Share

Bab 118

Penulis: Anggur
Sarah cukup tertarik ketika mendengar Olivia menanyakan apa yang disukai oleh cucunya. Dia pun dengan senang hati memberi tahu apa yang Stefan sukai kepadanya, termasuk rahasia seperti apa warna celana dalam favoritnya. Semua pakaian Stefan dibuat khusus untuknya dan dikirim langsung ke rumah begitu selesai dibuat. Sarah bisa tahu warna celana dalamnya Stefan karena pernah melihatnya langsung.

“Liv, barang yang Stefan suka nggak banyak, jadi kamu nggak usah terlalu pikirin. Beliin dia baju mana saja nggak masalah. Biar Nenek kasih tahu ukuran bajunya.”

“Tapi gimana kalau yang aku beli ternyata dia nggak suka?”

“Yang penting maksud kamu sudah tersampaikan. Dia pakai atau nggak itu urusan dia. Tapi, Nenek rasa dia pati bakal pakai.”

Walau dari luar terlihat seolah dia tidak menyukai baju pemberian sang istri, sebenarnya dia akan tetap memakainya ke kantor. Sarah memang sudah tidak terlibat dengan urusan di kantor, tapi dia tetap tahu apa yang terjadi di sana terkait cucu sulungnya. Stefa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siti Mahmuddah
banyak bgt iklannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 119

    “Kan Kak Roni sendiri yang mau pakai sistem patungan. Sekarang kakakku nggak kerja, jadi dia fokus jagain Russel. Kalau Kak Roni bilang begitu, buat Kak Odelina, apa bedanya punya atau nggak punya suami? Kak Roni selalu bilang Kakak nggak ngapa-ngapain? Kakak sudah ngerjain setengahnya. Dia sudah beli bahan makanan, beras juga sudah dicuci. Kak Roni tinggal masak doang.”Roni ingin membalas perkataan Olivia, tapi Olivia tidak memberikan kesempatan untunya dan terus berbicara, “Kak Roni pikir keluarga kalian sudah benar? Russel kan masih kecil, pas lagi main, wajar kalau mainannya berantakan di lantai. Dia masih belum bisa beresin mainannya sendiri. Kak Roni pikir mainannya punya kaki bisa beresin diri sendiri? Bahkan baju yang Kak Roni pakai setiap hari juga Kakak yang cuci, ‘kan? Kak Roni setiap hari makan tiga kali bukan Kak Odelina yang masak? Kak Roni selalu bilang Kakak nggak punya pendapatan. Kalau Kak Odelina nggak ngurus pekerjaan rumah, apa Kak Roni masih bisa fokus kerja?”“

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 120

    Rasanya aneh sekali! Kenapa bisa manis?! Apa jangan-jangan Roni salah memasukkan gula yang dia kira adalah garam? Dia langsung kembali ke dapur dan melihat bumbu yang tadi dia gunakan. Gula, garam dan vetsin diletakkan di satu kotak yang sama. Pasti tadi Roni mengira kalau gula yang dia tuangkan ke masakannya adalah garam.Biasanya selalu ada sang ibu yang memasak untuk Roni sebelum dia menikah. Setelah menikah, ada Odelina dan Olivia yang memasak untuknya, jadi dia tidak pernah sekali pun memasak. Gula dan garam saja bisa tertukar, hasil masakan yang dibuat juga tentu saja aneh. Berbeda dengan nasi yang masih bisa dimakan karena sudah ditakar oleh Odelina. Namun tanpa ada lauk-pauk yang menemani, tidak mungkin Roni hanya makan nasi putih saja.Amarah Roni meluap ketika tidak ada makanan di rumah setelah bekerja setengah hari di kantor. Kemarahannya semakin menjadi ketika dia mendapati Odelina sedang duduk santai sambil bermain dengan ponselnya di ranjang.Roni melempar ponselnyadan me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 121

    Odelina mengejar pria itu sambil memegang pisau dapur di tangannya.Roni sama sekali tidak menyangka bahwa istrinya bisa sehebat ini.Setelah menikah, Odelina selalu terlihat lembut dan penuh perhatian. Sekalipun beberapa waktu terakhir ini, Roni sering memaharinya, istrinya itu biasa akan selalu bersabar. Hanya kalau suaminya ini marah terlalu berlebihan, barulah perempuan itu menanggapi dan ribut dengan Roni.Kali ini, tidak cukup hanya ribut saja, istrinya ini bahkan sampai turun tangan seperti orang gila. Tidak hanya memukulnya, sekarang pisau dapur juga ikut turun.Roni buru-buru berlari keluar dari rumah.Odelina juga tidak berhenti, perempuan itu tetap mengejar Roni dengan pisau dapur di tangannya.Kedua suami istri itu terus saling kejar-kejaran hingga turun ke lantai satu.Keributan yang dibuat oleh sepasang suami istri ini telah membuat para tetangga sekitar mereka merasa terganggu.Odelina terus mengejar Roni dengan pisau dapur di tangannya hingga melewati lima blok perumah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 122

    Odelina tertawa dengan dingin, “Bukannya dia selalu menuntut kesamaan? Aku hanya melakukan seperti yang sudah dilakukannya, kalau dia marah bisa melampiaskan sesuka hatinya kepadaku. Kalian melihat dia seperti itu, kalian merasa kasihan, lantas aku yang sudah seperti ini apa kalian nggak kasihan?”“Anak kalian dibesarkan oleh kedua orangtuanya, apa kalian pikir aku nggak punya orang tua yang membesarkan aku? Benar, orang tuaku memang sudah nggak ada, tapi bukan berarti kalian bisa menyiksaku sesuka hati kalian!”“Kalian mau satu persatu atau datang sekaligus? Kalau nggak terima, cepat tuntaskan di sini, aku bukanlah perempuan yang mudah ditindas! Kalau kalian berani memukul dan memojokkan aku lagi, sekalipun aku harus mati di sini, aku pasti akan membawa kalian mati bersama!”“Roni, aku dari dulu sudah pernah bilang, kalau kamu berani memukulku lagi, kecuali kamu memukulku sampai mati, jangan harap kamu bisa tidur dengan tenang! Aku pasti akan menguliti kamu dan memotong daging mu menj

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 123

    Roni melihat keluarganya sudah mengetahui hal ini, tapi tidak ada menyalahkannya sedikit pun, pria itu pun kembali bercerita. “Semenjak Odelina melahirkan, badannya semakin lama semakin gendut, aku semakin lama semakin nggak suka dengannya. Sebaliknya Yenny sangat perhatian dan lembut, dia juga masih muda dan cantik. Aku rasa perempuan yang sebenarnya aku cintai adalah Yenny.”Ibu Roni langsung menjawab anaknya dengan ketus, “Orang melihat kamu hanya karena jabatan dan juga pendapatan kamu! Coba kalau kamu hanya seorang pegawai biasa seperti kemarin, siapa yang mau melihat kamu?”“Walaupun Odelina memang sedikit kejam dan memukul kamu hingga seperti ini, dia adalah perempuan yang sudah kamu nikahi selama bertahun-tahun, menjaga kamu dan keluarga kamu dengan sangat baik. Dia adalah perempuan yang sudah merasakan pahitnya kehidupan, sudah tahu bagaimana harus menjalani kehidupan dan menjaga rumahnya. Nggak seperti perempuan yang kamu bilang itu, Odelina jauh lebih baik daripadanya.”Wala

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 124

    “Jadi menyusahkanmu.”Junia kembali tersenyum sambil berkata, “Nggak usah sungkan, kemarin-kemarin kamu yang selalu menutup toko. Aku selalu merasa nggak adil sama kamu, sekarang giliran aku menebusnya, biar hatiku merasa lebih baik.”Olivia juga tidak merasa segan terhadap teman baiknya. Perempuan itu mengambil baju yang dibelinya, lalu berkata sampai jumpa kepada temannya dan keluar dari dalam toko. Sesampainya di luar, perempuan itu membuka pintu depan dan menaruh bajunya di samping kursi pengemudi. Lalu berkata kepada Stefan, “Kamu pulang dulu saja, aku mau beli sayur dulu di pasar. Kalau kamu bisa cuci rice cooker, pulang tolong cuci, kalau nggak tunggu aku pulang saja.”Stefan melirik ke arah motor listriknya sambil bertanya, “Di mana mobil baru kamu?”“Tadi pas keluar sudah telat, jadi aku bawa motor karena takut tambah macet.”Olivia memasang helm di kepalanya, lalu berkata, “Aku jalan dulu.”Tanpa menunggu Stefan sempat menjawab apa pun, motor Olivia sudah meluncur lebih dahu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 125

