Keempat anjing itu akhirnya menggonggong ke arah Giselle setelah memperhatikan perempuan itu cukup lama. Giselle benar-benar ketakutan sampai wajahnya memucat. Dia pun memutuskan untuk kembali memanjat pagar karena tidak ingin keempat anjing itu menerkamnya. Namun, sayangnya dia kehilangan genggamannya sampai dia terjatuh dari atas pagar. “Brak!”Suara tubuhnya yang jatuh ke atas tanah terdengar cukup keras. Giselle merasa sangat kesakitan setelah tubuhnya terjatuh. Namun, dia berusaha mengabaikan rasa sakitnya dan mulai bangkit. Dia duduk di atas tanah lalu mulai melangkah mundur secara perlahan. Tidak lama kemudian, Giselle akhirnya berhasil menenangkan diri. Dia menatap keempat anjing yang berada di balik pagar dan merasa yakin kalau keempat anjing itu pasti tidak akan bisa melewati pagar untuk menggigitnya. Untung saja, dia terjatuh ke sisi luar pagar. Entah apa yang terjadi pada dirinya kalau sampai dia terjatuh ke sisi dalam pagar di mana terdapat keempat anjing itu. Namun, ti
Dia juga bisa memosting masalah ini di media sosial dan meminta para selebgram untuk membantunya dengan cara memosting ulang tentang postingannya. Dia akan menggunakan opini publik untuk menekan Rosalina sekaligus merusak reputasinya. Keluarga kaya raya seperti Adhitama pastinya sangat mementingkan citra di mata publik. Kemungkinan besar, keluarga Adhitama tidak akan membiarkan Rosalina masuk ke dalam keluarga mereka ketika citra Rosalina sudah rusak. Giselle berjalan sambil mengusap pantatnya yang sakit akibat terjatuh dari pagar. Dia ingin memanggil taksi, tapi sayangnya tidak ada taksi tersedia di sekitarnya. Dia masih harus berjalan cukup jauh sampai bisa menemukan taksi untuk ditumpanginya. Selain itu, Giselle juga tidak memiliki ponsel di tangannya, jadi dia tidak bisa memesan taksi online. “Rosalina si buta itu, lihat saja nanti, aku pasti akan membalasmu!” seru Giselle penuh amarah sambil terus berjalan. Hatinya terasa getir ketika teringat bagaimana Calvin membantu Rosalin
Kediaman keluarga Siahaan.Rosalina turun ke lantai bawah lalu duduk di sofa yang berada di ruang tengah setelah keempat anjingnya berhasil membuat Giselle pergi ketakutan. Calvin menuangkan segelas air hangat untuk calon istrinya. Rosalina menerimanya sambil mengucapkan terima kasih. Namun, dia tidak meminumnya dan meletakkannya begitu saja di atas meja. Calvin berinisiatif pergi ke dapur dan memotongkan beberapa buah lalu meletakkannya di atas sebuah piring yang cantik. Dia juga mengambil beberapa camilan kesukaan Rosalina dan kue-kue yang dibuat oleh Calvin khusus untuk Rosalina dan meletakkannya di atas piring-piring yang cantik. Kemudian dia membawa satu persatu makanan itu dan meletakkannya di atas meja teh lalu kembali duduk di sebelah Rosalina dengan tenang. “Makanlah sedikit,” bujuk Calvin. “Aku nggak lapar,” jawab Rosalina acuh tak acuh. Calvin membalasnya dengan senyuman lembut lalu kembali berkata, “Makanlah camilan kesukaanmu ini. Aku yakin, kamu pasti akan membaik.”“
“Kami berdua adalah saudara, tapi kenyataannya kami bagaikan musuh bebuyutan satu sama lain. Sekarang, keadaan kami sudah berubah 180 derajat dan giliran Giselle yang berada di bawahku. Namun, entah mengapa hatiku nggak merasa bahagia ketika berhasil membalaskan dendamku, sebaliknya aku justru merasa sedih,” ujar Rosalina.Calvin tahu kalau Rosalina telah menjalani hidup yang penuh penderitaan karena ibu kandungnya sendiri. Namun, Rosalina jarang sekali berbicara tentang masa lalu kepada Calvin. Oleh karena itu, Calvin langsung naik pitam ketika mendengar cerita Rosalina akan masa lalunya yang pilu. Namun, dia tidak mengungkapkan amarahnya ketika melihat mata Rosalina memerah. Dia memilih untuk memeluk erat tunangannya itu dan membiarkan Rosalina bersandar kepadanya. “Rosalina, menangislah kalau kamu merasa sedih. Kamu pasti akan merasa jauh lebih baik kalau kamu menangis.”“Tidak semua saudara bisa saling menyayangi satu sama lain. Tidak semua orang tua juga bisa menyayangi anaknya d
