Calvin tidak akan sungkan dengan pamannya itu. Dia langsung menuangkan minuman untuk mereka semua dan mencuci buah. Kemudian dia mengeluarkan makanan ringan.Lelaki itu melirik papan catur dan tertawa sambil berkata, “Tante sengaja nggak mau buat Om tidur dan makan dengan tenang. Sampai besok pun, dia mungkin tidak tahu harus meletakkan pionnya di mana.”Malvin mendelik pada keponakannya itu. Meski kemampuannya bermain catur sangat buruk, dia juga tidak mau ditertawakan oleh keponakannya. Bagaimanapun, dia adalah senior dan masih ada harga diri.Calvin terkekeh dan menatap tantenya agar dapat membelanya. Reena yang mendapat sinyal tersebut langsung berkata, “Simpan caturnya. Kita main lagi kalau ada waktu.”“Aku nggak mau kamu menemaniku main catur. Aku mau Calvin yang menemaniku main catur seharian. Calvin, akhir pekan ini kamu jangan ke mana pun. Kamu kembali dan temani Om main cautr. Kalau kamu nggak mau, Om akan mengomeli kamu setiap kita ketemu.”Calvin langsung memohon ampun, “Om
“Ternyata Sisi mau kamu menggendongnya. Padahal biasanya dia sangat sombong sekali. Aku saja dicakar olehnya kalau mau menggendongnya,” ujar Calvin dengan terkejut.Reena tertawa dan berkata, “Siapa suruh dulu kamu menendangnya? Dia pendendam. Tapi benar, Sisi memang memilih orang, dia suka orang yang lembut.”“Aku sangat galak?”Calvin merasa dirinya tidak galak.“Di antara kalian semua, siapa yang paling lembut? Sisi itu sangat pintar, dia bisa merasakan kalau kalian hanya pura-pura lembut.”“Tante, dia namanya Sisi? Lucu sekali.”“Kucing ini memang lucu. Kalau kamu suka, minta Calvin beli dua ekor untukmu. Mereka sangat manja dan suka minta dielus atau melompat ke pangkuanmu.Rosalina tersenyum dan berkata, “Aku rasa aku nggak akan ada waktu untuk merawat mereka.”“Kak Stefan pernah kasih Kak Olivia kucing dan anjing. Tapi karena nggak sempat dirawat, jadi diserahkan ke Bi Lesti. Akhirnya mereka nggak dekat dengan Kak Olivia. Hewan peliharaan memang lebih dekat dengan orang yang mer
Rosalina tidak takut dengan Giselle. Namun, dia berhati-hati dengan orang yang ada di belakang perempuan itu. Orang yang memiliki nama Farhan itu tidak diketahui identitasnya.“Kalau butuh bantuan bilang saja.”“Aku bisa menghadapinya sendiri. Begitu dia dibebaskan, dia langsung menghubungi orang yang ada nama Farhan yang nggak tahu siapa identitasnya. Sekarang aku masih belum cari tahu.”“Calvin bilang mau minta Kak Stefan bilang sama Bram dan memintanya mencari tahu identitas Farhan itu. Takutnya ketika mereka menyerang tiba-tiba dan aku nggak siap kalau nggak tahu identitasnya.”Olivia berkata, “Aku bilang sama Junia saja. Junia akan bilang sama Reiki. Kamu nggak perlu khawatir.”“Terima kasih.”“Kita ini sudah seperti saudara, nggak perlu sungkan. Aku harap kita semua bisa hidup dengan baik dan tenang.”Rosalina tersenyum dan berkata, “Semua orang mau hidup dengan tenang, tapi nggak banyak orang yang bisa hidup dengan tenang. Pasti akan ada badai yang menerjang.”“Benar juga.”Oliv
“Jangan bahas dia. Jalani hidup kita sendiri saja.”“Iya, jalani hidup dengan baik. Orang-orang itu sudah merasakan hukuman. Ngomong-ngomong, adikmu keluar, kemungkinan dia akan mencari Jordan. Kamu telepon dia dan bilang.”Rosalina terdiam sesaat dan berkata, “Dia dan Jordan itu satu ayah dan ibu. Saudara kandung yang sesungguhnya. Wajar kalau dia mencari Jordan. Jordan tahun ini sudah dewasa dan bisa ambil keputusan sendiri. Selama ini aku selalu bilang kalau aku menghargai keputusannya.”Olivia berpikir dan berkata, “Kalau begitu, terserah mereka saja.”Tidak semua saudara bisa seperti keluarga Adhitama dan juga seperti dia dan kakaknya. Meski Giselle dan Rosalina memiliki ayah yang berbeda, mereka memiliki ibu yang sama. Selain itu ayah mereka adalah kakak beradik. Di tubuh mereka mengalir darah keluarga Siahaan. Namun, kedua kakak beradik itu seperti musuh.Nenek dan Kellin kembali ke Vila Permai sebelum hari gelap. Jonas juga membawa Amelia ke sana. Semua saudara Stefan yang ada
Kala itu Patricia tidak tahu jika Fani bukan anak kandungnya. Dia hanya merasa bahwa gadis itu sudah dia didik tetapi tetap tidak memuaskan. Oleh karena itu, dia tidak mempersiapkan asisten untuk Fani. Untungnya dia tidak melakukannya. Jika tidak, asisten Felicia harus dipilih kembali dan dilatih.Untuk melatih asisten yang khsusu seperti ini memerlukan waktu yang sangat lama. Setelah keluarga Gatara sudah memastikan pewarisnya, mereka akan melatih asisten khusus. Biasanya membutuhkan waktu puluhan tahun. Selain itu, mencari orang yang tepat juga sangat sulit karena harus hebat dan juga setia.“Aku tahu.”Pak Farhan langsung meninggalkan kamar tersebut. Dia tidak tinggal lama ditambah yang dia temui adalah seorang lelaki. Orang-orang akan mengira dia hanya datang bertemu teman. Tidak akan menarik perhatian siap apun.Setelah Farhan pergi, anak buahnya Patricia menyampaikan berita tentang datangnya Farhan pada perempuan itu. Patricia terdiam ketika tahu bahwa nomor yang dia meminta asis
Keningnya berkerut kemudian menerima telepon tersebut.“Ma.” Terdengar suara tangis perempuan itu ketika sambungan terhubung.“Fani kenapa? Siapa menindasmu? Bilang sama Mama. Mama akan membalasnya setelah kembali nanti.”Meski kening perempuan itu berkerut, ucapan yang dia katakan juga penuh dengan kasih sayang. Seolah-olah dia akan bantu menopang dunia putri angkatnya jika perlu.“Ma, kapan Mama pulang? Selama Mama nggak ada di rumah, aku hampir mati karena Felicia. Dia menindasku dan membuatku marah! Dia memang licik, setiap menyakitiku dia akan bersikap sok polos.”“Jangan bahas tentang aku. Papa juga dibuat emosi sama dia sampai nggak bisa makan dan tidur. Papa sampai kurus sekali. Aku jadi kasihan.”“Dia juga menghasut hubungan antara kakak ipar dan menyebabkan mereka selalu berantem. Bahkan Kakak Ipar minta cerai sama Kakak.”“Felicia begitu hebat? Dia itu nggak berguna, kalau dia ada kemampuan bisa buat kalian emosi, Mama nggak perlu pusing tentang pewaris. Dia nggak tumbuh di
Setelah mendengar semua keluh kesah Fani, Patricia berkata, “Fani, kamu sengaja menabrak mobil Felicia? Mobilnya mobil baru dan mobil mewah. Terakhir kali Mama membeli mobil mewah itu untuk menyenangkannya. Kamu menabraknya dan nggak mau ganti rugi. Dia membekukan kartumu juga masuk akal.”“Kamu ini selalu buat kesalahan dan nggak mengakui kesalahanmu. Kamu selalu merasa orang lain bersalah dan nggak pernah mencari penyebab pada dirimu sendiri.”“Bayangkan kalau kamu adalah Felicia dan mobil barumu ditabrak. Lalu orang itu nggak mau ganti rugi, kamu marah? Dari sikapmu, kemungkinan kamu akan menghancurkan rumahnya.”Patricia mengumpat Fani tidak tahu terima kasih dalam hati. Felicia adalah putri kandungnya dan merupakan pewaris keluarga Gatara. Dia berhak untuk membekukan kartu bank siapa pun keluarga Gatara. Dia juga berhak mengurangi uang bulanan setiap orang.Tentu saja yang menjadi pemegang keputusan tetap Patricia. Untuk sementara, Felicia juga tidak berani menggunakan hak tersebu
Setelah itu, Cakra merasa tidak rela dan tidak berani membohongi istrinya lagi. Untungnya anak-anaknya cukup baik padanya dan akan diam-diam memberi sedikit uang agar hidupnya tetap nyaman.Patricia tidak akan mengatur hubungan antara ayah dan anak-anak mereka. Namun, jika Cakra selingkuh, dia tidak akan bersikap sopan pada lelaki itu.Perempuan itu pernah memberikan peringatan pada Cakra jika berani berselingkuh, maka dia akan menghukum Cakra dengan tegas dan dia percaya ucapan istrinya. Selama puluhan tahun, ada banyak perempuan yang mendekatinya, tetapi dia tidak berani menyentuh siapa pun.“Ini bukan masalah uang. Ini masalah siapa yang salah dan benar,” ujar Patricia dengan tegas.Fani tidak berani mengeluh lagi. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Mama, meski aku salah, Felicia juga nggak boleh membekukan kartu bank aku. Apa hak dia melakukan itu? Dia belum jadi kepala keluarga saja sudah memperlakukanku seperti itu. Setelah dia menjadi kepala keluarga, apakah aku masih bisa hi