Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 367. Sayangnya Bukan Ksatria

Share

367. Sayangnya Bukan Ksatria

Cakra segera mengadakan ikatan janji suci dengan puteri mahkota begitu tiba di istana Bunian.

Cakra tinggal selama dua hari di istana megah itu. Setelah muncul titik hitam di kening Bidasari, pertanda datang masa kehamilan, ia pergi ke istana Utara untuk menyambangi Maharini.

Bidasari melepas kepergian sang ksatria dengan berat.

"Aku akan selalu merindukan kedatangan dirimu," kata puteri mahkota Bunian. "Jadikanlah aku pengisi bilik hatimu di antara permaisuri lain."

Cakra senang Bidasari sudah memasuki masa kehamilan, sehingga tanggung jawabnya untuk mencetak penerus dinasti sudah tertunaikan.

Cakra menempuh perjalanan lewat kerajaan Barat, ia belum pernah berkunjung ke negeri kecil yang makmur itu.

"Aku heran dengan leluhur Nusa Kencana," kata Cakra sambil menunggang kuda coklat dengan santai. "Ia tidak menjodohkan diriku dengan puteri Marina, padahal negeri ini perlu menjadi anggota persemakmuran."

"Puteri Marina masih di bawah umur, Yang Mulia," sahut si Gemblung. "Barangkali itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status