Hiraya tidak bisa lekas menjawab, dia benar-benar kehabisan kata-kata. Sementara di seberang sana sang mama terus saja mendesaknya. ["Jawab Hiraya, kenapa malah diam?"]"Mam, aku sedang di jalan. Jadi biarkan aku menghubungi mama nanti saat aku pulang ya." Tut Tut Tut!Panggilan tersebut dimatikan sepihak oleh Hiraya, gadis itu mengigit bibirnya karena cemas luar biasa. Dia juga sudah berkeringat dingin, perasaannya campur aduk. "Orang tua mu tahu soal pernikahan kita?" Tanya Ernest yang memang sedikit mendengar percakapan Hiraya dan Rosaline tadi. Hiraya hanya bisa mengangguk sebagai jawaban. Dia sibuk menata pikirannya dan memijit pelipisnya perlahan. "Bagaimana kalau aku bantu kau menjelaskan semuanya? Dengan begitu ku rasa mereka akan memaafkan," usul Ernest yang merasa bertanggungjawab. "Tidak perlu, itu akan menambah masalah baru. Belum tentu juga orang tua ku akan mentoleransi tindakan kita," tolak Hiraya dengan sopan. Sebab dia juga paham bagaimana karakter kedua orang t
Pagi-pagi sekali, Ernest sudah siap dengan dua koper besar yang berisi barang bawaannya dan juga milik Hiraya. "Lee Hyun, apa semuanya sudah siap?" Tanya Ernest pada asisten pribadinya itu. Lee Hyun mengangguk, dia menyerahkan amplop coklat berisi dua tiket pesawat yang akan membawa Ernest dan Hiraya ke Indonesia pagi itu. "Ini tiket pesawat yang kau butuhkan, aku juga sudah meminta para bodyguard mu agar bersiap mengawal keberangkatan mu." Lee Hyun memastikan semuanya dengan baik. "Bagus, lalu bagaimana dengan perijinan dari agensi. Apa Tuan Hwang Dong Hae mengizinkan?" Tanya Ernest yang sedikit cemas perihal izin dari direktur utama Diamond Entertainment. "Awalnya dia menolak memberikan izin, tapi aku berhasil melakukan negosiasi. Kalian hanya diberi waktu tiga hari di sana," jawab Lee Hyun yang sudah memberikan yang terbaik. "Itu sudah lebih dari cukup, terima kasih banyak. Kau telah bekerja keras," ucap Ernest mengapresiasi pekerjaan asistennya. Lee Hyun mengangguk, dia men
Hwang Dong Hae sudah mengirim pesan singkat pada Ernest terkait pernyataan resmi dari agensi Diamond Entertainment untuk skandal yang aktor itu alami. "Lee Hyun apa ada alasan khusus kenapa tiba-tiba Ernest ingin pergi ke Indonesia?" Tanya Hwang Dong Hae yang duduk bersandar pada kursi kebanggaannya. Lee Hyun yang berdiri di depannya mengangguk samar, setidaknya dia tahu sesuatu. "Iya, Ernest ingin menemani Hiraya untuk mengunjungi orang tuanya."Kening Hwang Dong Hae berkerut dalam, sejak kapan aktor yang terkenal dingin dan angkuh itu peduli pada orang lain?Lebih-lebih lagi, Hiraya hanya istri kontraknya selama satu tahun. "Sejak kapan Ernest jadi peduli pada orang lain? Biasanya saja dia tidak akan peduli meski ada orang lain kesusahan di depan matanya," sindir Hwang Dong Hae terang-terangan. "Aku tidak tahu, mungkin saja Ernest perduli karena Nona Hiraya adalah istrinya? Mereka kan menghadapi banyak masalah bersama-sama, terutama skandal itu. Jadi pantas jika Ernest menjadi
Begitu sampai di depan rumah keluarga Hiraya, atmosfer yang ada di sekitar gadis itu seolah-olah berubah. Dia tampak tegang seketika, padahal beberapa menit lalu dia masih tertawa karena gurauan Ernest. "Tidak apa-apa, ayo turun!" Ernest menggenggam tangan Hiraya dan berusaha meyakinkannya. "Tapi, apa kita tidak terlalu mencolok? Kau bawa banyak bodyguard," balas Hiraya sembari menoleh ke belakang. Tepat ke arah dua mobil yang mengawal mereka. "Nanti ku suruh mereka mencari penginapan atau hotel di sekitar sini," jawab Ernest dengan cepat, dia tidak mau membuat Hiraya cemas hanya karena hal kecil. Hiraya lalu mengangguk paham, sesaat kemudian mereka turun dari mobil. Hanya ada satu anak buah Ernest yang tetap bersama mereka. Yaitu sang supir yang memang bertugas mendampingi dan mengawasi Ernest dari dekat. Ting tong!Bel rumah dibunyikan dari luar oleh Hiraya, dia menunggu dengan cemas pintu utama akan terbuka. Sekitar satu menit menunggu, terdengar langkah kaki dari dalam disusu
Hiraya langsung terdiam mendengar perkataan Ernest, lidahnya mendadak kelu. Seluruh jawaban yang hendak dia ucapkan mendadak hilang di tenggorokan. "Kau tak bisa menjawabnya?" Ernest malah tersenyum manis, mengejek Hiraya secara halus. Gadis itu melengos, mengindari kontak mata dengan Ernest. Hal itu justru memantik tawa sang aktor. "Kalau kau bersikap seperti ini, tandanya memang kau kalah dengan perasaan mu sendiri." Aktor itu lalu berdiri, menatap wajah Hiraya yang masih setia menghindar darinya. "Tapi tak masalah, toh aku akan bertanggung jawab atas kekalahan perasaanmu sendiri." Ernest mengatakannya sambil tersenyum manis, lalu berlalu. Keluar dari kamar itu dan pergi entah ke mana. Sedangkan Hiraya merasa pipinya mendadak panas, seluruh aliran darah berkumpul jadi satu di satu titik. Hiraya tahu kalau jatuh cinta bukan hal yang salah. Akan tetapi dia merasa waktunya tidak tepat, juga dengan siapa dia jatuh cinta itu lah yang membuatnya bimbang. Hiraya lalu menoleh ke ara
Hiraya terdiam, dia ingat kalau beberapa hari lalu pernah menemui Aeri dan menggertak perempuan itu. Tapi mana mungkin dia berani melaporkan Ernest ke pihak berwajib. Padahal di skandal yang menimpa Ernest, Aeri adalah pelaku utamanya. Foto perempuan yang ada bersama sang aktor di kamar hotel adalah foto asli perempuan itu. "Aku dan Ernest, memang pernah menemuinya." Hiraya menjawab hati-hati. ["Apa yang kalian bicarakan? Apa soal skandal itu?"] Cecar Lee Hyun dari seberang sana. Hiraya ragu-ragu menjawab, tapi dia tidak bisa berbohong karena gadis itu tahu semuanya akan jadi rumit jika ada kebohongan. "Iya, aku katakan padanya agar tak macam-macam sebab dirinya sendiri yang ada di foto skandal Ernest."["Itu memang benar tapi kita tidak bisa menjamin kalau Aeri akan jujur, bisa saja dia memutarbalikkan fakta. Dan itu akan menjadi kabar buruk bagi Ernest, apalagi kalian pernah menemuinya. Bisa saja Aeri akan mengarang fakta dari situ,"] jelas Lee Hyun yang terdengar sangat khawati
Di pagi harinya, jagat media massa dan juga media sosial gempar dengan pemberitaan terbaru dari aktor terkenal di negara mereka. Berita kelanjutan dari skandal yang pernah menjerat nama Ernest. [MANTAN KEKASIH ERNEST-- AERI MIDORIKAWA JADI TERSANGKA UTAMA SKANDAL SANG AKTOR][JADI KORBAN, ERNEST RESMI TUNTUT AERI MIDORIKAWA DALAM KASUS SKANDALNYA][GERAK CEPAT, DIAMOND ENTERTAINTMENT BAWA KASUS SKANDAL ERNEST KE PIHAK BERWAJIB. NAMA MANTAN KEKASIH SANG AKTOR IKUT TERSERET]Setidaknya itulah tagline berita yang muncul hari ini. Setelah Diamond Entertainment menyerahkan hasil penyelidikan ke pihak berwajib, hal tersebut langsung menjadi tranding topic pemberitaan. Apalagi nama Ernest memang tengah naik, selain karena karirnya yang melejit skandal yang menimpa dirinya membuat sang aktor masih terus diperbincangkan oleh publik. "Kenapa orang-orang hanya fokus pada Aeri dan Ernest saja ya? Padahal di balik itu ada Montgomery juga yang ikut andil dalam skandal itu," komentar Yoshi setelah
"Kau pikir kau siapa bisa menjebloskan ku ke penjara hah!" Teriakan Aeri dari balik jeruji besi membuat semua orang yang ada di kantor kepolisian menolehkan kepalanya. Ernest dan Hiraya yang kebetulan ada di depan perempuan itu hanya memandangnya datar. Saat ini Chung Seo sedang berbicara dengan Aeri untuk mewakili agensi Diamond Entertainment dan juga pihak Ernest. Sejak tadi hanya ada percakapan dari keduanya, akan tetapi dari pihak Aeri lebih banyak mengumpat ketimbang bicara dengan tenang. "Sampai kapan dia akan berteriak-teriak, apa tenggorokannya tak sakit?" Tanya Ernest dengan lirih pada Hiraya. Pria itu memang bertanya seolah khawatir, tapi jelas dari nada bicara dan ekspresinya dia tengah mengejek mantan kekasihnya sendiri. Hiraya yang mendengar itu malah memutar bola matanya malas, dia mencubit pinggang Ernest dengan keras. "Diam Ernest! Kau tak lihat Chung Seo sedang kewalahan bicara dengan mantan kekasih mu itu?" Tanya Hiraya dengan mata yang mendelik tajam. Ernest m