Share

Panda

Penulis: Susi_miu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-13 12:48:35

Sekelebat pertanyaan bersarang di benak Moreau selama melewati pelbagai protokol kesehatan. Segala hal diberikan langsung oleh Abihirt. Pria itu bahkan menyemprotkan disinfektan nyaris di seluruh tubuh mereka, memastikan agar dia setuju untuk mengenakan pakaian pelindung yang lengkap. Ada masker dan sarung tangan ... saat ini sedang difokuskan membalut di telapak tangan Moreau, yang akhirnya bersih, meski dia tak akan bisa menahan diri lebih lama lagi.

“Kenapa aku harus memakai semua ini?” tanyanya lambat. Abihirt hampir selesai, kemudian melirik dengan singkat.

“Kau ingin bertemu panda, ini yang harus kau selesaikan.”

Moreau sudah mengira pria itu tidak akan mengatakan apa pun. Sekarang dia sedikit mengerti tentang proses keamanan. Tidak terlalu dalam. Masih tersisa beberapa hal untuk ditanyakan.

“Kenapa?”

Bagi Moreau, ini semacam aturan ketat. Dia tidak terbiasa berada di situasi seperti ini. Apa lagi ... ada sebuah krisis di mana benaknya sedikit t
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjanjian Terlarang   Kulkas

    Moreau ragu, tetapi dia tetap mengulurkan tangan mengusap bulu yang tersaring oleh lapisan sarung lateks. “Aku lihat Chicao masih di rumah. Caroline kadang – kadang bersamanya. Mengapa tidak kau bawa kemari? Bukankah itu sama seperti memberi Pipao teman?” Lagi. Selalu dia yang memulai pembicaraan. Moreau menatap Abihirt serius, berharap ini terakhir kali pria itu mendiaminya. Tetapi ya, sebuah penantian tidak sia – sia ketika dia mendapat pertanyaan sarat nada menuduh. “Kau ingin aku mengambil risiko ganti rugi jika terjadi sesuatu kepada Pipao?” “Yang penting tidak ada urusannya denganku.” Moreau mengedikkan bahu, seakan ini bagian terpenting untuk dikuasai. Mata kelabu Abihirt yang menatap penuh kewaspadaan meningkatkan sensasi mendarah daging. Moreau ingin pria itu segera memalingkan pandangan, sedikit tak menyangka jika akan ada penambahan dari suara serak dan dalam ayah sambungnya. “Kau datang kemari untuk mengunjungi Pipao atau hanya bertanya sepanjang waktu?” “Aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Perjanjian Terlarang   Keinginan Juan

    “Ibumu beruntung sekali. Sudah mendapatkan berondong, kaya pula. Aku yakin Mr. Lincoln menghabiskan nominal fantastis untuk membayar biaya sewa panda. Menurutmu, kira – kira apakah dia akan keberatan jika aku ingin berkunjung?” Rayuan Juan terdengar tidak masuk akal ketika pria tahu itu jawaban seperti apa yang akan mereka dapatkan. Moreau sendiri hampir mendekati pengecualian. Dia tidak ingin menghadapi sikap ayah sambungnya yang sanksi, andai mencoba menuruti keinginan Juan. Tidak ada hak istimewa dan Moreau juga tak berniat membawa hubungan pernikahan Barbara sebagai harga jual. Itu tak akan mempan atau dia akan mendapat perkara baru saat berharap menyelesaikannya dengan harapan. “Panda milik Abi tidak dipelihara di rumah ibuku, Juan. Kau tahu itu, dan kalaupun di sana, aku yakin kau juga akan keberatan bertemu ibuku. Benar, kan?” tanya Moreau sambil sesekali menatap ekspresi masam Juan. Mereka melewati lorong studio Mrs. Smift setelah pelbagai proses penguk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Perjanjian Terlarang   Tegang

    “Mengapa Abi tidak ingin meminjamkan uangnya kepadamu?” Sejumlah uang telah diambil tunai dan pria itu bertanya sambil menghitung beberapa lembar yang digolongkan ke nominal sekian. Barbara melipat tangan di depan dada sambil mengamati setiap tindakan Samuel di hadapannya. Dia berdecak sambil mempertimbangkan jawaban, dan memang ada pengakuan serius yang tak dapat disembunyikan. “Abi punya pengeluaran besar per tahun, itu membuatnya lebih hati – hati saat mengambil tindakan. Dia cukup realistis untuk mengetahui bahwa pijaman nanti tidak akan dibayar dalam waktu dekat. Aku tentunya tidak bisa menghindari keputusan yang Abi ambil. Dia tahu aku akan marah, tapi dia tidak peduli. Sebagai ganti, uang itu digunakan untuk membungkamku.” Setidaknya, itulah yang Barbara pikirkan belakangan. Dia mengerti bahwa suaminya memiliki nilai subtansial, tidak bisa diganggu gugat. Metode perundingan apa pun tidak akan sanggup membujuk segala jenis pemahaman yang pria itu putuskan. Ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Perjanjian Terlarang   Jemput

    [Malam ini pulang ke rumah-ku.] Pesan itu dikirim—tidak lagi oleh nomor anonim. Tetapi sebuah tampilan tertulis yang secara mengejutkan mengingatkan Moreau tentang hubungan konkrit antara dia dan ayah sambungnya .... Ini bentuk terlarang dengan pelbagai andil persembunyian. Moreau tidak tahu apa yang sedang pria itu pikirkan. Menduga permintaan Abihirt terlalu aneh; semacam sebuah kebutuhan mendadak, tetapi juga mendesak. Ya, setidaknya yang dia tahu ... pria itu tidak menambahkan ‘ruang merah’ di antara kalimat tertera. Lagi pula, Moreau sama sekali tidak mendapatkan hari ini sebagai daftar untuk berkunjung. Masih mencoba sekadar mempertimbangkan. Menarik napas, mengembuskan secara perlahan. Dia menggerakkan kedua ibu jari usai menutup loker di tempat latihan. [Aku sedang tidak ingin ke mana – mana setelah ini.] [Aku sudah ada di depan.] Lagi. Balasan ayah sambungnya terlalu cepat .... Itu mengejutkan. Moreau secara naluriah mengedarkan pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Perjanjian Terlarang   Ancaman

    “Mr. Lincoln tidak pernah meninggalkan perhatian darimu.” “Diam-lah, Juan.” Moreau berjuang keras untuk tidak terlihat menghadapi pengaruh besar, tetapi Juan selalu—hampir merusak seluruh percapaiannya saat sedang bersikap baik – baik saja. Sangat menjengkelkan walau dia tetap memberanikan diri untuk berhadapan langsung bersama Abihirt. Pria itu menjulang, seperti tiang; mendominasi keadaan. “Mengapa kau di sini?” tanya Moreau sanksi, sengaja membiarkan kencenderungan dari reaksi murni mengambil alih. Mereka akan membutuhkan sedikit jarak sekadar merasakan adanya sebuah perbandingan. Namun, dia tak benar – benar yakin bahwa ini adalah sesuatu yang benar. “Untuk menjemputmu. Masuklah ke mobil.” Moreau menggeleng secara naluriah. “Aku bawa mobilku sendiri. Tidak bisa ikut denganmu,” ucapnya sebagai penolakan halus, meski sangat mustahil menantikan saat – saat di mana Abihirt tidak memiliki alternatif lain. “Gabriel.” Karena Abihirt bahkan melibatkan seseorang; tambahan. Pr

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Perjanjian Terlarang   Mansion Abihirt

    Beraninya pria itu! Napas Moreau seketika tercekat. Sungguh tak bisa memindahkan perhatian dari satu titik di mana Juan sedang menunggu kepastian. Dia takut bukan karena pria itu bersikap mengancam. Tetapi suara yang juga terdengar serius menyiratkan sesuatu ... bahwa pengetahuan Juan tidak bisa dianggap remeh. Bagaimanapun, dia juga berharap jika Abihirt akan menemukan jalan pintas. Juan terus memaksa, sementara di baliknya ... pria itu seolah tak peduli seperti apa mata kelabu Abihirt benar – benar mendelik tajam diliputi genggaman yang mengetat di bagian setir. Moreau tahu mereka tak punya banyak pilihan. Ayah sambungnya sempat tak mengatakan apa pun untuk waktu yang lama sampai merasa lebih baik, dan pada akhirnya Juan diberi kesempatan berkunjung. Pria itu bersikap luar biasa antusias—sebuah momentum klise ... sebenarnya sudah terduga dari awal. Tidak satu pun darinya—dari Moreau dan Abihirt, memikirkan bagaimana Juan membuntuti mer

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Perjanjian Terlarang   Ajakan Mandi

    “Mengapa aku harus ke kamarnya?” tanya Moreau lambat. Bagaimanapun dia tak ingin setuju tanpa syarat. Abihirt bisa memerintahkan siapa pun, yang pria itu pekerjakan, tetapi dia tidak termasuk. Tak ingin disuruh dan tak mau selalu menurut. “Saya juga tidak tahu, Nona. Tapi sebaiknya Anda pergi temui tuan, karena sepertinya beliau tidak sedang dalam mood yang bagus.” Sebelah alis Moreau terangkat tinggi. Bertanya – tanya kapan Abihirt pernah memiliki suasana hati yang bagus, maksudnya yang benar – benar tidak pernah pria itu tunjukkan. Bukankah memang selalu ada yang ingin disembunyikan? Itu kalau dia tak salah mengambil simpul, tetapi Moreau tidak akan berpikir terlalu jauh. Emma mungkin benar. Abihirt punya kebiasaan tak terduga. Dia tak ingin menghadapi ayah sambungnya yang mendadak dalam perubahan drastis dan menjengkelkan. “Kau akan menemaniku ke kamarnya?” Lagi. Kali ini Moreau mencoba peruntungan. Dia berharap Emma akan setuju, tetapi wanita paruh baya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Perjanjian Terlarang   Di Kamar Mandi

    Abihirt meminta supaya dia mandi, tetapi Moreau tidak pernah mengira bahwa sebenarnya pria itu punya tujuan tertentu, membuat tubuh mereka membasah di bawah percikan air. Rasanya masih begitu tiba – tiba jika harus mengingat peristiwa terdahulu. Dia bahkan masih memanjat di tubuh kokoh pria itu, seolah berpegangan erat telah menjadi simbolik utuh mengenai hal – hal di luar pemikiran. Mereka berciuman. Saling menginginkan. Merampas. Merasakan sensasi baru dari lumatan panas dan guyuran yang berjatuhan untuk menambahkan sensasi lainnya. Semacam klausa menantang. Dingin mendadak tersamarkan oleh gairah yang meledak. Ini tidak akan menjadi sesuatu yang baru. Moreau menatap Abihirt sayu. Rencana ayah sambungnya hanya sekadar benar – benar menyelesaikan kebutuhan primitif mereka. Kebutuhan di mana tanpa peringatan kain di tubuh Moreau telah tersingkirkan. Menyisakan bra dan sensasi membakar dari sentuhan intim ... kulit ke kulit, hingga bagaimana otot tubuh Abihirt terasa keras, seakan in

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15

Bab terbaru

  • Perjanjian Terlarang   Geram

    “Keluarlah.” Sebuah perintah serius, sepertinya Moreau akan menghadapi masa sulit andai dia masih bersikap keras kepala untuk tidak menuruti setiap keinginan pria itu. Secara naluriah bahunya mengedik tak acuh. Lupakan bahwa ini adalah peringatan terakhir. Dia melipat lengan di depan dada tanpa mempedulikan Abihirt di sana. Ayah sambungnya akan mengerti jika tindakan tersebut masih menjadi bagian dari sikap tidak patuh dan seharusnya pria itu mengambil inisiatif sendiri sekadar melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah kalau – kalau memang hal demikian merupakan bagian dari daftar panjang yang tak terlewatkan. Celakalah, Moreau tidak pernah menduga jika ternyata Abihirt akan mengambil tindakan tak terduga dengan menarik tubuhnya secara paksa dan lagi ... pria itu mendekap persis diliputi cara di klub tadi, membuat dia terombang – ambing menahan sisa rasa pening nan pekat, sementara perutnya meninggalkan sensasi tidak menyenangkan—tertekan di garis bahu yang terasa kokoh

  • Perjanjian Terlarang   Membangkang

    Tubuh Moreau terdesak ke depan ketika dia nyaris setengah terlelap. Mobil ditumpanginya menghadapi krisis tiba – tiba ... seolah itu memang suatu tindakan disengaja. Tidak tahu apa yang sedang berserang di puncak kepala Abihirt saat suami Barbara memutuskan untuk menginjak rem secara tak terduga. Barangkali hal tersebut tidak jauh dari motivasi sederhana ayah sambungnya supaya dia terbangun, sementara makhluk kaku itu tidak menemukan cara untuk menarik Moreau kembali ke permukaan. Menyedihkan. Secara naluriah dia menoleh ke wajah Abihirt. Pelbagai desakan telah menyumbat di puncak kepalanya sekadar meluapkan segala sesuatu yang tertahan. Mungkin keinginan tentang menghantam wajah tampan di sana ... dengan pukulan serius adalah gagasan paling potensial. Moreau harap bisa menuntaskan ide – ide yang berkeliaran bebas, hingga bergelantungan di belakang bahunya dengan cepat. Namun, di satu sisi tak terduga dia harus membayangkan bagaimana menjadi tenang tak tersentuh—

  • Perjanjian Terlarang   Kesal

    Moreau merasa sangat malu. Ironi. Dia tak punya cukup tenaga untuk memberontak. Kepalanya terasa pening karena alkohol dan sekarang semacam terombang – ambing di lautan berombak dahsyat, diliputi sengatan aroma tubuh ayah sambungnya yang memabukkan. “Moreau sudah bilang tak ingin kau ganggu, Rowan. Turunkan dia!” Mereka sudah separuh jalan menuju pintu keluar, kemudian suara Robby cukup lantang menghentikan Abihirt, lalu menarik perhatian pria itu untuk berbalik badan—di mana Moreau perlu berjuang memalingkan separuh wajah jika dia ingin tahu tentang apa yang akan Robby lakukan kepada ayah sambungnya. “Kau tidak perlu ikut campur terhadap urusanku.” Suara serak dan dalam Abihirt memang terdengar tenang, tetapi tersisip reaksi ganjil yang Moreau sadari coba pria itu tahan. Dia ingin tahu. Bertanya – tanya apakah keberadaan Robby telah memberi banyak pengaruh, meski ayah sambungnya masih berusaha tidak menunjukkan reaksi signifikan di antara mereka. Apakah mu

  • Perjanjian Terlarang   Memaksa

    Mungkin ... yang tersisa di antara mereka adalah sikap Abihirt ... masih berusaha hati – hati saat pria itu menghadapi keputusan serupa. Moreau menggeleng tegas. Terlalu konyol jika mereka bertengkar di sini. Di hadapan banyak orang, apalagi sampai mereka tahu tentang status hubungan yang begitu konyol sekadar dimaklumi. Bagaimanapun Moreau tak bisa memungkiri bahwa sikap Abihirt terlihat seperti seorang pria dewasa yang enggan berbagi. “Jika kau ingin pulang, kau bisa pulang sendiri. Aku tidak butuh perhatian darimu.” Persetan! Meski sesuatu dalam diri Moreau mengingatkan supaya dia bersikap tenang, ada satu bagian lain yang bernama ego ... mendorong agar dia menunjukkan keberanian di hadapan pria itu. “Ibumu sudah menunggu di rumah.” Apa pedulinya? Haruskah Moreau katakan bahwa Abihirt sedang mengandalkan Barbara demi membujuknya? Tidak. Dia akan memastikan itu bukan prospek yang mempan. Lebih baik sudahi segala sesuatu yang membuat dia merasa lebih gila.

  • Perjanjian Terlarang   Rowan ....

    “Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Moreau sarat nada sinis. Menyingkirkan keberadaan tangan Abihirt adalah kebutuhan dasar. Dia menepis pria itu dengan kuat. Sudah cukup membiarkan waktu berjalan beberapa saat. Keheningan memang sudah bergemuruh sejak terakhir kali tidak ada satu pun kata terucap dari bibir ayah sambungnya, tetapi Moreau muak menghadapi sikap pria itu. Abihirt sudah seringkali memberi tatapan tajam, seakan – akan demikianlah cara pria tersebut melakukan komunikasi intens. Tidak. Seharusnya pria itu mengerti kalau – kalau hal tersebut merupakan bentuk paling menyakitkan. “Aku ingin kau pulang.” Kali pertama bersuara, Moreau dapat mencerna betapa suara serak dan dalam itu terdengar dingin membekukan. Jika Abihirt mengira dia akan setuju begitu saja, suami ibunya salah—sangat salah. Untuk saat ini Moreau tidak menerima perintah. Dia segera menoleh ke wajah Robby, merasa hal tersebut merupakan prospek bagus sekadar memperlihatkan kepada Abihirt bahwa

  • Perjanjian Terlarang   Robby

    [Aku tidak akan pergi ke mana pun untuk meletakkan bokongku di ranjangmu.] Itu adalah pesan terakhir yang Moreau kirimkan sebelum dia dan Juan akhirnya memutuskan untuk terjebak di tengah – tengah musik menggelegar. Tidak ada yang dilakukan di sini. Selain, sesekali menaruh minat serius apakah Abihirt akan membalas pesan terakhir darinya atau tidak. Ironi. Kenyataan bahwa Moreau harus mendapati pria itu bahkan sudah membaca, alih – alih meninggalkan sedikit jejak supaya dia tidak terus menebak – nebak suatu hal yang bahkan tidak mendekati pengetahuan murni di benaknya. Barangkali Abihirt tidak punya waktu lebih sekadar menaruh sedikit perhatian, atau paling tidak ... menanyakan ke mana dia telah pergi. Moreau yakin pria itu sedang bersama Barbara, karena apa pun alasan yang dia berikan kepada ibunya adalah prospek bagus untuk bisa berada di sini. Menghirup hiruk pikuk yang terasa memuakkan, tetapi juga dapat dijadikan sebagai tempat pelampiasan. “Kau dari tadi h

  • Perjanjian Terlarang   Persetan

    “Ada apa dengan kenalanku?” pria itu bertanya lambat, seolah pemikiran di benak Moreau telah sampai, kemudian membuat Juan mempertimbangkan sesuatu yang terasa begitu tiba – tiba di antara mereka. “Kau tidak pernah membicarakan tentang kenalanmu. Aku curiga kalau yang ingin kau pertemukan kepadaku ternyata satu spesies denganmu.” Sambil mengedikkan bahu tak acuh, sekarang Moreau mendapati ekspresi wajah Juan penuh selidik ke arahnya. “Apa maksudmu bicara seperti itu? Spesies apa, huh?” Pria itu sedang menuntut, tetapi jelas tak benar – benar serius. Sesuatu yang membuat Moreau nyaman untuk berada di samping Juan. Akan selalu begitu. “Aku yakin kau mengerti maksudku, Juan ....” Demikian yang dia katakan dan segera menerima respons decakan keras dari Juan—pria itu bahkan merangkul lehernya erat. Nyaris membuat Moreau benar – benar menunduk. Dia tertawa saat berusaha melepaskan diri. Terlalu menikmati momen kebebasan seperti ini hingga tidak pernah menyadari bahwa

  • Perjanjian Terlarang   Nasihat Juan

    “Kulihat ... akhir – akhir ini kau seperti tidak ada semangat hidup, Amiga. Apa lagi? Kau bertengkar dengan ibumu atau berondong ibumu? Yang mana? Katakan saja, aku siap menjadi pendengar yang baik.” Demi Tuhan; rasanya Moreau tidak ingin meluapkan segala sesuatu di sini saat mereka baru saja menyelesaikan sesi latihan panjang. Dia lelah, terutama ketika harus menerima kenyataan palsu dan menyakitkan, tetapi Juan seakan tidak pernah tahu tempat untuk tidak melibatkan masalah serius yang bergemuruh di benaknya. Atau barangkali kesalahan memang murni berada di tangan Moreau. Dia yang tak bisa membedakan kapan harus memastikan dirinya tetap profesional dan tidak. Kemesraan Barbara tadi pagi .... Ntahlah .... Itu hanya sikap peduli tunggal, di mana ibunya seperti berusaha membujuk Abihirt supaya hubungan yang nyaris melampaui regang, dapat dipulihkan sebagaimana mestinya. Moreau tidak pernah berharap bahwa keretakkan itu akan semakin parah atau hal – hal r

  • Perjanjian Terlarang   Ternyata ....

    “Aku tahu kau mungkin ingin membuat ibuku membayar apa yang sudah dia lakukan di belakangmu. Tapi ada satu hal yang membuatku tidak mengerti. Kau muda. Kaya. Bisa mencari wanita lain di luar sana. Mengapa harus aku? Mengapa harus seseorang yang terikat bersama ibuku? Kau tahu itu akan sangat – sangat menyakitinya. Kita bahkan hampir melakukannya sekali, walau mungkin saat ini ... aku belum terlalu yakin bahwa ibuku akan percaya begitu saja ....” Ada jeda beberapa saat ketika tiba – tiba Moreau memutuskan untuk menimbang. Nyaris tak pernah sadar bahwa jemari tangannya telah menggenggam di lengan Abihirt—tidak cukup erat, tetapi dapat memberi dampak bahwa jemari yang panjang telah menancap sedikit dalam. “Katakan ... mengapa harus aku?” dia melanjutkan dan sama sekali tidak memungkiri bahwa suaranya nyaris terdengar parau. Ada ketakutan tersemat, sekaligus sulit menjabarkan bagaimana rasanya terjebak pada sesuatu yang salah seperti ini. “Aku menidurimu tanpa pernah t

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status