Yuna menuangkan teh ke dalam cangkir untuk Patricia setelah Rudy selesai membuat teh. Dia meletakkan teh itu di depan Patricia. Yuna menatap Patricia dengan tatapan penuh rasa ingin tahu lalu dia pun bertanya, “Sekarang, kamu sudah berhasil menemukan keponakanmu. Kalau begitu, apa kamu bersedia memberikan posisi kepala keluarga Gatara kepada kami?”Adik perempuan Yuna memang sudah tiada, tapi Yuna masih hidup. Selain itu, dia dan adik perempuannya juga berhasil melahirkan anak perempuan. Berdasarkan aturan keluarga Gatara, anak perempuan Yuna akan memiliki marga Gatara, jadi otomatis mereka juga akan mendapatkan hak mereka sebagai kepala keluarga Gatara selanjutnya. Namun, Amelia tidak menginginkan posisi kepala keluarga Gatara, jadi keturunan dari adik perempuan Yuna bisa mengambil alih posisi itu. Patricia cukup terkejut ketika mendengar pertanyaan Yuna. Dia tidak menyangka kalau Yuna akan menanyakan hal itu padanya. Bagaimanapun juga, mereka berdua adalah bibi dan keponakan yang
“Nasib adikmu ... kurang baik. Tante sangat sedih ketika dengar tentang adikmu. Maafkan Tante yang nggak berguna. Tante sudah cari kalian selama puluhan tahu, sekarang baru ketemu. Seandainya Tante bisa temukan kalian sejak awal, hidup adikmu juga nggak akan begitu menderita. Tante juga bisa lindungi Odelina dan adiknya.”“Yuna, keadaan sekarang beda dengan puluhan tahun yang lalu. Coba kamu pikir, alat komunikasi dulu nggak secanggih sekarang. Transportasi juga nggak senyaman sekarang. Mana ada teknologi yang sebagus sekarang, apalagi CCTV. Internet juga belum ada. Jadi, sangat sulit untuk cari orang.”Yuna tidak berkata apa-apa. Dia hanya menyaksikan sandiwara Patricia dengan tenang. Setelah Patricia selesai berkata, Yuna baru berkata dengan tenang, “Kalau mamaku belum meninggal, aku anak sulung mamaku. Posisi sebagai kepala keluarga Gatara akan diwariskan padaku. Bukan ke tangan Tante, apalagi Fani. Oh, Fani bukan keturunan keluarga Gatara. Tante hebat juga. anak kandung ditukar sel
Patricia spontan terdiam. Yuna memintanya untuk melatih Odelina juga? Tentu saja Patricia tidak akan mau melakukannya. Dia sudah lama mengambil posisi sebagai kepala keluarga. Saat dia sudah tidak mampu mengelola lagi, dia pasti akan memberikan posisi kepala keluarga kepada anak kandungnya. Felicia adalah anak kandung Patricia, jauh lebih baik dari Fani. Felicia bisa menangkap dengan cepat apa yang dia pelajar. Terutama karena gadis itu licik. Dia bisa pura-pura menjadi orang yang polos. Sekarang semua orang Kota Cianter sudah tertipu oleh gadis itu.Semua orang mengira Felicia lemah dan mudah ditindas. Orang-orang bilang dia dibesarkan di desa, pengetahuannya terbatas. Sekalipun dia kembali ke keluarga Gatara, dia juga tidak bisa apa-apa. Semua prestasi yang dia capai karena perjuangan orang-orang yang berada di timnya.Meskipun dilihat dari luar Patricia selalu bersikap buruk pada putri kandungnya itu, lebih menyayangi Fani, anak angkatnya. setelah mengetahui kalau Fani bukan putri
Karena Yuna selalu meyakini satu hal. Membiarkan musuhmu pergi hanya akan merugikan dirimu sendiri.“Kami nggak kekurangan suplemen,” kata Yuna.Patricia berkata dengan lembut, “Aku tahu kalian nggak akan kekurangan suplemen. Ini sedikit niat baik dari Tante. Kita sudah puluhan tahun nggak pernah bertemu. Sekarang Tante sudah temukan kalian. Mulai sekarang kita harus sering bertemu.”“Beberapa waktu lalu, Tante sudah ingin datang untuk pastikan. Tapi Tante selalu nggak sempat. Kali ini, selagi menghadiri pernikahan Stefan dan Olivia, Tante sudah habiskan banyak waktu untuk pastikan kalau kamu keponakan Tante.”Patricia bicara sambil menatap Yuna dengan penuh kasih. Ekspresi Yuna masih acuh tak acuh. Dia tidak memiliki perasaan apa pun terhadap tante yang sudah puluhan tahun tidak bertemu dengannya itu. Biasanya orang akan merasa bersemangat dan senang karena telah menemukan keluarga lama yang telah lama hilang kontak. Yuna bahkan tidak merasakan perasaan seperti itu.“Bagus juga Olivia
