Share

44. Dokter Favorit

“Bagaimana menurut Daddy?” tanya Fred.

Saat ini mereka sedang berada di ruang kerja. Frederix membawa banyak pekerjaan ke mansion. Berharap dengan bekerja, William bisa teralihkan pikirannya.

“Dad? Bagaimana?” ulang Fred saat tidak mendengar jawaban.

Fred mendongakkan kepalanya dari berkas yang sedang ia baca. Lelaki itu melihat Daddy-nya yang sedang menatap layar monitor laptop. Namun begitu, Fred tau tatapan itu begitu kosong.

Jari-jari Fred menyentuh lengan William. “Dad? Apa Daddy mendengar pertanyaanku barusan?”

William bereaksi lambat. Mata lelaki hampir setengah abad itu menatap tangan Fred. Kemudian kedua matanya menutup dengan hembusan napas panjang.

“Maaf, Fred. Sepertinya Daddy perlu istirahat sekarang. Daddy mempercayai semua keputusan kepadamu.” William lalu berdiri, menepuk pundak sang putra sulung lalu keluar dari ruang kerja.

Frederix hanya dapat menatap pundak Daddy-nya yang menjauh. Kepalanya menggeleng lemah melihat betapa lelaki yang dulunya merupakan sosok yang sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status