Patricia menatap Yuna dan berusaha menemukan bayangan kakaknya dari keponakannya itu. Namun, penampilan Yuna tidak terlalu menyerupai kakak perempuan Patricia, kecuali aura tenang dan cakapnya. Mereka berdua memang tidak persis sama, tapi Patricia masih bisa menemukan sosok kakaknya di dalam diri Yuna. Bibi dan keponakannya itu saling menatap dan memperhatikan satu sama lain tanpa mengatakan sepatah kata pun atau maju selangkah pun. Mereka berdua hanya terus bertatapan dengan wajah penuh rasa ingin tahu. Sampai akhirnya, Yuna memecah keheningan dengan berkata, “Bu Patricia, silakan duduk.”Patricia maju beberapa langkah sampai dia berhenti tepat di hadapan Yuna lalu berkata dengan lembut, “Kamu mirip sekali dengan suami kakakku. Ya, kamu memang mirip seperti ayahmu sejak kamu kecil, sedangkan adikmu mirip dengan ibumu.”“Apa maksud Bu Patricia?” tanya Yuna ketus. Namun, Patricia langsung berkata dengan santainya, “Kamu pasti tahu apa maksudku ini. Sepertinya, tidak mungkin kalau kam
Yuna menuangkan teh ke dalam cangkir untuk Patricia setelah Rudy selesai membuat teh. Dia meletakkan teh itu di depan Patricia. Yuna menatap Patricia dengan tatapan penuh rasa ingin tahu lalu dia pun bertanya, “Sekarang, kamu sudah berhasil menemukan keponakanmu. Kalau begitu, apa kamu bersedia memberikan posisi kepala keluarga Gatara kepada kami?”Adik perempuan Yuna memang sudah tiada, tapi Yuna masih hidup. Selain itu, dia dan adik perempuannya juga berhasil melahirkan anak perempuan. Berdasarkan aturan keluarga Gatara, anak perempuan Yuna akan memiliki marga Gatara, jadi otomatis mereka juga akan mendapatkan hak mereka sebagai kepala keluarga Gatara selanjutnya. Namun, Amelia tidak menginginkan posisi kepala keluarga Gatara, jadi keturunan dari adik perempuan Yuna bisa mengambil alih posisi itu. Patricia cukup terkejut ketika mendengar pertanyaan Yuna. Dia tidak menyangka kalau Yuna akan menanyakan hal itu padanya. Bagaimanapun juga, mereka berdua adalah bibi dan keponakan yang
“Nasib adikmu ... kurang baik. Tante sangat sedih ketika dengar tentang adikmu. Maafkan Tante yang nggak berguna. Tante sudah cari kalian selama puluhan tahu, sekarang baru ketemu. Seandainya Tante bisa temukan kalian sejak awal, hidup adikmu juga nggak akan begitu menderita. Tante juga bisa lindungi Odelina dan adiknya.”“Yuna, keadaan sekarang beda dengan puluhan tahun yang lalu. Coba kamu pikir, alat komunikasi dulu nggak secanggih sekarang. Transportasi juga nggak senyaman sekarang. Mana ada teknologi yang sebagus sekarang, apalagi CCTV. Internet juga belum ada. Jadi, sangat sulit untuk cari orang.”Yuna tidak berkata apa-apa. Dia hanya menyaksikan sandiwara Patricia dengan tenang. Setelah Patricia selesai berkata, Yuna baru berkata dengan tenang, “Kalau mamaku belum meninggal, aku anak sulung mamaku. Posisi sebagai kepala keluarga Gatara akan diwariskan padaku. Bukan ke tangan Tante, apalagi Fani. Oh, Fani bukan keturunan keluarga Gatara. Tante hebat juga. anak kandung ditukar sel
Patricia spontan terdiam. Yuna memintanya untuk melatih Odelina juga? Tentu saja Patricia tidak akan mau melakukannya. Dia sudah lama mengambil posisi sebagai kepala keluarga. Saat dia sudah tidak mampu mengelola lagi, dia pasti akan memberikan posisi kepala keluarga kepada anak kandungnya. Felicia adalah anak kandung Patricia, jauh lebih baik dari Fani. Felicia bisa menangkap dengan cepat apa yang dia pelajar. Terutama karena gadis itu licik. Dia bisa pura-pura menjadi orang yang polos. Sekarang semua orang Kota Cianter sudah tertipu oleh gadis itu.Semua orang mengira Felicia lemah dan mudah ditindas. Orang-orang bilang dia dibesarkan di desa, pengetahuannya terbatas. Sekalipun dia kembali ke keluarga Gatara, dia juga tidak bisa apa-apa. Semua prestasi yang dia capai karena perjuangan orang-orang yang berada di timnya.Meskipun dilihat dari luar Patricia selalu bersikap buruk pada putri kandungnya itu, lebih menyayangi Fani, anak angkatnya. setelah mengetahui kalau Fani bukan putri