    Setelah menceritakan hal ini, Junia tiba-tiba berhenti sebentar dan menatap adik sepupunya dengan curiga, “Albert, kenapa kamu bertanya hal ini?”Albert mana mungkin mau mengakui bahwa dirinya memikirkan Olivia. Hanya menyukai perempuan itu diam-diam dan berharap suatu hari nanti Olivia akan bercerai dengan suaminya yang sekarang. Pria itu pun berbohong dan berkata kepada Kakak Sepupunya, “Aku hanya khawatir dengan Kak Oliv, nggak ada maksud yang lain. Kak Oliv sangat hebat, kalau suaminya nggak menghargainya, bukankah lebih baik bercerai secepatnya. Setelah itu mencari lagi seorang suami yang bisa mengerti dan menghargai Kak Oliv, melewati hidup yang bahagia.”“Tentu saja, Olivia adalah gadis baik-baik, aku sangat yakin Pak Stefan akan mencintai Olivia sepenuhnya. Bisa jadi, malah dia dulu yang jatuh cinta dengan Olivia.”Junia sangat berharap temannya bisa melewati hari-hari yang menyenangkan. Sebaliknya, hati Albert terasa sesak. Namun dirinya tidak bisa memberitahu Kakak Sepupuny

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 126

    Stefan merasa sedikit kesal, tapi setelah dipikir-pikir, dia menjual kerajinan tangannya Olivia. Yang mendapatkan uang Olivia, dan Olivia adalah istrinya sekarang. Itu artinya uangnya juga tidak masuk ke kantong orang lain. Suasana hatinya pun jadi membaik.Selesai memasak, Olivia membawa semua sayur dan lauk keluar dan meletakkannya di atas meja.Stefan dan Olivia duduk dan makan bersama.Harus diakui, masakan Olivia sangat enak. Stefan beruntung.Setelah makan dan mencuci piring, Olivia mengambil kantong berisi baju yang ada dari sofa, mengeluarkan bajunya, lalu menyerahkannya pada Stefan dan berkata, “Pak Stefan, coba deh, kamu cocok nggak pakai dua stel baju ini?”“Kamu sudah banyak membantuku. Aku merasa nggak cukup kalau hanya mentraktir kamu makan, jadi aku membeli dua stel baju baru untukmu. Masih ada dua dasi. Warna bajunya hitam, warna yang kamu suka.”Stefan sudah menebaknya dari tadi bahwa baju itu pasti untuknya. Namun, dia memasang muka datar, mengambil baju itu dan menga

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3392

    “Nenek bilang begitu, lalu bagaimana dengan kami? Kalau Stefan dan yang lainnya hanya dianggap biasa saja, berarti kami ini benar-benar nggak ada apa-apanya.” Aksa tertawa sambil menggoda Nenek Sarah. Jonas juga mengangguk setuju. Nenek tertawa makin bahagia. Hal yang paling dia banggakan dalam hidupnya adalah kesembilan cucunya.Tatapan Setya kembali tertuju pada Russel. Bocah itu bersembunyi di pelukan bibinya, menatap semua orang dengan rasa ingin tahu. Dia hanya bisa mendengarkan para kakek berbicara, tetapi tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. "Mirip, benar-benar mirip," gumam Setya. "Dia sangat mirip dengan Bu Reni saat kecil. Kalau dia diikat dua kuncir dan mengenakan gaun, dia akan persis seperti Bu Reni." Setya menatap Russel seakan tenggelam dalam kenangan. Dulu, anak itu selalu bersuara manja ketika bertemu dengannya dan berkata, "Kakek Setya, gendong aku, aku mau digendong." Dia tidak pernah bisa menolak permintaan si gadis kecil. Setiap kali, dia pasti akan menga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3391

    Stefan hanya terdiam mendengar ucapan neneknya, sedangkan Olivia tersenyum tipis.Nana melirik Samuel sekilas ketika semua orang tidak memperhatikannya. Saat nenek datang, dia segera memberi tahu beberapa cucunya yang masih berada di Mambera untuk datang ke kediaman keluarga Sanjaya untuk bertemu dengan para tetua. Meskipun para tetua telah menerima undangan Nenek Sarah dan berjanji untuk berkunjung ke Vila Permai, Nenek Sarah tetap khawatir mereka akan mengingkari janji dan tiba-tiba pergi. Jika begitu, di mana dia bisa menemukan mereka nanti? Meskipun mereka berasal dari generasi yang sama, Nenek Sarah sebenarnya tidak terlalu akrab dengan mereka. Selama ini dia hanya mendengar namanya tanpa pernah benar-benar bertemu. Dia pun tidak bisa menjamin apakah mereka benar-benar akan memberinya muka dan datang ke Vila Permai. Rubah Perak menatap muridnya setelah mendengar ucapan Nenek Sarah dan bercanda,"Kamu nggak perlu keliling dunia lagi. Menurutmu, bagaimana dengan muridku? Nana su

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3390

    Karena dia bahkan tidak mau mengatakan nama aslinya, Olivia dan yang lainnya pun tidak bertanya lebih jauh tentang asal-usulnya. Saat mendengar Yuna sesekali mengingatkan Setya agar turun tangga dengan hati-hati, semua orang yang sedang bercanda dan tertawa pun terdiam, lalu menoleh ke arah tangga. Beberapa generasi muda ingin membantu memapah Setya, tetapi dia tersenyum dan berkata, "Nggak perlu, saya belum sampai pada tahap harus dipapah saat berjalan." Anak-anak muda ini hampir semuanya adalah keturunan Reni. Di dalam hatinya, Setya merasa sangat bersyukur. Dulu, dia mengira keluarga Reni telah hancur lebur, tetapi untungnya, kedua putri Reni berhasil ditemukan dan mereka juga memiliki keturunan. Dengan demikian, garis keturunan kepala keluarga tidak benar-benar punah. Russel belum pernah bertemu dengan Setya sebelumnya. Saat melihatnya, dia langsung bersembunyi di pelukan bibinya. Olivia berkata dengan lembut, "Russel, ini adalah kakek buyut yang sering disebut oleh Tante." R

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3389

    Setya merasa lega dan berkata, "Saya tahu, suami Olivia adalah pria yang baik. Dia menikah dengan keluarga Adhitama, jadi kita nggak perlu mengkhawatirkannya. Masa depannya pasti akan lebih baik. Nyonya Sarah juga wanita yang cerdas." "Hanya saja, saya dengar Odelina sudah cerai. Hak asuh anak jatuh padanya. Sebelum saya datang ke sini, saya juga menyelidiki mantan suaminya. Keluarga mantan suaminya benar-benar keluarga yang buruk dan nggak tahu malu.""Dia masih sangat muda, baru berusia awal 30-an. Kelak, dia tetap harus mencari pria yang bersedia tinggal di rumahnya. Para kepala keluarga Gatara selalu mencari suami yang mau masuk ke dalam keluarga, bukan menikah dan keluar dari keluarga." Karena Yuna telah mengatur agar Odelina pergi ke Cianter, Setya pun memahami bahwa Yuna tidak akan bersaing untuk menjadi kepala keluarga Gatara, tetapi dia ingin generasi berikutnya yang melakukannya. Olivia adalah menantu sulung keluarga Adhitama, sehingga dia tidak cocok menjadi kepala keluar

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3388

    Karena dia melahirkan dua putra dan satu putri, akhirnya ibu mertuanya benar-benar menerimanya. Sejak saat itu, dia benar-benar merasa dalam dunia bisnis, semuanya lancar. Ibu mertuanya sangat menyayangi Amelia, karena kepribadian gadis itu cukup mirip dengan neneknya. "Bu Yuna terlalu rendah hati. Anda benar-benar mewarisi kemampuan Bu Reni. Di mana pun Anda berada, Anda pasti bisa bersinar," kata Setya dengan nada penuh kebanggaan. Itu adalah kebanggaan seorang yang menganggap "anaknya" sebagai yang terbaik. Yuna membantu Setya keluar dari kamar. Perempuan itu tersenyum dan berkata, "Saya tidak ada status sebagai penerus keluarga Gatara. Kalau saya nggak memulai bisnis sendiri, maka di mana pun saya bekerja, saya tetap membutuhkan seseorang yang bisa mengenali bakat saya. Seorang pekerja nggak bisa menentukan nasibnya sendiri." Selanjutnya, dia juga memiliki perusahaan sendiri. Setelah putranya mengambil alih bisnis keluarga, dia juga menyerahkan perusahaannya kepada putranya un

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3387

    Setya berbicara tentang masa lalu Sarah, lalu melirik ke arah Rudy. "Om Setya, saya juga selalu mendengarkan istri saya," kata Rudy dengan segera, memahami makna dari tatapan Setya. Dia ingin menunjukkan bahwa dirinya juga adalah pria yang mencintai istrinya. Lelaki itu tersenyum puas dan menjawab, "Terlihat jelas bahwa kamu sangat memanjakan Bu Yuna." Di dalam hati Yuna terasa hangat. Setya seperti keluarga dari pihak ibunya. Jika kedua orang tuanya masih hidup, dengan status serta kasih sayang Setya terhadap dia dan adiknya, dia benar-benar bisa dianggap sebagai keluarga dari pihak ibunya. Baik ayah maupun ibunya selalu berkata bahwa Setya adalah orang yang paling setia, tidak perlu khawatir bahwa dia akan berkhianat. Setya sering membantu ibunya menyelesaikan berbagai urusan. Terkadang mereka berdiskusi berdua, dan ayahnya tidak pernah merasa cemburu atau khawatir. Dalam ingatan Yuna, ibunya memiliki kesehatan yang buruk dan sering beristirahat di tempat tidur. Ayahnya adalah o

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3386

    Ingatan tentang Yuna yang dulu masih kecil, kini sudah menjadi seorang nenek. Sudah tua, semuanya sudah tua. Cucu-cucu dari Reni pun sudah menikah dan memiliki anak. Jika kepala keluarga masih hidup, pasti akan sangat bahagia melihat tiga cucu perempuannya yang luar biasa. Tidak perlu khawatir tentang penerus keluarga. Siapa pun dari cucu perempuan itu yang dipilih untuk memikul tanggung jawab, tidak akan ada yang perlu dikhawatirkan. Sayangnya, kepala keluarga tidak bisa melihat pencapaian keturunannya. Saat Setya terbangun dan menyadari bahwa ini bukan mimpi, bahwa semuanya nyata, bahwa dia benar-benar bertemu dengan Yuna, air matanya pun jatuh. Dia teringat pada kepala keluarga dan merasa tidak adil untuknya. Kakak perempuan Patricia membesarkannya dengan penuh kasih saying selayaknya seperti seorang ibu. Namun, pada akhirnya justru hancur di tangan Patricia. Reni menganggap Patricia sebagai adik, bahkan seperti putrinya sendiri, sangat mencintai dan sangat memercayainya. Satu-

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3385

    Cakra menatap tajam putra sulungnya dan berkata, "Kalau kalian kasih tahu mamamu, lalu dia melarang kalian kasih uang saku ke aku, apakah kalian benar-benar nggak akan kasih lagi?" "Tentu saja nggak. Kami akan berusaha mendapatkan sejumlah uang saku untuk Papa, asalkan Papa bisa menjamin nggak akan..." Ivan tiba-tiba teringat bahwa ayahnya sudah tidak bisa lagi melakukan hal itu, jadi dia tidak melanjutkan kata-katanya. Wajah Cakra menjadi muram. Dia tahu bahwa putra sulungnya berkata yang sebenarnya. Setelah menghela napas, dia pun berkata, "Terserah kalian, kalau mau bilang, silakan. Aku ini papa kalian. Sekarang aku sudah tua dan nggak punya penghasilan, apa salahnya kalian kasih aku uang saku? Apakah Patricia masih berniat untuk melarangnya?" Karena kesal terhadap Patricia, Cakra kini langsung menyebut nama istrinya begitu saja tanpa embel-embel. "Papa, aku yakin Mama nggak akan melarangnya." "Papa, sudahlah, jangan membahas hal ini lagi. Ayo, kita makan. Malam ini, kita haru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3384

    Lelaki yang benar-benar dicintai oleh Patricia lebih tua darinya sekitar belasan hingga dua puluh tahun, dan dia adalah asisten dari kakak perempuannya. Namun, lelaki itu hanya setia kepada majikannya saja, sementara perasaan Patricia hanyalah cinta sepihak. Mungkin karena cinta yang bertepuk sebelah tangan itulah, Patricia akhirnya membunuh kakaknya karena rasa benci yang lahir dari cinta. Cakra memang tidak memiliki bukti bahwa Patricia membunuh kakaknya, tetapi sebagai suaminya selama puluhan tahun, dia sangat memahami sifat kejam perempuan itu. Ditambah lagi, dia pernah mendengar bisik-bisik orang-orang di dalam keluarga besar mereka. Seperti kata pepatah, tidak ada asap jika tidak ada api. Bisa jadi, Patricia memang naik ke posisi penguasa dengan cara membunuh kakaknya. Dengan karakter seperti itu, apalagi yang tidak bisa dia lakukan? Kalau pria yang benar-benar dicintai oleh Patricia masih hidup sampai sekarang, pasti dia sudah menemukannya. Namun, besar kemungkinan pria itu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status