Share

Chapter 128

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ethan turun dari kuda.

Ia mendekati Gio yang masih berada di atas dan di dampingi oleh Peter.

“Ayo turun Gio.” Ethan menggendong Gio yang berada di atas kuda.

Akhirnya bocah itu berada di pelukan Ethan.

“Suka?” tanya Ethan.

Gio mengangguk. “Tadi kakek sangat hebat,” puji Gio pada kakeknya.

Peter yang diam-diam mendengarkan menjadi tersenyum.

Ethan mengerjap. “Lebih hebat dari papa?” tanya Ethan tidak terima.

“Iya!” Gio mengangguk. “Tadi papa terjatuh!”

“Benar.” Peter mendekat. “Untung saja kamu berkuda dengan kakek jika bersama papamu. Kamu bisa jatuh berguling-guling seperti papamu.”

Gio mengangguk setuju dengan ucapan kakeknya.

“Hah! Aku tidak berguling-guling..” Ethan melotot. “Kudanya sulit dikendalikan hingga aku jatuh! Tapi aku tidak sampai berguling-guling separah itu!”

Peter berdecih pelan sambil tertawa. “Lihat baju kamu. Seperti terjebur di dalam kolam lumpur!”

Ethan menatap dirinya sendiri. “Ini—”

“Gio ikut kakek sini..”

Peter sudah merebut Gio
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 129

    Ellya Winston, anak yang selama ini disembunyika, diusir dan dianggap tidak ada keberadaannya. Ethan bahkan sudah lupa dengan adiknya itu. Namun sejak kapan ia menganggap perempuan itu adiknya. Ethan menggeleng pelan setelah mendengar ucapan Papanya. “Mama sudah tahu?” “Kami sudah berdiskusi. Mama akan menerima Ellya dan akan berusaha menggapnya anak sendiri. Dia sudah terlalu lama diasingkan.” “Papa ingin menebus kesalahan Papa..” lirih Peter. “Meskipun kesalahan Papa tidak pernah dimaafkan.” Ethan mengangguk. “Setidaknya Papa sudah berusaha.” Ethan menatap Peter. “Ethan hargai usaha Papa.” Peter tersenyum. “Papa harap kamu bisa menerimanya.” “Ethan akan berusaha.” Sebagai akhir yang menyenangkan. Ethan yang berbaikan dengan ayahnya. Orang tuanya juga tidak egois dan mau belajar untuk menjadi orang tua yang lebih baik. Setelah membersihkan diri Ethan menyusul keluarganya yang berada di lantai atas. Di meja sudah penuh dengan makanan. “Waah es krimnya ena

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 130

    “Waah siapa tuh kekanak-kanakan…” Ethan yang mendengar kalimat terakhir Aluna. “Bukan aku kan sayang..” Ethan mengecup pipi Aluna dari samping. Peter mengernyitkan matanya menatap Ethan. Tidak pernah melihat Ethan seceria itu. Anaknya satu itu terlihat begitu bahagia bersama Aluna. “Ya kamulah!” ucap Peter. Ethan berdecak. “Masa?” “Ethan kamu benar-benar berani ya..” ucap Peter yang terlihat kesal dan ingin sekali menepuk kepala Ethan dengan garpu yang ada di tangannya. Ethan tertawa pelan. “Aku sudah tidak takut denganmu, Pa.” Ethan menggeleng pelan. “Hanya Aluna yang bisa mengatasi kamu.” Peter menunjuk Ethan dengan dagunya. “Segera menikah saja kalian.” Peter menatap Aluna dan Ethan bergantian. Ethan mengangguk. “Bagaimana kalau minggu depan?” Aluna mengernyit. “Secepat itu? kamu tidak persiapan memangnya?” herannya. Margaret yang baru saja datang menggeleng pelan. Memang sedang dimabuk asmara jadi wajar saja. “Jangan terburu-buru. Siapkan dulu pernikaha

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 131

    Entah ke mana Ethan menyetir mobil. Yang pasti mereka melewati jalan yang gelap. Mau curiga pada Ethan, tapi pria itu calon suaminya sendiri. Mau takut Ethan macam-macam, setiap hari sudah dimacam-macami. Sudahlah Aluna memejamkan saja. Pasrah di bawa ke mana oleh Ethan. Tidak ada Gio. Bocah itu dibawa ke rumah kakek dan neneknya. Sehingga orang tuanya bebas ke mana saja. “Ethan aku mengantuk ini..” Aluna bergumam. “Tidur saja.” Ethan mengusap puncak kepala Aluna. “Aku akan membangunkanmu saat sudah sampai.” Aluna membuka matanya sedikit. “Sungguh? Aku curiga kamu akan membunuhku dan mencincang tubuhku hidup-hidup.” Ethan berdecih pelan. tangannya yang besar itu membekap bibir Aluna agar tidak berbicara yang tidak-tidak. “Akh!” Ethan menarik tangannya yang digigit oleh Aluna. “Tapi ini jalan yang benar kan?” tanya Aluna yang benar-benar tidak tahu Ethan ini akan ke mana. Sudah pukul 10 malam lagi. Takut ada begal juga. Tapi untungnya jalan seram itu h

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 132

    Ada helikopter yang berada di depan. Helikopter itu nampak mengibarkan sebuah banner ke bawah. Di sertai dengan letupan kembang api. Balon yang berukuran banyak itu terbang ke atas. [Will you marry me, Aluna Freya?] Tulisan yang ada di banner tersebut. Aluna menutup bibirnya. Ia tidak bisa menahan air matanya untuk tidak jatuh. “Will you marry me my princess?” tanya Ethan yang tengah memegang sebuah cincin berwarna silver. Aluna diam… bukan karena menolak. Tapi karena sesak. Karena tangisnya sendiri. Sialnya sampai ia tidak bisa berbicara. “Jawabannya yes or ya.” Aluna mengangguk tapi tidak bisa berucap. “Hei.. bilang iya,” Ethan mengusap air yang membasahi pipi Aluna. “Iyaa…huaa..” Aluna malah menangis. Ethan tertawa dan memasang cincin indah itu di jari manis Aluna. Setelah itu membawa Aluna ke dalam dekapannya. Bahkan semua orang yang terlibat dalam pelaksanaan lamaran ini tersenyum bahagia. Kembang api diluncurkan lebih banyak. Aluna menatapnya

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 133

    Ethan melepaskan ciuman mereka. Kemudian menyatukan dahinya dengan dahi Aluna. Dengan jarak yang sedekat ini, ia bisa melihat wajah cantik calon istrinya lebih jelas. “Cantik,” ucapnya. Aluna mendengus pelan. “Benarkah?” “Kenapa kamu selalu tidak percaya dengan apa yang aku katakan?” tanya Ethan. Karena selama ini Aluna yang tidak pernah berterima kasih saat ia memujinya. “Aku hanya tidak yakin… diriku cantik..” Aluna mengedikkan bahu. “What?” Ethan mengernyit. “Secantik ini kamu tidak percaya diri?” tanyanya. Ethan menggeleng pelan. “Jika aku jadi kamu akan berjalan dengan angkuh dan percaya diri.” “Sudah tidak diragukan lagi. Jika aku bersikap seperti kamu yang percaya diri, aku bisa menarik perhatian banyak laki-laki.” “Oh…” Ethan mengusap pipi Aluna. “Kalau begitu jangan. Hanya boleh percaya diri di hadapanku.” Aluna tertawa pelan. “Aku masih tidak percaya…” gumam Ethan. “Aku sudah punya anak, akan menikah..” Aluna tertawa pelan. “Kenapa? Apa terlalu tidak mungkin se

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 134

    H-3 pernikahan Aluna dengan Ethan. Gaun yang akan digunakan Aluna akan segera selesai. Aluna ingin menggunakan gaun seperti seorang princess untuk pernikahan mereka. Dan ingin menggunakan dress seksi untuk acara after wedding mereka. Tentu saja pengumuman pernikahan mereka membuat orang heboh. Apalagi Aluna sendiri adalah asisten Ethan. Kini semua orang bertanya-tanya bagaimana mereka menjalin hubungan. Desas-desus pun terjadi. Pada akhirnya ada satu berita yang tiba-tiba muncul dan membuat semua orang heboh. [Seorang wanita yang dikabaran akan menikah dengan Ethan Winston merupakan wanita panggilan?] sebuah berita tersebar di internet dengan cepat. [Wanita yang dikabarkan akan menjadi istri Ethan sempat pergi ke hotel untuk menemui pria yang sudah membayarnya] Foto Aluna saat memasuki hotel pun tersebar. Namun dengan wajah yang diblur. Saat itu ia menggunakan dress hitam selutut dan heels tinggi. [Dan ternyata…wanita itu juga sudah punya anak?] Aluna membaca b

