Share

Bab 96. TUBUHMU, MILIKKU

Penulis: Ema Ryosa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-04 13:53:09

"Penggaris?"

Almira terpana sambil tersenyum merona, sesering apapun mereka memadu kasih, Almira masih belum terbiasa membahas aktifitas 'dewasa' secara terbuka walaupun itu dengan suaminya tercinta.

Tapi dia akan berusaha belajar dengan cepat, mengejar ketinggalannya.

"Nanti aja di Indonesia..." Jawab Almira dengan nada yang nanggung, berhenti di tengah kalimat.

Bastian menunggu lanjutan kalimat Almira.

"... pakai penggaris kantor," kemudian Almira tertawa lepas, membayangkan membawa pulang penggarisnya hanya untuk itu.

Kemudian Almira menatap mata suaminya, hidung, mulut, dada ..terus turun ke bawah, kembali ke mata, mereka bertatapan mesra.

"Bagaimana hasil penilaian anda Mrs Navarell?"

"So far so good, sepertinya saya tidak butuh penggaris untuk menegaskannya," Almira mengimbangi godaan suaminya.

"Apa ada milik saya yang kurang berkenan di hati anda, Mrs Navarell?"

"Tolong diralat, semua ini adalah milik saya, bukan lagi milik anda,

Mr Navarell."

"Oh, jadi saya tidak lagi be
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 97. BORGOL

    Bastian melihat bahwa Almira bertahan tidak bergerak sedikitpun karena menunggu penjelasan dari Bastian.Bastian tahu dia harus jujur terhadap istrinya tapi kalau dia menceritakan apa yang ditemukannya, maka yang ada hanya kegelisahan lebih baik dia bercerita saat mereka sudah tiba di Indonesia."Ra, kau percaya padaku?" Bastian bertanya dengan sangat amat serius."Ya, aku percaya," jawab Almira mantap tanpa keraguan sedikitpun."Aku akan menceritakan padamu saat kita sudah tiba di Indonesia, ok?""Berarti ada dua hutangmu Bast, yang harus kamu ceritakan saat kita sampai di Indonesia!"'Beginilah kalau punya istri daya ingat kuat,' batin Bastian."Yang pertama tentang telepon Samuel yang menyuruhku ke kantormu, yang kedua apa yang hari ini kamu temukan, Bast!""Oke begitu kita tiba di Indonesia aku akan menceritakan semuanya, tapi jangan lupa kamu juga punya hutang yang belum lunas, Ra."Almira memandang dengan mimik bertanya yang menggemaskan."Apa, Bast?""Borgol!""Oke, aku usah

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 98. WANITA SPESIAL ITU MILIKKU.

    Seketika orang-orang besar menghilang dari layar, hm lucu juga, Bastian pun menempatkan ponsel di dadanya jadi dia tidak terlihat."Nah, sekarang kita cuma berdua, kakak Binta mau ngomong apa sama Mommy?""Mbak Ning ama Pak Sulyo mau punya adek kecil, Binta minta nggak boleh." Kembali bibir Binta bergetar."Binta sudah punya adik Saras kan?""Adik Binta sepelti Mommy, Binta mau adek sepelti Daddy."Almira memandang Bastian, dan bibirnya bergerak tanpa suara,"lihat ni, apa-apa minta kayak Daddy."Dari gerak bibir Almira, Bastian mengerti apa yang Almira ucapkan, Bastian merasa dadanya berdesir, bahagia rasanya tahu anak-anak begitu menyayanginya."Ya udah sayang, nanti Mommy bilang Daddy ya, tapi Binta nggak boleh sedih, nanti kasihan grandma sama grandpa sama adik Saras jadi ikut-ikutan sedih deh."Terlihat Binta sudah mulai tersenyum, hilang dari layar, kemudian tiba-tiba kembali datang sudah menggandeng tangan grandma, menyuruh grandma duduk dan naik ke pangkuan grandma."Mom

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 99. KALAU ADA YANG PERGI...

