Share

Chapter 257

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-12 08:45:10

Sesampainya di rumah.

Gaby merebahkan diri di atas ranjangnya.

Mematikan ponselnya dan memilih untuk merenung.

Setelah itu pergi untuk mengganti pakaian.

Gaby memutuskan untuk pergi ke supermarket untuk membeli beberapa snack dan minuman kemasan.

Memilih berbagai snack dan minuman setelah itu pergi ke luar.

Duduk di kursi, kemudian membuka es krimnya.

“Hidupku menjadi penuh tantangan,” ucapnya.

Ia menatap lurus ke depan sembari memakan es krimnya.

Gaby menunduk. “Tidak bisakah aku hidup biasa-biasa saja? kenapa semuanya sangat rumit….” Menghentakkan kakinya ke bawah dengan kesal.

Gaby melempar bungkus es krimnya ke sembarang arah.

Sampai akhirnya ia mendongak dan melihat bungkus es krim itu mengenai kaki seseorang.

“Aku tidak sengaja,” ucap Gaby sembari menatap pria itu.

Haven memandangnya sebelum mengambil bungkus es krim itu.

Yang dilakukan Haven adalah memasukkan bungkus es krim itu ke dalam sampah.

“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Haven. “Bukannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 258

    Haven bukannya diam tidak melakukan apapun. Ia hanya melakukan sesuatu yang bisa menguntungkannya. Bertindak seperti orang bodoh padahal tahu segalanya. Saat Gaby masuk rumah sakit pun ia tahu. Siapa yang mengirim bunga? Tentu saja dirinya. Ke mana kekasih Gaby? Si Damian itu? Haven meragukan jika pria itu benar-benar mencintai Gaby. Tentang Damian. Ia sudah mengetahui sesuatu tentang pria itu sejak lama. Namun ia tidak memberitahu langsung Gaby karena semuanya akan menjadi rumit. Ia membuat Gaby secara perlahan menyadari kejanggalan tentang Damian. Gaby mengambil duduk kembali di kursi. Tepatnya di hadapan Haven. “Lantas apa yang ketahui tentang Damian?” Haven terdiam sebentar. “Kau ingin tahu semuanya?” “Iya. Aku ingin tahu semuanya untuk menyelesaikan teki-teki ini.” Gaby memijit pelipisnya lelah. “Sekarang beritahu aku. Aku ingin menyelesaikan semuanya..” Haven meminum birnya dengan santai. “Kau ingin semuanya selesai dengan cepat?” Gaby mengangguk.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 259

    “Baterainya habis..” Haven menaruh penyadap itu di atas nakas kembali. Kembali hening. Semua ruangan sudah diperiksa. Kemudian pergi ke kamar Gaby. Memang tidak ada kamera tersembunyi. Kalaupun ada, Gaby sudah tahu sendiri. Haven sudah memeriksa lampu tidur, nakas, lukisan.. Semuanya tidak ada. Lantas di mana Damian menaruhnya.. “Tidak ada?” tanya Gaby tanpa suara hanya gerakan mulut saja. Haven tidak menjawab dan pergi ke balkon luar. Tidak ada juga. Ia kembali ke dalam. “Aku harus periksa ke bawah.” menunjuk ranjang. Mereka berkomunikasi tanpa suara. Akhirnya Haven pergi ke bawah ranjang Gaby yang begitu sempit. Saking sempitnya tubuhnya terasa terhimpit ketika berada di bawah ranjang itu. Gaby menunggu dengan cemas. Akhirnya ia duduk bersila di samping ranjang. Dan setelah Haven keluar. “Dua.” Menaruh penyadap suara yang sudah dimatikan itu ke atas ranjang. “Aku akan memeriksa lagi.” Haven mengeluarkan sebuah alat untuk mendeteksi di mana alat-a

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 260

    Gaby menatapnya sebentar. “Memangnya itu apa?” “Kam tidak tahu?” tanya Damian. “Seperti penyadap suara bukan?” tanya Gaby hendak mengambil alat itu namun lebih dulu diambil alih Damian. “Bukan..” Damian memasukkan alat itu ke dalam sakunya.“Bagaimana kamu mendapatkannya?” tanya Damian. “Aku…” Gaby menunjuk ranjang. “Tadi malam aku mengambil cincinku yang menggelinding ke sana. lalu saat aku masuk ke kolong kasur, aku melihat benda kecil yang berkedip itu.” “Tapi setelah aku mengambilnya, benda itu langsung mati. Aku tidak tahu…” Gaby menatap Damian dengan wajah yang polos. “Apa mungkin itu alat dari kasurku ya? Kan kasurku bergerak otomatis. Apa jangan-jangan karena alat itu aku tarik, kasurku tidak bisa bergerak?” Benar. Kasur Gaby merupakan kasur elektronik yang bisa diatur ketinggiannya. Hal itu digunakan Gaby untuk menjelaskan semuanya. “Bagaimana menurutmu?” tanya Gaby mendongak. Damian mengangguk. “Oh mungkin saja…” “Lalu kenapa kamu tiba-tiba ke sini?” tanya Gaby.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 261

    “Kenapa kamu menuduhku seperti itu?” tanya Gaby. Gaby menunjuk dadanya sendiri. “Aku dan Firly itu berteman di kampus. Aku hanya bertemu dengannya untuk membahas tugas. Aku bahkan tidak tahu dia bekerja di perusahaanmu.” Damian mengusap wajahnya kasar. “Yasudah kalau tidak percaya. Kamu pergi sekarang.” Gaby mengibaskan tangannya. Ia berbalik dan kembali masuk ke dalam kamarnya. Mengambil air dan meminumya perlahan. “Sayang..” lirih Damian. “Aku tidak mau kamu berteman dengan sembarangan orang,” ucap Damian. “Dia bukan sembarangan orang, Damian. She is my friend.” Gaby memutar balikkan tubuhnya. Damian menghela nafas. “Jangan dekat-dekat dengannya.” “Kenapa?” “Aku tidak mau kamu berteman dengan bawahanku.” “Kenapa?” tanya Gaby lagi. “Aku butuh alasan.” Damian mengambil tangan Gaby. “Kamu itu calon istriku, sebentar lagi kita menikah. status kamu akan segera berubah menjadi istriku. Status kamu jauh lebih tinggi daripada staff biasa di kantor. Aku tidak mau or

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 262

    2 minggu terlewati. Gaby menatap cermin. Ia menatap pantulan dirinya sendiri yang begitu cantik dengan balutan gaun berwarna putih. Gaby mengusap air matanya yang tidak bisa berhenti mengalir. Apakah pernikahan ini yang ia inginkan? Apakah pernikahan seperti ini yang ia dambakan. Lantas apakah pernikahan ini bisa membawanya sampai tua. Pertanyaan dan keraguan itu akan terus berputar di otak Gaby. Sialnya ia tidak bisa mengabaikan prasangka buruk itu dari dirinya sendiri. Gaby menghela nafas. ia menoleh ketika pintu terketuk. Sampai akhirnya ibunya masuk. Aluna tersenyum. Ibunya itu cantik dengan menggunakan sebuah gaun berwarna hijau. Aluna diusianya yang tidak muda lagi terlihat begitu cantik. Wajar saja jika Gaby juga cantik, Gio tampan. Karena bibit unggul keluarga mereka. “Ma..” Gaby mengerucutkan bibirnya. “Kamu akan menikah Gaby…” Aluna merangkul putrinya. “Jangan bersedih. Ini sudah menjadi pilihan yang terbaik. Kalian saling menyukai dan mencint

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 263

    Semua ruangan nampak begitu indah. Dihias dengan bunga putih yang melambangkan kesucian. Gaby masih tidak percaya bahwa hari ini akan datang juga. Ia menggandeng tangan ayahnya. Gaun putih yang digunakannya mempunyai ekor yang panjang. Sampai terkena lantai. Gaby menghela nafas berkali-kali untuk mengurangi kegugupannya. “Tenang saja..” Ethan mengusap punggung tangan anaknya. Pintu dibuka. Semua yang berada di dalam menyorot kedatangan Gaby. Gaby memasang senyum seindah mungkin di wajahnya. Ia berjalan pelan bersama ayahnya. Melihat orang-orang yang duduk di samping kanan dan kirinya. Orang tuanya, kakaknya, temannya dan rekan kantornya. Semua nampak tersenyum bahagia untuknya. Sampai akhirnya berhenti karena calon suaminya menunggunya. Calon suaminya yang menggunakan setelan jas dengan rapi. Pria itu tersenyum. Seakan kebahagian yang terpancar jelas dari wajah pria itu. “Kau cantik,” lirihnya pelan. kemudian mengulurkan tangannya. Akhirnya Gaby mendonga

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 264

    Setelah acara pernikahan. Mereka berada di dalam hotel. Gaby duduk dengan canggung. ia menghela nafas berkali-kali dengan gaun putih yang masih membungkus dirinya. Ketika Haven masuk ke dalam kamar. Ia langsung bangkit. “Kau yakin dengan pernikahan ini?” tanya Gaby langsung to the point. Haven menunduk. “Kau tidak yakin?” Gaby mengerjap. “Tentu saja aku tidak yakin. kita melakukan pernikahan atas dasdar perjanjian.” Haven tersenyum. “Kau pikir aku melakukannya semata-mata karena perjanjian? Itulah caraku untuk mendapatkanmu kembali.” “Ada atau tidaknya perjanjian itu kau sudah menikah denganku. Kau tidak bisa lariku dariku.” Haven menatap Gaby. “Yang terpenting, aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi.” #Flashback on 2 minggu yang lalu. Gaby tentu saja sangat bingung untuk memecahkan teka-teki ini sendirian. Setelah mendapatkan pengakuan dari Firly. Ia sudah mengatongi beberapa bukti untuk membuktikan kejahatan pria itu. Namun, Gaby takut untuk melangkah ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 265

    “Aku tidak akan pernah menikah denganmu!” teriak Gaby. Damian tersenyum miring. “Aku akan tetap membuat kita menikah.” Tangannya merobek semua berkas-berkas bukti itu. “Apa yang kau incar dariku?” tanya Gaby frustasi. “Kau mengincar harta bukan? Kau mengincar koneksi keluargaku? Kau mengincar semua kekayaah keluargaku?” “Kalau iya?” tanya Damian. “Lagipula orang tuamu juga sudah setuju. Mereka bahkan dengan senang hati menyerahkan perusahaanny padaku.” “Bagaimana Gab? Bukankah aku memang menantu yang ideal meskipun aku sedikit brengsek?” tanya Damian. “Kau gila.” desis Gaby penuh kemarahan. Ingin sekali tangannya menonjok pria itu sampai babak belur. Gaby menggeleng. “Aku tidak akan memaafkan semuanya.” “Aku tidak peduli. Tapi kau harus tetap menikah denganku.” “BERANINYA KAU BILANG SEPERTI ITU PADAHAL ADA ANAK PEREMPUAN YANG SELALU MENUNGGUMU!” teriak Gaby begitu keras. “Bagaimana kau bisa bilang seperti itu saat ada wanita yang mengandung anakmu tapi kau justru

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14

Bab terbaru

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 623 Ending

    GUYS INI CHAPTER TERAKHIR. SEMOGA SUKA YA... Aiden memutuskan untuk pergi langsung tanpa sarapan. ia pergi ke parkiran yang terletak di samping. Di sanalah motornya tersimpan… Namun ia berhenti ketika melihat ayahnya yang berada di samping motornya. “Kenapa dad di sana?” tanya Aiden mengernyit. “Dad ingin membuang motorku?” tanya Aiden lagi. Gio menghela napas. Kemudian tangannya terulur mengusap motor Aiden pelan. “Warnanya bagus… helmnya juga cocok.” Gio tersenyum. “Kamu membelinya dengan uang kamu sendiri ya?” kemudian mengangguk. “Motornya bagus.” Aiden mengernyit. Kemudian mendekat. “Apa yang terjadi dengan Dad?” Gio mengusap pelan bahu anaknya. “Dad minta maaf, Dad tidak tahu kalau Dad bersalah pada kamu. Dad sering mengabaikan kamu. Dad menganggap enteng acara penting kamu. Dad terlalu sibuk bekerja sampai tidak memperhatikan kamu…” “Dad juga lupa kalau semua anak pasti melakukan kesalahan…” Gio tersenyum. “Dad seharusnya memuji kamu daripada

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 623 Ending

    GUYS INI CHAPTER TERAKHIR. SEMOGA SUKA YA... Aiden memutuskan untuk pergi langsung tanpa sarapan. ia pergi ke parkiran yang terletak di samping. Di sanalah motornya tersimpan… Namun ia berhenti ketika melihat ayahnya yang berada di samping motornya. “Kenapa dad di sana?” tanya Aiden mengernyit. “Dad ingin membuang motorku?” tanya Aiden lagi. Gio menghela napas. Kemudian tangannya terulur mengusap motor Aiden pelan. “Warnanya bagus… helmnya juga cocok.” Gio tersenyum. “Kamu membelinya dengan uang kamu sendiri ya?” kemudian mengangguk. “Motornya bagus.” Aiden mengernyit. Kemudian mendekat. “Apa yang terjadi dengan Dad?” Gio mengusap pelan bahu anaknya. “Dad minta maaf, Dad tidak tahu kalau Dad bersalah pada kamu. Dad sering mengabaikan kamu. Dad menganggap enteng acara penting kamu. Dad terlalu sibuk bekerja sampai tidak memperhatikan kamu…” “Dad juga lupa kalau semua anak pasti melakukan kesalahan…” Gio tersenyum. “Dad seharusnya memuji kamu daripada

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 623 Ending

    GUYS INI CHAPTER TERAKHIR. SEMOGA SUKA YA... Aiden memutuskan untuk pergi langsung tanpa sarapan. ia pergi ke parkiran yang terletak di samping. Di sanalah motornya tersimpan… Namun ia berhenti ketika melihat ayahnya yang berada di samping motornya. “Kenapa dad di sana?” tanya Aiden mengernyit. “Dad ingin membuang motorku?” tanya Aiden lagi. Gio menghela napas. Kemudian tangannya terulur mengusap motor Aiden pelan. “Warnanya bagus… helmnya juga cocok.” Gio tersenyum. “Kamu membelinya dengan uang kamu sendiri ya?” kemudian mengangguk. “Motornya bagus.” Aiden mengernyit. Kemudian mendekat. “Apa yang terjadi dengan Dad?” Gio mengusap pelan bahu anaknya. “Dad minta maaf, Dad tidak tahu kalau Dad bersalah pada kamu. Dad sering mengabaikan kamu. Dad menganggap enteng acara penting kamu. Dad terlalu sibuk bekerja sampai tidak memperhatikan kamu…” “Dad juga lupa kalau semua anak pasti melakukan kesalahan…” Gio tersenyum. “Dad seharusnya memuji kamu daripada

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 622

    “Puas membuat kawatir orang tua? Puas bermain-main dengan acara penting?” tanya Gio pada Aiden. Aiden berhenti. pada langkah yang ketiga di tangga. Laki-laki itu berhenti dan menghadap ayahnya. “Bagaimana rasanya?” tanya Aiden sembari tersenyum. “Kalian tidak pernah datang ke acara pentingku. Jadi aku ingin melakukannya juga…” “Bagaimana rasanya?” tanyanya. “Aiden!” Gio memijit keningnya yang terasa pusing. “Kami melakukannya karena ada alasannya.” “Aku juga punya alasan untuk tidak datang ke acara itu.” Aiden memutar tubuhnya. berjalan—sampai Gio memanggilnya lagi. “Acara balapan yang kamu maksud?” tanyanya. “Balapan tidak jelas seperti itu? jika ingin balapan di sirkuit bukan di jalan raya. Kamu membahayakan orang lain. kamu juga membahayakan diri kamu sendiri.” “Aiden kamu jangan melakukan hal seperti ini lagi ya..” Agatha menatap putranya. “Mom dan Dad tidak akan melakukan hal seperti dulu lagi.” “Kalau kamu mau balapan, kamu bisa mengajak kamu ke sir

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 621

    Di sinilah… Raini pergi ke atap gedung. Sendirian di tengah gelap yang hanya diterangi oleh cahaya rembulan yang bersinar dengan terang. Raini membiarkan rambutnya tertiup angin ke sana ke mari. Kedua tangannya bersandar pada dinding pembatas. Tempatnya memang di sini. Jelas dirinya dan Aiden sangat berbeda. Aiden memang lebih cocok dengan perempuan bernama Talia itu. Tadi, Raini melihat mereka dari kejauhan. Talia pasti dari keluarga yang memiliki perusahaan besar juga. Mereka memang cocok. Lantas… Kenapa hatinya sedikit tidak rela ya? Apa mungkin ia tidak rela jika Aiden bersama perempuan lain? Tidak! Sampai kapanpun Raini tidak boleh mendambakan apa yang tidak boleh didambakan. Tempatnya di sini… Menyingkir lalu tidak terlihat oleh siapapun. “Jadi seperti ini ya pemandangan kota dari atas gedung tinggi..” Raini tersenyum pelan. “Maklum orang kampung…” Raini menggeleng pelan. “Ternyata sangat bagus. pantas saja banyak orang kampung yang berbondong-b

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 620

    Seorang pemuda dengan setelan kemeja dan jas rapi baru saja turun dari mobil. Langkahnya mantap—kemudian disusul oleh perempuan yang berada di belakangnya. Perempuan cantik yang menggunakan dress berwarna putih. Nampak sangat cantik dengan rambut panjang yang digerai… Aiden menyodorkan lengannya. Raini tersenyum manis dan menggandeng tangan Aiden. Tahukah permintaan Aiden? Ya, membawa Raini untuk pergi ke pesta bersamanya. Lantas, Raini harus menuruti permintaan lelaki itu jika ingin lelaki itu hadir di pesta. Raini tidak pernah berhadapan dengan orang segila Aiden. Tapi mari imbangi kegilaan Raini. Bersikap seperti apa kemuan Aiden saja. Raini berjalan dengan hati-hati. di luar ternyata banyak sekali kamera wartawan yang menyorot dirinya. Pasti mereka akan membuat berita dan bertanya-tanya tentang identitasnya. Raini bersumpah… Pasti setelah ini, kehidupan sekolahnya kian rumit. Pasti akan muncul rumor aneh tentan dirinya dan Aiden. Aiden dan Raini b

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 619

    “Dia di mana?” Agatha berkacak pinggang sembari mondar-mandir. Ia sudah berdandan rapi namun Aiden malah belum pulang… Gio menggenggam tangan Agatha. “Kali ini aku tidak bisa mentolerir perbuatannya..” “Tunggu sebentar. dia pasti pulang.” Agatha mengeluarkan ponselnya.. Melakukan panggilan berkali-kali namun satupun tidak dijawab. “Ayo kita berangkat..” nampak wajah Gio begitu dingin. Hanya berjalan beberapa langkah saja.. “Bagaimana kalau kita menunggu sedikit lebih lama..” Agatha mendongak. “Aku yakin dia akan segera pulang.” Gio menatap jam tangannya. “Kalaupun pulang dia butuh berganti pakaian segala macam. Kita tidak ada waktu sayang.” Agatha akhirnya mengangguk. menyetujui untuk berangkat. Akhirnya dengan berat hati Agatha dan Gio berangkat tanpa anak mereka. Entah, Gio tidak mau tahu keberadaan anaknya. Di sisi lain, Raini yang melihat mereka merasa ini tidak benar. Ia harus mencari Aiden dan membuat laki-laki itu datang ke pesta ulang tahun Winston.

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 618

    Raini menjadi semakin panik ketika tubuh mereka terasa benar-benar menempel. “Cepat ambil,” lirih Raini. Aiden tersenyum. menunduk dan mendekatkan bibirnya pada telinga kanan perempuan itu. “Cepat ambil, aku tidak akan melihatmu,” ucap Raini. “Lantas kenapa wajahmu memerah seperti itu?” Raini mengerjap karena kesal akhirnya ia berbalik—namun kakinya tidak bisa berpijak dengan benar alhasil… Braak! Raini memejamkan mata—bersiap menerima kerasnya lantai. Tapi yang ia dapatkan adalah pelukan dari tangan seseorang. Raini membuka mata—wajah Aiden yang sudah begitu dekat di hadapannya. Kenapa… Jantungnya berdetak sangat cepat. Juga, suhu tubuhnya yang tiba-tiba memanas sampai membuat pipinya begitu panas seperti terbakar. Raini baru menyadari jika Aiden masih bertelanjang dada… “Bu-bu buahnya jatuh!” Raini melepaskan diri dari Aiden. Buru-buru mengambil buah itu dengan cepat. “Aku tidak makan buah yang sudah jatuh.” Aiden mengamati Raini yang begitu gugup memungut

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 617

    “Apa aunty tahu kau menggunakan motor ke sekolah?” tanya Raini yang baru memarkirkan sepeda listriknya di halaman mansion. Aiden melepas helmnya. Pertama kalinya ia membawa motornya ke rumah. “Belum.” Aiden menggeleng. “Sekarang akan tahu.” Raini mendekati Aiden. “Bukankah bahaya?” tanyanya. “Kau belum memiliki sim juga.” “Bukan urusanmu.” Aiden menyipitkan mata. Aiden pergi begitu saja ke dalam mansion. Meninggalkan Raini yang ngomel-ngomel. Aiden pergi ke dalam rumah. disambut oleh ibunya yang selalu berada di rumah menunggunya pulang. “Kamu sudah pulang..” Agatha mendekat. “Di luar itu motor kamu?” tanya Agatha. Aiden mengangguk. Agatha berhenti sejenak. “Mom marah?” tanya Aiden. Agahta menggeleng. “Itu hobi baru kamu kan?” Agatha mengusap pelan bahu Aiden. “Asalkan kamu menaikinya dengan hati-hati, jangan sampai terluka. Mom tidak masalah.” “Mom dulu juga bisa tahu naik motor. Tapi sekarang lupa caranya..” Agatha terkekeh pelan. “Mom bisa?” Agatha men

DMCA.com Protection Status