Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 298. Berpikirlah Untuk Sekarang

Share

298. Berpikirlah Untuk Sekarang

"Apakah bangsawan yang melarikan diri di belakangmu adalah temanmu juga?"

Lesmana terkejut mendengar pertanyaan Cakra. Ia tidak melihat penguntit lain selain kedua temannya.

Lesmana menoleh kepada temannya. Mereka menggeleng.

Ketiga telik sandi itu mengakui kalau mereka ceroboh. Jika pengintai itu bermaksud jahat, mereka sudah mati.

"Aku tidak tahu siapa bangsawan itu, Yang Mulia," kata Lesmana. "Adipati hanya menugaskan kami bertiga."

"Aku curiga tokoh tua itu agen mata-mata dari puteri bangsawan terkemuka di kerajaan ini."

Biasanya puteri bangsawan mengirim mata-mata untuk mengetahui posisinya sehingga mereka dapat bertemu di satu tempat.

Bidasari paling sering mengirim telik sandi sehingga mereka sering berjumpa secara kebetulan, padahal sudah direncanakan.

"Dyah Citraningrum maksud Yang Mulia?" tanya Lesmana.

"Aku tidak tahu siapa," sahut Cakra. "Mereka menjuluki aku pendekar mata keranjang, tapi mereka mengejar-ngejar aku. Sebenarnya siapa yang mata keranjang?"

Dyah Citr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status