Share

Bab 182

Lelaki yang biasanya tetap tenang bahkan saat menghadapi malapetaka itu, tampak gemetar.

Wajahnya menjadi gelap, bibirnya bergerak, tetapi tidak mengatakan apa pun.

Terkadang, diam adalah jawaban terbaik.

“Pergi sana. Kamu sudah menghancurkanku. Kenapa aku harus takut padamu?”

Aku terdiam sejenak, air mata masih menggenang di pelupuk mataku, lalu aku tertawa. “Gavin, pernahkah kamu dengar kalau orang yang tidak punya apa-apa itu tidak takut kepada orang yang memiliki segalanya?”

Aku melangkah maju untuk memaksanya mundur, menunggu dia keluar pintu, lalu meraih gagang pintu untuk menutupnya.

“Chelsea!”

Dia bersandar di pintu dengan satu tangan, berteriak dengan sikap menahan diri. “Aku hanya punya satu saudara perempuan! Apakah kamu harus mengganggunya?”

“Aku mengganggunya?” Aku tidak habis pikir. Aku bertanya-tanya apakah Gavin sadar dengan apa yang dia katakan!

Namun, aku tidak peduli kalau aku membuat Gavin marah. Apa yang bisa dia lakukan terhadapku?

Aku mengubah nada bicaraku, “Ya!
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status