Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 248. Jago-jago Bayaran

Share

248. Jago-jago Bayaran

"Mudah sekali menyelesaikan masalah dengan uang."

Cakra mengendarai sedan dengan santai di jalan perkampungan. Jalan ini pasti jeblok kalau hujan karena belum diaspal.

Cakra berniat untuk melakukan pengerasan jalan. Banyak program yang mesti dikaji.

"Tapi tidak semua masalah bergantung pada uang."

"Bagaimana kalau Mukidi menaruh dendam?"

"Aku menunggu dendamnya. Kalau Mukidi cerdas, seharusnya ia menghindar berurusan denganku."

"Sejak jadi orang kaya, kau beda anakku."

"Beda apanya?"

"Kau bukan lagi orang pemaaf. Kau begitu kejam menghajar centeng itu. Padahal mereka hanya berjaga-jaga menunggu perintah majikannya."

"Ambu dan Abah terlalu pemaaf. Hutang dua ratus juta dan hidup seumur-umur di penjara adalah akibat terlalu pemaaf."

"Kau sudah menebar kebencian, aku yakin mereka tidak menerima perlakuanmu."

"Aku bingung dengan Ambu. Sudah jelas Mukidi mempermainkan Ambu, masih memintaku jadi orang pemaaf. Apa Ambu mau Claudya jadi istri kesembilan si Rahimin?"

"Tentu saja ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status