Calvin merasa kurang puas dengan ciuman singkat Rosalina. Akhirnya, dia memberikan ciuman balasan yang cukup bergairah di bibir Rosalina. “Aku tahu kalau kamu tidak sesuci itu. Aku suka caramu dalam menangani suatu masalah. Karena pilihanmu biasanya sama sepertiku. Oleh karena itu, kita memang ditakdirkan untuk bersama,” ujar Calvin penuh percaya diri setelah mereka selesai berciuman. “Wajahku semakin lama semakin tebal sama sepertimu,” balas Rosalina malu-malu. “Aku nggak mungkin bisa mengejarmu kalau wajahku ini nggak tebal,” ujar Calvin dengan nada bergurau. Mereka berdua dengan cepat melepaskan pelukan mereka ketika mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Ternyata suara langkah kaki itu adalah suara langkah kaki dari pengurus rumah. “Bu Rosalina, saya sudah mengutus orang untuk mengikuti Bu Giselle pergi. Bu Giselle terlihat meminjam ponsel petugas keamanan vila setelah dia meninggalkan rumah ini,” lapor si pengurus rumah setelah menghampiri Rosalina dan Calvin. Kemudian
Rosalina langsung menatap Calvin sambil tersenyum lalu berkata, “Jadi, sudah lahir, ya. Terakhir aku dengar dari Olivia katanya Kak Tiara akan melahirkan bulan depan. Ternyata sekarang sudah melahirkan.”“Kelahirannya lebih cepat 2 minggu. Mereka bilang sih kelahiran cukup bulan dan bukan prematur,” balas Calvin. “Aku rasa waktunya cukup kalau kita mau menjenguknya di rumah sakit sebelum pergi ke Vila Permai.”Yuna Sanjaya yang merupakan mertua dari Tiara adalah bibi Olivia, jadi keluarga Sanjaya dan Adhitama sekarang memiliki ikatan persaudaraan. Karena Tiara sudah melahirkan, jadi anggota keluarga Adhitama harus menjenguknya untuk mengucapkan selamat sekaligus sebagai tanda penghormatan kepada keluarga Sanjaya. “Kalau begitu, aku akan menyiapkan hadiah untuk menjenguknya. Sebenarnya, aku sudah membelikan kalung emas. Menurutmu, aku harus memberikannya sekarang atau nanti ketika dia sudah satu bulan? Aku juga mau membelikannya pakaian bayi,” ujar Rosalina sambil berdiri. “Siapkan s
“Kak Tiara,” sapa Rosalina sambil tersenyum dan berjalan menghampiri Tiara. Tiara membalas senyuman Rosalina lalu berkata, “Rosalina, kamu datang. Sini duduk.”Rosalina mengulurkan tangannya untuk menarik sebuah kursi lalu duduk di dekat Tiara. Tiara cukup heran melihat sikap Rosalina saat ini sampai dia sedikit melupakan tentang putranya yang menangis. “Rosalina, sekarang kamu sudah bisa melihat dengan jelas, ya?” tanya Tiara sedikit heran. Dia hanya tahu kalau Dokter Kellin sudah melakukan proses pengobatan untuk mata Rosalina. Namun, Tiara belum mengetahui hasil dari pengobatan itu. Lagi pula, dia jarang sekali keluar rumah untuk bersosialisasi dengan orang lain selama trisemester akhir masa kehamilannya, kecuali ketika dia pergi ke dokter kandungan. Selain itu, Aksa juga jarang menceritakan kehidupan orang lain padanya. Terakhir kali dia mendengar kabar tentang Rosalina ketika adik iparnya mengatakan kalau Dokter Kellin sudah mengobati mata Rosalina dengan sangat baik. Rosalina
“Kemampuan medis Dokter Kellin benar-benar hebat. Dia sempat datang ke sini sebelum kalian datang. Tapi, dia nggak bisa terlalu lama menjenguk Tiara karena dia sedang sangat sibuk, jadi dia langsung pergi tidak sampai 10 menit setelah berada di sini,” ujar Aksa. Kellin adalah saudara ipar dari Jonas yang merupakan kekasih dari Amelia. Keluarga Junaidi dan Sanjaya akan menjadi keluarga ke depannya apabila Amelia dan Jonas menikah. Jadi, Kellin memutuskan untuk menjenguk Tiara ketika dia mengetahui kalau Tiara sudah melahirkan. “Dia bilang dia masih sangat sibuk dan harus segera menemui pasien,” ujar Calvin yang sangat berterima kasih kepada Kellin. Walaupun Kellin mengatakan dia tidak sepenuhnya menyembuhkan mata Rosalina karena mata Rosalina separuhnya sudah disembuhkan oleh Dokter Rosalina sebelumnya. Namun, Kellin tetap saja sudah memberikan obat kepada Rosalina sampai Rosalina mulai bisa melihat seperti sekarang. Jadi, Calvin tetap sangat berterima kasih atas bantuan Dokter Kelli