Karena Yuna selalu meyakini satu hal. Membiarkan musuhmu pergi hanya akan merugikan dirimu sendiri.“Kami nggak kekurangan suplemen,” kata Yuna.Patricia berkata dengan lembut, “Aku tahu kalian nggak akan kekurangan suplemen. Ini sedikit niat baik dari Tante. Kita sudah puluhan tahun nggak pernah bertemu. Sekarang Tante sudah temukan kalian. Mulai sekarang kita harus sering bertemu.”“Beberapa waktu lalu, Tante sudah ingin datang untuk pastikan. Tapi Tante selalu nggak sempat. Kali ini, selagi menghadiri pernikahan Stefan dan Olivia, Tante sudah habiskan banyak waktu untuk pastikan kalau kamu keponakan Tante.”Patricia bicara sambil menatap Yuna dengan penuh kasih. Ekspresi Yuna masih acuh tak acuh. Dia tidak memiliki perasaan apa pun terhadap tante yang sudah puluhan tahun tidak bertemu dengannya itu. Biasanya orang akan merasa bersemangat dan senang karena telah menemukan keluarga lama yang telah lama hilang kontak. Yuna bahkan tidak merasakan perasaan seperti itu.“Bagus juga Olivia
“Kalau Bu Patricia nggak ada urusan lain, silakan pulang. Aku mau ke rumah sakit untuk lihat cucuku.”Yuna terlalu malas untuk bicara lebih banyak dengan Patricia. Dia pun mengusir secara “halus”. Dia bahkan sudah berdiri dan siap untuk mengantar tamu.Setelah diusir secara “halus” begitu, Patricia juga tidak akan tinggal lebih lama tidak peduli seberapa tebal mukanya. Awalnya, dia mengira Yuna akan menyambutnya dengan hangat ketika dia datang. Setelah memikirkan apa yang telah dia lakukan, meskipun Yuna tidak memiliki bukti, dia sudah menduga Yuna akan bersikap seperti itu. Sudah bagus Yuna tidak langsung mengusirnya. Patricia pun merasa lega setelah berpikir seperti itu.Namun, Patricia tidak sanggup berinteraksi dengan Yuna serta Odelina dan Olivia seperti keluarga lainnya. Yuna sudah meyakini kalau Patricia adalah pelakunya.Patricia berdiri dan berkata, “Beberapa hari lagi aku akan kembali ke Kota Cianter. Yuna, tunggu cucumu genap satu bulan, kamu telepon Tante. Aku akan ke sini
“Boleh juga,” kata Rudy.Rudy membawa barang-barang pemberian Patricia dan membuangnya sendiri ke tempat sampah besar di luar. Sedangkan Yuna pergi ke rumah baru Jonas di sebelah. Rumah itu juga akan menjadi rumah Amelia kelak.Begitu mendengar salah satu tukang berkata kalau Yuna datang, Jonas dan Amelia segera kembali meninggalkan halaman belakang dan kembali ke halaman depan. Mereka sedang melihat para tukang bekerja di halaman belakang.“Ma.”“Tante.”Amelia dan Jonas menyapa Yuna. Kemudian, Amelia berjalan ke samping ibunya, bergelayut manja di lengan ibunya. Amelia tersenyum hingga matanya berbentuk seperti bulan sabit, “Ma, akhirnya Mama mau datang ke sini.”Yuna menjentik dahi putrinya dengan lembut dan berkata, “Kamu senang, kan.”Keluarga Junaidi sudah membuat pernyataan, ditambah lagi dengan berbagai kejadian akibat campur tangan Bram. Akhirnya Yuna menyetujui hubungan Jonas dan Amelia. Mereka bisa menikah kapan pun mereka mau. Yuna tidak akan menghalangi mereka lagi.Jonas
“Ma, apa yang akan dia lakukan pada kita? Lebih baik kamu dan Papa jangan sering keluar rumah,” kata Amelia dengan khawatir.Tanpa menunggu ibunya berbicara, dia berkata lagi, “Tapi kita nggak takut sama dia di Mambera. Kalau dia berani berbuat macam-macam, aku nggak akan buat dia pergi dengan mudah.”Yuna berkata, “Tenang saja. Dia nggak akan melakukan apa pun secara terang-terangan. Tapi secara diam-diam, nggak mungkin kalau nggak melakukan sesuatu. Dulu usia Mama masih kecil, masih nggak tahu dengan sifat aslinya. Sekarang setelah bertemu dengannya, Mama tahu dia orang seperti apa.”“Kematian Nenek?” Amelia menatap ibunya.“Ibu percaya suatu hari nanti kebenarannya akan terungkap. Amelia, kamu jangan urus masalah ini. Kamu urus masalah kantor saja dan berkencan dengan Jonas. Setelah rumah Jonas selesai, kalian juga boleh mempertimbangkan menikah.”“Usia kalian sudah nggak kecil.”Yuna yang baru saja mendapatkan cucu tiba-tiba ingin menggendong cucu lagi. Dia meminta Amelia dan Jonas
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela