Beranda / Romansa / Perjanjian Terlarang / Kebutuhan Bersama

Share

Kebutuhan Bersama

Penulis: Susi_miu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-10 12:48:51

“Aku belum mengantuk.”

Sambil mengendalikan tekad dalam dirinya, Moreau segera mengetatkan genggaman tangan pada boneka panda—mengambil benda tersebut, kemudian melakukan kontak mata bersama Abihirt. Bukankah dia selalu tak memiliki perjalanan serius untuk mengambil keputusan? Bahkan Moreau selalu kebingungan menentukan jawaban, antara menolak menjadi pilihan terakhir atau terus berada di titik paling pinggir, hingga dia jatuh tergelincir dari jurang yang diciptakan sendiri, seperti tiba – tiba ayah sambungnya mengajukan pertanyaan sekadar memastikan.

“Belum mengantuk?”

“Ya, mungkin insomnia.”

Moreau yakin dia tak salah menyerahkan jawaban, tetapi jeda beberapa saat antara mereka terasa melewati teriakan keras. Dia berjuang mencari petunjuk ketika Abihirt seperti sedang memikirkan sesuatu, berikut dengan tindakan mengejutkan tambahan.

Moreau tidak menduga ternyata pria itu akan mengangkat tubuhnya, lagi, dan secara naluriah dia mengetatkan pelukan seb
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjanjian Terlarang   Kenikmatan

    Moreau terkesiap merasakan sapuan ringan di permukaan kulit dadanya. Dia menelan ludah kasar mendapati mata kelabu itu menjatuhkan perhatian serius pada belahan cantik yang terbentuk alami. Masih tersirat samar – samar bekas kemerahan dari hari sebelumnya. Moreau tidak berusaha memahami apakah Abihirt punya kebiasaan menciptakan sebuah karya seni dan menambahkan gairah untuk melengkapi, tetapi dia kembali merasa tegang menyadari ujung jari pria itu telah bergerak sekadar memisahkan pengait bra, lalu menyingkirkan satu – satunya penutup bagian atas secara perlahan. "Abi.” Moreau berusaha keras mengingatkan supaya mereka tidak melampaui batas, saat ini, di sini, meski yang sebenarnya terjadi hanya ... dia tak berdaya, tunduk, terdorong; membiarkan pria itu menindih tubuhnya sementara mulut Abihirt mulai menjejali beberapa bagian di permukaan leher. Lambat sekali semacam kebutuhan mencari ledakan dahsyat hingga wajah pria itu terangkat, menatap Moreau diliputi bibir yang mengkilap

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-10
  • Perjanjian Terlarang   Pengakuan

    Lagi – lagi, di bawah sentuhan Abihirt, mata Moreau menatap pria itu lekat tertegun, membakar, dengan napas menggebu berat ketika pria itu menekan punggungnya ke kasur. sementara Abihirt kembali menggeram, hujaman kasar yang tersisa segera mengakhiri pernyatuan mereka. Pria itu mengeluarkan kejantanannya, mengurut persis di depan perut rata Moreau sambil mendesis, lalu menumpahkan cairan hangat di sana. Sesuai keinginan. Moreau tidak tahu harus memulai pembicaraan dari mana saat sesuatu di dalam pusat tubuhnya seperti masih berdenyut setelah puncak kenikmatan hebat. Yang dia tahu hanya ... Abihirt seperti kebingungan mencari sesuatu. “Tidak ada tisu kering di sini?” Pria itu akhirnya mengajukan pertanyaan saat tak menemukan sedikitpun petunjuk. Hal yang membuat Moreau harus menyerahkan jawaban. “Di lemari pakaianku.” Dia menipiskan bibir. “Tisu baru.” Dan menambahkan seraya mengamati setiap detil pergerakan dari ayah sambungnya. Abihirt

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Perjanjian Terlarang   Pagi Hari

    Terbangun bersama seseorang yang sama di sampingnya adalah satu bagian paling mustahil. Moreau tahu bagaimana dia tidak akan mendapatkan pemandangan seperti itu di pagi hari. Abihirt mungkin meninggalkan kamar terlalu dini supaya tidak menimbulkan kecurigaan, atau barangkali pria itu memiliki urusan penting lain, lebih pantas diutamakan alih – alih hanya menunggunya terbangun, lalu mereka akan bersikap bahwa hubungan terlarang ini merupakan sesuatu yang perlu diwajarkan. Tidak. Moreau mendengkus sambil mengusap wajah kasar, sebentar saja ... kemudian sebelah lengannya perlahan meraba permukaan ranjang. Sebuah gerakan naluriah, tetapi menuntun agar dia menemukan sesuatu berbulu lembut, meraihnya, dan terpaku untuk beberapa saat. Boneka panda. Moreau tidak dapat membayangkan bagaimana reaksi Barbara nanti setelah mengetahui sesuatu yang telah wanita itu ambil, ternyata kembali ke tempat seharusnya. Paling tidak, mereka akan melibatkan perdebatan; seng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Perjanjian Terlarang   Sebaiknya Seperti itu

    Ketertarikan di benak Barbara terungkap makin jelas saat sebelah alis wanita itu terangkat tinggi. Moreau mengerti betapa dia telah menyiarkan berita yang mengejutkan. Ibunya tidak akan pernah mengira, dan mungkin semacam sebuah tamparan hingga mengajukan rasa ingin tahu yang besar diikuti kemampuan bersuara lambat. “Apa maksudmu?” Moreau tidak pernah menyimpan maksud lain. Itu hanya separuh kebenaran. Dia tidak akan mengatakan yang tersisa, meski harus melanjutkan sebagian—dan terngambang di udara. “Abi yang mengembalikan boneka panda ini kepadaku.” Perhatian Moreau lurus – lurus menyusuri pelbagai perubahan wajah ibunya. Dari ledakan penasaran, lalu berakhir sebagai sebuah tuntutan besar. “Kenapa dia harus melakukannya?” Itu langsung dipertanyakan secara serius, tetapi Moreau juga tidak mengajukan sebuah lelucon konyol. Dia ingin ibunya segera menyadari dan berhenti mengambil alih sesuatu yang bukan milik wanita tersebut. “Karena Abi tah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-11
  • Perjanjian Terlarang   Pertemuan Lain ....

    Pria itu luar biasa berada di tengah ledakan antusias untuk merayu-nya. Sesekali Moreau akan menepis apa pun yang coba Juan sajikan begitu dekat. Pria itu tidak kehabisan akal meski pergulangan terasa percuma. Moreau selalu berhasil melarikan diri dari suatu tindakan memaksa—bukan semacam pelarian nyata; hanya terkadang memberi Juan cubitan ringan supaya pria itu diam, kemudian kembali duduk bersandar di kursi restoran. Moreau bahkan tidak ingat kapan reaksi murni Juan telah membawa pria itu menjulang di hadapannya. “Cobalah sedikit. Aku tahu kau tidak akan tahan.” Lagi. Moreau menipiskan bibir, hampir tanpa sadar tidak dapat menahan diri. Rasanya dia ingin mencubit kulit tangan Juan lagi, sekuat mungkin, agar pria itu berhenti, membebaskannya dari tuntutan tidak menyenangkan. “Tidak, Juan! Aku sudah berulang kali bilang kepadamu ... aku sedang diet. Jangan coba – coba menggodaku.” Keinginan untuk menjaga porsi makan dipengaruhi oleh pern

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Perjanjian Terlarang   Yang Tak Diinginkan

    Tetapi ini tidak akan mengejutkan. Froy punya kebiasaan mendatangi restoran yang sama. Moreau hanya tak sanggup meraih kapan terakhir mereka sempat berkencan di tempat serupa, di sini, lalu bagaimana pria itu berujung memutuskan hubungan yang dia pikir akan bertahan sampai beberapa waktu. Ternyata tidak. “Aku harap Tuhan tidak memberiku petunjuk untuk mendatangi tempat ini, tapi aku malah duduk bersamamu di sini. Bersikaplah seolah kau tidak melihat apa pun, Juan!” Suara Moreau nyaris seperti berbisik. Dia mengerti Froy sedang mencari meja tersisa setelah tidak melakukan reservasi lebih dulu, meski datang bersama wanita hamil. Moreau juga tidak akan terkejut. Itu sering kali dia alami. Biasanya mereka akan menemukan meja di pojokan. Dia sangat mendambakan Froy mendapat tempat yang dibayangkan, lebih bagus lagi ... andai pria tak melihatnya. “Apa itu Moreau?” Tiba – tiba suara Lewi di kejauhan menambahkan aliran listrik

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Perjanjian Terlarang   Daddy

    “Kau masih punya perasaan kepadanya atau bagaimana?” Pertanyaan Juan tidak terdengar seperti benang simpatisan selang perjalanan mereka di ruang terbuka. Moreau merasa lega bahwa dia tidak harus berurusan lagi dengan apa pun. Sudah cukup satu hari yang panjang. Hal mengenai Froy sudah tidak relavan terhadap hidupnya. Dia tidak ingin terus dibayangi masa lalu, hubungan, dan segala sesuatu yang telah selesai. Juan tak semestinya menanyakan sesuatu, ntah pria itu masih diliputi rasa penasaran atau apakah Moreau masih menyimpan segenap perasaan gersang. Tidak. Dia tidak akan pernah mengakuinya. Tidak setelah Froy mengambil peran besar. Pria itu telah bermain api di belakang. Andai, Moreau tak terjerembab ke dalam kebutuhan untuk meluapkan segala bentuk perasaan di hari itu. Dia mungkin tidak akan pernah berurusan langsung bersama Abihirt. Tidak akan tidur bersama pria tersebut satu malam sebelum pernikahan ibunya. Moreau menipiskan bibir membayangkan sebagian prospek

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Perjanjian Terlarang   Geraman

    “Baiklah, Daddy.” Moreau tidak keberatan jika dia harus menciptakan insiatif mengenai situasi yang sedang dihadapi. Mendapati mata kelabu itu menatap tajam ke arahnya memang bukan harapan khusus. Semua terjadi secara murni dan karena dia tahu penyebab utama, sengaja memilih diam hingga Abihirt mengajukan satu pertanyaan usang. “Siapa yang memintamu memakai panggilan seperti itu?” “Aku sendiri. Tapi itu juga seperti apa yang kau tulis di ponselku. Supaya aku terus mengingatmu sebagai ayah sambungku. Maka tidak apa – apa memanggilmu daddy. Bukan begitu, Daddy?” Risiko terasa begitu dekat di bagian akhir. Moreau tahu ini tidak bagus. Hanya saja, dia masih tertarik menyerahkan rayuan. Abihirt terlalu sanksi untuk menerima sesuatu yang tidak termasuk ke dalam daftar rencana pria itu. Barangkali mendapat pelajaran baru atau mungkin terkejut menghadapi keberanian Moreau yang padahal hampir seperti biasanya. “Kau sudah setuju akan membawaku bertemu Pipao, Daddy

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13

Bab terbaru

  • Perjanjian Terlarang   Persetan

    “Ada apa dengan kenalanku?” pria itu bertanya lambat, seolah pemikiran di benak Moreau telah sampai, kemudian membuat Juan mempertimbangkan sesuatu yang terasa begitu tiba – tiba di antara mereka. “Kau tidak pernah membicarakan tentang kenalanmu. Aku curiga kalau yang ingin kau pertemukan kepadaku ternyata satu spesies denganmu.” Sambil mengedikkan bahu tak acuh, sekarang Moreau mendapati ekspresi wajah Juan penuh selidik ke arahnya. “Apa maksudmu bicara seperti itu? Spesies apa, huh?” Pria itu sedang menuntut, tetapi jelas tak benar – benar serius. Sesuatu yang membuat Moreau nyaman untuk berada di samping Juan. Akan selalu begitu. “Aku yakin kau mengerti maksudku, Juan ....” Demikian yang dia katakan dan segera menerima respons decakan keras dari Juan—pria itu bahkan merangkul lehernya erat. Nyaris membuat Moreau benar – benar menunduk. Dia tertawa saat berusaha melepaskan diri. Terlalu menikmati momen kebebasan seperti ini hingga tidak pernah menyadari bahwa

  • Perjanjian Terlarang   Nasihat Juan

    “Kulihat ... akhir – akhir ini kau seperti tidak ada semangat hidup, Amiga. Apa lagi? Kau bertengkar dengan ibumu atau berondong ibumu? Yang mana? Katakan saja, aku siap menjadi pendengar yang baik.” Demi Tuhan; rasanya Moreau tidak ingin meluapkan segala sesuatu di sini saat mereka baru saja menyelesaikan sesi latihan panjang. Dia lelah, terutama ketika harus menerima kenyataan palsu dan menyakitkan, tetapi Juan seakan tidak pernah tahu tempat untuk tidak melibatkan masalah serius yang bergemuruh di benaknya. Atau barangkali kesalahan memang murni berada di tangan Moreau. Dia yang tak bisa membedakan kapan harus memastikan dirinya tetap profesional dan tidak. Kemesraan Barbara tadi pagi .... Ntahlah .... Itu hanya sikap peduli tunggal, di mana ibunya seperti berusaha membujuk Abihirt supaya hubungan yang nyaris melampaui regang, dapat dipulihkan sebagaimana mestinya. Moreau tidak pernah berharap bahwa keretakkan itu akan semakin parah atau hal – hal r

  • Perjanjian Terlarang   Ternyata ....

    “Aku tahu kau mungkin ingin membuat ibuku membayar apa yang sudah dia lakukan di belakangmu. Tapi ada satu hal yang membuatku tidak mengerti. Kau muda. Kaya. Bisa mencari wanita lain di luar sana. Mengapa harus aku? Mengapa harus seseorang yang terikat bersama ibuku? Kau tahu itu akan sangat – sangat menyakitinya. Kita bahkan hampir melakukannya sekali, walau mungkin saat ini ... aku belum terlalu yakin bahwa ibuku akan percaya begitu saja ....” Ada jeda beberapa saat ketika tiba – tiba Moreau memutuskan untuk menimbang. Nyaris tak pernah sadar bahwa jemari tangannya telah menggenggam di lengan Abihirt—tidak cukup erat, tetapi dapat memberi dampak bahwa jemari yang panjang telah menancap sedikit dalam. “Katakan ... mengapa harus aku?” dia melanjutkan dan sama sekali tidak memungkiri bahwa suaranya nyaris terdengar parau. Ada ketakutan tersemat, sekaligus sulit menjabarkan bagaimana rasanya terjebak pada sesuatu yang salah seperti ini. “Aku menidurimu tanpa pernah t

  • Perjanjian Terlarang   Pengakuan Lainnya

    "Aku menyukaimu."Kemudian pernyataan Abihirt terdengar seperti satu pengakuan yang sulit diterima. Satu hal yang begitu terlarang. Itu tidak seharusnya. Mereka sudah sepakat, meski Moreau juga tak sanggup memungkiri bahwa perasaan kepada ayah sambungnya adalah bagian yang tak dapat diakhiri begitu saja. “Kau hanya menyukaiku?” Sial. Moreau tidak tahu mengapa dia mengajukan pertanyaan tersebut. Seperti hanya ingin menguji kejujuran Abi. Hanya menyukai .... Pantaskah dia berharap sesuatu yang lebih? “Aku mencintaimu.” Reaksi murni ... kali pertama membuat tubuh Moreau menjadi tegang ketika pria itu kembali meneruskan. Tidak menyangka jika Abihirt akan mengatakan sesuatu yang sebenarnya dia inginkan. Mencintainya .... Apa yang sekarang dapat dia katakan? Bagaimana dengan batasan penting yang tak boleh mereka lupakan? Dia harus ingat bahwa Abihirt masih suami ibunya. Barbara tidak pergi ke mana pun. Tidak akan pergi ke mana pun. Masi

  • Perjanjian Terlarang   Mengungkapkan

    “Aku tidak akan pergi.” Pernyataan Abihirt terdengar semacam keputusan paling fatal. Menuntut sesuatu dalam diri Moreau supaya tidak menunjukkan reaksi signifikan. Dia ingin tenang menghadapi ayah sambungnya. Perlahan, segera memindahkan iris mata secara gelisah hanya untuk mempelajari sesuatu yang selalu tersembunyi di balik ekspresi tenang pria itu. “Tapi—“ Tiba – tiba Abihirt mendorongnya jatuh telentang di atas ranjang. Cara pria itu terburu, seakan ingin melahap Moreau hidup – hidup andai tidak ada desakan di sana yang coba dikendalikan. Tidak sanggup menahan lebih lama. Bibir pria itu segera merampas mulutnya dengan cara yang kasar. Mungkin akan sedikit lebih brutal saat Moreau tidak berusaha menunjukkan reaksi setimpal. Dia melenguh samar ketika Abihirt menekan kedua pergelangannya di puncak kepala. Gigitan sensitif dari pria itu secara naluriah membuat dia membuka bibir samar. Lidah basah Abihirt langsung melesak masuk, seperti tidak pernah ingin me

  • Perjanjian Terlarang   Mengusirnya

    “Kau sedang belajar menjadi intel rahasia?” Suara serak dan dalam Abihirt menyerupai bisikan berbahaya ketika pria itu mendekatkan wajah ke arahnya. Hampir membuat dentuman keras di jantung Moreau seakan ingin melompat keluar. Dia menelan ludah kasar sembari menyentuh dada ayah sambungnya. “Tidak juga. Aku hanya ingin tahu kalau ternyata kau dan ibuku kembali bertengkar,” ucap Moreau sedikit menghindari kontak mata. Dia memalingkan wajah, tetapi tidak lupa menikmati aroma tubuh ayah sambungnya yang terendus pekat. Pria itu menggeram sesaat, kemudian berkata, “Jangan membahasnya di sini.” Seolah memang sedang diliputi keengganan, sehingga sisa hal yang Moreau dapat dari Abihirt adalah pria itu sedikit menghindar. “Baiklah. Sekarang katakan, mengapa kau ada di sini?” Dia tak ingin melewatkan waktu lebih banyak hanya melalui situasi seperti ini. Situasi yang terlalu berbahaya ketika jatuh di pelukan ayah sambungnya bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan. “

  • Perjanjian Terlarang   Samar

    “Lain kali jangan mengendap seperti perampok,” dia berkata sedikit dengan usaha menyingkirkan sikap canggung di hadapan ayah sambungnya. Abihirt terlihat santai, tetapi pria itu jelas tidak bisa menyembunyikan keretakkan bersama Barbara. Tidak. Sebenarnya suami ibunya terlalu mahir. Moreau hanya beruntung ketika Caroline membocorkan beberapa hal di antara mereka, sehingga itu terlihat sedikit lebih mudah daripada terus menebak sesuatu yang tak akan pernah terungkap ke permukaan. “Kau ke mana saja?” Tidak ada tanggapan. Cukup mendesak Moreau supaya memulai pembicaraan yang terlalu hening. Sejujurnya dia tak begitu nyaman harus terperangkap berdua saja bersama Abihirt saat motivasi pria itu masih membentuk gumpalan yang samar. “Pulang ke rumahku.” Namun, ayah sambungnya mengatakan begitu saja, seolah Moreau tidak butuh informasi lebih penting. Padahal, dia terlalu haus untuk menghadapi sesuatu yang masih terasa gersang di puncak kepalanya. Hanya tidak in

  • Perjanjian Terlarang   Menghajarnya

    Tanpa sadar Moreau mengetatkan jari – jari tangan pada selimut tebal yang menutup nyaris seluruh bagian tubuhnya. Derap samar seseorang—berhenti sebagai jeda tertahan, terlalu lantang di tengah situasi seperti ini. Pada saat – saat malam terlalu pekat, tetapi dia masih belum memutuskan untuk terlelap. Sekarang, seseorang seperti melanjutkan tindakan tertunda sekadar melangkah lebih dekat ke arah ranjang. Moreau segera menelan ludah kasar. Dia tak ingin disergap oleh pelbagai kesimpulan tidak tepat. Informasi dari Caroline sudah cukup jelas ... bahwa Abihirt tidak sedang di rumah. Mustahil jika tiba – tiba Moreau akan mendapati ayah sambungnya diam – diam mengendap masuk ke dalam kamar. Apakah Barbara? Namun, sungkar dimengerti jika wanita itu memiliki motivasi tertentu untuk mencapai sesuatu yang juga tidak terpikirkan di benaknya. Masih bertanya – tanya apa yang perlu dilakukan sebagai bentuk pelampiasan terhadap prospek mencengkeram seperti ini. Moreau tak ingin t

  • Perjanjian Terlarang   Nasihat Darinya

    “Bagaimana kau bisa katakan itu, Caroline? Maksudku, bagaimana kau bisa merasa sangat mengenalnya? Abi bukan orang yang mudah ditebak. Segala sesuatu yang ayah sambungku pikirkan terkadang benar – benar tidak terlintas di pikiran kita.” Ada jeda beberapa saat. Sangat disayangkan kalau – kalau Caroline tidak bisa mengatakan yang sebenarnya. Hanya tersenyum tipis dan perlahan menarik sentuhan di tangan Moreau demi tidak melampaui batas. Dia tak ingin bersikap lancang terhadap putri sang majikan. “Tuan Abi menyukai hewan. Mungkin itulah yang membuat saya merasa sangat mengenalnya.” Ya .... Itu terdengar cukup masuk akal. Moreau tidak akan memikirkan sesuatu terlalu jauh ketika di satu sisi lainnya ada satu prospek yang terasa begitu dekat. Terhadap pernyataan Caroline, artinya dapat dipastikan jika Abihirt tidak melakukan apa pun bersama Barbara seperti yang dia pikirkan. Moreau menuduh terlalu cepat. Cemburu tanpa pernah berusaha mengulik sesuatu lebih la

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status