“Kalau Bu Patricia nggak ada urusan lain, silakan pulang. Aku mau ke rumah sakit untuk lihat cucuku.”Yuna terlalu malas untuk bicara lebih banyak dengan Patricia. Dia pun mengusir secara “halus”. Dia bahkan sudah berdiri dan siap untuk mengantar tamu.Setelah diusir secara “halus” begitu, Patricia juga tidak akan tinggal lebih lama tidak peduli seberapa tebal mukanya. Awalnya, dia mengira Yuna akan menyambutnya dengan hangat ketika dia datang. Setelah memikirkan apa yang telah dia lakukan, meskipun Yuna tidak memiliki bukti, dia sudah menduga Yuna akan bersikap seperti itu. Sudah bagus Yuna tidak langsung mengusirnya. Patricia pun merasa lega setelah berpikir seperti itu.Namun, Patricia tidak sanggup berinteraksi dengan Yuna serta Odelina dan Olivia seperti keluarga lainnya. Yuna sudah meyakini kalau Patricia adalah pelakunya.Patricia berdiri dan berkata, “Beberapa hari lagi aku akan kembali ke Kota Cianter. Yuna, tunggu cucumu genap satu bulan, kamu telepon Tante. Aku akan ke sini
“Boleh juga,” kata Rudy.Rudy membawa barang-barang pemberian Patricia dan membuangnya sendiri ke tempat sampah besar di luar. Sedangkan Yuna pergi ke rumah baru Jonas di sebelah. Rumah itu juga akan menjadi rumah Amelia kelak.Begitu mendengar salah satu tukang berkata kalau Yuna datang, Jonas dan Amelia segera kembali meninggalkan halaman belakang dan kembali ke halaman depan. Mereka sedang melihat para tukang bekerja di halaman belakang.“Ma.”“Tante.”Amelia dan Jonas menyapa Yuna. Kemudian, Amelia berjalan ke samping ibunya, bergelayut manja di lengan ibunya. Amelia tersenyum hingga matanya berbentuk seperti bulan sabit, “Ma, akhirnya Mama mau datang ke sini.”Yuna menjentik dahi putrinya dengan lembut dan berkata, “Kamu senang, kan.”Keluarga Junaidi sudah membuat pernyataan, ditambah lagi dengan berbagai kejadian akibat campur tangan Bram. Akhirnya Yuna menyetujui hubungan Jonas dan Amelia. Mereka bisa menikah kapan pun mereka mau. Yuna tidak akan menghalangi mereka lagi.Jonas
“Ma, apa yang akan dia lakukan pada kita? Lebih baik kamu dan Papa jangan sering keluar rumah,” kata Amelia dengan khawatir.Tanpa menunggu ibunya berbicara, dia berkata lagi, “Tapi kita nggak takut sama dia di Mambera. Kalau dia berani berbuat macam-macam, aku nggak akan buat dia pergi dengan mudah.”Yuna berkata, “Tenang saja. Dia nggak akan melakukan apa pun secara terang-terangan. Tapi secara diam-diam, nggak mungkin kalau nggak melakukan sesuatu. Dulu usia Mama masih kecil, masih nggak tahu dengan sifat aslinya. Sekarang setelah bertemu dengannya, Mama tahu dia orang seperti apa.”“Kematian Nenek?” Amelia menatap ibunya.“Ibu percaya suatu hari nanti kebenarannya akan terungkap. Amelia, kamu jangan urus masalah ini. Kamu urus masalah kantor saja dan berkencan dengan Jonas. Setelah rumah Jonas selesai, kalian juga boleh mempertimbangkan menikah.”“Usia kalian sudah nggak kecil.”Yuna yang baru saja mendapatkan cucu tiba-tiba ingin menggendong cucu lagi. Dia meminta Amelia dan Jonas
Di salah satu rumah kontrakan, kedua tantenya Rosalina sedang duduk di sebuah kursi kayu yang sangat tua. Sementara itu, Giselle duduk sendiri di sebuah kursi lainnya. Di hadapan mereka terdapat meja kayu tua yang terdapat beberapa apel busuk.Bu Cahaya berkata pada keponakannya dengan nada tidak enak, “Giselle, sekarang kondisi Tante seperti ini. Kamu jangan keberatan. Sekarang Tante bekerja di sebuah hotel menjadi tukang bersih-bersih. Gajinya lebih tinggi menjadi tukang bersih-bersih di pabrik. Tapi sebulan hanya ada beberapa juta saja.”“Tante sangat senang kamu bisa keluar lebih awal. Tapi Tante nggak bisa bantu kamu dalam segi ekonomi. Semoga kamu bisa mengerti.”Bu Intan ikut berkata dengan wajah tidak enak, “Giselle, Tante selalu paling sayang sama kamu. Kamu juga tahu itu. tapi, kami dicelakai oleh kakakmu itu sampai kehilangan rumah dan harus tinggal di kontrakan. Kami yang sudah tua ini masih harus jadi tukang bersih-bersih untuk terus bertahan hidup. Kami nggak ada kemampua