Calvin merasa kurang puas dengan ciuman singkat Rosalina. Akhirnya, dia memberikan ciuman balasan yang cukup bergairah di bibir Rosalina. “Aku tahu kalau kamu tidak sesuci itu. Aku suka caramu dalam menangani suatu masalah. Karena pilihanmu biasanya sama sepertiku. Oleh karena itu, kita memang ditakdirkan untuk bersama,” ujar Calvin penuh percaya diri setelah mereka selesai berciuman. “Wajahku semakin lama semakin tebal sama sepertimu,” balas Rosalina malu-malu. “Aku nggak mungkin bisa mengejarmu kalau wajahku ini nggak tebal,” ujar Calvin dengan nada bergurau. Mereka berdua dengan cepat melepaskan pelukan mereka ketika mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Ternyata suara langkah kaki itu adalah suara langkah kaki dari pengurus rumah. “Bu Rosalina, saya sudah mengutus orang untuk mengikuti Bu Giselle pergi. Bu Giselle terlihat meminjam ponsel petugas keamanan vila setelah dia meninggalkan rumah ini,” lapor si pengurus rumah setelah menghampiri Rosalina dan Calvin. Kemudian
Rosalina langsung menatap Calvin sambil tersenyum lalu berkata, “Jadi, sudah lahir, ya. Terakhir aku dengar dari Olivia katanya Kak Tiara akan melahirkan bulan depan. Ternyata sekarang sudah melahirkan.”“Kelahirannya lebih cepat 2 minggu. Mereka bilang sih kelahiran cukup bulan dan bukan prematur,” balas Calvin. “Aku rasa waktunya cukup kalau kita mau menjenguknya di rumah sakit sebelum pergi ke Vila Permai.”Yuna Sanjaya yang merupakan mertua dari Tiara adalah bibi Olivia, jadi keluarga Sanjaya dan Adhitama sekarang memiliki ikatan persaudaraan. Karena Tiara sudah melahirkan, jadi anggota keluarga Adhitama harus menjenguknya untuk mengucapkan selamat sekaligus sebagai tanda penghormatan kepada keluarga Sanjaya. “Kalau begitu, aku akan menyiapkan hadiah untuk menjenguknya. Sebenarnya, aku sudah membelikan kalung emas. Menurutmu, aku harus memberikannya sekarang atau nanti ketika dia sudah satu bulan? Aku juga mau membelikannya pakaian bayi,” ujar Rosalina sambil berdiri. “Siapkan s
“Kak Tiara,” sapa Rosalina sambil tersenyum dan berjalan menghampiri Tiara. Tiara membalas senyuman Rosalina lalu berkata, “Rosalina, kamu datang. Sini duduk.”Rosalina mengulurkan tangannya untuk menarik sebuah kursi lalu duduk di dekat Tiara. Tiara cukup heran melihat sikap Rosalina saat ini sampai dia sedikit melupakan tentang putranya yang menangis. “Rosalina, sekarang kamu sudah bisa melihat dengan jelas, ya?” tanya Tiara sedikit heran. Dia hanya tahu kalau Dokter Kellin sudah melakukan proses pengobatan untuk mata Rosalina. Namun, Tiara belum mengetahui hasil dari pengobatan itu. Lagi pula, dia jarang sekali keluar rumah untuk bersosialisasi dengan orang lain selama trisemester akhir masa kehamilannya, kecuali ketika dia pergi ke dokter kandungan. Selain itu, Aksa juga jarang menceritakan kehidupan orang lain padanya. Terakhir kali dia mendengar kabar tentang Rosalina ketika adik iparnya mengatakan kalau Dokter Kellin sudah mengobati mata Rosalina dengan sangat baik. Rosalina
“Kemampuan medis Dokter Kellin benar-benar hebat. Dia sempat datang ke sini sebelum kalian datang. Tapi, dia nggak bisa terlalu lama menjenguk Tiara karena dia sedang sangat sibuk, jadi dia langsung pergi tidak sampai 10 menit setelah berada di sini,” ujar Aksa. Kellin adalah saudara ipar dari Jonas yang merupakan kekasih dari Amelia. Keluarga Junaidi dan Sanjaya akan menjadi keluarga ke depannya apabila Amelia dan Jonas menikah. Jadi, Kellin memutuskan untuk menjenguk Tiara ketika dia mengetahui kalau Tiara sudah melahirkan. “Dia bilang dia masih sangat sibuk dan harus segera menemui pasien,” ujar Calvin yang sangat berterima kasih kepada Kellin. Walaupun Kellin mengatakan dia tidak sepenuhnya menyembuhkan mata Rosalina karena mata Rosalina separuhnya sudah disembuhkan oleh Dokter Rosalina sebelumnya. Namun, Kellin tetap saja sudah memberikan obat kepada Rosalina sampai Rosalina mulai bisa melihat seperti sekarang. Jadi, Calvin tetap sangat berterima kasih atas bantuan Dokter Kelli