Setengah jam kemudian. Perempuan tua itu atau yang dipanggil sebagai Nyonya Vikar oleh Giselle membawa Giselle ke sebuah hotel yang tidak besar. Hotel ini adalah hotel biasa dan bukanlah hotel berbintang. Wajah Giselle memang terlihat biasa saja, tapi dia mengeluh di dalam hatinya. Dia merasa kalau Nyonya Vikar sangat pelit karena tidak membawanya ke hotel berbintang lima. Nyonya Vikar memesankan sebuah kamar untuk Giselle di hotel itu. Kemudian dia meminta seseorang untuk mengambil tas dari dalam mobil.Dia menyerahkan tas itu kepada Giselle lalu berkata, “Ini ada satu set pakaian baru untukmu. Kamu masuk ke kamarmu dan mandi lalu ganti baju. Setelah itu, turunlah karena aku mau mengajakmu makan di luar.”Giselle mengambil kartu hotel yang disodorkan kepadanya lalu naik ke lantai atas. Walaupun Giselle sudah berada cukup lama di dalam penjara, kesombongan di dalam dirinya sudah mendarah daging karena kedua orang tuanya terus memanjakannya. Oleh karena itu dia sangat tidak suka denga
Mata Giselle berkilat penuh kebencian lalu berkata, “Di sana, aku sudah mengubah sifat yang akan merugikanku ke depannya.”“Bu Vikar, kamu bilang kalau kamu ingin bekerja sama denganku sebagai informanmu di sini. Lalu apa keuntungan apa yang bisa aku dapatkan darimu?” tanya Giselle tanpa banyak basa-basi. Giselle tidak memiliki pekerjaan. Semua barang yang dibawanya ketika ditangkap diberikan kepada kedua orang tuanya. Namun, semua barangnya kemungkinan besar berpindah tangan ke tangan Rosalina seperti ponsel, dompet, mobil dan barang-barang lainnya setelah kedua orang tuanya juga masuk ke dalam penjara.Dia mungkin bisa mendapatkan kembali semua barang itu dari tangan Rosalina, tapi untuk sementara waktu dia mungkin tidak bisa mengambil alih perusahaan kembali ke tangannya. Pertama, karena Giselle sama sekali tidak mengerti urusan perusahaan. Kedua, Rosalina mendapatkan dukungan dari Doni dan Calvin Adhitama. Keluarga Siahaan sudah diambil alih oleh Rosalina dan semua keuangan kelua
Giselle mengutuk Nyonya Vikar di dalam hatinya. Apa mungkin dia masih membutuhkan uang dari Nyonya Vikar kalau dia sudah bisa mengambil alih keluarga Siahaan beserta semua bisnis keluarganya? Namun, dia sangat membenci Olivia dan ingin Olivia hidup dalam penderitaan. Sekarang, dia hanya perlu mengumpulkan informasi tentang Olivia tanpa perlu terjun langsung untuk menyerang perempuan itu. Bukankah tugas itu jauh lebih mudah daripada dia harus turun langsung menyerang Olivia? Menurut Giselle, semua hal itu adalah hal yang sangat mungkin untuk dia lakukan. Giselle pun berkata kepada Nyonya Vikar, “Aku akan membuktikan kepadamu kalau aku mampu mengambil alih seluruh keluarga Siahaan dari tangan si buta itu. Tapi, sayangnya aku baru saja keluar dari penjara dan ponsel serta kartu ATM-ku kemungkinan berada di tangan si buta itu. Aku yakin, dia tidak akan mengembalikan semua barangku setelah mengingat semua perselisihan yang terjadi di antara kami. Jadi, aku masih membutuhkan uang untuk mel
Giselle tidak lagi peduli dengan citranya sebagai sosok perempuan yang anggun. Dia melahap semua makanan itu dengan sangat cepat bagaikan angin. Nyonya Vikar hanya menggerakkan alat makannya tanpa memakan makanannya sambil terus tersenyum melihat Giselle melahap makanan. Giselle tampak sangat menikmati hidangan yang ada di depannya saat ini. “Kamu mau pulang sendiri atau aku harus menyuruh orang untuk mengantarmu?” tanya Nyonya Vikar setelah Giselle selesai melahap makanannya. “Aku akan pulang sendiri dengan taksi. Jadi, tolong bayar biaya taksinya,” jawab Giselle. Nyonya Vikar mengangguk lalu berkata, “Oke, kalau begitu kamu bisa naik taksi sendiri.”Kemudian dia mengeluarkan uang 200 ribu dan menyerahkannya kepada Giselle seraya berkata, “Ini uang untuk membayar biaya taksimu.”Giselle mengambil uang taksi yang diberikan oleh Nyonya Vikar lalu dia berdiri dan berkata, “Terima kasih, Nyonya Vikar. Aku harap kita bisa menjalin kerja sama yang baik nantinya.”Nyonya Vikar mengangguk