    Setelah kurang lebih 16 jam perjalanan udara, ditambah 2 jam perjalanan darat, sampailah Almira dan Bastian di rumah.Sebagus-bagusnya tempat yang baru dikunjungi, tetap saja rumah adalah tempat yang paling nyaman.Hujan emas di negeri orang masih lebih memilih hujan batu di negeri sendiri.Mereka disambut Mom and Dad, karena anak-anak masih sekolah."Terimakasih Mom, Dad, sudah menemani anak-anak selama kami pergi." Berkali-kali Almira mengucapkan terima kasih, bagaimanapun kehadiran ayah ibu Bastian membuat semuanya menjadi lebih mudah. Ibu Bastian melihat anaknya dengan bahagia dan hampir menitikkan air mata. Dia melihat Bastian begitu bahagia dan sangat mencintai istrinya, duduk selalu berdampingan, berdiri tetap bersentuhan, selalu berdekatan.Ibu Bastian meninggalkan ruang keluarga, menuju ke belakang."Mom, bikin minum dulu ya." Seru ibu Bastian, berusaha meringankan suaranya hingga tidak ada seorangpun yang akan mengetahui keharuannya. "Almira aja, Mom." Almira segera berd

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-08
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 100. PERCAKAPAN RAHASIA(?)

    Nampak Almira menatap suaminya. Dia bisa merasakan keberatan Bastian. "Kau salah paham, Bast.""Jelaskan.""Maksudku, nggak mungkin aku pergi meninggalkanmu Bast, kau satu-satunya pria dalam hatiku!""Yah, gitu dong jawabnya, Ra! Kenapa harus jawab 'bukan aku yang pergi' segala.""Kita tidak bisa melihat masa depan kan, Bast? Tapi aku tahu aku akan bertahan di sisimu kecuali ada yang membuatku harus pergi."Bastian merasa dadanya berdegub kencang, dia tidak senang mendengar kalimat Almira."Hidup ini pilihan Ra, selalu ada yang bisa kita pilih! Ambil atau tinggalkan.."Almira menggeleng samar."Nggak selalu..."Bastian mengangkat keningnya."Aku sudah mengalaminya, Bast. Hidup bisa begitu kejam, tanpa ada pilihan kita harus mau menghadapi apa yang kehidupan suguhkan bagi kita, kita harus menerima apa adanya.""Kita akan selalu bersama, tatap mataku! Kita akan bersama SELAMANYA, ok?" Perlahan Almira mengangguk.Bastian mencium Almira dengan ganas seakan ingin memeteraikan janji

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-08
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 101. HATI YANG TERKOYAK

    Sebenarnya Ryan berusaha mempertahankan popularitasnya bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk banyak orang yang bergantung pada dirinya dan ketenarannya.Ada tim-nya yang berjumlah puluhan , belasan anggota pengawalannya, tim promosi, asisten rumah tangga yang dia sendiri tidak tahu pasti jumlah mereka berapa, dan masih banyak tim support yang harus memastikan tugas mereka masing-masing berjalan dengan baik saat Ryan harus rekaman atau tampil di stage!"Okelah kalau begitu, tapi kau pun harus datang, dan berjanjilah padaku, kau akan menahannya jika dia mulai tak terkendali, kau harus bertanggung jawab penuh!"Ryan White memutuskan dia akan menghadiri pembukaan klub malam mewah milik top model yang sudah satu tahun ini mengejarnya dengan tak kenal malu.Dia bukan pria yang hidup seperti pertapa tapi dia juga tidak mengumbar hasratnya seperti teman-teman sesama artis yang saking terkenalnya bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan seketika tanpa melibatkan sedikit pun

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 102. STILL HOTT

    Hari masih sangat pagi saat Bastian bangun dan melihat istrinya yang tertidur nyenyak dalam pelukannya. Inilah yang selalu diimpikannya terbangun sambil memeluk tubuh hangat satu-satunya wanita yang dicintainya."Good morning, Mrs Navarell." Bastian bergumam di leher Almira sambil memeluk Almira semakin erat, seakan ingin meleburkan tubuh mereka berdua menjadi satu. Almira yang kemudian terbangun, tidak segera berbalik dia berusaha mengenali keadaan sekitarnya."Bast, kok nggak dibangunin dengan cara terfavorit saat pria membangunkan wanita? Eh salah! Cara terfavorit suami membangunkan istrinya?" gumam Almira dengan suara bangun tidurnya yang seksi."Mau?" tanya Bastian yang kini membalikkan tubuh Almira hingga separo tubuh Almira berada dibawahnya."Udah terlanjur bangun, Bast!" Kata Almira."Pura-pura aja lagi tidur, ayo.. Sayang."Almira tertawa pelan, kemudian mendorong dada suaminya perlahan."Bast, mau pipis dulu."Bastian menarik badannya kemudian telentang dan membiarka

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-10
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 103. BATU KARANG AJA TEMBUS...

