Share

Chapter 89

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-06 17:09:57

PLAAK!!!

Tamparan itu mampu membuat Aluna sampai jatuh tersungkur.

Aluna memegang pipinya yang terasa perih akibat tamparan itu.

“Awhss…” ringis Aluna.

“Berdiri kau jalang!” teriak Margaret.

Aluna tidak kunjung berdiri juga, karena selain pipinya yang perih. Kepalanya juga terasa pusing.

Sampai akhirnya Margaret menarik paksa Aluna hingga berdiri.

“Tidak usah berpura-pura polos. Aku tahu selama ini kau menjadi selingkuhan anakku.” Margaret mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

Melempar foto-foto kebersamaan Aluna.

Aluna sejenak menatap foto-foto dirinya yang bertebaran di lantai. Ada banyak sekali, bahkan fotonya dan Ethan di taman hiburan. Foto mereka saat ke taman hiburan dan kebun binatang bersama Gio. Yang terakhir adalah foto mereka di rumah sakit.

Untuk sejenak, Aluna butuh waktu untuk mencerna semuanya.

“Ini..” lirih Aluna sudah tidak sanggup berkata-kata.

“Tidak usah berkelit lagi kau jalang!” Margaret memukul meja.

“Aku kira Ethan akan meninggalkanmu saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 90

    “Aku minta maaf,” ucap Aluna. Ya, hanya itu yang bisa ia lakukan. Karena ia juga tahu, ia sendiri salah karena menjalin hubungan dengan tunangan orang. “Maafmu tidak berarti apapun jalang!” PLAAK!Grace menampar pipi Aluna. Tidak berhenti disitu saja. Ia juga menarik rambut Aluna dengan sekuat tenaga. Lalu mendorong Aluna sampai terjatuh. Tanpa perlawanan. Aluna menerimanya. Bukankah ini adalah konsekuensinya karena menjalin hubugan terlarang dengan tuangan orang lain? Aluna mengusap tangisnya. “Sudah? Sudah puas?” Ia bangun dengan tertatih. Grace tertawa. “Kau mati sekalipun tidak akan membuatku puas.” Grace mengusap rambutnya. “Sial, aku begitu jijik melihatmu. Bagaimana bisa Ethan menyukai jalang sepertimu.” Grace menunjuk Aluna. Menunjuk sekaligus mendorong Aluna dengan jari telunjuknya. “Selama ini aku hanya berpura-pura ingin berteman denganmu. Karena aku ingin melihat sejauh mana kau akan berpura-pura di hadapanku.” Grace menghela nafas. “Ah sial, kau memang tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 91

    Tidak tahu yang membawa Aluna ke rumah sakit siapa. Tapi ketika Aluna bangun. Ia berada di ruangan serba putih. Selang infus yang sudah menancap di punggung tangannya. Tubuhnya terasa begitu remuk. Aluna mencoba bangun dan meraih ponselnya yang berdering begitu keras di atas nakas. “Halo,” suara Aluna yang terdengar parau. Ia menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 1 pagi. “Kau di mana? Kau tidak menghubungiku sama sekali,” suara Ethan yang terdengar seperti marah. Pria itu memang akan marah saat Aluna tidak mengabari. Aluna menghela nafas dan menatap langit-langit kamarnya. Ethan tidak tahu saja Aluna dihajar habis-habisan oleh tunangan dan ibunya tadi sore. “Aku…” Aluna masih mengingat ucapan Margaret dan Grace untuk menjauhi Ethan. Aluna akan melakukannya. “Jawab Aluna, apa yang kau lakukan?” tanya Ethan. “Kau di mana sekarang? Kau di mana? Kau di Apartemen kan? Tidak mungkin kau sekarang perjalan pulang ke kampung?” “Jangan diam-diam pergi lagi,

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chaoter 92

    Aluna hilang. Aluna pergi tanpa kabar. Walaupun Ethan sudah melacak lewat ponsel Aluna yang terhubung dengannya, tetap saja tidak bisa. Sudah 4 hari Aluna tidak ada kabar. Ethan benar-benar frustasi. Ia sudah mengerahkan orang suruhannya untuk mencari Aluna namun belum ada kabar sedikitpun. Ini juga salahnya, kenapa ia tidak mencari tahu saat Aluna pulang kampung? Sial Ethan begitu pusing. Setelah membuat Ethan berbunga-bungan dengan pernyataan Aluna terakhir kali di telepon. Ternyata Aluna berencana menghilang. Ethan menghela nafas sebelum meminum sebuah cairan alkohol dari gelas kecil tersebut. “Belum ada kabar?” tanya Bobby menghisap rokok. Ethan menggeleng. Bersandar pada sofa. “Sudah tidak usah dipikirkan, mungkin saja dia memang ingin pergi.” Bobby menatap Ethan. “Dia ingin pergi karena kau akan menikah. fokus saja pada pernikahanmu 2 hari lagi.” “Shit!” Ethan menatap Bobby nyalang. “Bicara sekali lagi aku akan menghajarmu.” Bobby terkekeh pelan. “Sant

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 93

    “Akhirnya kami menemukan orang yang melihat Aluna, Sir.” Ethan langsung pergi menemui orang kepercayaannya. Seorang detektif dari perusahaan swasta. Tempat mereka bertemu adalah sebuah restoran hotel. Tidak masuk ke dalam melainkan di luar. “Sangat sulit melacak keberadaan Aluna karena ada orang yang ikut campur menutupinya.” “Semua CCTV yang menunjukkan keberadaan Aluna seakan hilang semua. Tidak ditemukan sama sekali,” jelas Sandi si detektif swasta yang dipercaya Ethan. “Tapi ada pegawai restoran yang mengaku melihat Aluna.” Ethan mengangguk. “Di mana orang itu?” Seorang pegawai yang masih menggunakan seragam itu terlihat hati-hati keluar dari gedung. Pegawai dengan kacamata tebal itu mendekati Ethan dan Sandi. “To the point. Kau melihat perempuan ini atau tidak?” Sandi menunjukkan foto Aluna dikirim oleh Ethan. Pegawai itu mengangguk. “Iya. Ada yang terjadi dengan wanita itu di restoran hotel ini.” “Beritahu aku apa yang terjadi?” Pegawai itu menatap Et

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 94

    Pintu dibuka. Anak pertama, anak laki-laki yang jarang sekali pulang saat menginjak dewasa itu akhirnya muncul di rumah orang tuanya. Bukannya senang. Ethan dipenuhi kemarahan yang tercetak jelas dari wajah tampannya. Tanpa babibu, mencari orang tuanya yang saat ini sedang bersantai di sebuah ruang keluarga. “Ethan?” Margaret berdiri dari duduknya. “Kenapa tiba-tiba datang? Kenapa tidak memberitahu dulu?” Ethan melempar map berwarna cokelat muda yang berisi hasil DNA-nya dengan Gio. “Sejak kapan menyeledikiku?” tanya Ethan. “Ada apa?” Peter mengambil map itu. “Tidak—” Margaret hendak mengambil map itu, namun Peter keburu mengambil map itu. “Itu bukan apa-apa.” Peter membukanya dan melihat hasil dari DNA tersebut. “Anak laki-laki berusia tujuh tahun?” tanya Peter begitu kaget. “Anak siapa? Anakmu Ethan?” tanyanya pada sang putra. “Siapa anak laki-laki ini?” Margaret segera menggeleng. “Tidak penting. Lagipula Ethan akan menikah dengan Grace. Tidak usah mementi

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 95

    “Sir, saya tidak menemukan Aluna.” Setelah 24 jam berusaha mencari keberadaan Aluna, Sandi tidak kunjung bisa mendapatkan jejak Aluna di mana. “Cari terus.” Ethan menghela nafas. “Saya yakin ada orang yang menutupi keberadaan Aluna.” Sandi yang terdengar putus asa. Biasanya detektif swasta dengan bayaran tinggi itu hanya memerlukan waktu beberapa jam saja untuk melacak keberadaan orang. Namun melacak keberadaan Aluna seperti sedang mencari jarum di antara jerami. Sangat sulit! “Itu orang tuaku. Pasti mereka menghapus semua jejak Aluna agar aku tidak bisa menemukannya.” Benar. Orang tua Ethan lebih berkuasa. Pasti mereka menggunakan jasa seseorang yang lebih ahli. Maka pertarungan dimulai. Anak vs orang tua. Setelah pintu dibuka oleh sopir. Ethan keluar dengan tanga yang masih memegang telepon. “Aku beri waktu kau sehari. Jika tidak bisa menemukan Aluna, aku akan menyuruh orang lain.” Tegas, jika memang tidak mampu. Ethan akan mencari orang lain. Keberadaan Alu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 96

