Rika menarik kemeja Ricky. Lelaki itu mengikutinya sambil berkata, “Kira-kira kapan Patricia kembali. Aku nggak sabar ingin melihat pertunjukan keluarga Gatara.”Rika menoleh dan meliriknya sambil berkata, “Meski Patricia tahu suaminya selingkuh, dia juga nggak akan ribut di luar. Kemungkinan dia akan bawa Irwan pulang dan ribut di rumah. Kamu nggak akan bisa menyaksikannya.”“Bukannya ada Felicia? Felicia sendiri yang menghancurkan ketenangan keluarga Gatara. Memangnya gosip tentang papanya bisa ditutupi? Aku nggak percaya.”Setelah dipikirkan sejenak, Ricky berkata, “Felicia juga nggak bisa diremehkan. Dia membuat keributan di rumah agar bisa mencari kesempatan mengusir para kakaknya. Tanpa para pengacau itu, posisinya di keluarga Gatara akan semakin kuat. Nggak heran dia adalah putri kandung Patricia. Dia cukup kejam menghadapi saudaranya sendiri.”Rika diam sejenak dan berkata, “Di diri Felicia memang ada ketegasan dari Patricia. Tapi kekejamannya dengan kekejaman Patricia juga ada
Tidak banyak orang yang tahu bahwa wanita itu adalah kekasih simpanan dari seorang mafia. Termasuk Irwan yang tidak tahu, jika tidak, dia juga pasti tidak akan berani mengusik kekasih orang lain.Setelah Felicia melihat foto dan video tersebut, dia mengirimkan pesan pada Vandi, “Simpan dulu di tempatmu. Aku akan menghapusnya setelah melihat foto ini karena nggak boleh di simpan. Kalau mama saya pulang dan curiga dengan saya, dia akan memeriksa ponsel saya.”“Sudah disimpan, Ibu sudah makan?”“Sedang makan, sudah pesan makanan.”Vandi mengerutkan keningnya dan berkata, “Ibu jangan pesan makanan dari luar terus. Di kantor bukannya ada kantin? Boleh makan di kantin saja. Kalau kamu nggak ada waktu, bisa bilang sama aku. Aku yang akan antarkan makanan setiap hari untukmu.”Melihat pesan yang dikirimkan oleh lelaki itu membuat hatinya menghangat. Setelah kembali ke kediaman keluarga Gatara, bisa dibilang dia hanya berjuang sendiri. Tidak ada yang benar-benar berada di pihaknya.Bahkan ibu k
Tidak heran jika Fani marah dengan Ricky karena sudah merebut Riko yang dia sukai.“Bu Felicia bisa menyerahkan orang jahat yang membocorkan masalah ini pada Pak Ricky. Dia sudah mulai menyerang keluarga Gatara.”Bagi mereka, Ricky merupakan musuh keluarga. Teringat hubungan antara keluarga Gatara dengan Yuna bersaudara serta sikap Felicia pada orang di Mambera membuat Vandi menghela napas dalam hati. Felicia tidak akan bermusuhan dengan orang di Mambera.Bahkan dia masih ingin menyelidiki penyebab kematian dari kepala keluarga yang sebelumnya. Vandi yakin jika Felicia ada bukti bahwa yang membunuh adalah Patricia, dia nggak akan menjadi penerus keluarga Gatara lagi. Bahkan kemungkinan perempuan itu akan keluar dari keluarga Gatara dan kembali ke dunia kecilnya.Felicia tidak selemah penampilannya. Sesungguhnya, sebelum kembali ke keluarga Gatara, dia sudah menjadi seorang pengusaha muda yang sukses. Karena orang tua angkatnya tidak baik dengannya dan kerap memanfaatkannya, dia menyemb
Melihat ayahnya yang berdandan dan tampak tampan sambil merangkul seorang perempuan yang lebih kecil sepuluh tahun dari ibunya membuat Felicia bergumam, “Waktu Papa muda, kemungkinan dia lelaki tampan yang langka. Sekarang sudah tua, dia terlihat tampan dengan sedikit berdandan.”Pantas saja ibunya begitu ketat mengontrol suaminya. Entah apa yang dirasakan Patricia jika melihat ayahnya mencair wanita di luar. Bahkan uang yang digunakan untuk mencari simpanan adalah pemberian kakaknya.Di waktu yang sama, di Mambera terlihat Olivia yang langsung tidur di kamar setelah kembali dari Mambera hotel. Gejala mengantuknya masih begitu terasa.Stefan menemaninya kembali ke kamar dan melihat perempuan itu naik ke kasur dengan tidak sabar. Stefan berjalan mendekat dan duduk di tepi kasur sambil berkata, “Kalau ngantuk bisa tidur di mobil. Aku akan menggendongmu turun dari mobil.”“Aku berusaha menahan kantukku hingga sampai rumah. Sayang, aku tidur sebentar, kamu mau tidur? Kalau nggak, kamu baca