    "Mir, jangan lupa kabari Mom begitu dapat tanggal pastinya ya, Mom pasti merindukan kalian semua."Hari ini memang ayah dan ibu Bastian akan pulang, dan mereka memilih hari minggu, agar efeknya tidak terlalu terasa bagi Binta dan Saras yang sudah terbiasa bersama keluarga selain Ning dan Pak Suryo.Jika mereka pulang pada hari minggu, maka ada Bastian dan Almira yang akan bersama anak-anaknya.Mrs Philip memeluk mereka satu persatu, memeluk Almira cukup lama, kemudian berbisik di telinga menantunya."Jangan lupa pesan Mama ya, Sayang.""Iya, Mom," jawab Almira.Kemudian Mrs Philip berpelukkan dengan putranya, sangat erat!Bastian mencium dahi ibunya, dan berpesan dengan suara yang tercekat, "Hati-hati ya Mom, jaga diri baik-baik di sana, kapan pun Mom mau ke Indonesia, Mom tinggal bilang, Bastian jemput Mom." Terlihat ibunda Bastian menahan tangis, itu adalah percakapan dari hati ke hati terpanjang yang pernah Bastian ucapkan padanya sejak hubungan mereka memburuk. Kemudian me

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-10
  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 104. RUTINITAS YANG MEMBAHAGIAKAN

    "Kemarin terjadi gempa Bos, minggu lalu terjadi banjir, dan mungkin besok lahar panas, tapi aku sudah berjanji akan mengatasinya sendiri jadi laporannya adalah kantor dalam keadaan aman terkendali, Bos!" Samuel menjelaskan sambil menahan ketawa."Sepertinya kamu udah meninggalkan kantorku dan sekarang ikut badan meteorologi dan geofisika, right?""Masih di Green Earth, masih super sibuk menggantikan bos-nya yang lagi melayang, masih kerja banting tulang dari pagi sampai sore." Samuel membeberkan pekerjaannya seolah-olah beban berat padahal dia sangat mencintai pekerjaannya.Bastian tertawa keras."Dari dulu yang namanya banting tulang itu kerja dari pagi sampai pagi, kalau cuma dari pagi sampai sore ya normal, bro!""Gampang kalau cuma nanggapi, tolong dibayangkan dulu, Bos! Kalau gantiin teman lagi kesusahan, atau lagi punya kesibukkan yang enggak bisa ditunda, masih mendingan rasanya, sibuk sibuk demi menolong teman." Kemudian Samuel terdiam."Ayo lanjut," kata Bastian menahan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11

Bab terbaru

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 210. HAPPY ENDING 2

    "Ceritanya panjang, yang pasti sejak kalian meninggalkan pantai, aku menemukan orang tua yang termenung dengan laptop terbuka yang berhiaskan wajahmu.""Aku menyewa agent untuk mengikuti orang itu, dan setelah mendapat alamat yang pasti aku datang, aku tidak bertemu tapi ternyata orang tua itu adalah Mr Philip."Saat itu telepon seluler Almira berbunyi.Almira menyalakan speakernya."Bagaimana keadaan di sana, Al?" tanya Samuel."Sudah beres Sam," jawab Almira."Syukurlah, aku akan kabari Aydan." "Tidak usah, aku sudah menghubunginya." Sela Bastian."Kok kamu nggak hubungi aku, Bast?" "Kamu tahan jarimu lima detik saja, pasti aku yang lebih dulu meneleponmu, lagian kenapa juga kamu telepon istriku dulu bukan aku?" Terdengar tawa Samuel membahana."Al, kamu dengan siapa sekarang?""Dengan_""Dengan suaminya yang sah! Kamu nggak usah mencemaskan istri orang Sam, cari istrimu sendiri!"Sambil tersenyum Almira menyuruh Samuel berbicara dalam bahasa Inggris."Buset galak banget, untun

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 209. HAPPY ENDING 1

    Sepeninggal anak-anaknya, mereka berdua termenung, Mrs Philip hanya ingin mengatakan kebenaran setelah itu dia akan melanjutkan hidupnya, selagi dia masih mampu meninggalkan pria yang sudah menemaninya selama 39 tahun kehidupan perkawinan mereka."Aku tidak mengatakan siapa ayah Bastian, bukan karena aku mencintai pria itu kalau aku melindunginya darimu, juga bukan karena aku ingin menyembunyikan identitasnya, tapi karena aku tidak tahu siapa dia!" Mrs Philip memulai pengakuan yang sudah lama ingin diungkapkannya tapi tidak pernah dia menemukan keberanian untuk itu.Nampak Mr Philip terkejut luar biA mendengar penuturan istrinya."Bagaimana mungkin kau tidak tahu siapa pria yang bersamamu? Kalian harus _""Dengarkan aku!" Mrs Philip memotong kalimat suaminya, dia ngeri jika harus mendengar tuduhan tambahan yang makin menambah nyeri di hatinya. "Saat kita bertengkar hebat dan kita berpisah, aku berusaha bertahan, tapi aku semakin gila berhari-hari di rumah, akhirnya aku keluar,