    Beberapa hari yang lalu. Aluna pulang. Mematikan ponselnya lalu membuangnya begitu saja. Karena ia takut Ethan akan melacak keberadaannya. Setelah turun dari kereta Aluna menghela nafas dalam sebelum menarik kopernya berjalan. Tiba-tiba air matanya jatuh lagi. Aluna menghela nafas berkali-kali sebelum masuk ke dalam mobil yang sudah ia sewa. Tidak begitu lama. Ia sampai di rumah. Kedatangannya sontak membuat keluarganya kaget. Karena Aluan tidak memberitahu mereka akan pulang. Dan juga, Aluna baru saja pulang. “Aluna,” panggil Linda, ibu Aluna. “Kamu kok pulang? Apa yang terjadi?” Linda menatap putrinya. “Wajah kamu…” lirihnya. “Kenapa Aluna? Apa yang terjadi?” tanyanya lagi. Aluna tidak kuasa menahan tangisnya. Akhirnya Linda membawa putrinya masuk ke dalam. Di sanalah Aluna menangis lebih kencang. Pertahanannya runtuh. Aluna tidak bisa berpura-pura tegar lagi dalam keadaan seperti ini. Linda memeluk putrinya. Mengusap bahu Aluna pelan. “Ibu gak tahu a

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 97

    Tidak ada mempelai wanita yang tiba-tiba mendatangi mempelai laki-laki. Grace dengan gaunnya yang memanjang mengetuk kamar Ethan. “Hai!” Grace melambaikan tangannya. Ethan membuka pintu. Tanpa bisa dicegah Grace sudah masuk ke dalam kamarnya. “Kau tampan.” Menatap Ethan. Ethan sudah siap dengan kemeja putih lengkap dengan jas dan dasi. Pernikahan yang paling tidak dinginkan. Ethan hanya menghembuskan nafas lelah. “Keluar.” Grace menggeleng. “Ehm..” “Tidak, nanti dulu. Aku masih ingin melihatmu.” Mendekat. Dengan lancangnya, tangannya terangkat mengusap rahang Ethan. “Akhirnya kau jadi milikku.” Ethan menyipitkan mata. “Kau begitu terobsesi denganku?” “Ya karena aku mencintaimu. Aku tidak terobsesi denganmu, aku mencintaimu dan ingin menjadikanmu milikku. Hanya milikku…” Grace berjinjit. “Aku tidak ingin ada orang lain diantara kita.” Sial, seharusnya Ethan bisa mendorong wanita ini menyingkir. Bagaimanapun ia begitu jijik melihat Grace. Apalagi melihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08

Bab terbaru

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 595

    Extra Part 1 Agatha mendekat dan mengambil duduk di samping ranjang putranya. Melihat putranya yang kian besar. Kian dewasa… Agatha tidak tahu kalau kesibukannya membuat anaknya kurang mendapatkan perhatiannya. Agatha berusaha… Setiap hari ia berusaha agar bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan Aiden. Tapi, yang ia lakukan memang tidak terlalu berarti. Meski ia berusaha bekerja lebih keras agar bisa pulang lebih awal.. Tetap saja, pekerjaan lain akan datang terus menerus. “Maaf…” lirih Agatha. tangannya terulur mengusap helaian rambut Aiden pelan. Aiden terdiam… menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Tidak membiarkan ibunya melihat wajahnya. Agatha tersenyum tipis. “Maaf sayang…” “Mom akan berusaha lagi pulang lebih awal dan memperhatikan kamu.” Agatha menghela napas. “Kapan pertandingan kamu dimulai?” tanya Agatha. “Mom akan datang bersama Dad..” Aiden menarik turun selimutnya. “Tidak usah berjanji jika Mom tidak pernah bisa

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 594

    10 tahun berlalu. Yang menjadi kekawatiran Gio tidaklah terjadi. Aiden Edward Winston, seorang anak yang berusia 6 tahun. Tumbuh dengan sehat. Tanpa penyakit keturunan sedikitpun. Aiden tumbuh menjadi anak laki-laki yang sehat dan begitu menggemari sepak bola. Namun… Permasalahannya adalah…. Aiden adalah anak yang terlahir dengan sendok emas… Keluarga kaya… Bahkan harta keluarganya tidak habis tujuh turunan. Namun, yang ia rasakan seperti anak lainnya yang kesepian karena ditinggal bekerja orang tuanya. Ibu dan ayahnya selalu pulang sore. Mereka tidak punya waktu untuk sekedar mengobrol atau…. Orang tuanya membacakan dongeng atau mendengarkan ceritanya saat di sekolah. Aiden hanyalah anak biasa yang ingin selalu bersama orang tuanya. Ketika orang tuanya pulang, ia tidur. Ia baru bertemu orang tuanya keesokan paginya. Hanya sebentar, saat Dad mengantarnya ke sekolah. Waktu weekend pun, Aiden sering merasa kesepian. Meski bersama orang tuanya.

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 593

    Beberapa bulan berlalu. Agatha menatap putranya yang tampan. Aiden Edward Winston. Menggendong putranya—menepuk pelan bokong bayi itu hingga tertidur. Agatha meletakkan Aiden ke dalam tempat tidur bayi. “Dia tidur?” tanya Gio yang masuk ke dalam kamar. Ia mendekat dan menunduk—tersenyum melihat putranya sedang tertidur. “Dia kecil sekali…” lirihnya. Agatha tertawa pelan. “Dia masih bayi… kalau besar ya bukan bayi namanya.” Gio memeluk Agatha dari samping. mencium pelan kening istrinya. Agatha mendongak. Ada yang ingin ia katakan pada Gio. Tapi… Ia sangat ragu mengatakannya. “Apa yang kamu pikirkan?” tanya Gio. Agatha memeluk pinggang Gio. “Apa jadinya jika aku meninggalkan perusahaan selama satu tahun?” Gio terdiam. “Kamu ingin cuti lebih lama?” tanyanya. Agatha mengangguk. “Aku ingin bersama Aiden setidaknya selama setahun. Aku tidak bisa percaya pada orang lain…” Agatha tentu saja belum bisa meninggalkan Aiden. Ia tidak bisa meninggalkan anakny

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 592

    “Aarghh!” Agatha menjambak rambut Gio Gio mengernyit—berusaha menahan sakitnya tarikan Agatha pada rambutnya. Menyesal sekali karena tidak potong rambut dan membiarkan rambutnya sedikit memanjang. Agatha mengatur napasnya. Kesakitan selama perjalanan menuju rumah sakit. “Sakit..” Agatha memejamkan mata. “Tahan sayang…” Gio menunduk karena Agatha masih menggenggam rambutnya. “Sakit…” Ketika sampai di rumah sakit. Barulah Agatha melepaskan Gio. Gio menemani istrinya dengan setia. Menggenggam tangan Agatha. tidak melepaskan sedikitpun. Gio bahkan menemani Agatha ke dalam ruangan. Ia sendiri menyaksikan bagaimana Agatha melahirkan. Bagaimana istrinya berjuang mati-matian melahirkan anak mereka. “Aarggg!” teriak panjang Agatha sampai terdengar bunyi suara tangisan anak. Agatha memejamkan mata. eluruh tenaganya telah habis. Gio menatap anaknya yang masih digendong oleh dokter. Gio tidak kuasa menahan air matanya. “Bayinya prematur dan berjenis kelamin laki-la

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 591

    Perut Agatha kian hari kian membesar. h-1 bulan dari tanggal prediksi melahirkan yang ditetapkan oleh dokter, Agatha memutuskan untuk mengambil cuti. Itu adalah keputusan bersama. Antara Gio dan Agatha, Gio yang memaksa agar Agatha cuti lebih awal. Ia tidak ingin Agatha sampai kenapa-kenapa jika memutuskan untuk terus bekerja. Agatha saat ini berada di dalam Mansion. Kegiatannya pun membosankan. Oh ya, untuk tugasnya sebagai pemimpin Harper telah dialihkan pada wakilnya. Wakill yang ia tunjuk sendiri dan orang yang paling ia percaya di kantor. Syukurlah ada orang yang bisa ia andalkan di kantor. Agatha mengusap perutnya pelan—saat ini ia menunggu suaminya yang tidak kunjung pulang. “Dia menyuruhku cuti tapi selalu membiarkanku sendirian di rumah…” Agatha berdecak. “Sudah jangan marah-marah…” Ibu Agatha menata makanan di atas meja. Ibu Agatha yang pergi menemui putrinya dan memutuskan untuk tinggal sampai Agatha melahirkan. Ia ingin ada dalam proses putrinya mel

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 590

    Pergi ke rumah kakek dan nenek Gio. Agatha rasa dia sedikit gugup. Meski ia yakin bahwa hubungannya dengan nenek Gio membaik. Tapi tetap saja, belum sebaik dan seakrab yang ia inginkan. Agatha menggandeng lengan Gio. Mereka perlahan masuk ke dalam mansion. Ada kenangan yang buruk… Agatha masih mengingat kenangannya bekerja di sini. Maaf tapi Agatha tidak bisa melupakan kenangan buruk itu. Nenek dan kakek Gio keluar. Agatha jarang sekali melihat kakek Gio. “cucu kakek…” menyambut mereka berdua dengan hangat. Kakek terlihat sangart bahagia meliaht cucunya datang. “Apa yang membawa kalian kemari?” tanya kakek. Nenek menatap kedua cucunya itu bergantian. “Duduk dulu kalian…” Mereka mengambil duduk dengan santai. Gio dengan setia merangkul bahu Agatha dari samping. “Kami sebenarnya hanya ingin memberitahu kalian kalau Agatha hamil,” Ucap Gio. “Waah…” Kakek Gio nampak berbinar. “Sebentar lagi cicitku bertambah..” Nenek Gio menyenggol lengan kakek. “cicitku j

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 589

    21++ Vila di sini bentuknya berjajar. Menghadap ke laut. Tidak terlalu besar, hanya ada satu kasur yang berukuran besar. “Bagaimana?” tanya Gio sembari memeluk Agatha dari belakang. “Bukankah sangat bagus?” tanya Gio. Agatha mengangguk. “Bagus.” “Kita mau menginap di sini?” tanyanya. Gio mengernyit. “Memangnya mau ke mana? aku mengajakmu ke sini untuk menginap di sini.” Agatha mengangguk. “Baiklah aku akan memberitahu ibu dulu.” Gio menarik ponsel Agatha dan melemparkannya begitu saja. “Ibu akan mengerti.” sembari mengedipkan matanya. Menarik pinggang Agatha hingga tubuh mereka menempel. Gio menunduk dan menarik tengkuk Agatha. mencium bibir wanita itu pelan. Membawanya ke ranjang. membaringkan Agatha dengan hati-hati di atas ranjang. Gio melepaskan pangutan mereka, kemudian melepaskan kancing kemejanya. Membuka seluruh pakaian yang digunakannya. “Kamu tidak mau membantuku ya…” lirih Gio yang berada di atas Agatha. Agatha tertawa pelan. menggeleng, kemudia

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 588

    Katanya ada wisata baru. Agatha tidak tahu kalau ternyata wisatanya memang indah. Area di sini memang pantai yang banyak tebingnya. Sehingga dibangunlah berbagai wisata yang berada di atas tebing. Ada restoran yang langsung mengarah ke laut. Ada beberapa permainan ekstrim yang dicoba orang-orang. Agatha dan Gio memutuskan untuk pergi ke restoran saja, menikmati langit senja yang perlahanmenghilang menjadi gelap. Agatha memejamkan mata menikmati udara yang berhembus. “Aku tidak menyangka hidup ibu seberat itu…” lirih Agatha. “Andai aku datang lebih cepat, aku pasti bisa menolongnya.” Gio mengusap pelan punggung Agatha. “Aku tidak bisa membayangkan bagaimana menderitanya ibu sendirian…” Agatha menatap laut biru di hadapannya. “Aku berjanji tidak akan membiarkan hidp ibu susah lagi. Aku juga akan sering-sering berkunjung ke sini.” Gio mengangguk. “Dan aku akan selalu menemani kamu.” Agatha mendongak. “Bagaimana kalau membawa ibu ke kota saja?” Agatha berdecak. “Ib

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 587

    Agatha ingin minta kejelasan pada ibunya. Semuanya. semuanya yang disembunyikan oleh ibunya. Saat ini mereka berada di rumah ibu Agatha. Rumah yang kini lebih baik. Usaha ibunya memang berkembang dengan baik sampai ibunya bisa merenovasi rumah. rumah ini menjadi nyaman ditinggali. “Jelaskan pada Agatha. kalau tidak, Agatha akan marah pada ibu. Agatha juga tidak akan pernah ke sini lagi kalau ibu masih tidak mau bercerita.” Ibu Agatha menggeleng. “Jangan. Ibu akan memberitahu kalian semuanya.” “Jadi kakek nenek pernah mengangkat anak. Sampai anak itu, yaitu almarhum paman kamu lulus sekolah saja. tapi kami masih berhubungan dengan baik meskipun pamanmu kembali pada keluarga aslinya…” “Ibu pernah kecelakaan. Ibu ditabrak oleh pengemudi motor yang mabuk…” Agatha memejamkan mata sebentar. Ia memang tidak tahu apapun selama ini. Ia merasa bersalah karena ia selalu menyalahkan ibunya yang tidak pernah menjenguknya. Padahal ibunya sendiri hidup sangat susah. “Ibu ha

DMCA.com Protection Status