Perempuan tua ini hanya berbasa-basi ketika mengatakan kalau dia menjemput Giselle karena ayahnya. Giselle berpikir kalau kehancuran hidupnya disebabkan oleh Rosalina dan Olivia. Orang tua yang selalu melindunginya dimasukkan penjara oleh Rosalina. Selain itu, Olivia yang juga sangat dia benci adalah istri dari pewaris keluarga Adhitama. Dia benar-benar tidak berdaya dalam menghadapi kedua orang itu. Ditambah lagi, Jordan yang merupakan adik kandung Giselle justru sangat dekat dengan Rosalina sejak dia kecil. Dia juga tidak dekat dengan Jordan karena Jordan sering menuduhnya sudah menindas Rosalina. Giselle sadar kalau dia tidak bisa meminta adik laki-lakinya untuk membantunya dalam membalaskan dendamnya. Giselle masih sangat muda dan tidak memiliki banyak koneksi yang bisa membantunya. Jadi, jalan satu-satunya yang bisa dia tempuh adalah bekerja sama dengan perempuan tua ini. Dia juga tidak tahu apakah yang dikatakan oleh perempuan tua ini benar atau tidak tentang hubungan dekat mer
Setengah jam kemudian. Perempuan tua itu atau yang dipanggil sebagai Nyonya Vikar oleh Giselle membawa Giselle ke sebuah hotel yang tidak besar. Hotel ini adalah hotel biasa dan bukanlah hotel berbintang. Wajah Giselle memang terlihat biasa saja, tapi dia mengeluh di dalam hatinya. Dia merasa kalau Nyonya Vikar sangat pelit karena tidak membawanya ke hotel berbintang lima. Nyonya Vikar memesankan sebuah kamar untuk Giselle di hotel itu. Kemudian dia meminta seseorang untuk mengambil tas dari dalam mobil.Dia menyerahkan tas itu kepada Giselle lalu berkata, “Ini ada satu set pakaian baru untukmu. Kamu masuk ke kamarmu dan mandi lalu ganti baju. Setelah itu, turunlah karena aku mau mengajakmu makan di luar.”Giselle mengambil kartu hotel yang disodorkan kepadanya lalu naik ke lantai atas. Walaupun Giselle sudah berada cukup lama di dalam penjara, kesombongan di dalam dirinya sudah mendarah daging karena kedua orang tuanya terus memanjakannya. Oleh karena itu dia sangat tidak suka denga
Mata Giselle berkilat penuh kebencian lalu berkata, “Di sana, aku sudah mengubah sifat yang akan merugikanku ke depannya.”“Bu Vikar, kamu bilang kalau kamu ingin bekerja sama denganku sebagai informanmu di sini. Lalu apa keuntungan apa yang bisa aku dapatkan darimu?” tanya Giselle tanpa banyak basa-basi. Giselle tidak memiliki pekerjaan. Semua barang yang dibawanya ketika ditangkap diberikan kepada kedua orang tuanya. Namun, semua barangnya kemungkinan besar berpindah tangan ke tangan Rosalina seperti ponsel, dompet, mobil dan barang-barang lainnya setelah kedua orang tuanya juga masuk ke dalam penjara.Dia mungkin bisa mendapatkan kembali semua barang itu dari tangan Rosalina, tapi untuk sementara waktu dia mungkin tidak bisa mengambil alih perusahaan kembali ke tangannya. Pertama, karena Giselle sama sekali tidak mengerti urusan perusahaan. Kedua, Rosalina mendapatkan dukungan dari Doni dan Calvin Adhitama. Keluarga Siahaan sudah diambil alih oleh Rosalina dan semua keuangan kelua
Giselle mengutuk Nyonya Vikar di dalam hatinya. Apa mungkin dia masih membutuhkan uang dari Nyonya Vikar kalau dia sudah bisa mengambil alih keluarga Siahaan beserta semua bisnis keluarganya? Namun, dia sangat membenci Olivia dan ingin Olivia hidup dalam penderitaan. Sekarang, dia hanya perlu mengumpulkan informasi tentang Olivia tanpa perlu terjun langsung untuk menyerang perempuan itu. Bukankah tugas itu jauh lebih mudah daripada dia harus turun langsung menyerang Olivia? Menurut Giselle, semua hal itu adalah hal yang sangat mungkin untuk dia lakukan. Giselle pun berkata kepada Nyonya Vikar, “Aku akan membuktikan kepadamu kalau aku mampu mengambil alih seluruh keluarga Siahaan dari tangan si buta itu. Tapi, sayangnya aku baru saja keluar dari penjara dan ponsel serta kartu ATM-ku kemungkinan berada di tangan si buta itu. Aku yakin, dia tidak akan mengembalikan semua barangku setelah mengingat semua perselisihan yang terjadi di antara kami. Jadi, aku masih membutuhkan uang untuk mel
Giselle tidak lagi peduli dengan citranya sebagai sosok perempuan yang anggun. Dia melahap semua makanan itu dengan sangat cepat bagaikan angin. Nyonya Vikar hanya menggerakkan alat makannya tanpa memakan makanannya sambil terus tersenyum melihat Giselle melahap makanan. Giselle tampak sangat menikmati hidangan yang ada di depannya saat ini. “Kamu mau pulang sendiri atau aku harus menyuruh orang untuk mengantarmu?” tanya Nyonya Vikar setelah Giselle selesai melahap makanannya. “Aku akan pulang sendiri dengan taksi. Jadi, tolong bayar biaya taksinya,” jawab Giselle. Nyonya Vikar mengangguk lalu berkata, “Oke, kalau begitu kamu bisa naik taksi sendiri.”Kemudian dia mengeluarkan uang 200 ribu dan menyerahkannya kepada Giselle seraya berkata, “Ini uang untuk membayar biaya taksimu.”Giselle mengambil uang taksi yang diberikan oleh Nyonya Vikar lalu dia berdiri dan berkata, “Terima kasih, Nyonya Vikar. Aku harap kita bisa menjalin kerja sama yang baik nantinya.”Nyonya Vikar mengangguk
Dokter Kellin memberikan resep yang sudah dia tulis kepada Calvin lalu berkata, “Kalian masih punya resepku yang terakhir waktu itu, kan? Gabungkan saja resepnya dan minum sesuai dengan resep yang ini.”“Aku akan datang kembali setelah Bu Rosalina menjalani perawatan mata dengan resepku ini. Kalau ada waktu, tolong ajak Bu Rosalina melihat pemandangan yang hijau-hijau. Itu akan membantu matanya menjadi lebih segar.”“Terima kasih, Dokter Kellin,” ujar Calvin cepat. Calvin secara langsung membeli obat-obatan yang tertera di dalam resep Dokter Kellin lalu memberikannya kembali kepada Dokter Kellin agar Dokter Kellin bisa memastikan kalau obat itu asli atau palsu. Dia tidak ingin sampai ada orang yang berani memalsukan obat untuk Rosalina. Setelah itu, barulah dia memberikan obat-obatan itu kepada Rosalina untuk dikonsumsi. Dokter Kellin sering menggoda Rosalina dengan mengatakan kalau Calvin adalah keluarga pasien paling perhatian dan sangat berhati-hati yang pernah Rosalina temui sela
Kellin memberitahu Rosalina kalau ibunyalah penyebab Rosalina sulit untuk bisa hamil. Rosalina sempat mengira kalau kondisi kesuburannya yang buruk adalah hasil dari makanannya yang tidak baik, kurang tidur, dan penganiayaan sampai dia beranjak dewasa. Namun, dia tidak pernah menyangka kalau ibunya bisa menyakitinya dengan cara ini. Apakah perempuan itu benar-benar ibu kandungnya? Bahkan ibu kandungnya jauh lebih buruk daripada binatang. Namun, anehnya ibunya sangat baik kepada Giselle dan Jordan. Dia sangat menyayangi dua anaknya itu, tapi dia sangat membenci Rosalina. Rosalina sangat ingin memiliki wajah yang mirip dengan ayahnya. Namun, kenyataannya dia 70% mirip ke ibunya dan 30% mirip ke ayahnya. Calvin berterima kasih kepada Kellin karena sudah bersedia membantu Rosalina. Entah, siapa lagi yang bisa membantu Rosalina kalau saja Kellin tidak bersedia membantu tunangannya ini. Kellin tersenyum lalu berkata kembali, “Pak Calvin, Bapak tidak perlu sungkan begitu. Bagaimana kalau
Suaminya tidak suka Kellin datang ke rumah keluarga Adhitama, khususnya ketika Kellin memuji kemampuan masak Calvin di depan suaminya. Bahkan suaminya sampai mengatakan kalau kemampuan memasak Jody Junaidi tidak kalah dengan kemampuan masak Calvin. Bagi Kellin, kemampuan memasak Jody dan Calvin bisa dibilang hampir sama. Namun, tetap saja ada perbedaan di antara mereka. Sayangnya, Jody jarang sekali memasak untuk keluarganya dan Kellin tentu saja tidak enak hati untuk meminta Jody memasak untuknya. Bagaimanapun juga, Kellin hanyalah adik ipar Jody. Jadi, solusi terbaik adalah meminta Calvin memberikan arahan kepada koki rumah mereka agar Kellin bisa menikmati hidangan yang sama lezatnya dengan masakan Calvin. Lagi pula, Calvin sama sekali tidak keberatan dengan permintaan Kellin. Calvin dan Rosalina mengantar Kellin sampai perempuan itu masuk ke dalam mobil. Fenny yang merupakan ibu dari Calvin meminjamkan mobil kepada Kellin agar dia bisa menggunakannya selama berada di Mambera. Bag
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela