Share

101. Gagal Bertemu

William menatap ngeri pemandangan di depannya. Hanson sedang menghadap cermin dan menjahit sendiri luka di bibirnya yang sobek. Lelaki itu tampak santai saja melakukannya.

Mengalihkan perhatian, William memilih kembali menandatangani berkas-berkas. Dengan sigap, Eddie yang berdiri di sampingnya membantu. Saat William selesai dengan berkas-berkas, Hanson pun selesai menjahit lukanya. Eddie kemudian meninggalkan keduanya di ruangan.

“Apa kita sudah selesai? Kamu sudah memaafkan aku?” tanya Hanson pada William sambil merapikan perlengkapan kedokterannya.

“Aku salut pada kejujuranmu. Tuhan saja bisa memaafkan. Ya, aku memaafkanmu. Tetapi, kau sangat tau, aku tidak melupakan orang-orang yang menyulitkanku.”

“Bagaimana aku menyulitkanmu?” Kening Hanson berkerut dalam.

“Keyna selalu mengeluh setiap hari. Itu menyulitkanku. Aku paling tidak bisa melihatnya susah dan sedih.” Wajah William terlihat sendu saat membicarakan sang istri.

Kini, Hanson dapat melihat cinta pada diri sang kakak angkat.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Yiming
kasian juga hanson
goodnovel comment avatar
Subaida
Please next x sabar Nak baca seterusnya , kasian Hanson muka ponyok , kereta pun ponyok ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status