Suaminya tidak suka Kellin datang ke rumah keluarga Adhitama, khususnya ketika Kellin memuji kemampuan masak Calvin di depan suaminya. Bahkan suaminya sampai mengatakan kalau kemampuan memasak Jody Junaidi tidak kalah dengan kemampuan masak Calvin. Bagi Kellin, kemampuan memasak Jody dan Calvin bisa dibilang hampir sama. Namun, tetap saja ada perbedaan di antara mereka. Sayangnya, Jody jarang sekali memasak untuk keluarganya dan Kellin tentu saja tidak enak hati untuk meminta Jody memasak untuknya. Bagaimanapun juga, Kellin hanyalah adik ipar Jody. Jadi, solusi terbaik adalah meminta Calvin memberikan arahan kepada koki rumah mereka agar Kellin bisa menikmati hidangan yang sama lezatnya dengan masakan Calvin. Lagi pula, Calvin sama sekali tidak keberatan dengan permintaan Kellin. Calvin dan Rosalina mengantar Kellin sampai perempuan itu masuk ke dalam mobil. Fenny yang merupakan ibu dari Calvin meminjamkan mobil kepada Kellin agar dia bisa menggunakannya selama berada di Mambera. Bag
Rosalina tertawa setelah mendengar perkataan Calvin. Sebelumnya, dia hanya tahu kalau Calvin adalah seorang pencemburu, tapi sekarang dia juga tahu kalau ternyata seluruh laki-laki keluarga Adhitama adalah pencemburu. Di sisi lain, Giselle yang berada di luar pintu gerbang benar-benar dibuat kesal ketika melihat Calvin yang memegang tangan Rosalina dan membantu perempuan itu berjalan perlahan menghampirinya. Di saat dirinya berada di dalam penjara, Rosalina justru sedang asyik memadu kasih bersama Calvin. Calvin adalah laki-laki yang luar biasa tampan. Perawakannya tidak kalah dari sosok Stefan Adhitama. Stefan memiliki kesan dingin dan sangat serius, sedangkan Calvin jauh lebih santai dan lembut. Giselle pastinya akan memilih Calvin sebagai pasangannya kalau saja dia bisa melakukannya. Namun, sayangnya dia tidak memiliki kesempatan itu. Pertama, Giselle masih berusia awal 20 tahun dan orang tuanya pasti tidak akan mengizinkannya menikah secepat itu sekalipun mereka tidak masuk penj
“Buka pintunya! Aku mau masuk!” seru Giselle bersikeras ingin masuk. Namun, dia tidak berani memanggil Rosalina dengan sebutan si buta. Karena Calvin terus menatapnya tajam dan dia juga tidak ingin Calvin kembali membentaknya seperti tadi. “Kamu tuli, ya? Kamu tidak dengar apa yang dikatakan Rosalina padamu? Dia tidak bisa melihat, jadi dia tidak bisa membukakan pintu untukmu. Kamu buka saja sendiri pintu itu kalau kamu memang mau masuk. Tapi, kamu bisa di luar saja kalau memang kamu tidak bisa membuka pintunya,” ujar Calvin ketus. “Bagaimana aku bisa masuk kalau aku nggak punya kuncinya? Pintu ini terkunci!” balas Giselle kesal. Giselle tidak perlu meminta orang buta ini untuk membukakannya pintu kalau memang dia memiliki kuncinya. Kedua orang ini benar-benar membuat Giselle naik pitam.Calvin yang masih terus memapah tunangannya lalu berkata dengan lembut, “Rosalina, cuaca di luar sangat panas. Aku bantu kamu masuk ke dalam, ya.”Calvin berpura-pura tidak mendengar perkataan Gise
Giselle sangat marah sampai kembali mengentakkan kakinya berkali-kali. Walaupun sinar matahari di bulan November tidaklah sepanas saat musim panas, tapi di Mambera matahari tetap saja terik, bahkan di musim dingin sekalipun. Di musim dingin saja, mereka hanya perlu mengenakan baju lengan panjang tanpa memerlukan mantel untuk menghangatkan diri. Jadi, wajar saja kalau di awal musim dingin seperti ini cuaca masih terasa cukup panas ketika matahari bersinar. Giselle merasa kepanasan ketika harus berdiri cukup lama di bawah terik matahari seperti ini. Bahkan wajahnya juga tampak memerah dengan keringat yang memenuhi wajah serta dahinya. Dia terus memaki Rosalina sampai mulutnya kering. Namun, sayangnya dia tidak memiliki air untuk diminum.Lagi pula, Rosalina sudah masuk ke dalam rumah, jadi perempuan itu pastinya tidak akan bisa mendengar semua teriakan Giselle. Dia menatap pintu gerbang yang ada di hadapannya saat ini. Pintu gerbang ini memiliki tipe gerbang yang berongga, jadi Giselle