“Kak, bisa telepon sebentar?” tanya Ricky yang kembali ke ruang kerjanya setelah mengantarkan Rika keluar dari hotel.“Ada apa? Kalau nggak ada apa-apa akan aku tutup, jangan tanya aku bisa atau nggak. Kamu juga sudah telepon aku.”Ricky tertawa dan berkata, “Aku kirim foto dan video untuk Kakak. Itu adalah bukti suaminya Patricia selingkuh.”Stefan tidak berbicara dan hanya menunggu adiknya itu melanjutkan ucapannya.“Nama suaminya Patricia adalah Irwan. Waktu muda sangat tampan, tetapi nggak bisa diandalkan makanya bisa jadi suaminya Patricia. Di keluarga Gatara, dia nggak dihormati sama sekali dan bergantung sepenuhnya dengan istri.”“Patricia mengaturnya dengan ketat. Bahkan nggak kasih dia uang saku sama sekali. Uang sakunya nggak lebih dari satu juta sehari. Dulu dia pernah selingkuh dan setelah mendapat pelajaran dari Patricia, dia sudah nggak berani melakukannya meski ada niat.”“Kali ini Patricia pergi ke Mambera untuk menghadiri pernikahan Kak Stefan dan Kak Olivia. Dia berad
Stefan berkata, “Setiap kepala keluarga pasti ada seorang asisten yang hebat dan setia. Mereka pasti tahu banyak hal. Kalau sampai asistennya masih hidup dan bisa ditemukan, maka dia bisa memberikan kesaksian. Kalau sampai dia juga mati, maka masalah ini akan semakin sulit dicari tahu karena sudah 40 tahun berlalu.”Bahkan keluarga Ardaba juga akan sulit menemukan buktinya.“Nanti aku akan telepon Bram dan minta dia cari tahu asisten kepala keluarga yang sebelumnya. Apakah masih hidup dan ada di mana.”Ricky berkata, “Aku bisa cari tahu, nanti aku tanya dengan Pak Rhoma biar lebih muda.”Sebenarnya cukup mencari tahu dari salah satu orang tua di keluarga Gatara. Namun, cara seperti itu akan mudah membuat Patricia curiga. Kemungkinan asisten yang sebelumnya belum meninggal dan juga tengah dicari oleh Patricia.“Boleh juga. Kalau ada kabar kasih tahu aku.”“Iya, Kak Calvin dan Kak Ricky sudah urus surat nikah. Aku benar-benar iri. Aku dan Kak Calvin sama-sama dapat foto dari Nenek. Dia s
Stefan menyemburkan tawa dan berkata, “Ternyata kamu bisa bersikap sederhana juga.”“Aku juga bukannya orang yang tinggi dan sulit digapai.”Stefan terkekeh dan berkata, “Iya, Bram bukan orang yang tinggi dan sulit digapai. Dengan status dan posisiku, kalau mau bertemu denganmu saja harus mengandalkan jalur belakang. Kalau bukan karena Reiki temanku, aku akan susah sekali menemuimu meski mengeluarkan uang banyak.”“Aku sibuk. Kamu juga kepala keluarga dan tahu kalau seberapa sibuk orang dengan posisi seperti kita ini,” jawab Bram.“Yang mau aku bicarakan mungkin nggak bisa dijelaskan dengan singkat. Kamu ke Kota Malinjo saja, aku bilang sama Reiki.”“Kalau ada apa-apa cari Reiki saja. Kalian lebih mudah bicara, sebelum dunia ini kiamat, jangan cari aku.”Dia baru pertama kali jatuh cinta dan sedang semangat. Di tambah lagi orang tuanya juga setiap hari mengejarnya untuk ke Kota Malinjo agar Chintya tidak direbut oleh orang lain. Perempuan itu adalah takdirnya. Apakah Bram bisa menjadi
“Boleh. Aku bilang sama mamaku dulu dan minta dia masak lebih banyak nasi dan lauk. Dia pasti senang sekali karena tahu kamu begitu menyukai masakannya.”Bram tertawa dan menjawab, “Masakan Tante memang benaran enak.”“Malam ini makan yang banyak. Pak Bram, aku latihan dulu. Nanti aku jemput di bandara. Sampai ketemu nanti malam.”“Oke, aku juga mau atur mode penerbangan. Sampai jumpa.”Meski begitu, Bram enggan sekali mengakhiri percakapan mereka. Layar ponselnya terdapat foto Chintya. Lelaki itu mengambil fotonya dengan pemandangan sekitar ketika menghadiri pernikahan Stefan dan Olivia. Setelah itu dia mengirimkannya pada Chintya dan menyimpannya di ponsel.Bram mengatur foto perempuan itu menjadi foto di layar ponselnya. Dengan begitu, setiap dia membuka ponsel maka akan langsung melihat Chintya.Pesawatnya terbang menuju Mambera dan ketika mendarat sudah beberapa jam kemudian. Bram membuka ponselnya dan mematikan mode penerbangan. Setelah itu, ponselnya langsung terus menerima pesa
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela