Share

Bab 111

Penulis: Anggur
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-11 19:00:01
Sementara itu, Olivia sama sekali tidak menyadari kalau suaminya cemburu. Dia kembali ke tokonya dan mulai membuat kerajinan tangan lainnya.

“Liv, beberapa hari terakhir kenapa kamu selalu bikin bunga terus? Memangnya selaku itu?” tanya Junia ketika dia melihat Olivia lagi-lagi membuat barang yang sama.

Olivia yang kebetulan baru saja selesai membuat karyanya beristirahat sejenak, lalu dia tersenyum dan menjawab pertanyaan temannya, “Toko online-ku lagi ramai banget akhir-akhir ini. Yang pesan pohon ini terlalu banyak.”

“Apa mungkin mereka tergerak buat beli karena kasihan sama kamu dan Kak Odelina?”

“Kayaknya bukan karena itu. Cuma nomor telepon dan foto waktu aku masih kecil yang tersebar, tapi mereka nggak tahu apa-apa lagi selain itu. Postingannya juga sudah dihapus, bahkan postingan yang diunggah sama akun-akun verified juga sudah dihapus.”

Bisa jadi mereka menghapus postingan itu karena takut terlibat keributan dengan keluarga Hermanus.

“Untung ada gosip soal Stefan yang mengalih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rahma Rara
kapan lagi up nya ?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 112

    Olivia langsung menghentikan obrolan dan aktivitasnya dan langsung keluar dari meja kasir ketika melihat kakaknya datang membawa Russel. Junia sudah bergerak lebih cepat menggendong dan mencium Russel, membuatnya tertawa riang.“Ada apa Kakak kemari?” tanya Olivia.Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh. Di jam seperti ini seharusnya Odelina sedang di rumah menyiapkan makan siang. Suaminya pasti akan mengeluh jika tidak ada makanan di meja ketika dia pulang kerja.“Aku bosan di rumah, Russel juga rewel minta diajak kemari,” kata Odelna, lalu dia melepas kacamata hitamnya dan menyeka keringat, “Sudah bulan November masih panas begini.”Musim gugur dan musim panas id Mambera memiliki suhu yang kurang lebih sama, bahkan musim dingin pun tidak terasa dingin. Udara di pagi dan malam hari cukup sejuk, tapi matahari berada di puncak tertinggi di siang hari, dan panasnya itu membuat sekujur tubuh berkeringat.“Sudah jam segini, Kakak nggak masa?”“Aku sudah ngasih makan Russel sebelum datang ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-12
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 113

    “Aku kesal banget gara-gara patungan, jadi hadiah yang Olivia dan Stefan beliin waktu itu langsung aku bawa ke kamar.”Odelina duduk di kursi sementara Olivia masuk ke dapur dan mengeluarkan beberapa buah dari kulkas dan menyajikannya pada sang kakak setelah dicuci. Junia juga menyajikan segelas air hangat untuk Odelina.Odelina tidak takut aib rumah tangganya tersebar ke khalayak ramai. Tujuan dari kedatangannya hari ini adalah untuk mencurahkan isi hatinya kepada sang adik. Jika tidak mencari teman bicara untuk curhat, mungkin Odelina bisa depresi. Dia juga sudah kenal lama dengan Junia dan tahu Junia bisa dipercaya.“Waktu aku baru bangun beberapa hari yang lalu, mereka sudah diantar pulang sama Roni. Aku sih nggak peduli mereka mau pergi atau nggak, tapi masalahnya, mereka juga bawa pergi hadiah yang dikasih sama Olivia. Bahkan beberapa mainannya Russel juga dibawa pergi. Jelaslah aku marah. Roni masih bisa bilang biar kakaknya bawa pulang pula,” kata Odelina.“Memang kakaknya Roni

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-12
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 114

    Olivia menyanggupi permintaan kakaknya dan mencium Russel sambil bertanya padanya, “Russel mau sekolah?”“Nggak mau,” jawabnya.Di usianya Russel sekarang ini, setiap anak pasti ingin dekat-dekat dengan ibunya.“Kakak sudah mikir mau masukkin Russel ke TK mana? Kalau sudah, weekend nanti kita bawa dia main ke sana saja biar lebih familier sama lingkungannya. Kalau dia suka, dia pasti bakal senang belajarnya,” usul Olivia.Di akhir pekan banyak taman kanak-kanak yang mempersilakan para orang tua membawa anak mereka melihat-lihat lingkungan sekolah.Odelina menyetujui saran Olivia dan kembali mengomel, “Masih ada satu lagi yang bikin aku marah setengah mati. Kakaknya si Roni pernah bilang kalau dia mau bawa anaknya sekolah di kota dan izin tinggal di rumahku. Dia minta aku yang antar jemput anaknya sekolah, masak, dan ngajarin mereka tugas sekolah. Dia pikir aku ini babysitter gratis? Roni mau kasih aku tiga juta sebagai upah. Masalahnya, buat apa aku susah-susah demi anak orang lain? Ro

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-12
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 115

    “Tapi bukan berarti semua cowok kayak Roni. Jun, jangan sampai kamu takut menikah gara-gara dengar ceritaku, ya,” ucap Odelina.“Aku paham nggak cowok nggak cewek pasti ada yang begitu. Menikah atau nggak itu tinggal lihat ketemu orang yang cocok dan mau berjuang bersama seumur hidup. Aku nggak bakal terpengaruh sama cerita Kak Odelina barusan, tapi kalau mau menikah nanti, aku pasti bakal mempertimbangkan sifat pasanganku nanti,” jawab Junia.Ibunya Junia sering bilang bahwa menikah itu bukan hanya berkomitmen terhadap satu orang, tapi juga keluarganya. Jadi, setiap orang juga harus bisa bergaul dengan anggota keluarga pasangan.Junia sungguh salut kepada kedua temannya ini. Kehidupan rumah tangga Odelina jelas tidak baik. Dia hanya punya Russel, jadi tentu Odelina tidak bisa gegabah jika ingin bercerai. Dia harus mempersiapkan dengan baik jalan keluarnya agar taraf kehidupannya membaik dan bisa bersaing dengan Roni dengan penuh percaya diri. Berbeda dengan Olivia yang menikah kilat d

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-12
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 116

    “Dari kejadian ini seharusnya mereka nggak bakal berani lagi,” kata Stefan.“Biasanya siang kamu makan di mana?”“Di luar. Mau traktir aku?”“Aku mau traktir kalau kamu memang ada waktu. Kamu sudah ngebantu aku banyak banget. Yang bisa aku lakukan sebagai ucapan terima kasih cuma dengan traktir makan. Tapi kamu jangan pilih restoran yang terlalu mahal, takutnya aku nggak sanggup.”Stefan ingin tertawa mendengarnya. Katanya ingin traktir makan sebagai ucapan terima kasih, tapi takut tidak sanggup kalau pergi ke restoran yang terlalu mahal. Jadi sebenarnya dia tulus atau tidak?“Waktu istirahat siang nggak banyak, jam pulang kerja juga terlalu ramai. Kalau kamu beneran mau traktir aku makan, pulang lebih cepat terus buatin aku makanan yang enak. Porsinya nggak usah terlalu banyak. Yang penting cukup untuk berdua saja.”Stefan tidak akan membawakan makanan buatan Olivia untuk Calvin lagi. Lagi pula untuk apa juga dia membawakannya? Kalau Calvin ingin memakan masakan rumah, biar dari cari

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-13
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 117

    Olivia memasukkan ponselnya ke saku celana dan ketika hendak kembali ke tokonya, dia melihat Odelina baru saja keluar.“Kakak mau ke mana?”“Aku mau beli bahan makanan buat kalian. Nanti siang nggak usah pesan, terlalu sering pesan makanan di luar nggak bagus. Liv, tolong jagain Russel, ya.”Tidak lupa Olivia mengingatkan kakaknya untuk berhati-hati di jalan. Dia lebih memilih menggunakan sepeda listriknya untuk berangkat kerja daripada mobil baru karena sepeda listrik lebih cepat dan praktis. Dia khawatir akan terjebak macet di jam sibuk jika menggunakan mobil.“Kak, uangnya aku transfer, ya.”Karena tidak ingin sang kakak menggunakan uang dari Roni untuk membeli bahan makanan, Olivia mentransfer sejumlah uang kepada kakaknya.Olivia masuk ke tokonya setelah mengantar kepergian kakaknya. Ini bukan pertama kalinya Russel datang kemari. Dia sudah cukup dekat dengan Junia, jadi ketika ibunya sedang tidak ada, dia tidak akan menangis atau merengek. Russel sudah biasa jalan ke sana kemari

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-13
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 118

    Sarah cukup tertarik ketika mendengar Olivia menanyakan apa yang disukai oleh cucunya. Dia pun dengan senang hati memberi tahu apa yang Stefan sukai kepadanya, termasuk rahasia seperti apa warna celana dalam favoritnya. Semua pakaian Stefan dibuat khusus untuknya dan dikirim langsung ke rumah begitu selesai dibuat. Sarah bisa tahu warna celana dalamnya Stefan karena pernah melihatnya langsung.“Liv, barang yang Stefan suka nggak banyak, jadi kamu nggak usah terlalu pikirin. Beliin dia baju mana saja nggak masalah. Biar Nenek kasih tahu ukuran bajunya.”“Tapi gimana kalau yang aku beli ternyata dia nggak suka?”“Yang penting maksud kamu sudah tersampaikan. Dia pakai atau nggak itu urusan dia. Tapi, Nenek rasa dia pati bakal pakai.”Walau dari luar terlihat seolah dia tidak menyukai baju pemberian sang istri, sebenarnya dia akan tetap memakainya ke kantor. Sarah memang sudah tidak terlibat dengan urusan di kantor, tapi dia tetap tahu apa yang terjadi di sana terkait cucu sulungnya. Stefa

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-13
  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 119

    “Kan Kak Roni sendiri yang mau pakai sistem patungan. Sekarang kakakku nggak kerja, jadi dia fokus jagain Russel. Kalau Kak Roni bilang begitu, buat Kak Odelina, apa bedanya punya atau nggak punya suami? Kak Roni selalu bilang Kakak nggak ngapa-ngapain? Kakak sudah ngerjain setengahnya. Dia sudah beli bahan makanan, beras juga sudah dicuci. Kak Roni tinggal masak doang.”Roni ingin membalas perkataan Olivia, tapi Olivia tidak memberikan kesempatan untunya dan terus berbicara, “Kak Roni pikir keluarga kalian sudah benar? Russel kan masih kecil, pas lagi main, wajar kalau mainannya berantakan di lantai. Dia masih belum bisa beresin mainannya sendiri. Kak Roni pikir mainannya punya kaki bisa beresin diri sendiri? Bahkan baju yang Kak Roni pakai setiap hari juga Kakak yang cuci, ‘kan? Kak Roni setiap hari makan tiga kali bukan Kak Odelina yang masak? Kak Roni selalu bilang Kakak nggak punya pendapatan. Kalau Kak Odelina nggak ngurus pekerjaan rumah, apa Kak Roni masih bisa fokus kerja?”“

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-13

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3257

    Samuel merutuk dalam hatinya. Mengapa neneknya dan Katarina sama-sama menyuruhnya untuk tidak menyesal di kemudian hari? Apa yang akan dia sesali? Memangnya dia tidak tahu siapa yang dia sukai dan apa yang dia inginkan? Lagi pula dia bukan anak berusia tiga tahun lagi. Usianya sudah hampir 30, sudah dewasa. Dia tidak akan melakukan apa pun yang akan dia sesali.Apa yang Katarina katakan mirip dengan apa yang dikatakan neneknya. Pantas saja neneknya menyukai Katarina.“Bu Katarina, aku nggak pernah lakukan hal yang buat aku menyesal. Sekalipun keputusan yang aku ambil nggak bagus, aku juga akan hadapi dengan tenang. Nggak akan menyesal.”Katarina tersenyum. “Oke, aku mengerti. Karena kamu benar-benar nggak bisa jatuh cinta padaku, aku juga nggak akan memaksa. Toh, aku bukan nggak ada yang mau. Untuk apa terus ganggu kamu dan jatuhkan harga diriku.”Katarina dibesarkan oleh orang tuanya dengan penuh kasih sayang. Dia adalah harta berharga di mata keluarganya. Bukannya tidak ada yang meng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3256

    “Di sekitar sini ada taman, nggak? Bawa aku ke taman saja.”Samuel terdiam, lalu berkata, “Jalan sekitar sepuluh menit, nanti sampai di taman. Tamannya nggak terlalu besar, tapi bisa jalan-jalan di sana. Pemandangannya juga cukup bagus. Kalau kamu nggak takut capek, ayo jalan ke sana.”“Nggak takut. Kalau aku nggak sanggup jalan, kamu bisa gendong aku.”“Aku bisa panggil taksi. Gendong kamu pulang? Memangnya aku nggak capek?” tukas Samuel.“Kamu sama sekali nggak bisa perlakukan perempuan dengan baik. Bagaimanapun juga, aku calon istri pilihan nenekmu. Kalau bukan karena kamu mendua, aku sudah jadi calon menantu keempat keluarga Adhitama. Orang bilang pria keluarga Adhitama sangat sayang istri. Jangan-jangan kamu ingin rusak tradisi keluargamu dan jadi pria yang nggak sayang istri. Istri itu bijaksana. Pria yang sayang istri pasti banyak rezeki”Samuel tersenyum tipis, “Yang ada penuh pikiran macam-macam. Aku mau tegaskan satu hal, aku nggak mendua. Kamu memang pilihan nenekku, tapi ki

