Share

Bab 1070

Author: Anggur
Odelina menyajikan Brisket Daging Sapi yang sudah selesai dimasak kepada Amelia sambil memahami para satpam tersebut mengapa ada di dekat restorannya.

Olivia mungkin tidak menyadarinya, tapi Odelina yang menyewa tempat itu dari Daniel sudah menyadarinya dari awal.

Ada beberapa satpam yang hanya berkeliling di sekitar Restoran Odelina dan tidak berpindah dan juga ada beberapa satpam yang berkeliling ke seluruh area tempat itu. Seluruh keamanan di tempat itu telah ditingkatkan menjadi lebih ketat.

Sepasang mata Olivia yang cantik berkedip. Perempuan itu merasa semua tindakan Daniel dilakukan demi kakaknya tapi Kakaknya tidak pernah menganggap lebih terhadap hubungannya dengan Daniel. Olivia mau tidak mau mencoba berpikir, siapa tahu bawa yang dilakukan oleh Daniel bukan hanya untuk Kakaknya, tapi juga benar-benar untuk keamanan para pelanggan yang telah menyewa tokonya?

Tempat restoran yang disewa oleh Kakaknya memang milik Daniel.

Setiap berangkat dan pulang kerja, Daniel pasti akan me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1071

    “Majikan kami juga sama seperti Ibu, nggak suka melihat kedua kakak beradik Hermanus itu bisa terbang tinggi dengan kesuksesannya.”Yenny mengedipkan kedua matanya, apakah majikan yang dimaksud oleh kedua orang ini adalah orang yang pernah disinggung oleh Olivia dan Odelina.Namun, kenapa harus mencari dirinya?Dirinya jelas-jelas tidak punya kemampuan untuk membalas dendam dan menekan Olivia dan kakaknya itu.“Ibu Yenny silakan ikut kami sebentar, nanti Ibu Yenny akan mengetahui sendiri semuanya.”Yenny berkata, “Aku nggak tahu kalian siapa, siapa yang tahu apa yang akan kalian berbuat kalau aku mengikuti kalian? Apalagi kalian juga menggunakan masker, aku nggak bisa melihat wajah asli kalian berdua. Kecuali kalau kalian melepaskan masker dan aku memfoto kalian berdua dan mengirimkannya ke suamiku, lalu memberitahunya kalau aku sedang pergi bersama kalian.”“Dengan begitu, suamiku juga bisa langsung tahu kalau ada sesuatu yang terjadi denganku, aku pergi dengan siapa dan ke mana.”“Ib

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1072

    Salah seorang pria di antar mereka menyodorkan sebuah masker setelah Yenny selesai muntah.Yenny buru-buru menggunakan masker tersebut tapi dia masih dapat mencium aroma menusuk di sekitarnya. Lalu perempuan itu menahan hidungnya dengan tangan dan buru-buru mengikuti kedua pria itu masuk ke dalam bangunan terbengkalai itu.Setelah masuk ke dalam bangunan tersebut dan jauh dari sampah-sampah itu, barulah Yenny berani melepas tangannya dari hidung. Kemudian perempuan itu mengedarkan pandangan ke sekeliling dan melihat lingkungan di sekitarnya. Tidak ada orang yang tinggal di area bangunan tersebut, kalau dirinya mati di sini dan mayatnya membusuk, tidak akan ada orang yang bisa menemukannya.Bulu kuduk Yenny berdiri memikirkan hal ini.Entah siapa sebenarnya mereka ini, kalau memang Odelina dan adiknya sudah menyinggung mereka, kenapa bukan mereka saja yang langsung mencari Odelina dan Olivia sendiri, untuk apa mencari mereka?Dirinya dan kedua kakak beradik itu saat ini juga sudah seper

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1073

    “Russel …, dia hanya seorang anak kecil …. Apalagi hak asuhnya jatuh di tangan Odelina, Roni hanya perlu mengirimkan uang sebanyak enam juta per bulan sampai anak itu berusia delapan belas tahun. Kedepannya kalau Russel mau beli rumah atau mobil, nggak perlu Roni mengeluarkan uang untuk membantunya, dia hidup juga nggak akan bisa merebut harta warisan.”“Hati manusia berubah setiap saat, hanya dengan kematian anak itu, baru bisa memastikan nggak akan ada yang merebut harta warisan dengan anak kamu.”Yenny, “Tapi …, jangankan anak laki-laki, anak perempuan saja sampai sekarang belum ada.”“Apa kamu nggak bisa melahirkan seorang anak?”Yenny tertegun mendengarnya.Perempuan yang berada di dalam ruangan itu langsung tertawa terbahak-bahak, “Sepertinya Ibu Yenny hanya bisa jahat di luar saja, tapi hatinya masih nggak bisa berbuat kejam. Aku juga hanya menceritakan rencanaku saja, nggak ada mengatakan akan membunuh Russel.”“Aku hanya menggunakan Russel untuk menarik Olivia datang, hubungan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1074

    Namun kesibukkan sementara waktu ini untuk kedamaian seumur hidup mereka, sehingga yang dilakukan Olivia bisa dikatakan sangat berharga.“Terima kasih Olivia, kamu sudah berusaha semaksimal mungkin.”Stefan mencium kening perempuan itu, dia sangat mencintai dan menghargai semua hal yang dilakukan oleh perempuan itu untuk dirinya.“Hal ini sama saja untukku, setelah aku mempelajarinya maka aku bisa menggunakannya untuk seumur hidup.”Olivia kembali menguap. Hari ini perempuan itu bangun terlalu pagi, sehingga sekarang merasa sangat mengantuk.“Sore ini kamu juga harus kembali ke kantor, waktu kamu jauh lebih berharga dari pada aku.”Demi kakaknya, Stefan telah mengorbankan setengah hari di jam kantornya, kerugiannya tentu lebih jauh.Kalau pria itu tidak benar-benar mencintai Olivia, bagaimana mungkin mau berkorban sebanyak ini?Olivia menatap ke arah Stefan, kedua tangannya meraba wajah tampan pria itu, sorot matanya memancarkan luapan kasih sayang, “Suamiku, kebaikan apa yang sudah ak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1075

    Tepat pukul 14.30 Olivia kembali ke toko buku diantar oleh Stefan.“Nanti malam aku ada acara,” ujar Stefan sebelum Olivia turun dari mobil.“Nanti sore jam berapa kamu pulang dari kantor? Acara malam nanti jangan minum terlalu banyak, dan jangan minum pas perut kosong, nanti cepat mabuk.”“Aku sudah makan obat tiga hari, seharusnya nggak akan sakit lagi.”“Nggak sakit pun tetap harus jaga kesehatan. Nanti aku bawain makanan sebelum kamu pulang kantor. Makan dulu sedikit baru pergi. Tapi kamu tetap nggak boleh minum banyak-banyak, malah kalau bisa nggak usah minum sama sekali.”“Iya, aku tahu. Kalau begitu aku tunggu makanannya.”Olivia mencium dan mencubit pipinya Stefan, dan ketika Stefan ingin membalasnya, Olivia langsung turun dari mobil dengan gesit seperti ikan yang melarikan diri dari penangkapnya. Yang penting, Olivia sudah berjanji dua hari lagi, dia akan membiarkan Stefan melakukan apa pun yang dia mau.Amelia dan Junia juga sedang berada di toko buku. Yang satu sedang sibuk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1076

    “Planning-nya sudah jadi. Tadi aku baru saja diskusi sama Junia. Coba dilihat dulu.”Amelia mengeluarkan rancangan yang sudah dia buat semalaman dari tas dan menyerahkannya kepada Olivia. “Aku juga pemula, tapi kita kan kita bertiga. Ayo kita sama-sama berjuang cariduit.”“Oliv, kamu berhenti dulu kerjainnya. Jangan sambil kerja sambil baca, nanti tangan kamu terluka.”Terakhir kali Amelia membawa Olivia ke rumah sakit karena terluka, kedua kakinya terasa lemas karena melihat banyak darah.“Yang waktu itu kan kecelakaan.”Amelia tidak mau mengaku dia terluka gara-gara Stefan. Namun, dia tetap berhenti mengerjakan dan membaca perencanaan yang Amelia buat dengan serius, sembari sesekali bertanya.“Planning ini belum aku kasih lihat ke Kakak. Aku rasa kita harus coba jalanin dulu sendiri, jangan terus-terusan mengandalkan orang lain.”“Aku rasa planning ini sudah bagus banget,” puji Junia.“Yang namanya pengalaman memang harus dicari sedikit demi sedikit. Aku juga pernah ngobrol sama Stef

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1077

    Olivia mengingat kembali jalan yang dia tempuh bersama dengan Stefan selama ini. Sejauh yang bisa dia ingat, dia jarang sekali memanjakan Stefan.Melihat Junia yang begitu mudahnya merayu Reiki, Olivia jadi berpikir untuk membelikan Stefan hadiah ketika dia membawakan makanan untuknya nanti.“Jun, nanti malam kita makan apa?” tanya Olivia.“Tadi siang Kak Odelina ngajak makan, jadi aku nggak beli apa-apa. Kamu mau makan apa? Aku beli saja sekarang.”“Aku harus bawain makanan buat Stefan biar lambungnya nggak sakit lagi. Mana malam ini dia harus menjamu tamu pula, takutnya lambungnya bakal sakit kalau dia minum-minum dengan perut kosong. Aku mau pergi beli makanan dulu, nanti aku balik lagi,” kata Olivia.Setelah Olivia pergi, Amelia berkata, “Aku jadi iri sama Olivia. Nggak gampang dia bisa menjalani kehidupan rumah tangga biasa sama Stefan. Stefan orangnya dingin banget. Cuma Olivia saja yang bisa bikin dia luluh.”“Waktu Stefan datang, dia kelihatan kayak patung es. Murid-murid saja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1078

    “Baguslah, kami juga jadi tenang tahu Stefan jagain kamu dengan baik. Aku cuma takut kamu yang ngerjain semua kerjaan rumah dan bernasib sama kayak Kak Odelina.”“Aku sudah belajar dari kesalahan kakakku, dan aku nggak akan punya hidup kayak dia dulu,” ujar Olivia.“Bisa tetap menjaga akal sehat dalam hubungan itu bagus. Aku sudah banyak melihat orang yang kehilangan jati dirinya cuma karena tergila-gila sama pasangannya.”Beberapa saat setelah Amelia berbicara, ponselnya tiba-tiba berdering. Panggilan itu berasal dari satu-satunya teman baik sebelum Amelia kenal dengan Olivia. Seusai berbicara di telepon, Amelia berkata, “Liv, teman baikku baru saja putus. Aku mau samperin dia dulu.”“Oke, hati-hati di jalan.”“Besok aku suruh orang untuk pergi ke rumah kalian untuk membahas soal lahan dengan ketua lingkungan setempat, sekalian cari tahu saudara kamu yang hebat itu ngapain saja dua hari ini.”“Oke.”Dalam hal investasi, Olivia dan Junia menyerahkan semuanya kepada Amelia. Latar belaka

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3640

    Meski perjamuan malam ini menyimpan bahaya yang tersembunyi, Cakra tetap akan menemani Patricia terjun ke dalam jurang.“Tapi acara malam ini pasti bakal jadi pertumpahan darah. Kalian harus ikuti terus Felicia, biar aku yang jagain kalian,” kata Cakra. “Mama kalian nggak bakal membiarkan anak putri satu-satunya celaka. Makanya dia pasti sudah menyiapkan jalan keluar untuk Felicia. Kalian awasi terus Felicia, dijamin kalian pasti selamat.”“Pa, itu kan cuma dugaan saja. Kita ini juga anak kandung Mama. Kalau ada bahaya, masa iya Mama bakal sengaja minta kita datang ke sini? Papa mikirnya jangan terlalu mengada-ada.Mendengar itu, Cakra langsung memelototi anak sulungnya. “Kamu ini selalu saja membantah. Kalau saja kalain menurut apa kataku, malam ini kita semua sudah ada di kampung halamanku. Aku juga nggak perlu khawatir. Sekarang dinasihati baik-baik malah melawan. Mama kamu itu benci aku dan nggak pernah mau lihat wajahku, tapi tiba-tiba aku dipanggil untuk menginap di sini. Kamu pi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3639

    “Pa, kenapa?” Ivan menyuarakan pertanyaan yang ada di dalam benaknya.Dengan suara lirih Cakra menjawab, “Mama kamu mau mengundang yang dari Mambera untuk makan-makan di rumah ini. Kamu pikir itu hal yang baik? Kalaupun mama kalian mengadakan acara makan-makan itu dengan niat yang baik, mereka nggak akan berubah pikiran. Mereka datang murni dengan tujuan untuk balas dendam.”“Mereka juga cuma mencurigai Mama yang membunuh kepala keluarga Gatara sebelumnya, tapi mereka nggak punya buktinya,” kata Julio.Erwin mengangguk setuju. “Mereka semua orang-oran yang punya jabatan tinggi. Mereka nggak mungkin menuduh Mama tanpa bukti yang kuat, kecuali kalau mereka mau masuk penjara. Yang rugi juga mereka sendiri.”Ivan berkata, “Dengar-dengar, asistennya kepala keluarga sebelum Mama juga datang. Pak tua itu kuat juga bisa hidup sampai hampir seratus tahun. Dia termasuk satu-satunya orang yang masih hidup yang tahu tentang kejadian itu,” ujar Ivan.”Aku takutnya yang kita hadapi nggak semudah itu.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3638

    Patricia memang pilih kasih. Dia lebih menyayangi anak perempuan daripada anak laki-laki. Namun apa boleh buat, siapa suruh Ivan dan adik-adiknya terlahir di keluarga Gatara. Bahkan anak-anak perempuan mereka juga tidak pernah teralu dianggap. Yang Patricia anggap layak sebagai penerus keluarga Gatara di masa depan hanyalah anak perempuan yang lahir dari rahimnya Felicia.Andaikan Ivan tidak terlahir di keluarga Gatara dan harus mengandalkan Gatara Group untuk bertahan hidup, dia ingin menghancurkan perusahaan itu dan merombak tradisi keluarga yang tidak masuk akal.Keluarga lain di mana-mana menjadikan laki-laki sebagai kepala keluarga, tetapi di keluarga Gatara terbalik. Justru wanitalah yang menjadi kepala keluarga.“Pa, kira-kira Mama dan Felicia pergi ke mana pagi-pagi begini? Kalau cuma jalan-jalan rasanya terlalu pagi. Di luar kan dingin, apa mereka nggak takut?”Udara di luar tidak seperti di dalam ruangan yang nyaman karena terdapat penghangat ruangan. Meski di luar tidak trun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3637

    Meski disindir oleh ibunya, Felicia tetap tak goyah. Dia berkata, “Tentu saja aku perhatian sama mamaku sendiri. Mau sejahat apa pun, aku tetap bakal peduli.”“Memangnya aku apain kamu? Apa aku ada jahat sama kamu selama ini. Kalau kamu bukan anak kandungku, dari apa yang sudah kamu lakukan selama ini, punya sembilan nyawa pun nggak cukup.”“Iya, iya. Aku seharusnya berterima kasih karena karena aku masih dikasih hidup.”Mendengar itu, Patricia refleks mengangkat tangannya untuk memukul Felicia.“Waduh.”Felicia sengaja menjerit kesakitan, lalu menutup bagian bagian yang terpukul dan berjongkok di lantai. Patricia kaget melihatnya dan memelototinya. “Aku cuma mukul kamu pelan memangnya bikin tangan kamu patah? Dasar cengeng, begitu saja sampai teriak.”“Aduh … sakit! Sakit banget!” Alih-alih menanggapi ibunya, Felicia terus menjerit kesakitan sambil memegangi bagian tubuhnya yang tadi dipukul.Seketika Patricia terdiam untuk beberapa saat. Lalu dia berjongkok untuk memeriksa tangan Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3636

    “Vandi, menurut kamu, besok mamaku bakal apain aku? Apa dia bakal membiusku lagi? Atau bikin aku pingsan?”Vandi terdiam. Dia dapat memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Felicia tak berdaya, tetapi dia tidak tahu cara mana yang akan Patricia gunakan. Felicia pun tidak menanya lebih jauh. Dia tahu ibunya suka berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Lagi pula Vandi bukan asistennya Patricia. Tidak mungkin dia langsung tahu apa saja yang Patricia rencanakan.“Sudah malam, kamu istirahatlah dulu. Aku juga sudah mau tidur.”Felicia mengirimkan pesan kepada Vandi untuk segera beristirahat. Dia meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping kasur dan mematikan lampu kecil. Hanya saja, terlalu banyak hal yang mengusik hati Felicia, membuat dia kesulitan untuk tidur meski sudah berguling ke sana kemari cukup lama.Entah sudah berapa menit berlalu Felicia pun masih tidak bisa tidur, akhirnya dia pun duduk dan menyalakan lampu kecil, mengambil ponselnya dan melihat jam yang ternyata sudah m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3635

    Vandi menjawab, “Kalau diselidiki sekarang pun nggak akan dapat apa-apa, waktunya terlalu mepet. Bu Patricia sudah menyuruh pelayan rumah pergi ke rumah keluarga Arahan untuk mengantar undangannya supaya besok malam Bu Yuna dan yang lain datang. Dia juga mengundang beberapa anggota keluarga Gatara yang lain. Kurasa kalau Bu Patricia mau beraksi, pasti akan dia lakukan besok di pesta.”Undangan perjamuan yang Patricia adakan kali ini berbeda dengan yang pertama kali. Pertama kali dia mengundang Odelina, lalu Ricky dan Rika juga datang. Meski Patricia mau menghabisi Odelina dalam perjalanan sesuai dengan rencananya, sayang upaya itu gagal.Setelah itu, Patricia dan Odelina sempat beberapa kali bertemu, tetapi Patricia sudah tidak lagi mengundang Odelina ke rumah. Dalam perjuaman kali ini ada banyak yang datang dari Mambera. Yang datang semuanya adalah orang-orang kaya dan penting. Tanpa perlu ditanya pun sudah tahu kalau mereka datang bertujuan untuk memberi dukungan kepada Odelina.Alas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3634

    “Kalau ada waktu, Stefan juga suka baca-baca buku mengasuh anak supaya ada pengetahuan dasar untuk jadi papa.”Mulan tertawa, “Sama kayak Yose dulu.”Tak heran meski Stefan dan Yose jarang berhubungan, mereka saling percaya satu sama lain. Bisnis yang mereka jalani juga makin lama makin makmur. Mereka berdua adalah tipe orang yang serupa.Sekali lagi Olivia dan Mulan saling bertatapan dan bertukar senyum. Kebahagiaan mereka terpancar dengan sangat jelas melalui sorot mata. Baik itu Stefan atau Yose, mereka berdua adalah pria yang luar biasa, dan sama-sama bertanggung jawab sebagai kepala keluarga.Mereka begitu sibuk, tetapi tetap tidak melupakan keluarga dan anak istri. Mereka tetap bekerja keras menunaikan tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang baik. Sebagai istri mereka berdua, Olivia dan Mulan merasa sangat bahagia. Pantas saja begitu banyak wanita lain di luar sana yang menambakan mereka.“Kamu juga cepat tidur, deh. Good night.”“Good night.”Setelah mengucapkan selamat malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3633

    Dokter Panca mau Liam untuk menyalin tidak masalah, asal jangan terlalu banyak sehingga mengganggu waktu istirahat dan bermainnya. Sekarang sudah masuk musim liburan dan anak-anak seharusnya bisa bermain dengan gembira. Seiring dengan berjalannya usia, waktu untuk bersenang-senang akan makin berkurang. Studi dan karir menjadi prioritas, yang mana otomatis akan memotong waktu bermain.Dengan khawatir Liam bertanya, “Mama, apa Kakek Guru bakal dengar permintaan Mama? Dokter Kellin lagi nggak di rumah. Kalau Dokter Kellin yang ngomong pasti Kakek Guru mau dengar.”“Tenang saja, Dokter Panca pasti mau dengar,” kata Mulan dengan hangat. “Apa pun yang terjadi, kamu tetap anak Mama. Sekeras apa pun Dokter Panca, dia tetap harus mendengar pendapat dari orang tua murid. Sudah, tidur, gih. Besok pagi jangan lupa latihan. Habis sarapan, baru kamu lanjutkan tugas menyalinmu. Habis itu baru boleh main sama Russel. Sorenya juga sama, habis tidur siang, kerjain dulu tugasmu selama satu jam, baru sisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3632

    Orang lain tidak pernah ada yang mengatakannya terang-terangan, dan Olivia juga anggap saja tida tahu apa-apa. Toh makin bahagia hidupnya, orang lain yang makin iri padanya.“... Sayang, sudah malam, nih. Kamu cepat tidur, deh. Kamu mungkin belum mau tidur, tapi anak kita sudah mau,” kata Stefan. Dia buru-buru mengganti topik obrolan dan membujuk istrinya untuk segera tidur. Namun di satu sisi, dia belum ingin menyudahi percakapannya dengan istri tercinta. Namun akhirnya Olivia-lah yang mengakhiri pembicaraan mereka.Setelah meletakkan ponselnya, Olivia mengelus perutnya sambil berkata kepada anak yang masih di dalam perutnya itu, “Sayang, Papa nggak mau jujur sama Mama. Walaupun maksudnya baik, dia tetap saja berbohong.”Setelah keheningan sesaat, Olivia berkata lagi, “Tapi kita nggak boleh nyalahin Papa. Dia berbohong demi kebaikan kita. Sekarang Mama nggak boleh gegabah karena harus menjaga kamu. Semua orang yang sayang sama kamu nggak mau Mama kenapa-napa. Sayang, menurut kamu, Pap

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status