Share

109. Harus Tegar

Semua orang menatap William yang terbaring lemah. Tubuh berototnya telah dipasangi banyak alat dan selang. Bahkan mulut dan hidungnya ditutup oleh masker oksigen.

Mata William mengerjap perlahan. Menangkap samar-samar beberapa bayangan di depannya. Bibirnya tersenyum sedikit saat mengenali salah satu bayangan tersebut adalah istrinya.

“Sayang,” sapa Keyna sambil mengelus kepala William. “Frederix datang. Kita semua ada di sini menemanimu.”

Kepala William mengangguk pelan. Satu-persatu, Frederix, Sacha dan Louis menghampiri dan mencium Daddy mereka. Satu butir air mata menetes dan turun ke pipi William.

“Daddy, aku sudah pulang. Aku akan temani Daddy.”

“Cha masih butuh Daddy. Daddy harus sembuh.”

“Terima kasih, Dad. Aku menang dan baik-baik saja. Sekarang, Daddy juga harus baik-baik saja, ya.”

Frederix, Sacha dan Louis bergantian menyemangati sang Daddy. Keyna menghapus air mata yang mengalir dengan senyum manis. Berusaha setengah mati untuk tetap terlihat tegar.

Napas William begitu l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Subaida
Rey , please update seterusnya please update 2episode ...
goodnovel comment avatar
Subaida
jgn Biarkan William meninggal dulu, Pulihkan kembali William, Bahagiakan mereka ...
goodnovel comment avatar
Subaida
ya Ampun William, Rey jgn Biarkan William
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status