Share

Bab 96

Aku mengertakkan gigi, menekan sensasi fisik, dan mengingatkannya dengan lembut, "Gavin, hari ini adalah pemakaman ibuku."

Aku meraih lengannya dengan kedua tangan, dan tubuhku gemetar, tapi kesabaranku hanya membuat pria di depanku semakin gila.

Dia menatap tubuhku dengan lekat, seolah-olah dia sudah lama kelaparan, dan kekuatannya begitu kuat sehingga dia bahkan tidak ingin menahannya.

Aku hampir hancur.

Aku tak berani bersuara, aku takut jika aku membuka mulutku lagi, aku akan mengerang. Aku memejamkan mata, menggigit lenganku, dan merasakan kenikmatan dalam diam.

“Chelsea.” Tiba-tiba dia berteriak keras dengan kesenangan di suaranya.

Aku membuka mataku dalam sekejap, dan teriakannya seperti guntur yang membuka lubang di hatiku, dan aku menyakitinya.

Dia bohong soal aku yang diam, dia ingin orang lain tahu apa yang dia dan aku lakukan.

Kegembiraan di matanya berangsur-angsur berubah menjadi ketidaksenangan, dan dia menjauh dari tubuhku bahkan tanpa menenangkan dirinya.

Aku tahu dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status