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 135

    “Minggir sialan!” Ethan membuat kerumunan itu akhirnya terbelah. Ia langsung meraih Gio dan menggandeng tangan Aluna. Mereka langsung pergi ke rumah sakit. Kata dokter keadaan Gio tidak serius. Bocah itu sesak karena kaget dan dikerumuni banyak orang. Aluna dan Ethan duduk di sofa dekat Gio yang sedang berbaring di atas ranjang. “Kita perlu bicara Aluna,” ucap Ethan. Aluna menoleh. Ia merasa nada bicara Ethan dingin. Pria itu pasti marah. Tentang, berita itu. Ethan pasti kecewa padanya. Di rooftop rumah sakit adalah tempat teraman agar tidak ada orang yang melihat mereka apalagi mendengar pembicaraan mereka. Ethan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. “Aku tidak akan tanya berita itu. Tapi aku percaya kamu tidak akan pernah melakukan hal itu.” Aluna menoleh. “Aku yakin ada orang yang tidak senang denganmu sehingga membuat berita murahan seperti itu..” Ethan menghela nafas. “Bagaimanapun aku akan mencari siapa yang membuat berita itu dan memberinya pelaja

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 136

    Akhirnya Gio diperbolehkan pulang. Untuk sekarang, Aluna tidak memperbolehkan Gio sekolah. Menunggu keadaan sampai membaik. Aluna baru saja menemani Gio tidur di kamar. Sekarang ia berjalan menuruni tangga. “Aluna..” panggil seorang wanita yang baru saja masuk. Aluna tersenyum ragu. “Mama ke sini..” Margaret mengernyit sinis. Ia mendekat. “Kenapa tidak memberitahu mama Gio masuk rumah sakit? Mama pikir kalian baik-baik saja..” “Gio hanya dirawat sehari di rumah sakit sehingg Aluna tidak memberitahu kalian.” Margaret menyipitkan mata. Ia melangkah mendekati Aluna. Ketika sampai di hadapan Aluna. Tangannya terangkat. Sontak hal tersebut membuat Aluna memejamkan mata. Sampai ia membuka matanya dan merasakan tangan Margaret yang mengusap kepalanya. “Pasti berat sekali ya?” Margaret menghela nafas. “Mama tahu berita yang sedang beredar. Tidak penting kamu melakukannya atau tidak. Tapi mama yakin kalaupun kamu melakukannya kamu pasti menggunakan uang itu untuk me

Bab terbaru

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 474

    Agatha keluar dari rumah sakit. Setelah memastikan Gio beristirahat dengan tenang. Agatha berhenti pada sebuah cermin. Menatap lehernya yang memerah. Merogoh sebuah syal yang berada di tasnya. Kemudian melingkarnnya di lehernya. Bibirnya mengembangkan senyuman. Masih tergambar dengan jelas ciuman mereka tadi. Saling memangut dan meluapkan rasa rindu. Agatha kembali berjalan dan menaiki mobil untuk pulang. Di sepanjang perjalanan Agatha tidak berhenti melamun. Ada banyak yang ia pikirkan. Meski ia sudah menjadi pemimpin…. Ada banyak hal yang belum ia selesaikan. Mencari pelaku yang membunuh ayah dan kakaknya. Mencari pelaku sebenarnya yang menyerang Gio. Mencari pelaku yang berusaha membunuhnya juga. Lalu… Pikirannya juga penuh memikirkan hubungannya dengan Gio setelah ini. Ia hampir mencapai tujuannya. Yang artinya perjanjian mereka akan segera berakhir. Lantas, jika berakhir. apakah hubungannya dengan Gio juga akan berakhir begitu saja. Seharusnya

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 473

    “Bagaiamana keadaanmu.” Agatha menatap Gio. “Aku baik-baik saja. tapi aku harus kembali ke rumah sakit.” Gio mengambil tangan Agatha dan menggenggamnya. “Kau ikut denganku.” Agatha berhenti. “Aku tidak bisa bersamamu dulu.” “Aku tidak bisa menerimanya.” Gio tetap menggandeng tangan Agatha. Tapi Agatha tetap kekeh dengan ucapannya yang ia katakan pada keluarga Gio. “Tidak, Gio. Aku tidak bisa…” Agatha mendongak. “Aku akan menemuimu sampai keadaan benar-benar aman.” Gio menghela napas. “Sampai kapan?” “Besok? Lusa? Bulan depan?” tanya Gio. Agatha terdiam. karena dirinya sendiri juga tidak tahu. Tapi setidaknya sampai kekuasaan benar berada di dalam genggamannya. Sampai orang-orang yang mencelekainya ditangkap. “Aduh…” Gio memegang perutnya. “Bagaimana ini… perutku..” Gio menyipitkan mata. “Anda harus ke rumah sakit segera Sir..” dokter mendekat. ia juga khawatir dengan keadaan Gio. Namun diam-diam Gio memberi petunjuk bahwa ia sedang berpura-pura. “Adu duh..”

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 472

    Beberapa hari yang lalu. Gio tersadar dari komanya. Pertama kali orang yang ia cari adalah Agatha. Ibunya bilang, Agatha pulang. Agatha berjanji tidak akan menemuinya sampai keadaan benar-benar aman. Marah. Tentu saja, neneknya yang membuat Agatha pergi. Gio masih membutuhkan perawatan intensif. Untuk bergerak saja ia tidak bisa. Untuk itu ia mengerahkan orang-orangnya untuk membantunya. Dari pada seperti ini, sudah terlanjur. Maka ia akan meneruskannya saja. Ia akan berpura-pura tidak berhubungan dengan Agatha dahulu sampai Rapat itu dimulai. Pada awalnya ia akan datang awal rapat. Tapi sekali lagi keadaannya tidak memungkinkan. Perutnya masih terasa keram. Alhasil ia datang terlambat—namun masih melihat perkembangan rapat itu lewat kamera kecil. Kamera itu terpasang di pakaian orang yang mewakilinya di sana. “Banyak orang yang menghianatiku juga.” Gio berada di dalam mobil. Melihat orang-orang yang tidak mengangkat tangan untuk Agatha. Orang-orang yang tela

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 471

    “Tapi Agatha Ethelind Harper baru saja terjun ke dunia bisnis. kinerjanya di dalam perusahaan baru mencapai tahun pertama.” Agatha tersenyum sinis. Menggunakan pengalamannya yang baru sebentar untuk menjatuhkannya. Agatha masih menahan senyumnya—ingin tertawa padahal. Kekurangannya yang diumbar di depan banyak investor. Sedangkan kekuarangan Levin disembunyikan. Agatha menjadi satu-satunya wanita yang berada di dalam ruangan ini. “Siapa yang mendukung Agatha Harper Ethelind menjadi pemimpin sementara?” Satu persatu orang-orang yang mendukung Agatha mengangkat tangan. Sekitar 3… Lalu satu orang mengangkat tangannya… Ternyata Pak Beni… Pak Beni tersenyum sembari mengangguk pada Agatha. Sedangkan pak Robert? Jangan tanya. Pria itu bahkan tidak berani menatap Agatha. seolah tidak mengenal. Tidak seperti tadi… Ternyata… si Mafia itu tidak mendukungnya. Memang, di dalam dunia bisnis tidak bisa ditebak mana yang benar-benar teman. Dan mana yang musuh. Setidaknya

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 470

    “maaf nona. Hal seperti ini saya pasti tidak akan terulang lagi.” satu bodyguard maju menghadap Agatha. Ada dua mobil yang dicoba dijalankan. Hanya satu yang remnya blong. Mobil yang selalu digunakan oleh Agatha. Agatha berkacak pinggang. ia tidak ingin menghabiskan energinya untuk hal tidak masuk akal seperti ini. Tapi semua ini menyangkut nyawanya. “Sebagai ketua. Kau harus mencari tahu siapa anak buahmu yang berhianat. Aku memberimu waktu sampai jam istirahat makan siang. jika kau tidak bisa menemukan penghianat itu.” Agatha menghela napas. “Ganti semua bodyguard yang mengawalku.” Akhirnya Agatha masuk ke dalam mobil. Selama di dalam mobil, Agatha tidak berhenti cemas. Untuk siapapun yang berusaha membunuhnya. Agatha pastikan akan segera menangkap orang itu. Hidupnya tidak bisa tenang dan dihantui oleh kematian. Akhirnya mobil sampai juga di kantor. Dengan selamat! Agatha masuk ke dalam ruang—disambut oleh sekretarisnya. “Rapat akan dilaksanakan pukul 1