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 208 FINALLY....8

    Setelah Perjalanan udara yang cukup melelahkan selama hampir 22 jam, ditambah 1 jam perjalanan darat akhirnya Almira dan Bastian sampai di hotel.Mereka chek in hampir jam 22.00 waktu Indonesia, di Prancis baru jam 4 sore.Setelah selesai beristirahat yang bener-bener beristirahat, Almira segera bangun dan bersiap untuk pergi ke rumah orang tua Bastian.Bastian sengaja memilih hotel yang paling dekat dengan rumah orang tuanya agar Almira gampang pulang pergi dari hotel."Dad, aku pergi sekarang aja, biar nggak terlalu lama.""Kalau Mom minta kamu menginap gimana, Ra?"Almira berpikir kayaknya nggak mungkin dia menginap."Ternyata curhat aja bisa sampai sejauh hampir 13.000 kilometer, Ra!"Almira tersenyum tipis, kemudian mencium Bastian mesra, ingin Almira menjawab ini bukan curhat biasa, tapi tidak ada satupun kalimat yang keluar dari bibirnya."Ra, kalau Mom nggak ada langsung kamu telepon aku ya!""Iya Dad, udah bobok lagi!""Malas sendirian, Ra.""Daddy mau ke mana?""Di bar and

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 207 CLOSER..CLOSER

    Hari sudah terang, anak-anak sudah berangkat ke sekolah, saat Bastian terbangun, Bastian merasa heran kenapa dia bangun dengan perasaan yang tidak enak.Setelah terdiam dan mengingat beberapa lama Bastian tahu apa yang membuat hatinya susah, nanti siang istrinya akan terbang ke Prancis, meninggalkannya dan anak-anak di Indonesia.Bastian bergegas bangun, masuk ke kamar mandi.Sepuluh menit kemudian Bastian sudah siap turun dan mencari istrinya.Mencari kemana-mana, Bastian belum juga menemukan istrinya, akhirnya Bastian ke dapur, nggak ada juga."Ning, ibu dimana?"Ning melihat majikannya, kemudian seperti berpikir."Ibu nggak bilang mau kemana Tuan, tadi sih di ruang adik baby, habis itu ke mana saya kurang tahu Tuan, saya cari dulu Tuan." Ning bergegas akan mencuci tangannya.Bastian langsung sadar, dia belum mencari ke ruang baby."Nggak usah Ning, kamu lanjutin aja kerjaanmu," kata Bastian sambil berjalan meninggalkan Ning di dapur.Kemudian Bastian menuju ruang baby, dan menemuk

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 206 PARADISE 2

    "Oke, aku akan mencarikan tiket pesawat secepatnya."Kemudian Bastian menelepon Vanya, untuk memesankan pesawat untuk Almira secepatnya berangkat ke Prancis."Pakai maskapai biasanya, Sir?" tanya Vanya."Sewa pesawat saja, yang paling cepat, satu dari tiga yang biasa kita pakai, yang sudah terbukti bagus, jangan yang lain!" Perintah Bastian.'Tiap kali ada masalah mendesak baru aku terpikir untuk membeli pesawat, coba sudah direalisasikan, nggak bingung kayak sekarang,' batin Bastian.Tidak berapa lama, kembali Vanya menelepon,"Mr Navarell, mereka semua full untuk hari ini, kalau besok siang ada satu yang kosong!""Oke, langsung deal ya, urus semua, thank you!""Yes, Sir!" jawab Vanya dengan semangat.Bastian meletakkan telepon lalau menghadap istrinya."Ra, yang paling cepat bisa kita dapatkan, besok siang, ok?"Almira menganggukkan kepalanya, ada binar samar di matanya, juga ada sorot lain yang Bastian tidak bisa menterjemahkannya. "Ra, ini terakhir kamu pergi tanpa aku, paham? H

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 205. MAKIN DEKAT...