Dokter Kellin memberikan resep yang sudah dia tulis kepada Calvin lalu berkata, “Kalian masih punya resepku yang terakhir waktu itu, kan? Gabungkan saja resepnya dan minum sesuai dengan resep yang ini.”“Aku akan datang kembali setelah Bu Rosalina menjalani perawatan mata dengan resepku ini. Kalau ada waktu, tolong ajak Bu Rosalina melihat pemandangan yang hijau-hijau. Itu akan membantu matanya menjadi lebih segar.”“Terima kasih, Dokter Kellin,” ujar Calvin cepat. Calvin secara langsung membeli obat-obatan yang tertera di dalam resep Dokter Kellin lalu memberikannya kembali kepada Dokter Kellin agar Dokter Kellin bisa memastikan kalau obat itu asli atau palsu. Dia tidak ingin sampai ada orang yang berani memalsukan obat untuk Rosalina. Setelah itu, barulah dia memberikan obat-obatan itu kepada Rosalina untuk dikonsumsi. Dokter Kellin sering menggoda Rosalina dengan mengatakan kalau Calvin adalah keluarga pasien paling perhatian dan sangat berhati-hati yang pernah Rosalina temui sela
Kellin memberitahu Rosalina kalau ibunyalah penyebab Rosalina sulit untuk bisa hamil. Rosalina sempat mengira kalau kondisi kesuburannya yang buruk adalah hasil dari makanannya yang tidak baik, kurang tidur, dan penganiayaan sampai dia beranjak dewasa. Namun, dia tidak pernah menyangka kalau ibunya bisa menyakitinya dengan cara ini. Apakah perempuan itu benar-benar ibu kandungnya? Bahkan ibu kandungnya jauh lebih buruk daripada binatang. Namun, anehnya ibunya sangat baik kepada Giselle dan Jordan. Dia sangat menyayangi dua anaknya itu, tapi dia sangat membenci Rosalina. Rosalina sangat ingin memiliki wajah yang mirip dengan ayahnya. Namun, kenyataannya dia 70% mirip ke ibunya dan 30% mirip ke ayahnya. Calvin berterima kasih kepada Kellin karena sudah bersedia membantu Rosalina. Entah, siapa lagi yang bisa membantu Rosalina kalau saja Kellin tidak bersedia membantu tunangannya ini. Kellin tersenyum lalu berkata kembali, “Pak Calvin, Bapak tidak perlu sungkan begitu. Bagaimana kalau
Suaminya tidak suka Kellin datang ke rumah keluarga Adhitama, khususnya ketika Kellin memuji kemampuan masak Calvin di depan suaminya. Bahkan suaminya sampai mengatakan kalau kemampuan memasak Jody Junaidi tidak kalah dengan kemampuan masak Calvin. Bagi Kellin, kemampuan memasak Jody dan Calvin bisa dibilang hampir sama. Namun, tetap saja ada perbedaan di antara mereka. Sayangnya, Jody jarang sekali memasak untuk keluarganya dan Kellin tentu saja tidak enak hati untuk meminta Jody memasak untuknya. Bagaimanapun juga, Kellin hanyalah adik ipar Jody. Jadi, solusi terbaik adalah meminta Calvin memberikan arahan kepada koki rumah mereka agar Kellin bisa menikmati hidangan yang sama lezatnya dengan masakan Calvin. Lagi pula, Calvin sama sekali tidak keberatan dengan permintaan Kellin. Calvin dan Rosalina mengantar Kellin sampai perempuan itu masuk ke dalam mobil. Fenny yang merupakan ibu dari Calvin meminjamkan mobil kepada Kellin agar dia bisa menggunakannya selama berada di Mambera. Bag
Rosalina tertawa setelah mendengar perkataan Calvin. Sebelumnya, dia hanya tahu kalau Calvin adalah seorang pencemburu, tapi sekarang dia juga tahu kalau ternyata seluruh laki-laki keluarga Adhitama adalah pencemburu. Di sisi lain, Giselle yang berada di luar pintu gerbang benar-benar dibuat kesal ketika melihat Calvin yang memegang tangan Rosalina dan membantu perempuan itu berjalan perlahan menghampirinya. Di saat dirinya berada di dalam penjara, Rosalina justru sedang asyik memadu kasih bersama Calvin. Calvin adalah laki-laki yang luar biasa tampan. Perawakannya tidak kalah dari sosok Stefan Adhitama. Stefan memiliki kesan dingin dan sangat serius, sedangkan Calvin jauh lebih santai dan lembut. Giselle pastinya akan memilih Calvin sebagai pasangannya kalau saja dia bisa melakukannya. Namun, sayangnya dia tidak memiliki kesempatan itu. Pertama, Giselle masih berusia awal 20 tahun dan orang tuanya pasti tidak akan mengizinkannya menikah secepat itu sekalipun mereka tidak masuk penj