Share

Bab 474

Author: Matahariku
last update Last Updated: 2023-11-23 18:00:00
Namun, Carol justru menghempaskan tangan Luna lalu berkata, “Kamu ngapain sih narik-narik tanganku? Nggak apa-apa kok kalau kamu nggak mau bantuin aku. Pokoknya hari ini aku nggak akan pergi dari sini sebelum bisa menemui Master Moka.”

Bahkan perempuan kurang ajar seperti Winda saja bisa bertemu dengan Master Moka. Jadi, bagaimana mungkin seorang Carol Gunawan tidak bisa menemuinya? Bagaimana mungkin dirinya bisa kalah dari seorang perempuan kurang ajar seperti Winda?

Carol benar-benar merasa iri dan marah dengan kejadian ini. Semua emosinya terpancar jelas dari wajahnya. Di sisi lain, Luna terlihat kesal dan jijik dengan sikap Carol. Akhirnya, dia menyingkir dan tidak lagi berusaha menghentikan Carol.

Yolanda menatap Carol dengan tatapan penuh permusuhan. Kemudian dia menarik tangan Winda dan berjalan masuk ke dalam ruangan.

Carol juga melangkah maju berniat untuk ikut masuk ke dalam ruangan setelah melihat Lucy yang hendak berjalan masuk. Namun, Lucy langsung menghentikannya.

“Sil
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 475

    Moka mengangkat bahunya dengan ekspresi menyesal di wajahnya lalu berkata, “Sayangnya, saya tidak bisa menyetujui permintaanmu.”“Sekarang saya sudah sangat jarang mengambil alih pengerjaan perhiasan, terlebih lagi hasil desain orang lain. Jadi, mohon maaf saya tidak bisa menyetujuinya.”Moka melontarkan kata-katanya sambil menatap Winda dengan tatapan penuh penghargaan sekaligus penyesalan. Andai saja penawaran ini terjadi 2 tahun yang lalu, mungkin Moka akan menyetujuinya. Karena dia sangat mengapresiasi hasil karya dari para desainer muda. Namun, sekarang dia sudah hampir pensiun. Jadi, dia tidak lagi ingin memproduksi hasil karya dari orang lain. “Saya mengerti kalau saya kurang sopan dengan meminta Master Moka untuk memproduksi hasil desain saya. Tapi hal ini sangatlah penting dan saya harus mencobanya,” ujar Winda sambil tersenyum tenang. “Ada banyak desainer lainnya yang terkenal di industri ini. Kenapa kamu ingin saya yang melakukannya?” tanya Moka tampak tertarik dengan pern

    Last Updated : 2023-11-24
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 476

    “Saya kembali ke negara saya bukan semata-mata karena saya akan menikah dengannya. Tapi saya tetap merasa pilihan saya untuk kembali adalah pilihan terbaik bagi saya,” jawab Winda. Ayah mertuanya sempat datang menemuinya di Fontana untuk meminta Winda agar tetap bersedia memenuhi pertunangannya dengan Hengky. Winda sempat merasa ragu selama satu hari penuh. Namun, akhirnya dia membeli tiket untuk kembali ke negaranya dan pergi ke makam ibunya untuk duduk di sana sepanjang malam. Sampai akhirnya dia merasa yakin dan memutuskan untuk memenuhi pertunangannya. Bagaimanapun juga, ini adalah permintaan terakhir ibunya sebelum meninggal. Jadi, Winda harus memenuhi apa yang ibunya minta. Namun, proses pernikahannya tidak berjalan mulus. Saat itu, orang pertama yang menolak pernikahannya adalah ayahnya sendiri. Karena ayahnya ingin Luna yang menikah dengan Hengky. Selain itu, nenek dan bibi dari keluarga Pranoto juga menolak pernikahan mereka. Karena semua penolakan inilah, pernikahan mereka

    Last Updated : 2023-11-25
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 477