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3255

    “Aku sama Kak Oliv dan Kak Junia begitu kenal langsung akrab. Nggak perlu sampai harus menjilat.”Samuel terdiam sejenak, lalu berkata, “Karena kamu sudah kembali, kebetulan juga kita papasan, gimana kalau aku temani kamu jalan-jalan santai di luar? Sekalian kita bicarakan masalah kita. Besok aku nggak ke sini lagi. Aku juga sibuk kerja.”Setelah berpikir sejenak, lebih baik mereka bicarakan saja malam ini. Sebenarnya, mereka tidak perlu bicara pun dia sudah tahu jawaban Samuel. Tadi malam Samuel sudah menjelaskan padanya. Namun saat itu, Katarina tidak bilang dia akan menyerah. Mau tidak mau Samuel harus mengajaknya bicara.“Oke, kalau begitu maaf sudah merepotkan Pak Samuel temani aku jalan-jalan. Bagaimana kalau habis jalan-jalan, aku merasa lapar lagi? Habis olahraga, energi terpakai, perut pasti lapar lagi.”“Aku akhirnya mengerti kenapa kamu bisa akrab dengan kakak iparku dan Junia,” kata Samuel.Karena mereka sama-sama tukang makan. Samuel tidak tahu kalau Katarina sangat suka m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3254

    Bisnis suami Shella masih lumayan, bisa bertahan. Shella pasti tidak kekurangan uang. Tidak masalah Shella membawa keluarganya makan di luar tanpa mengajak orang tuanya. Selesai makan, dia malah minta ibunya mentransfer uang kepadanya. Justru aneh kalau Roni tidak marah.“Papa mengerti, Russel. Tunggu Papa sempat, Papa juga bawa Russel pergi makan hot pot, ya. Papa mau bawa mobil dulu. Nggak ngobrol dulu sama Russel. Russel harus dengarkan Tante Oliv, ya.”“Aku sangat patuh, Pa. Papa kerja saja.”Russel sudah selesai mengadu. Dia segera mengakhiri telepon dengan ayahnya. Olivia mendengarkan dari awal sampai akhir. Setelah Russel mengembalikan ponsel kepadanya, dia menyentil kening Russel dengan pelan.“Bocah kecil sudah belajar mengadu, ya,” kata Olivia.Akan tetapi, Shella benar-benar sudah keterlaluan. Hanya saja, itu tidak ada hubungannya dengan Olivia. Olivia tidak ingin ikut campur. Russel mau mengadu. Itu urusan keluarga Pamungkas sendiri.Jika Olivia yang memberitahu Roni, Roni

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3253

    “Papa sudah makan?” tanya Russel.“Papa belum makan. Masih belum lapar. Habis antar dua penumpang lagi, Papa baru pergi makan,” jawab Russel dengan lembut. “Russel sudah makan, kan?”“Sudah. Tante Oliv dan Tante Junia bawa aku pergi makan hot pot. Tadi di tempat makan hot pot, aku bertemu Tante Shella. Kak Aiden panggil aku, tapi Tante Shella tutup mulutnya. Nggak tahu kenapa. Ada kakek dan neneknya Kak Aiden. Mereka ramai sekali. Kalau aku hanya ada Tante Oliv dan Tante Junia, sama Kak Katarina. Kami berempat.”Pada awalnya, Roni tidak terlalu memperhatikan. Dia tersenyum dan berkata, “Russel juga bertemu Tante, ya. Ada salam dengan Tante, nggak?”“Nggak.”Russel menjawab dengan jujur, “Kak Aiden panggil aku, tapi Tante tutup mulut Kak Aiden. Pa, kenapa Tante tutup mulut Kak Aiden, ya?”“Tantemu ... nggak usah pedulikan dia.” Akhirnya Roni sadar. Saat Shella melihat Russel, Shella tidak membiarkan Aiden menyapa pasti karena takut Russel ikut makan. Mereka telah bersaudara selama puluh

