berkata, “Kamu pasti Olivia, 'kan?” Bu Yuna benar, Olivia tidak begitu mirip dengan Reni. Sekilas terlihat sedikit mirip, tapi kalau diperhatikan lebih saksama, ternyata nggak. Keli
“Om Setya, putri sulung Reni sudah pergi ke Cianter untuk berkarier. Anda untuk sementara nggak bisa bertemu dengannya,” kata Yuna dengan suara lembut.Dia tahu alasan Setya sering memandang Amelia. Mungkin lelaki itu khawatir bahwa keluarga ibunya tidak ada yang mampu mengambil alih keluarga Gatara. Setya sangat setia, dan menganggap keluarga Gatara itu adalah milik keturunan majikannya.Meskipun Patricia telah duduk di posisi kepala keluarga selama lebih dari 40 tahun, Setya tetap tidak mengakui kedudukan Patricia yang sah. Perempuan itu tidak ingin Setya hidup, karena selama dia masih hidup, Patricia selalu merasa posisinya tidak kokoh. Tanpa Setya, dengan semua saudaranya ang telah tiada, mengambil alih keluarga Gatara menjadi hal yang wajar baginya, sehingga dia akan merasa lebih percaya diri. “Olivia sedang dalam perjalanan. Sebentar lagi Anda bisa bertemu dengannya,” “Olivia lebih mirip ayahnya, sedangkan Odelina lebih mirip Reni. Anak laki-laki Odelina, Russel, sangat mirip
Yuna menangis sejadi-jadinya di depan nisan adiknya. Namun, tidak peduli seberapa keras tangisnya, dia tidak dapat menghidupkan kembali adiknya. Satu hal yang bisa dia lakukan hanyalah menjadi sosok ibu bagi kedua keponakannya dan memberikan mereka lebih banyak kasih sayang.Yuna dan adiknya mengalami masa kecil yang tragis. Kemudian, keduanya dipisahkan oleh dua alam yang berbeda. Setelah mengetahui penyebab kematian orang tuanya, Yuna sangat membenci Patricia.“Kalau nggak ingin orang tahu apa yang kamu lakukan, lebih baik nggak usah lakukan. Dia akan membayar harga atas semua perbuatannya,” ujar Setya dengan penuh kebencian.“Benar, Om. Dia akan bayar harga atas semua yang telah dia lakukan.”“Aku yang nggak berguna. Aku nggak punya banyak bukti. Hanya ada sedikit. Karena orang-orang yang tahu masalah ini sudah mati semua, jadi sulit untuk memberatkannya dengan bukti yang sedikit ini.” Usai berkata, Setya kembali menyalahkan dirinya sendiri dan menangis.“Aku nggak peduli ada bukti
Tahun lalu, Setya baru saja kembali dari gerbang kematian. Setelah mendengar perkataan Panca, Setya pun berusaha menenangkan dirinya. Dia menganggukkan kepala kepada teman-temannya, lalu berkata kepada yuna, “Non Yuna, aku akan berusaha tetap hidup. Sampai kalian membalaskan dendam orang tuamu, agar Bu Patricia terima hukuman atas perbuatannya. Kalau nggak, aku nggak bisa mati dengan tenang.”“Ini juga salahku. Selama bertahun-tahun, aku nggak bisa membalaskan dendam orang tuamu. Aku juga nggak bisa temukan keberadaan kamu dan adikmu.”Kalau saja Setya menemukan Yuna dan Reni lebih awal, Reni tidak akan meninggal secepat ini. Setya gagal melindungi kepala keluarga Gatara sebelumnya, juga gagal melindungi kedua putri kepala keluarga Gatara sebelumnya. Setya merasa sangat bersalah.Setya yang telah menjalani pelatihan khusus menjadi asisten terpercaya kepala keluarga Gatara. Dia telah melakukan banyak hal untuk kepala keluarga Gatara. Namun pada akhirnya, dia gagal melaksanakan dua hal t
Yuna memanggil pria itu Setya, adik Yuna juga ikut memanggilnya dengan nama itu. Setiap kali Yuna dan adiknya memanggil Setya, pria itu selalu menjawab sambil tersenyum.Dalam ingatan Yuna yang samar-samar, orang tuanya dan Setya sangat sibuk. Namun, kesehatan ibunya kurang baik, jadi ibunya sering meminta bibinya yang tidak lain adalah Patricia untuk melakukan sesuatu.Sekarang kalau dipikir-pikir, justru karena ibunya Yuna sakit. Jadi ibunya Yuna mau tidak mau sering minta Patricia mengurus perusahaan dan urusan keluarga, sehingga timbul keinginan di dalam hati Patricia untuk merebut kekuasaan.Patricia pasti merasa dia telah berbuat banyak, tapi semua orang tetap berpihak pada ibu Yuna. Oleh karena itu, Patricia ingin mengambil alih. Karena dia mengira hanya dengan menjadi kepala keluarga, semua orang akan sepenuhnya berpihak padanya.“Huh ....”Syuna memanggil Sety, Setya menghela napas sambil menahan air matanya. Keduanya sama-sama tidak memiliki kesan mendalam terhadap satu sama
Stefan tertawa pelan. “Oke, asal kamu nggak berebut dengan tantemu untuk dapat perhatian, sebenarnya kamu akan merasa sangat bahagia. Ada begitu banyak orang yang sayang sama kamu. Cepat gosok gigi dan cuci muka. Habis itu ambil tasmu dan turun untuk sarapan dulu. Nanti om sopir yang antar kamu ke sekolah. Om dan tantemu ada urusan, nggak bisa antar kamu.”Russel memanyunkan bibir lagi. Namun pada akhirnya, dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia pun pergi mencuci muka dan menggosok gigi dengan tenang. Sedangkan Stefan kembali ke kamarnya untuk membangunkan Olivia. Dia memberitahu Olivia kalau Dokter Panca membawa asisten nenek Olivia ke rumah keluarga Sanjaya.Olivia langsung bangun dan mandi secepatnya. Selesai ganti baju, dia bergegas turun bersama suaminya. Di sisi lain, Aksa juga telah membangunkan orang tuanya. Begitu mengetahui kedatangan para pria tua dan salah satu di antaranya adalah guru Kellin, Yuna langsung keluar dari kamar. Namun, suaminya segera menghentikannya.“Yuna, k
Mereka berdua sedang bertelepon, tapi Stefan malah bilang kalau dia tidak bicara dengan Aksa. Karena Aksa tahu Stefan pasti sedang mengurus Russel, Aksa pun tidak marah.“Oke, kamu bisa bicara sekarang.” Stefan akhirnya bicara dengan Aksa.Kalau bukan karena tahu Olivia masih tidur saat ini, Aksa sungguh tidak ingin menelepon Stefan. Dengar saja nada bicara Stefan, sangat menjengkelkan, bukan? Seolah-olah Aksa akan melapor ke Stefan saja.Aksa pun berkata sambil menahan amarahnya, “Dokter Panca bawa asisten nenekku datang ke sini. Selain mereka berdua, ada beberapa pak tua lainnya. Mereka mungkin para master yang menguasai dunia beberapa puluh tahun yang lalu. Kamu bilang sama Olivia. Kalau kamu bisa datang, kamu temani Olivia datang ke sini sebentar.”“Dokter Panca?” Stefan spontan mengerutkan kening. “Kamu yakin orang itu Dokter Panca?”“Aku nggak yakin. Makanya aku suruh Jonas datang. Jonas pernah bertemu dengannya. Tapi aku rasa mereka nggak akan berbohong. Nggak akan ada yang bera