    Bastian kembali dari menjenguk anaknya, wajahnya berbunga-bunga seakan ada beban yang terangkat dari hatinya.Dia ingin putranya cepat besar, agar dia bisa mengajarkan segala yang dulu dia impikan, dia ingin membimbing anaknya, bersorak dan menangis bersama, dia tahu waktu itu akan tiba, tidak sabar rasanya membuat itu segera jadi kenyataan.Saat itulah, Bastian melihat Samuel sedang menunduk, termenung di ruang tunggu, dia kira Samuel sudah pulang."Aku kira tadi kau sudah pulang, Sam!"Samuel kaget mendengar suara Bastian."Aku tadi makan siang, ini aku bawakan untukmu, kebetulan mereka menjual masakan kesenanganmu.""Mau nyogok?""Apa nyogok?" tanya Samuel."Suap, praktek suap ada undang-undang nya lho." "Nggak, aku inget aja kamu suka, nggak mau ya aku kasih Almira, siapa tahu dia mau... bahkan kalaupun dia nggak mau, untuk menjaga perasaan orang lain dia akan bilang mau." Panjang lebar Samuel membahasnya."Almira itu istriku, Sam!"Seketika Samuel tertawa keras-keras.Setelah t

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 204. AMAZING

    Almira melihat Bastian masih belum mengiyakan, akhirnya Almira bangun dan duduk tegak, kemudian mengalungkan kedua tangannya di leher Bastian."Look into my eyes, i love you 'till my last breath Mr Navarell!" Lalu Almira mencium mesra bibir suaminya, Almira dapat merasakan tangan Bastian yang mulai memeluk pinggangnya. Almira semakin mendesakkan tubuhnya, kemudian menyusupkan kepalanya di leher Bastian dan mulailah aktivitas favorite dimulai."Dad, tiap hari pakai kaos aja, gampang," ujar Almira di sela-sela gigitannya."Hmm, Sayang...ini curang. Kalau masih discuss, belum deal...harus dibahas dulu sampai selesai, nggak boleh langsung serang gini, gimana aku bisa menang, Ra? Yang ada nyerah terus jadinya!"Almira menarik kepalanya, kemudiam memandang Bastian, hanya sejenak, kembali Almira menyasar leher suami tampannya yang semakin menggemaskan jika sedang serius berpikir. "Almira Navarell, ayolah."Kembali Almira menarik kepalanya untuk yang kedua kalinya, menengadah, menatap s

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 203. APA YANG KALIAN BAHAS(?)

    Di penghujung malam, Mom and Dad menelepon dari Prancis, Bastian tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya mendengar suara Mom and Dad, minimal orangtuanya bisa bertahan bersama di bawah satu atap, itu sudah kemajuan bukan? Dibanding kemarin-kemarin tiap kali Bastian menelepon, mereka tinggal di tempat yang berbeda."Sayang, mana anak perempuan Mom."Mendengar pertanyaan Mom, Bastian segera memindahkan telepon ke pangkuan Almira, Almira memberi isyarat agar speakernya di on-kan."Hai Momm!" Almira sangat bahagia mendengar suara mertuanya, yang begitu baik, dia tahu darimana suaminya mendapatkan kebaikan hatinya."Sayang, maafkan ya Mom belum bisa datang, rencana Mom dalam 2 minggu ke depan kalau semua urusan sudah beres baru Mom bisa ke Indo, Sayang!""Nggak apa-apa Mom, selesikan dulu aja urusan Mom, mumpung si kecil kerjaannya masih tidur mulu, pagi siang sore malam tetap tidur terus." "Iya, nanti Mom usahakan 2 minggu semua beres, biar Mom bisa bantu kamu dan Bastian di Indo."

  • Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan    Bab 202. YOU ARE AMAZING

    Hari yang melelahkan tapi membahagiakan karena banyak saudara, sahabat, kolega dan teman yang datang memberi selamat atas kelahiran putra mereka."Selamat ya Bu Almira, Pak Bastian." Kalimat itu terdengar berulang-ulang sepanjang pagi hingga siang ini. "Selamat..selamat.., ini baru anak pertama ya Almira?" Salah seorang pejabat tinggi Bank Asia pun datang menjenguk di rumah sakit.Almira mengangguk, tapi Bastian segera menukas," Anak laki-laki pertama tapi anak ketiga kami.""Wow, sorry.. cepet juga Ra, kejar tayang ya." Dan mereka yang ada di ruangan pun tertawa mendengarnya.Almira ikut tersenyum, dalam hati Almira sedang bermonolog, "lihatlah betapa spesialnya suamiku, dia selalu menganggap Binta dan Saras anak kandungnya, bahkan sepertinya dia sudah lupa mereka sebenarnya keponakanku. Pria yang murah hati, dijuluki miliarder murung padahal memiliki cinta yang melimpah ruah yang diberikan dengan murah hati buat istri dan anak-anaknya.Almira memandang suaminya dan berjanji dala

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status