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3252

    “Jangan percaya apa pun omongannya. Dia orang yang paling pandai ambil keuntungan dari orang lain,” kata Junia dengan sinis.Karena jarak mereka tidak terlalu jauh, Olivia bisa mendengar percakapan Shella dan ibunya. “Ma, aku bawa anak-anak pergi makan. Mereka bilang sudah lama nggak makan yang enak-enak. Jadi aku bawa mereka keluar. Sudah selesai makan, tapi uangku nggak cukup untuk bayar. Ma, rekening Mama ada saldo, nggak? Transfer ke aku empat juta dulu, ya.”Shella telah pergi. Olivia dan yang lainnya sudah tidak bisa mendengar jelas apa yang dia katakan lagi.“Kalau aku punya anak seperti Shella yang hanya tahu ambil keuntungan dari keluarganya, begitu lahir aku langsung cekik mati saja,” kata Junia kepada Katarina.“Saat lahir kamu juga nggak akan tahu dia akan jadi orang seperti apa,” kata Katarina.“Kalau begitu putuskan hubungan dengannya. Anggap saja nggak pernah lahirkan dia. Katarina, kamu nggak tahu. Dia tante kandungnya Russel. Paling suka ambil keuntungan dari orang lai

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3251

    “Masuk akal, masuk akal. Tapi sebelum Samuel buat keputusan, lebih baik kamu tetap perjuangkan dulu,” kata Olivia.Katarina tersenyum. “Kak Oliv, Kak Junia, kita lagi makan hot pot. Nggak usah bicarakan soal pria. Suami kalian pria baik, masih bolehlah dibicarakan. Rasanya sangat bahagia. Tapi pria yang aku sukai itu nggak suka aku. Bicarakan dia akan pengaruhi nafsu makanku. Russel bilang makanan adalah hal terpenting bagi manusia. Kita makan hot pot saja.”Olivia dan Junia pun berhenti menggoda Katarina. Dalam hal perasaan, mereka juga tidak bisa mengatur-atur Samuel.“Kak Oliv, Kak Junia, kedatanganku ke sini kali ini sebenarnya nggak sia-sia. Aku dapat dua kakak. Nggak peduli aku dan Samuel bisa berakhir bahagia atau nggak, kita tetap jadi teman, jadi saudara. Kalian jangan jauhi aku, loh. Pokoknya aku pegang erat-erat kalian. Jangan coba tinggalkan aku sendirian.”Olivia spontan tertawa. Junia juga ikut tertawa. “Kamu bahkan sudah panggil aku kakak. Mana mungkin kami tinggalkan ad

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3250

    “Yang tadi itu Shella sekeluarga, ya?” Setelah duduk, Junia bertanya kepada Olivia.“Seharusnya itu dia. Ternyata hidupnya masih enak, bisa dandan begitu.”Sebelum Odelina bercerai, Shella dan ibunya sering pergi ke toko buku untuk mengadu kepada Olivia. Junia pernah bertemu dengan mereka beberapa kali. Junia tidak ingin mengingatnya pun tidak bisa.“Iya, itu dia.” Olivia berkata dengan nada acuh tak acuh, “Aiden panggil Russel, dia cepat-cepat tutup mulut Aiden. Takut kita pergi nebeng makan. Dulu setiap minggu dia ke rumah kakakku untuk nebeng makan. Nggak mau bantu apa-apa lagi. Masih saja ngomong ini itu, cari masalah dengan kakakku.”Tidak peduli seberapa banyak mereka berubah, keluarga Pamungkas tetaplah keluarga Pamungkas. Seketika Olivia merasa Kota Mambera terlalu kecil. Selalu saja bisa bertemu sekali dua kali dengan orang yang tidak disukai.Katarina tidak tahu kejadian di masa lalu, tapi dia pun tidak bertanya. Dia hanya diam dan menyimak saja.“Benar-benar keluarga aneh. S

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3249

    Mulan membelai kepala Liam dan berkata, “Anak yang baik bisa tahu kesalahannya sendiri dan mau berubah.”Liam mengangguk cepat. Dia akan berubah. Selama dia melakukan kesalahan dan orang dewasa memberitahunya mana yang salah, Liam pasti akan memperbaikinya.Mulan berdiri dan berkata lembut, “Kamu main sendiri dulu, ya.”“Audrey mana, Ma?” tanya Liam. “Aku mau main sama Audrey.”Sekarang Liam hanya punya satu adik perempuan, dia paling peduli dengan adik perempuannya. Walau adik laki-laki yang lain juga sangat menggemaskan.“Dibawa neneknya pergi main. Archie lagi sama Bibi. Kamu mau main sama Archie, nggak?”Liam berpikir sejenak, lalu berkata, “Aku pergi cari Audrey saja. Archie ada Bibi yang temani, nggak butuh aku lagi.”Archie dan Tiano sama saja, sama-sama cengeng. Sedangkan kedua adik sepupu yang lain memang sudah beberapa bulan lebih tua dari Archie, tapi justru lebih sulit dijaga. Asalkan mereka tidur, Liam baru merasa mereka menggemaskan. Sedangkan Audrey tetap menggemaskan ti

DMCA.com Protection Status