Tepat setelah mengatakan kalimatnya, Ernest merobek surat perjanjian itu didepan wajah Hiraya. Buka hanya satu kali, pria itu justru merobeknya berkali-kali hingga menjadi kepingan. "Kita tidak membutuhkan surat ini lagi karena bagiku pernikahan kita berlaku untuk selamanya. Aku mencintaimu Hiraya Carlisle, kau milikku sekarang dan selamanya!" Hiraya membulatkan matanya sempurna ketika mendengar perkataan Ernest. Tidak seperti gadis lain yang akan sangat bahagia mendapatkan cinta dari artis tampan nan mapan sepertinya. Hiraya justru ogah-ogahan mendengarkannya"Apa kau sedang mempermainkan aku? Kamu tiba-tiba mengatakan hal seperti ini, untuk apa?" Hiraya mengerutkan keningnya tidak menjelaskan jalan pikiran sang suami. "Hiraya aku sungguhan mengatakan hal ini, jadi biarkan aku bicara dan tolong percayalah." Ernest melipat dua tangannya memohon pada Hiraya. Gadis itu diam, Ernest kemudian menghela nafas panjang. Mungkin dia harus mengatakannya dengan pelan-pelan, dengan begitu pa
Pukul delapan malam Ernest sudah bersiap dan menunggu kedatangan Hiraya di tempat yang sudah mereka sepakati. Pucuk dicinta ulam pun tiba, Hiraya datang dengan wajah yang datar mendekati Ernest. Mereka akhirnya memilih untuk duduk ditepi kolam renang yang ada di hotel tersebut."Katakan apa yang ingin kau katakan Ernest, jangan berlama-lama membuang waktuku!" Tegas Hiraya begitu mereka duduk di tepi kolam renang. Keduanya memang duduk berdampingan, tapi dengan jarak yang cukup jauh. Sekitar satu meter jarak antara keduanya. Mendengar ucapan tegas dari Hiraya, Ernest hanya bisa patuh. Lagi pula untuk saat ini hanya penjelasan seperti ini saja yang bisa dia berikan pada Hiraya. "Jadi Hiraya, aku tidak tahu menahu soal kecelakaan yang dialami orang tuamu. Saat kejadian, aku memang berada di kawasan yang sama dengan mereka yakni Itaewon-ro, Yongsan-gu."Ada jeda di kalimat Ernest, dia masih ingat betul apa yang dia lakukan saat itu. Sebab dia juga sedang syuting drama yang cukup berk
Di sisi lain, Seung Jo tengah menatap garang ke arah dua orang detektif bayaran yang disewa Hiraya. Saat ini aktor bermarga Kang itu memang tengah berada di rumahnya. Dia sengaja memanggil Hae Sun dan Lee Rang untuk dia interogasi. "Apa kalian yakin kalau bukti-bukti memang mengarah pada Ernest?" Tanya Seung Jo dengan nada yang dingin. Lee Rang dan Hae Sun menundukkan kepalanya, mereka tengah duduk bersebelahan. Sementara Seung Jo ada didepan mereka. "Be-benar Tuan Kang! Semua itu memang mengarah pada Ernest, jadi kami juga tidak bisa apa-apa." Hae Sun memberanikan diri untuk menjawab. Seung Jo manggut-manggut, kemudian dia memeriksa beberapa bukti yang ditemukan. Salah satunya adalah pakaian, serta mobil yang dikendarai oleh 'pelaku' saat menyabotase mobil Nam Gil Hyeon di rumahnya sebelum kecelakaan itu terjadi. "Pakaian ini memang sama seperti milik Ernest, aku pernah melihatnya beberapakali. Dan mobil ini juga mobil yang sama dengan miliknya, tapi apa kalian tidak merasa cur
Lee Hyun tengah diinterogasi oleh pria yang tidak asing lagi bagi Hiraya, yaitu Seung Jo. Sementara di luar ruangan, tepatnya di tempat dia berdiri ada Ernest dan juga Hae Sun yang tengah melihat semuanya. Ruangan itu memang dipisahkan oleh sekat berupa kaca, sehingga memungkinkan proses interogasi itu disaksikan oleh orang lain. "Hiraya kau harus dengar apa yang dikatakan Lee Hyun sekarang!" Perintah Hae Sun. Sementara Ernest yang ada di sampingnya hanya diam, memandang ke arah Hiraya dengan tatapan yang sulit diartikan. Hiraya pun menurut dan memperhatikan ke depan, tepat di mana Lee Hyun dan Seung Jo. Brak!Seung Jo menggebrak meja yang menghalanginya dan Lee Hyun. Tatapannya tajam begitu melihat mantan asisten sahabatnya itu. "Kau tahu apa yang sudah kau lakukan itu keterlaluan Lee Hyun! Sekarang jelaskan kenapa kau menjebak Ernest!"Lee Hyun malah menyungging senyum miring saat mendengar pertanyaan Seung Jo yang jelas-jelas mengandung kebencian. "Itu tidak keterlaluan Seu
"Aku bersumpah tidak akan berurusan dengan siapapun di dunia entertainment. lebih-lebih lagi dengan artis yang terkena skandal!"Suara penuh tekad serta kebencian itu menggema di ruangan, bahkan dinginnya AC tidak memberi pengaruh apa-apa untuk kepala seorang gadis yang seolah-olah tengah mendidih."Hei! tarik kembali ucapanmu itu Hiraya Carlisle!" Tegur seorang wanita cantik berkacama itu galak, dia melotot tajam pada temannya yang baru saja mengucapkan sumpah serapah.Gadis bernama Hiraya Carlisle itu hanya menolehkan kepalanya malas, temannya yang satu ini tidak bisa membiarkan dirinya senang."Apa lagi nona Yoshi Haibara?" Hiraya berjalan mendekati temannya dengan wajah bersalah yang dibuat-buat. "Apa kamu sadar dengan apa yang kamu ucapkan tadi? Tidak akan berurusan dengan artis yang terkena skandal. Hei bangun nona muda, dua hari lagi kamu akan menikahi artis yang seperti itu." Yoshi meletakkan berkas yang ada ditangannya kasar. Mendengar ucapan dari temannya membuat Hiraya te
"Apa kamu sudah gila? Untuk apa uang sebanyak itu!" Suara penuh penekanan itu membuat buku kuduk Hiraya berdiri karena takut. Saat ini dia sedang menemui sang direktur utama Diamond Entertainment, Hiraya mau melakukan negosiasi tentang pernikahan kontraknya dengan salah satu artis di agensi itu. Tapi dia tidak mau menyerah begitu saja, jika agensi ini bisa bertindak sesukanya maka Hiraya juga bisa melakukan hal yang sama."Dari awal bukankah ide ini sudah gila tuan, jadi apa salahnya aku memberikan sedikit kegilaan lagi? Toh uang sebanyak itu tidak akan membuat agensi ini bangkrut dalam sehari!" Hiraya duduk santai dan menyenderkan tubuhnya di kursi yang berhadapan langsung dengan atasannya. "Tapi aku tidak mungkin memberimu uang itu Hiraya, untuk pernikahan kontrak kalian karir yang bagus sudah lebih dari cukup sebagai imbalannya," ucap Hwang Dong Hae menahan emosi. Baru kali ini dia berhadapan dengan road manager yang begitu berani, mendadak dia harus membayar apa yang dia renca
Ernest merotasikan bola matanya malas, dia sudah jengah dengan Hiraya bahkan sebelum sandiwara mereka dimulai. Aktor itu merasa tak nyaman karena aura dominan yang keluar dari sang road manager. "Apa lagi nona?" Ernest bertanya setengah hati. Hiraya melirik Lee Hyun yang masih berdiri mematung di tempatnya tidak jauh dari Hiraya dan Ernest berdiri. "Lee Hyun apa kamu tidak ingin melakukan sesuatu? Aku ingin berbicara empat mata saja dengan Ernest," sindir Hiraya halus yang sebenarnya ingin mengusir pria itu kasar. Lee Hyun gelagapan mendengar ucapan Hiraya, dia kemudian menundukkan kepalanya memberi hormat lalu pergi dari sana meninggalkan dua orang itu di apartemen Ernest. Pria 28 tahun itu menyuruh Hiraya agar duduk, tidak lupa dia menuangkan jus yang tadi sempat asistennya bawa di atas meja. "Jadi apa yang ingin kamu katakan nona?" Ernest menyerahkan segelas jus pada Hiraya. "Kamu tahu kalau hubungan yang akan kita jalani tidak lebih dari hubungan bisnis saja, jadi aku akan
Ernest menghela nafas panjang, kemudian dia tetap membantu Hiraya memakai veil tanpa mengatakan apa-apa. Sedangkan perempuan itu juga terpaksa diam, berada di dekat pria itu membuat jantungnya berdetak kencang. Entah perasaan apa yang dia rasakan sekarang, tapi yang jelas Hiraya berusaha menepisnya. Setelah pemberkatan keduanya langsung melanjutkan resepsi, acara sandiwara itu benar-benar dikerjakan dengan baik. Hwang Dong Hae mempersiapkan ini semua seolah pernikahan ini nyata, padahal apa yang terjadi sekarang adalah rekayasa yang dia buat."Bersikaplah anggun layaknya gadis terhormat dan jangan mempermalukan aku!" Ernest berkata ketus ketika mereka berdiri berdampingan di pelaminan menyambut para tamu. "Kamu pikir aku gadis kampungan yang tidak tahu sopan santun? Seenaknya menghinaku seperti itu," jawab Hiraya lirih dengan tangan sibuk mengalami para tamu. Hiraya memakai gaun midnight blue bertabur Swarovski yang menampilkan kesan mewah untuknya, sedangkan Ernest memakai setelan