Tiga buah mobil berhenti di depan kediaman keluarga Sanjaya. Mobil paling depan membunyikan klakson untuk memberikan isyarat tentang kedatangan mereka. Tidak lama kemudian, pengurus rumah keluar untuk melihat siapa yang datang berkunjung ke rumah keluarga Sanjaya dan mobil terdepan membuka jendela mobilnya. “Maaf, kalian cari siapa, ya?” tanya si pengurus rumah sambil melihat orang yang duduk di bangku penumpang belakang. Orang itu adalah seorang perempuan tua yang tidak pernah pengurus rumah lihat sebelumnya. Oleh karena itu, pengurus rumah tidak akan mengizinkan orang asing itu untuk masuk ke rumah keluarga Sanjaya. “Kepala keluarga kami mendengar tentang kelahiran cucu keluarga Sanjaya. Jadi, kami datang berkunjung untuk memberikan selamat. Kami berasal dari keluarga Gatara,” jawab si sopir. Keluarga Gatara? Si pengurus rumah ingin menanyakan lebih lanjut tentang kedatangan mereka. Namun, dia teringat kalau keluarga Gatara adalah nama keluarga dari Felicia Gatara yang pernah dat
Patricia menatap Yuna dan berusaha menemukan bayangan kakaknya dari keponakannya itu. Namun, penampilan Yuna tidak terlalu menyerupai kakak perempuan Patricia, kecuali aura tenang dan cakapnya. Mereka berdua memang tidak persis sama, tapi Patricia masih bisa menemukan sosok kakaknya di dalam diri Yuna. Bibi dan keponakannya itu saling menatap dan memperhatikan satu sama lain tanpa mengatakan sepatah kata pun atau maju selangkah pun. Mereka berdua hanya terus bertatapan dengan wajah penuh rasa ingin tahu. Sampai akhirnya, Yuna memecah keheningan dengan berkata, “Bu Patricia, silakan duduk.”Patricia maju beberapa langkah sampai dia berhenti tepat di hadapan Yuna lalu berkata dengan lembut, “Kamu mirip sekali dengan suami kakakku. Ya, kamu memang mirip seperti ayahmu sejak kamu kecil, sedangkan adikmu mirip dengan ibumu.”“Apa maksud Bu Patricia?” tanya Yuna ketus. Namun, Patricia langsung berkata dengan santainya, “Kamu pasti tahu apa maksudku ini. Sepertinya, tidak mungkin kalau kam
Yuna menuangkan teh ke dalam cangkir untuk Patricia setelah Rudy selesai membuat teh. Dia meletakkan teh itu di depan Patricia. Yuna menatap Patricia dengan tatapan penuh rasa ingin tahu lalu dia pun bertanya, “Sekarang, kamu sudah berhasil menemukan keponakanmu. Kalau begitu, apa kamu bersedia memberikan posisi kepala keluarga Gatara kepada kami?”Adik perempuan Yuna memang sudah tiada, tapi Yuna masih hidup. Selain itu, dia dan adik perempuannya juga berhasil melahirkan anak perempuan. Berdasarkan aturan keluarga Gatara, anak perempuan Yuna akan memiliki marga Gatara, jadi otomatis mereka juga akan mendapatkan hak mereka sebagai kepala keluarga Gatara selanjutnya. Namun, Amelia tidak menginginkan posisi kepala keluarga Gatara, jadi keturunan dari adik perempuan Yuna bisa mengambil alih posisi itu. Patricia cukup terkejut ketika mendengar pertanyaan Yuna. Dia tidak menyangka kalau Yuna akan menanyakan hal itu padanya. Bagaimanapun juga, mereka berdua adalah bibi dan keponakan yang
“Nasib adikmu ... kurang baik. Tante sangat sedih ketika dengar tentang adikmu. Maafkan Tante yang nggak berguna. Tante sudah cari kalian selama puluhan tahu, sekarang baru ketemu. Seandainya Tante bisa temukan kalian sejak awal, hidup adikmu juga nggak akan begitu menderita. Tante juga bisa lindungi Odelina dan adiknya.”“Yuna, keadaan sekarang beda dengan puluhan tahun yang lalu. Coba kamu pikir, alat komunikasi dulu nggak secanggih sekarang. Transportasi juga nggak senyaman sekarang. Mana ada teknologi yang sebagus sekarang, apalagi CCTV. Internet juga belum ada. Jadi, sangat sulit untuk cari orang.”Yuna tidak berkata apa-apa. Dia hanya menyaksikan sandiwara Patricia dengan tenang. Setelah Patricia selesai berkata, Yuna baru berkata dengan tenang, “Kalau mamaku belum meninggal, aku anak sulung mamaku. Posisi sebagai kepala keluarga Gatara akan diwariskan padaku. Bukan ke tangan Tante, apalagi Fani. Oh, Fani bukan keturunan keluarga Gatara. Tante hebat juga. anak kandung ditukar sel