Keempat anjing itu akhirnya menggonggong ke arah Giselle setelah memperhatikan perempuan itu cukup lama. Giselle benar-benar ketakutan sampai wajahnya memucat. Dia pun memutuskan untuk kembali memanjat pagar karena tidak ingin keempat anjing itu menerkamnya. Namun, sayangnya dia kehilangan genggamannya sampai dia terjatuh dari atas pagar. “Brak!”Suara tubuhnya yang jatuh ke atas tanah terdengar cukup keras. Giselle merasa sangat kesakitan setelah tubuhnya terjatuh. Namun, dia berusaha mengabaikan rasa sakitnya dan mulai bangkit. Dia duduk di atas tanah lalu mulai melangkah mundur secara perlahan. Tidak lama kemudian, Giselle akhirnya berhasil menenangkan diri. Dia menatap keempat anjing yang berada di balik pagar dan merasa yakin kalau keempat anjing itu pasti tidak akan bisa melewati pagar untuk menggigitnya. Untung saja, dia terjatuh ke sisi luar pagar. Entah apa yang terjadi pada dirinya kalau sampai dia terjatuh ke sisi dalam pagar di mana terdapat keempat anjing itu. Namun, ti
Dia juga bisa memosting masalah ini di media sosial dan meminta para selebgram untuk membantunya dengan cara memosting ulang tentang postingannya. Dia akan menggunakan opini publik untuk menekan Rosalina sekaligus merusak reputasinya. Keluarga kaya raya seperti Adhitama pastinya sangat mementingkan citra di mata publik. Kemungkinan besar, keluarga Adhitama tidak akan membiarkan Rosalina masuk ke dalam keluarga mereka ketika citra Rosalina sudah rusak. Giselle berjalan sambil mengusap pantatnya yang sakit akibat terjatuh dari pagar. Dia ingin memanggil taksi, tapi sayangnya tidak ada taksi tersedia di sekitarnya. Dia masih harus berjalan cukup jauh sampai bisa menemukan taksi untuk ditumpanginya. Selain itu, Giselle juga tidak memiliki ponsel di tangannya, jadi dia tidak bisa memesan taksi online. “Rosalina si buta itu, lihat saja nanti, aku pasti akan membalasmu!” seru Giselle penuh amarah sambil terus berjalan. Hatinya terasa getir ketika teringat bagaimana Calvin membantu Rosalin
Kediaman keluarga Siahaan.Rosalina turun ke lantai bawah lalu duduk di sofa yang berada di ruang tengah setelah keempat anjingnya berhasil membuat Giselle pergi ketakutan. Calvin menuangkan segelas air hangat untuk calon istrinya. Rosalina menerimanya sambil mengucapkan terima kasih. Namun, dia tidak meminumnya dan meletakkannya begitu saja di atas meja. Calvin berinisiatif pergi ke dapur dan memotongkan beberapa buah lalu meletakkannya di atas sebuah piring yang cantik. Dia juga mengambil beberapa camilan kesukaan Rosalina dan kue-kue yang dibuat oleh Calvin khusus untuk Rosalina dan meletakkannya di atas piring-piring yang cantik. Kemudian dia membawa satu persatu makanan itu dan meletakkannya di atas meja teh lalu kembali duduk di sebelah Rosalina dengan tenang. “Makanlah sedikit,” bujuk Calvin. “Aku nggak lapar,” jawab Rosalina acuh tak acuh. Calvin membalasnya dengan senyuman lembut lalu kembali berkata, “Makanlah camilan kesukaanmu ini. Aku yakin, kamu pasti akan membaik.”“
“Kami berdua adalah saudara, tapi kenyataannya kami bagaikan musuh bebuyutan satu sama lain. Sekarang, keadaan kami sudah berubah 180 derajat dan giliran Giselle yang berada di bawahku. Namun, entah mengapa hatiku nggak merasa bahagia ketika berhasil membalaskan dendamku, sebaliknya aku justru merasa sedih,” ujar Rosalina.Calvin tahu kalau Rosalina telah menjalani hidup yang penuh penderitaan karena ibu kandungnya sendiri. Namun, Rosalina jarang sekali berbicara tentang masa lalu kepada Calvin. Oleh karena itu, Calvin langsung naik pitam ketika mendengar cerita Rosalina akan masa lalunya yang pilu. Namun, dia tidak mengungkapkan amarahnya ketika melihat mata Rosalina memerah. Dia memilih untuk memeluk erat tunangannya itu dan membiarkan Rosalina bersandar kepadanya. “Rosalina, menangislah kalau kamu merasa sedih. Kamu pasti akan merasa jauh lebih baik kalau kamu menangis.”“Tidak semua saudara bisa saling menyayangi satu sama lain. Tidak semua orang tua juga bisa menyayangi anaknya d
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela