Share

Bab 1072

Author: Anggur
Salah seorang pria di antar mereka menyodorkan sebuah masker setelah Yenny selesai muntah.

Yenny buru-buru menggunakan masker tersebut tapi dia masih dapat mencium aroma menusuk di sekitarnya. Lalu perempuan itu menahan hidungnya dengan tangan dan buru-buru mengikuti kedua pria itu masuk ke dalam bangunan terbengkalai itu.

Setelah masuk ke dalam bangunan tersebut dan jauh dari sampah-sampah itu, barulah Yenny berani melepas tangannya dari hidung. Kemudian perempuan itu mengedarkan pandangan ke sekeliling dan melihat lingkungan di sekitarnya. Tidak ada orang yang tinggal di area bangunan tersebut, kalau dirinya mati di sini dan mayatnya membusuk, tidak akan ada orang yang bisa menemukannya.

Bulu kuduk Yenny berdiri memikirkan hal ini.

Entah siapa sebenarnya mereka ini, kalau memang Odelina dan adiknya sudah menyinggung mereka, kenapa bukan mereka saja yang langsung mencari Odelina dan Olivia sendiri, untuk apa mencari mereka?

Dirinya dan kedua kakak beradik itu saat ini juga sudah seper
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1073

    “Russel …, dia hanya seorang anak kecil …. Apalagi hak asuhnya jatuh di tangan Odelina, Roni hanya perlu mengirimkan uang sebanyak enam juta per bulan sampai anak itu berusia delapan belas tahun. Kedepannya kalau Russel mau beli rumah atau mobil, nggak perlu Roni mengeluarkan uang untuk membantunya, dia hidup juga nggak akan bisa merebut harta warisan.”“Hati manusia berubah setiap saat, hanya dengan kematian anak itu, baru bisa memastikan nggak akan ada yang merebut harta warisan dengan anak kamu.”Yenny, “Tapi …, jangankan anak laki-laki, anak perempuan saja sampai sekarang belum ada.”“Apa kamu nggak bisa melahirkan seorang anak?”Yenny tertegun mendengarnya.Perempuan yang berada di dalam ruangan itu langsung tertawa terbahak-bahak, “Sepertinya Ibu Yenny hanya bisa jahat di luar saja, tapi hatinya masih nggak bisa berbuat kejam. Aku juga hanya menceritakan rencanaku saja, nggak ada mengatakan akan membunuh Russel.”“Aku hanya menggunakan Russel untuk menarik Olivia datang, hubungan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1074

    Namun kesibukkan sementara waktu ini untuk kedamaian seumur hidup mereka, sehingga yang dilakukan Olivia bisa dikatakan sangat berharga.“Terima kasih Olivia, kamu sudah berusaha semaksimal mungkin.”Stefan mencium kening perempuan itu, dia sangat mencintai dan menghargai semua hal yang dilakukan oleh perempuan itu untuk dirinya.“Hal ini sama saja untukku, setelah aku mempelajarinya maka aku bisa menggunakannya untuk seumur hidup.”Olivia kembali menguap. Hari ini perempuan itu bangun terlalu pagi, sehingga sekarang merasa sangat mengantuk.“Sore ini kamu juga harus kembali ke kantor, waktu kamu jauh lebih berharga dari pada aku.”Demi kakaknya, Stefan telah mengorbankan setengah hari di jam kantornya, kerugiannya tentu lebih jauh.Kalau pria itu tidak benar-benar mencintai Olivia, bagaimana mungkin mau berkorban sebanyak ini?Olivia menatap ke arah Stefan, kedua tangannya meraba wajah tampan pria itu, sorot matanya memancarkan luapan kasih sayang, “Suamiku, kebaikan apa yang sudah ak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1075

    Tepat pukul 14.30 Olivia kembali ke toko buku diantar oleh Stefan.“Nanti malam aku ada acara,” ujar Stefan sebelum Olivia turun dari mobil.“Nanti sore jam berapa kamu pulang dari kantor? Acara malam nanti jangan minum terlalu banyak, dan jangan minum pas perut kosong, nanti cepat mabuk.”“Aku sudah makan obat tiga hari, seharusnya nggak akan sakit lagi.”“Nggak sakit pun tetap harus jaga kesehatan. Nanti aku bawain makanan sebelum kamu pulang kantor. Makan dulu sedikit baru pergi. Tapi kamu tetap nggak boleh minum banyak-banyak, malah kalau bisa nggak usah minum sama sekali.”“Iya, aku tahu. Kalau begitu aku tunggu makanannya.”Olivia mencium dan mencubit pipinya Stefan, dan ketika Stefan ingin membalasnya, Olivia langsung turun dari mobil dengan gesit seperti ikan yang melarikan diri dari penangkapnya. Yang penting, Olivia sudah berjanji dua hari lagi, dia akan membiarkan Stefan melakukan apa pun yang dia mau.Amelia dan Junia juga sedang berada di toko buku. Yang satu sedang sibuk

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1076

    “Planning-nya sudah jadi. Tadi aku baru saja diskusi sama Junia. Coba dilihat dulu.”Amelia mengeluarkan rancangan yang sudah dia buat semalaman dari tas dan menyerahkannya kepada Olivia. “Aku juga pemula, tapi kita kan kita bertiga. Ayo kita sama-sama berjuang cariduit.”“Oliv, kamu berhenti dulu kerjainnya. Jangan sambil kerja sambil baca, nanti tangan kamu terluka.”Terakhir kali Amelia membawa Olivia ke rumah sakit karena terluka, kedua kakinya terasa lemas karena melihat banyak darah.“Yang waktu itu kan kecelakaan.”Amelia tidak mau mengaku dia terluka gara-gara Stefan. Namun, dia tetap berhenti mengerjakan dan membaca perencanaan yang Amelia buat dengan serius, sembari sesekali bertanya.“Planning ini belum aku kasih lihat ke Kakak. Aku rasa kita harus coba jalanin dulu sendiri, jangan terus-terusan mengandalkan orang lain.”“Aku rasa planning ini sudah bagus banget,” puji Junia.“Yang namanya pengalaman memang harus dicari sedikit demi sedikit. Aku juga pernah ngobrol sama Stef

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1077

    Olivia mengingat kembali jalan yang dia tempuh bersama dengan Stefan selama ini. Sejauh yang bisa dia ingat, dia jarang sekali memanjakan Stefan.Melihat Junia yang begitu mudahnya merayu Reiki, Olivia jadi berpikir untuk membelikan Stefan hadiah ketika dia membawakan makanan untuknya nanti.“Jun, nanti malam kita makan apa?” tanya Olivia.“Tadi siang Kak Odelina ngajak makan, jadi aku nggak beli apa-apa. Kamu mau makan apa? Aku beli saja sekarang.”“Aku harus bawain makanan buat Stefan biar lambungnya nggak sakit lagi. Mana malam ini dia harus menjamu tamu pula, takutnya lambungnya bakal sakit kalau dia minum-minum dengan perut kosong. Aku mau pergi beli makanan dulu, nanti aku balik lagi,” kata Olivia.Setelah Olivia pergi, Amelia berkata, “Aku jadi iri sama Olivia. Nggak gampang dia bisa menjalani kehidupan rumah tangga biasa sama Stefan. Stefan orangnya dingin banget. Cuma Olivia saja yang bisa bikin dia luluh.”“Waktu Stefan datang, dia kelihatan kayak patung es. Murid-murid saja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1078

    “Baguslah, kami juga jadi tenang tahu Stefan jagain kamu dengan baik. Aku cuma takut kamu yang ngerjain semua kerjaan rumah dan bernasib sama kayak Kak Odelina.”“Aku sudah belajar dari kesalahan kakakku, dan aku nggak akan punya hidup kayak dia dulu,” ujar Olivia.“Bisa tetap menjaga akal sehat dalam hubungan itu bagus. Aku sudah banyak melihat orang yang kehilangan jati dirinya cuma karena tergila-gila sama pasangannya.”Beberapa saat setelah Amelia berbicara, ponselnya tiba-tiba berdering. Panggilan itu berasal dari satu-satunya teman baik sebelum Amelia kenal dengan Olivia. Seusai berbicara di telepon, Amelia berkata, “Liv, teman baikku baru saja putus. Aku mau samperin dia dulu.”“Oke, hati-hati di jalan.”“Besok aku suruh orang untuk pergi ke rumah kalian untuk membahas soal lahan dengan ketua lingkungan setempat, sekalian cari tahu saudara kamu yang hebat itu ngapain saja dua hari ini.”“Oke.”Dalam hal investasi, Olivia dan Junia menyerahkan semuanya kepada Amelia. Latar belaka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1079

    “Memangnya tempat parkir ini kamu yang punya?” balas Olivia.“Ini tokonya Rosalina. Aku adiknya, jadi tempat ini otomatis jadi punyaku,” sahut Giselle tidak mau kalah.“Kamu masih ngaku-ngaku Rosalina sebagai kakak kamu? Masih ingat apa yang kamu perbuat ke dia waktu di pestanya keluarga Darmawan?”Giselle selalu dimanja oleh kedua orang tuanya dan suka menindas Rosalina demi kesenangannya sendiri. Tanpa ada rasa salah, Giselle dengan lantangnya berkata, “Si buta itu memang pantasnya dikerjain!”Olivia jadi kesal dan ingin sekali memberi pelajaran kepada Giselle. Betapa malangnya Rosalina punya adik seperti dia. Sinta juga salah telah gagal mendidik Giselle dengan baik.Rosalina buta bukan sejak lahir, melainkan karena penyakit yang dia derita sewaktu berusia 16 tahun. Sinta begitu tega menelantarkan Rosalina begitu saja, dan Johan juga sibuk sehingga jarang berada di rumah. Penyakit yang Rosalina derita nyaris saja merenggut nyawanya. Untung ada tantenya yang datang berkunjung. Meliha

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1080

    “Giselle!”Rosalina dapat mendengar suara keributan dari dalam tokonya, maka dia pun berjalan keluar dipandu oleh tongkatnya. Penampilan Rosalina masih sama seperti terakhir kali Olivia melihatnya. Dia memakai kacamata hitam sehingga Olivia tidak bisa melihat matanya. Raut wajah Rosalina juga masih terlihat tenang seperti malam itu.“Lagi ributin apa kalian?”Rosalina cukup mengenali tata letak tokonya sendiri. Hanya dengan mendengar asal suara, dia bisa memastikan di mana lokasi sumber suara tersebut. Dia pun dengan santainya berjalan ke depan Olivia dan berkata dengan lembut, “Kamu istrinya Stefan, ya?”“Apa-apaan? Dia itu cuma anak kampung. Hey, buta, nggak usah ninggi-ninggiin dia. Tunggu saja, anak kampung ini sebentar lagi bakal diusir dari keluarga Adhitama. Aku nggak percaya Stefan suka sama cewek kampungan,” cibir Giselle.Giselle paling tidak suka ada orang yang memanggil Olivia sebagai istrinya Stefan. Walaupun Giselle tidak berani berharap bisa bersama dengan Stefan karena

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3298

    Ketika liburan musim panas tahun depan tiba, Jordan berencana mengikuti ujian SIM. Saat ini, setiap kali dia keluar rumah, dia hanya bisa naik taksi atau meminta sopir keluarga untuk mengantarnya. Rosalina mengatur agar sopir keluarga mengantar adiknya menemui Giselle. Setelah sopir membawa Jordan pergi, Rosalina juga diam-diam mengirim orang untuk mengikuti adiknya. Tujuannya adalah untuk mencari tahu di mana sebenarnya Giselle tinggal sekarang.Dia tidak percaya begitu saja saat Giselle mengatakan bahwa dia tidak memiliki tempat tinggal tetap. Jika keadaannya benar-benar separah itu, Giselle pasti sudah datang untuk membuat keributan. Bahkan jika Giselle tidak berada di Mambera, dengan temperamennya, dia pasti sudah datang ke Vila Permai untuk membuat masalah. Tidak mungkin dia diam saja seperti sekarang. Sekitar setengah jam kemudian, Jordan sudah tiba di kafe tempat Jordan dan Giselle berjanjian. Saat turun dari mobil, Jordan berkata kepada sopir, "Nanti aku akan pulang send

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3297

    Rosalina tersenyum dan berkata, "Kamu mau makan apa? Aku minta dia buatkan untukmu." "Asalkan masakan Kak Calvin, aku pasti suka," jawab Jordan dengan cepat. "Kalau begitu sudah beres. Selama dia ada di rumah, dia yang selalu memasak. Koki di rumah kita setiap hari khawatir pekerjaannya akan direbut oleh kakak iparmu," kata Rosalina sambil tertawa. Jordan tertawa terbahak-bahak. "Kak, kamu benar-benar beruntung." Kalau bukan karena kakaknya menikah dengan putra keluarga Adhitama, Jordan tidak akan tahu bahwa Calvin begitu pandai memasak. "Aku juga merasa sangat beruntung," jawab Rosalina. Seandainya bisa punya anak lebih awal, itu akan lebih sempurna. Dokter Dharma juga bilang, dua tahun lagi dia bisa hamil secara normal. Selama dia masih memiliki kesempatan untuk menjadi seorang ibu, dia tidak khawatir. Selama ada takdir, bayi pasti akan datang mencarinya dan Calvin."Istriku, sudah bangun? Cuci tangan, ayo makan!" seru Calvin dari dapur. "Datang!" sahut Rosalina. Jor

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3296

    Semua ini disebabkan oleh kedua orang tua Rosalina. Biar mereka menyalahkan saja diri mereka sendiri.Rosalina tersenyum dan berkata, "Makin buruk suasana hati mereka, makin bahagia hatiku. Baiklah, besok aku akan menemani Jordan menjenguk mereka di penjara. Bagaimanapun juga, salah satu dari mereka adalah om dan ibu kandungku sendiri. Secara emosional dan moral, aku harus melihat mereka." "Mereka makin nggak mau melihatku, aku justru makin ingin melihat mereka." Calvin berkata, "Kalau begitu, besok aku akan meminta izin sama Kak Stefan, lalu mengantar kalian ke sana. Aku juga mau ikut melihat." Mungkin Sinta akan marah besar. Putri yang paling dia sayangi tidak menikah dengan Calvin, tetapi putri yang paling dia benci justru menjadi permata hati lelaki itu. Mengingat bagaimana Rosalina pernah disakiti, Calvin tertawa dingin. Bahkan jika kedua orang itu sudah menerima hukuman mereka, dia tidak ingin mereka hidup nyaman. Biarkan saja kedua orang itu marah dan merasa tertekan sep

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3295

    Rosalina berhenti sejenak, menoleh ke sekitar untuk memastikan tidak ada orang di dekatnya. Setelah yakin, dia merangkul leher Calvin dan langsung mencium bibirnya. Sejak pulang tadi, dia memang sudah ingin memberikan suaminya sebuah ciuman dalam. Namun, karena baru saja masuk rumah dan adiknya juga langsung ikut masuk, dia merasa tidak enak melakukannya. Calvin, yang lebih merindukan istrinya, langsung memeluknya kembali dan memperdalam ciuman itu. Setelah ciuman selesai, Calvin mendekatkan bibirnya ke telinga istrinya dan berbisik, “Sayang, aku belum puas. Ini baru seperti hidangan pembuka saja.” “Jordan ada di rumah... nanti malam saja,” Rosalina menjawab dengan suara pelan. “Dia memang ada di rumah, tapi dia nggak akan masuk ke kamar kita. Setelah kita kembali nanti, kalau dia ada di lantai bawah, kita langsung naik ke atas. Kalau dia di atas, kita kunci pintu kamar. Dia cukup tahu diri untuk nggak sembarangan mengetuk pintu.” “Aku tidak bisa menunggu sampai malam, aku su

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3294

    “Setelah bertemu dengan dia dan memastikan dia baik-baik saja, aku akan mulai bekerja. Nanti saat liburan tahun baru, aku akan pulang. Kakak nggak perlu mengirim seseorang untuk menjemputku. Aku bisa pesan tiket lebih awal sendiri,” kata JordanPemuda itu merasa dirinya sudah dewasa dan bisa menjaga dirinya sendiri saat berada di luar rumah. Rosalina mengangguk. “Selain para eksekutif perusahaan yang tahu siapa kamu, para karyawan biasa nggak akan mengenalimu. Selama kamu nggak mengungkapkan identitasmu, nggak ada yang akan tahu. Bekerjalah dengan baik, bicara seperlunya, kerjakan tugasmu, dan perhatikan bagaimana orang lain bekerja. Belajar dan amati.” “Baik,” jawab Jordan. Dia pernah bertemu dengan para eksekutif perusahaan sebelumnya. Bagaimanapun, dia adalah satu-satunya putra orang tua mereka, dan semua sisa aset keluarga setelah mereka dihukum telah dialihkan atas namanya. Namun, karena dia masih bersekolah dan tidak terlibat langsung dalam urusan perusahaan, para karyawa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3293

    Rosalina berkata, “Lebih baik kamu bekerja di perusahaan keluarga kita saja. Perusahaan itu juga ada bagianmu. Gunakan liburan untuk bekerja, kumpulkan pengalaman kerja. Setelah lulus nanti, kalau tidak berniat melanjutkan pendidikan, kamu bisa mulai dari posisi dasar.” “Lebih baik kamu merasakan susahnya bekerja sejak dini.” Adhitama Group memiliki standar yang sangat tinggi. Bahkan para tuan muda keluarga Adhitama sendiri tidak bisa langsung bekerja di kantor pusat saat pertama kali terjun ke dunia kerja. Rosalina tidak ingin adiknya menggunakan status adik iparnya Calvin untuk masuk Adhitama Group. Hal itu bisa menimbulkan pembicaraan buruk dan dianggap tidak adil bagi banyak orang. Meskipun, memang di dunia ini keadilan tidak selalu ada. Namun, dia tetap memutuskan agar adiknya bekerja di Siahaan Group. Bagaimanapun, perusahaan itu juga ada bagian untuk Jordan. “Bukannya sebentar lagi tahun baru? Kalau tiket kereta cepat sulit didapat, bagaimana?” kata Calvin, menunjukkan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3292

    “Cepat sekali sudah libur musim dingin.” Rosalina memeriksa adiknya. Melihat adiknya tidak terlihat kurus, malah tampak lebih tegap dan sedikit lebih dewasa dibanding sebelumnya, dia merasa sangat puas dengan perubahan adiknya setelah masuk universitas. “Iya, begitu libur, aku langsung beres-beres barang dan naik kereta cepat untuk pulang. Begitu sampai di rumah dan melihat mobil Kakak ada di sini, aku tanya ke pengurus rumah. Katanya Kakak baru pulang dari kantor. Kakak, semuanya baik-baik saja, 'kan?” Bisnis keluarga Siahaan juga ada sebagian untuk Jordan, tetapi dia sangat percaya pada kakaknya sehingga pemuda tu hanya bertanya sekilas. Dalam hal bisnis, dia masih belum paham dan tidak punya pengalaman, jadi dia tidak banyak bertanya. “Semuanya berjalan lancar. Yang penting kamu sudah pulang. Cuci tangan dulu, kita makan bersama. Kakak juga baru saja sampai rumah.” Beberapa menit kemudian, setelah Calvin mengambilkan beberapa lauk untuk istrinya dengan sumpit khusus, dia be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3291

    Rosalina tersenyum kecil, “Kalau Papa dan Mama dengar ucapanmu, mereka pasti sedih dan bilang kalau kamu nggak punya hati.” “Kenapa Papa dan Mama nggak sayang kamu? Justru karena mereka sayang sama kamu, mereka jadi baik sekali padaku. Ini yang disebut 'karena cinta seseorang, maka mencintai hal-hal yang berkaitan dengannya’.” Memang benar, mertua sangat menyayanginya, tetapi itu juga karena dia adalah menantu mereka. Kedua mertuanya sangat menyayangi anak laki-lakinya, dan berharap keluarga kecilnya Bahagia. Oleh karena itu, mereka sangat baik pada Rosalina. Rosalina berpikir, Tuhan masih baik padanya. Setelah menderita lebih dari dua puluh tahun, akhirnya dia diberi kehangatan. Tuhan mengizinkannya menikah dengan Calvin dadn memiliki mertua yang menyayanginya seperti anak kandung. Di sisa hidupnya, dia tidak perlu khawatir lagi menghadapi badai kehidupan. Ada keluarga suaminya yang menjadi sandarannya serta melindunginya dari segala masalah. Perempuan itu sangat berterima ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3290

    Calvin ingin menjemput Rosalina di bandara, tapi Rosalina tidak mengizinkannya pergi. Rosalina pulang bersama pengawalnya. Rosalina bilang dia sudah bisa melihat. Calvin tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya lagi. Biar dia bisa jadi lebih mandiri.Baiklah, Calvin hanya bisa menuruti apa kata istrinya. Kebetulan dia juga sangat sibuk. Rosalina perhatian padanya, tidak butuh Calvin jemput di bandara. Calvin pun segera menyelesaikan pekerjaannya dan pulang untuk menunggu Rosalina.Calvin sudah menyiapkan satu meja penuh dengan makanan favorit istrinya. Rosalina sudah makan di pesawat. Namun sesampainya di rumah, dia sudah lapar lagi. Jarak bandara dan rumahnya agak jauh.Entah kapan hujan yang menetes di luar berhenti. Akan tetapi, ada air di mana-mana. Langit masih mendung. Suhu lebih rendah dibandingkan tadi pagi.Begitu mendengar suara mobil, Calvin langsung keluar untuk menyambut Rosalina. Tepat saat Rosalina keluar dari mobil, Calvin pun segera menuruni tangga sambil tersenyum. “Sud

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status