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 469

    “Sial.” Agatha tidak berhenti mengumpat setelah keluar dari ruang penyidikan. “Aku yakin ada yang menyuruhnya untuk membunuhku.” Agatha mengatakannya pada polisi. Namun polisi itu menghela napas dan terlihat lelah. “Kami sudah menyelidikinya. Kami sudah datang ke tempat tinggalnya. Tidak ada tanda-tanda disuruh orang….” “Tidak mungkin.” Agatha menggeleng. “Pasti ada petunjuk… Aku sering diteror. Tidak mungkin kalau dia hanya menyukaiku. aku yakin dia memang punya niat buruk dan disuruh orang lain.” “Tenanglah..” polisi itu hanya menepuh pelan bahu Agatha. Agatha ingin melayangkan protes tapi ia ditarik oleh seseorang. Pengacara Gio. Akhirnya Agatha dan pengacara Gio berada di dalam mobil untuk berbicara. “tidak ada gunanya berbicara pada polisi. Bukti tidak ada. Mereka juga tidak akan menggap kasus ini serius.” Pengacara Gio memberikan dokumen pada Agatha. Agatha membukanya. Melihat isinya sembari dijelaskan. “Pria itu sudah 2 tahun belakangan mengincar wanita c

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 468

    Agatha pulang. Berjalan gontai masuk ke dalam penthouse. Tadi.. di rumah sakit. Karena dirinya semuanya malah bertengkar. Orang tua Gio memang berpihak padanya. tapi tidak dengan nenek Gio yang begitu membencinya. Tadi di rumah sakit…. “Jangan lakukan hal itu, Mom.” Aluna lagi-lagi menarik margaret agar menjauh dari Agatha. “Gio bukan anak kecil. Dia dewasa dan dia bisa menentukan apa yang dia inginkan. Dia ingin melindungi Agatha. aku sebagai orang tua tidak bisa mencegahnya dan akan mendukungnya.” “Kamu gila? setelah melihat anakmuu sekarat kamu mengatakan hal ini?” tanya Margaret memegang lengan Aluna. “Sadarlah Aluna, Gio ditusuk pria yang mengincar wanita itu.” margaret menatap Agatha begitu benci. Aluna memijjit keningnya. “Jangan membahas hal ini lebih dulu. Kita tunggu Gio..” “Gio tahu apa yang harus dilakukannya.” Margaret menatap Ethan. “Apa yang kamu lakukan?” “Semua keputusan ada di tangan Gio. Aku sebagai orang tua tidak bisa memaksanya. Begitupun

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 467

    Setelah memberikan pidato, Agatha tidak tahu Gio ke mana. Ia langsung pergi dan mencari pria itu bersama bodyguard yang lain. Tapi tubuhnya langsung kaku ketika melihat Gio yang tertusuk. Gio dibawa ke rumah sakit. Sedangkan penjahat itu sudah ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. Agatha tidak bisa berhenti cemas. Ia menunggu Gio di depan ruang ICU. Tubuhnya berlumuran dengan darah… Agatha tidak peduli pada dirinya sendiri. Ia duduk dengan kepala yang menunduk. menunggu berjam-jam Gio yang masih mendapat perawatan oleh dokter. agatha mendongak ketika mendengar suara langkah kaki. Ia melihat kedua orang tua Gio yang baru datang. “Bagaimana keadaannya?” tanya Ethan pada Agatha. “Gio masih dirawat di dalam,” balas Agatha. Ethan menatap Agatha. “Aku yakin kamu sudah tahu kalau kita orang tua Gio. Kami juga sudah tahu kamu kekasih Gio. Kamu bisa jelaskan pada kami bagaimana semuanya bisa terjadi?” Agatha meremas pelan tangannya. Tapi—elusan lembut di bahuny

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 466

    Semuanya berjalan dengan lancar. Gio yang melindungi Agatha sehingga membuat Agatha benar-benar aman. Namun, Mereka tidak bertemu beberapa hari karena Gio yang ada urusan bisnis di luar negeri. Tapi katanya akan pulang hari ini, entah jam berapa. Agatha berada di dalam mobil—ia sampai di sebuah gedung. Acara yang didatangi adalah sebuah peluncuran produk baru dan peresmian kerja sama antara Harper Advertise dengan brand tersebut. Untuk itu Agatha begitu antusias. Agatha keluar dari mobilnya.. Masuk pelan ke dalam gedung. Ternyata sudah ada beberapa orang yang datang. Semuanya berjalan dengan lancar. Sampai seorang mc menyatakan dengan resmi akan terjalin kerja sama. “Untuk Ibu Agatha waktu dipersilahkan…” Agatha mengangkat micnya. Ia tersenyum ke depan. Namun pandangannya tertuju pada satu pria yang sedang berada di antara orang-orang yang hadir. Pria itu membawa sebuah buket bunga dan tengah tersenyum kepadanya. “Saya Agatha.. saya pemimpin Harper Adve

DMCA.com Protection Status