Share

Kenikmatan

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2024-10-10 19:01:06
Moreau terkesiap merasakan sapuan ringan di permukaan kulit dadanya. Dia menelan ludah kasar mendapati mata kelabu itu menjatuhkan perhatian serius pada belahan cantik yang terbentuk alami. Masih tersirat samar – samar bekas kemerahan dari hari sebelumnya. Moreau tidak berusaha memahami apakah Abihirt punya kebiasaan menciptakan sebuah karya seni dan menambahkan gairah untuk melengkapi, tetapi dia kembali merasa tegang menyadari ujung jari pria itu telah bergerak sekadar memisahkan pengait bra, lalu menyingkirkan satu – satunya penutup bagian atas secara perlahan.

"Abi.”

Moreau berusaha keras mengingatkan supaya mereka tidak melampaui batas, saat ini, di sini, meski yang sebenarnya terjadi hanya ... dia tak berdaya, tunduk, terdorong; membiarkan pria itu menindih tubuhnya sementara mulut Abihirt mulai menjejali beberapa bagian di permukaan leher.

Lambat sekali semacam kebutuhan mencari ledakan dahsyat hingga wajah pria itu terangkat, menatap Moreau diliputi bibir yang mengkilap
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Violetta
hamillahh tuhh Moreau tar... moga ajalahh ya wkwkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjanjian Terlarang   Pengakuan

    Lagi – lagi, di bawah sentuhan Abihirt, mata Moreau menatap pria itu lekat tertegun, membakar, dengan napas menggebu berat ketika pria itu menekan punggungnya ke kasur. sementara Abihirt kembali menggeram, hujaman kasar yang tersisa segera mengakhiri pernyatuan mereka. Pria itu mengeluarkan kejantanannya, mengurut persis di depan perut rata Moreau sambil mendesis, lalu menumpahkan cairan hangat di sana. Sesuai keinginan. Moreau tidak tahu harus memulai pembicaraan dari mana saat sesuatu di dalam pusat tubuhnya seperti masih berdenyut setelah puncak kenikmatan hebat. Yang dia tahu hanya ... Abihirt seperti kebingungan mencari sesuatu. “Tidak ada tisu kering di sini?” Pria itu akhirnya mengajukan pertanyaan saat tak menemukan sedikitpun petunjuk. Hal yang membuat Moreau harus menyerahkan jawaban. “Di lemari pakaianku.” Dia menipiskan bibir. “Tisu baru.” Dan menambahkan seraya mengamati setiap detil pergerakan dari ayah sambungnya. Abihirt

    Last Updated : 2024-10-11
  • Perjanjian Terlarang   Pagi Hari

    Terbangun bersama seseorang yang sama di sampingnya adalah satu bagian paling mustahil. Moreau tahu bagaimana dia tidak akan mendapatkan pemandangan seperti itu di pagi hari. Abihirt mungkin meninggalkan kamar terlalu dini supaya tidak menimbulkan kecurigaan, atau barangkali pria itu memiliki urusan penting lain, lebih pantas diutamakan alih – alih hanya menunggunya terbangun, lalu mereka akan bersikap bahwa hubungan terlarang ini merupakan sesuatu yang perlu diwajarkan. Tidak. Moreau mendengkus sambil mengusap wajah kasar, sebentar saja ... kemudian sebelah lengannya perlahan meraba permukaan ranjang. Sebuah gerakan naluriah, tetapi menuntun agar dia menemukan sesuatu berbulu lembut, meraihnya, dan terpaku untuk beberapa saat. Boneka panda. Moreau tidak dapat membayangkan bagaimana reaksi Barbara nanti setelah mengetahui sesuatu yang telah wanita itu ambil, ternyata kembali ke tempat seharusnya. Paling tidak, mereka akan melibatkan perdebatan; seng

    Last Updated : 2024-10-11
  • Perjanjian Terlarang   Sebaiknya Seperti itu

    Ketertarikan di benak Barbara terungkap makin jelas saat sebelah alis wanita itu terangkat tinggi. Moreau mengerti betapa dia telah menyiarkan berita yang mengejutkan. Ibunya tidak akan pernah mengira, dan mungkin semacam sebuah tamparan hingga mengajukan rasa ingin tahu yang besar diikuti kemampuan bersuara lambat. “Apa maksudmu?” Moreau tidak pernah menyimpan maksud lain. Itu hanya separuh kebenaran. Dia tidak akan mengatakan yang tersisa, meski harus melanjutkan sebagian—dan terngambang di udara. “Abi yang mengembalikan boneka panda ini kepadaku.” Perhatian Moreau lurus – lurus menyusuri pelbagai perubahan wajah ibunya. Dari ledakan penasaran, lalu berakhir sebagai sebuah tuntutan besar. “Kenapa dia harus melakukannya?” Itu langsung dipertanyakan secara serius, tetapi Moreau juga tidak mengajukan sebuah lelucon konyol. Dia ingin ibunya segera menyadari dan berhenti mengambil alih sesuatu yang bukan milik wanita tersebut. “Karena Abi tah

    Last Updated : 2024-10-11
  • Perjanjian Terlarang   Pertemuan Lain ....

    Pria itu luar biasa berada di tengah ledakan antusias untuk merayu-nya. Sesekali Moreau akan menepis apa pun yang coba Juan sajikan begitu dekat. Pria itu tidak kehabisan akal meski pergulangan terasa percuma. Moreau selalu berhasil melarikan diri dari suatu tindakan memaksa—bukan semacam pelarian nyata; hanya terkadang memberi Juan cubitan ringan supaya pria itu diam, kemudian kembali duduk bersandar di kursi restoran. Moreau bahkan tidak ingat kapan reaksi murni Juan telah membawa pria itu menjulang di hadapannya. “Cobalah sedikit. Aku tahu kau tidak akan tahan.” Lagi. Moreau menipiskan bibir, hampir tanpa sadar tidak dapat menahan diri. Rasanya dia ingin mencubit kulit tangan Juan lagi, sekuat mungkin, agar pria itu berhenti, membebaskannya dari tuntutan tidak menyenangkan. “Tidak, Juan! Aku sudah berulang kali bilang kepadamu ... aku sedang diet. Jangan coba – coba menggodaku.” Keinginan untuk menjaga porsi makan dipengaruhi oleh pern

    Last Updated : 2024-10-12
  • Perjanjian Terlarang   Yang Tak Diinginkan

    Tetapi ini tidak akan mengejutkan. Froy punya kebiasaan mendatangi restoran yang sama. Moreau hanya tak sanggup meraih kapan terakhir mereka sempat berkencan di tempat serupa, di sini, lalu bagaimana pria itu berujung memutuskan hubungan yang dia pikir akan bertahan sampai beberapa waktu. Ternyata tidak. “Aku harap Tuhan tidak memberiku petunjuk untuk mendatangi tempat ini, tapi aku malah duduk bersamamu di sini. Bersikaplah seolah kau tidak melihat apa pun, Juan!” Suara Moreau nyaris seperti berbisik. Dia mengerti Froy sedang mencari meja tersisa setelah tidak melakukan reservasi lebih dulu, meski datang bersama wanita hamil. Moreau juga tidak akan terkejut. Itu sering kali dia alami. Biasanya mereka akan menemukan meja di pojokan. Dia sangat mendambakan Froy mendapat tempat yang dibayangkan, lebih bagus lagi ... andai pria tak melihatnya. “Apa itu Moreau?” Tiba – tiba suara Lewi di kejauhan menambahkan aliran listrik

    Last Updated : 2024-10-12
  • Perjanjian Terlarang   Daddy

    “Kau masih punya perasaan kepadanya atau bagaimana?” Pertanyaan Juan tidak terdengar seperti benang simpatisan selang perjalanan mereka di ruang terbuka. Moreau merasa lega bahwa dia tidak harus berurusan lagi dengan apa pun. Sudah cukup satu hari yang panjang. Hal mengenai Froy sudah tidak relavan terhadap hidupnya. Dia tidak ingin terus dibayangi masa lalu, hubungan, dan segala sesuatu yang telah selesai. Juan tak semestinya menanyakan sesuatu, ntah pria itu masih diliputi rasa penasaran atau apakah Moreau masih menyimpan segenap perasaan gersang. Tidak. Dia tidak akan pernah mengakuinya. Tidak setelah Froy mengambil peran besar. Pria itu telah bermain api di belakang. Andai, Moreau tak terjerembab ke dalam kebutuhan untuk meluapkan segala bentuk perasaan di hari itu. Dia mungkin tidak akan pernah berurusan langsung bersama Abihirt. Tidak akan tidur bersama pria tersebut satu malam sebelum pernikahan ibunya. Moreau menipiskan bibir membayangkan sebagian prospek

    Last Updated : 2024-10-12
  • Perjanjian Terlarang   Geraman

    “Baiklah, Daddy.” Moreau tidak keberatan jika dia harus menciptakan insiatif mengenai situasi yang sedang dihadapi. Mendapati mata kelabu itu menatap tajam ke arahnya memang bukan harapan khusus. Semua terjadi secara murni dan karena dia tahu penyebab utama, sengaja memilih diam hingga Abihirt mengajukan satu pertanyaan usang. “Siapa yang memintamu memakai panggilan seperti itu?” “Aku sendiri. Tapi itu juga seperti apa yang kau tulis di ponselku. Supaya aku terus mengingatmu sebagai ayah sambungku. Maka tidak apa – apa memanggilmu daddy. Bukan begitu, Daddy?” Risiko terasa begitu dekat di bagian akhir. Moreau tahu ini tidak bagus. Hanya saja, dia masih tertarik menyerahkan rayuan. Abihirt terlalu sanksi untuk menerima sesuatu yang tidak termasuk ke dalam daftar rencana pria itu. Barangkali mendapat pelajaran baru atau mungkin terkejut menghadapi keberanian Moreau yang padahal hampir seperti biasanya. “Kau sudah setuju akan membawaku bertemu Pipao, Daddy

    Last Updated : 2024-10-13
  • Perjanjian Terlarang   Panda

    Sekelebat pertanyaan bersarang di benak Moreau selama melewati pelbagai protokol kesehatan. Segala hal diberikan langsung oleh Abihirt. Pria itu bahkan menyemprotkan disinfektan nyaris di seluruh tubuh mereka, memastikan agar dia setuju untuk mengenakan pakaian pelindung yang lengkap. Ada masker dan sarung tangan ... saat ini sedang difokuskan membalut di telapak tangan Moreau, yang akhirnya bersih, meski dia tak akan bisa menahan diri lebih lama lagi. “Kenapa aku harus memakai semua ini?” tanyanya lambat. Abihirt hampir selesai, kemudian melirik dengan singkat. “Kau ingin bertemu panda, ini yang harus kau selesaikan.” Moreau sudah mengira pria itu tidak akan mengatakan apa pun. Sekarang dia sedikit mengerti tentang proses keamanan. Tidak terlalu dalam. Masih tersisa beberapa hal untuk ditanyakan. “Kenapa?” Bagi Moreau, ini semacam aturan ketat. Dia tidak terbiasa berada di situasi seperti ini. Apa lagi ... ada sebuah krisis di mana benaknya sedikit t

    Last Updated : 2024-10-13

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Ketakutan Barbara

    Kali pertama mendengar pernyataan Abihirt, kelopak mata Barbara mengerjap cepat. Hampir tidak menyangka tentang hal yang telah mereka lewatkan. Dia tahu suaminya jauh lebih sering menghabiskan waktu bersama Moreau—dan itu sungguh meninggalkan banyak kecemburuan tidak tertahankan. Cukup puas bahwa dia bisa melewati saat – saat di mana mengendalikan diri dari kebutuhan melampiaskan amarah. Sungguh, sampai mati pun, Barbara tidak akan menyerahkan Abihirt kepada Moreau. Dia tidak akan pernah mengalah. Kemenangan harus selalu berada di tangan. Persetan dengan mengorbankan yang lainnya. “Baiklah. Ke mana kau akan membawaku?” tanya Barbara sembari mengikuti langkah Abihirt menuju mobil. Mereka datang terpisah. Miliknya sendiri sedang terparkir di sisi halaman lain, tetapi mereka bisa mengatur situasi. Bukan masalah besar meminta Gabriel menyelesaikan tugas tertunda. Abihirt tidak mengatakan apa – apa sepanjang perjalanan, tetapi Barbara mengenali setiap detil tempat yang

  • Perjanjian Terlarang   Melupakannya

    “Pelacur kecil itu sudah tidak mau denganmu. Apa yang kau harapkan lagi darinya?” Sejak awal, tujuan Barbara adalah menghancurkan kehidupan Moreau dan membuat hubungan gadis itu bersama suaminya retak. Dia mengambil langkah yang tepat setelah meyakinkan Moreau bahwa Abihirt terlibat dalam keputusan ini. Tadi, betapa tatapan itu penuh luka. Moreau telah meninggalkan mereka. Sekarang konflik terhadap hubungan yang seharusnya baik – baik saja terus beterbangan. Paling tidak, Barbara cukup puas, walau segala sesuatu yang dia rencanakan tidak sepenuhnya lancar. Ada hasrat untuk membuat Moreau benar – benar mendapat pelajaran berharga. Dia ingin orang – orang melempari gadis itu dengan apa pun sebagai kemungkinan terburuk—anggap saja suatu penghinaan hebat. Sungguh, kemunculan Abihirt sangat tidak tepat. Mereka sedang dihadapkan badai tensi yang meningkat. Barbara tahu cepat atau lambat Abihirt akan menjadikannya target utama. Sial. Dia sama sekali tidak tahu kal

  • Perjanjian Terlarang   Menggantung

    Barbara bertanggung jawab atas situasi yang sedang mereka hadapi, tetapi yang tidak Moreau mengerti; mengapa? Bukankah Abihirt juga terlibat? Apa lagi yang diinginkan sehingga pria itu bersikap seakan sedang didesak kebutuhan menuntut Barbara. Mungkin ibunya berusaha menjebak suami sendiri karena seharusnya mutahil bagi Abihirt bersedia membuka aib perselingkuhan ini? Yang juga akan mempengaruhi reputasi di masa mendatang. “Aku tahu kau datang untuk menghadiri program ulang tahun mendiang ibumu. Tapi, nanti. Setelah aku menyelesaikan pelacur kecil ini. Bukankah kau sendiri juga sudah setuju?” Sesuatu yang keras seperti berusaha mencecoki tenggorokan Moreau. Dia mengira masih ada sedikit harapan, tetapi reaksi Abihirt yang tampak tidak akan langsung menyangkal, seakan memberinya banyak petunjuk. Pria itu hanya ... melirik ke arah Gabriel, kemudian berkata, “Bubarkan tamu undangan.” Sudah cukup. Moreau merasa muak jika harus mempertahankan kepercayaan dalam dirinya k

  • Perjanjian Terlarang   Runyam

    “Jika ayahmu masih di sini, Moreau. Kurasa, dia akan mendapat serangan jantung mendadak karena menerima informasi seperti ini, bahwa putri kesayangannya, putri kecil yang selalu dimanjakan olehnya, sanggup menjual diri demi seorang pria beristri. Kurasa, arwahnya pun tidak akan tenang selama menyaksikan apa yang kau lakukan di muka bumi ini.” Sial. Belum ada satu pun hal sanggup Moreau katakan, tetapi kesalahan Barbara sangat tidak bisa dimengerti kali ketika wanita itu melibatkan ayahnya. “Jika ayahku masih ada di sini. Kau tidak akan mungkin menikahi lagi, Mom. Atau kau mungkin ingin bermain api di belakangnya, sama seperti yang kau lakukan di belakang Abi?” “Tutup mulut sialanmu!” Tamparan keras lainnya, membuat wajah Moreau benar – benar berpaling dengan kasar. Saraf – saraf di sekitar pipi terasa kebas. Dia membeku di tempat. Namun, semua yang dia katakan memang benar. Perselingkuhan ini tidak akan terjadi, andai wanita itu juga bisa menjaga diri dari h

  • Perjanjian Terlarang   Bukti

    Barbara tidak akan berhenti. Itu masalahnya. Betapa wanita itu tampak dilingkupi pelbagai antusiasme meluap – luap, seolah masih begitu banyak hal tidak terungkapkan, sementara Moreau merasa dia tidak akan bisa menerima peristiwa seperti ini lebih lama. Semua akan berakhir jauh lebih kacau, tetapi bagaimana dia bisa menghentikan ibunya terhadap kebutuhan untuk mengungkapkan kebenaran di hadapan banyak orang? Sikap konfrontasi dalam dirinya seketika menjadi tumpul. Tidak ada suara penyangkalan yang bisa digunakan sekadar tidak menjebak kondisi sendiri menjadi lebih rumit. Tidak dimungkiri, Moreau cukup takut menyaksikan begitu banyak tatapan kemarahan nyaris di seluruh penjuru gedung. “Kalian semua mungkin tidak percaya terhadap apa yang kukatakan di sini.” Lagi. Suara Barbara kembali mencuak ke permukaan. Senyum wanita itu tampak begitu puas; seperti telah memastikan kalau – kalau kemenangan sudah berada di tangan. “Aku punya bukti.” Kembali meneruskan. Waj

  • Perjanjian Terlarang   Dimulai Dari Sini

    Moreau dapat merasakan bagaimana Juan memegangi kakinya dengan erat, sementara dia berada pada posisi cukup tinggi di udara. Kedua lengan lentik Moreau bergerak diikuti irama musik. Semua berjalan seperti yang mereka rencanakan. Seharusnya .... Seharusnya tidak lama lagi menuju tari penutupan, tetapi tiba – tiba bayangan tubuh Barbara naik ke atas panggung membingungkan siapa pun yang menyadarinya. Wanita itu membersihkan tenggorokan di depan mic, seperti memang sengaja, kemudian lagu berhenti berputar. Demikian pula, gerakan Moreau dan Juan kompak berhenti di tempat. Sedikit yang dia tahu, proses acara Abihirt tidak berjalan seperti ini. Tidak ada riwayat agenda di mana Barbara tampil di atas panggung diliputi kebutuhan bicara di sana, seolah ada hal yang telah wanita itu rencanakan dan mereka sama sekali tidak mendapat petunjuk tentang apa pun itu. “Aku tahu kalian semua pasti bingung dengan keberadaanku di sini, terutama karena aku baru saja menghentikan para atli

  • Perjanjian Terlarang   Program Acara

    Ini waktu – waktu yang ditunggu. Moreau berulang kali mengendalikan ketegangan dalam dirinya. Sedikit tidak menyangka jika Abihirt akan membuat program acara yang terlihat luar biasa penuh persiapan. Mungkin—memang, keberadaan dia dan Juan di sini tergolong bukan kali pertama. Di saat – saat terakhir latihan, mereka lebih sering menghabiskan waktu di lapangan secara langsung; melakukan gladi bersih dan kotor. Semua selalu dalam pengawasan Anitta. Pun ... terkadang Abihirt melibatkan diri ketika pria itu memiliki waktu luang. Ya, tidak dimungkiri mereka jarang terlibat dalam pertemuan langsung. Sepertinya Abihirt terlalu sibuk, sehingga mereka cenderung melakukan kontak lewat sambungan telepon. Moreau juga tidak terlalu memikirkan karena dia benar – benar serius dengan beberapa urusan penting; ujian masuk perguruan tinggi masih menjadi desakan krusial yang dilakukan Barbara. Namun, juga tak menyangkal ada keganjilan spesifik dari sikap ibunya. Ntahlah. Barangkali dia m

  • Perjanjian Terlarang   Kamera Tersembunyi

    “Aku tidak mau,” Moreau berkata dengan nada tegas, sementara respons Abihirt di balik pintu, membuat antisipasi dalam dirinya meningkat pesat. Pria itu sungguh akan membuat celah lebih besar dan dia harus mati – matian menahan diri. “Sepertinya aku lebih senang kau bersikap kaku dan dingin, Daddy.” Napas Moreau pendek – pendek ketika menambahkan komentar terhadap sikap Abihirt. Pintu semakin didorong dan dia hampir tidak memiliki kemampuan khusus mempertahankan apa yang seharusnya. Mengalah. Itu terdengar lebih adil daripada membiarkan semua berakhir dengan sangat buruk. Senyum begitu samar di wajah Abihirt ketika pria itu melangkahkan kaki masuk, lalu mengunci pintu dari luar; sangat meninggalkan sesuatu untuk Moreau sesali. Kali ini, dia tidak akan terpukau. Percuma. Lekuk bibir pria itu hanya seperkian detik, bahkan nyaris tidak ada kesempatan sekadar mengaguminya. “Abi, lepaskan aku!” Moreau berteriak keras ketika Abihirt mengangkat tubuhnya menuju ba

  • Perjanjian Terlarang   Tidak Puas

    Abihirt bergerak tentatif. Itu meninggalkan banyak sensasi tak terjabarkan. Moreau merasa inti tubuhnya terisi penuh. Dia bahkan mengeratkan cengkeraman saat tempo pinggul ayah sambungnya semakin cepat. Tumbukkan Abihirt benar – benar nikmat. Moreau bisa mendengar sendiri bagaimana suaranya nyaris mendekati desahan panjang, tetapi Abihirt seperti menginginkannya mengeluarkan respons lebih banyak. Tangan pria itu dengan mantap meremas payudara yang terlempar ke pelbagai arah, membuat wajah Moreau segera terangkat. Abihirt memainkan beberapa bagian sensitif di tubuhnya dengan baik dan pria itu tahu kapan harus berhenti maupun tidak, seperti ingin menguji sejauh mana dia bisa menahan diri untuk tidak memohon kepada ayah sambungnya. “Engh—Abi ....” Kelopak mata Moreau memejam, menikmati saat – saat luapan kenikmatan akan meledak. Dia membiarkan kedua kaki mengapit pinggul seksi pria itu. Abihirt masih bergerak. Kali ini ditambahkan ciuman yang mendarat di bibirnya.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status