Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 366. Perempuan Pilihan

Share

366. Perempuan Pilihan

"Jangan sampaikan kabar perempuan kepadaku."

Cakra menegur Bramantana lewat sambung kalbu.

Perempuan bisa mengacaukan perjuangan berat yang tengah ditempuhnya.

Perempuan sangat mempengaruhi kejernihan pikiran Cakra sejak menguasai ilmu Selubung Khayali.

"Kecuali berita buruk tentang mereka."

"Baiklah, pangeran," kata Bramantana. "Perempuan kiranya menghambat perjuangan dirimu, bukan membakar adrenalin."

Cakra sedang menghadapi banyak perempuan di kota Dublek, semakin mumet jika ditambah dengan persoalan yang ditimbulkan permaisuri utama.

Keputusan Dewi Anjani mengaburkan hakikat Raja Agung untuk memimpin jazirah bentala.

Kekuasaan yang diperoleh dengan ikatan janji suci sangat rentan terhadap keseimbangan hirarki istana.

"Anjani belum mengerti hatiku," keluh Cakra. "Aku dapat menikmati perempuan sesuka hati tanpa melanggar norma bentala, untuk apa menjalani kehidupan terikat? Keterikatan secara naluriah akan mempengaruhi keputusanku tentang kesewenangan istana."

Cakra sulit memperbai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status