    Luna langsung tersenyum lalu menyerahkan kertas desain yang ada di tangannya kepada Winda seraya berkata, “Kak, ini punyamu.”Winda benar-benar muak dengan kepura-puraan yang ditunjukkan oleh Luna. Dia buru-buru mengulurkan tangannya dan mengambil desain cincin dari tangan Luna. Kemudian memasukkan desain itu ke dalam tasnya. “Yolanda, ayo pergi ....”Namun, Carol tiba-tiba saja menahan Winda ketika Winda belum sempat menyelesaikan kalimatnya sambil berkata dengan penuh kebencian, “Kamu nggak bisa pergi semudah itu dari sini! Kamu harus berlutut di hadapanku sambil teriak kalau kamu adalah perempuan jalang dan nggak tahu diri! Setelah itu, baru akan biarin kamu pergi dari sini!”Winda langsung mencibir dan menarik tangan Yolanda untuk pergi bersamanya. Carol benar-benar kesal dengan sikap Winda yang kembali mengabaikannya. Dia menggertakkan giginya penuh amarah lalu menarik Yolanda dari belakang. Kemudian buru-buru menyerang Winda. Walaupun Winda sudah mewaspadai serangan Yolanda, d

    Last Updated : 2023-11-26
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 478

    Jantung Jefri berdetak sangat cepat sampai hampir melompat keluar ketika dia datang dan melihat Winda yang hampir menabrak pilar. Dia bergegas menghampiri Winda dan hendak menariknya. Namun, dia terlambat. Dia kembali menarik tangannya yang terulur ketika melihat sosok Hengky yang berhasil menangkap tubuh Winda. “Winda, kamu nggak apa-apa, kan?” tanya Jefri cemas ketika melihat wajah pucat Winda. Winda sempat membuka mulutnya dan ingin menjawab pertanyaan Jefri. Namun, laki-laki yang menyelamatkannya terlihat memeluk Winda semakin erat. Hengky menatap Jefri dingin. Kemudian dia menunduk dan melontarkan kata-kata menyindir ke telinga Winda, “Winda, kamu benar-benar hebat, ya!”Perempuan ini benar-benar hebat. Beraninya dia bertemu dengan laki-laki lain di saat dia belum resmi bercerai dari Hengky. Winda ingin menjelaskan kesalahpahaman ini. Namun, dia melihat sosok Carol yang berjalan menghampiri Jefri sebelum Winda sempat memberikan penjelasan kepada Hengky. “Kak, perempuan jalan

    Last Updated : 2023-11-27
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 479

    “Carol, hentikan omong kosongmu itu!” seru Yolanda geram.Kemudian dia berjalan menghampiri Carol lalu menariknya seraya berkata dengan sinis, “Kamu nggak bisa lihat bagaimana kakakmu itu? Dia itu nggak bisa dibandingkan sama Pak Hengky. Mana mungkin Winda mau melepaskan laki-laki sehebat Pak Hengky cuma demi orang kayak kakakmu itu.”Carol langsung mengangkat tangannya hendak menampar Yolanda setelah mendengar cemoohan perempuan itu tentang kakaknya. Namun, Carol buru-buru menurunkan tangannya kembali setelah Luna menatapnya seakan memberikan peringatan padanya. “Terserah sih kalau kamu nggak mau mengakuinya. Tapi aku yakin Pak Hengky juga pastinya tahu kalau perempuan ini pernah tergila-gila sama kakakku,” balas Carol sambil mencibir.Kemudian dia menatap ke arah Hengky sambil tersenyum seraya berkata, “Aku sih cuma mau kasih nasihat saja sama Pak Hengky. Pak Hengky tuh nggak seharusnya sama perempuan ini. Bisa saja perempuan kayak Winda tuh suka menggoda laki-laki lainnya di sana s

    Last Updated : 2023-11-28
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 480

    “Winda ....”“Pak Jefri, tolong panggil saya Ibu Winda,” ujar Winda menyela perkataan Jefri.Kemudian Winda kembali berkata dengan tatapan kesal, “Saya pernah kasih tahu Bapak sebelumnya untuk mengendalikan adik Bapak yang liar itu. Dia sudah berkali-kali mencari masalah sama saya. Jadi, memang sudah sepantasnya dia dihukum atas ulahnya itu.”Hengky langsung mengangkat alisnya dengan wajah datar setelah mendengar ucapan Winda. Wajah Jefri langsung berubah pucat dengan tubuh yang terguncang setelah mendengar perkataan Winda. “Memangnya kamu nggak ingat dengan perasaanmu dulu padaku?” tanya Jefri dengan raut wajah sedih. “Di antara kita berdua tidak pernah ada perasaan apa pun dari dulu sampai sekarang,” jawab Winda tegas. “Kamu ....”“Kak, Kakak nggak perlu memohon sama dia! Lagi pula, aku juga yakin dia nggak akan bisa melakukan apa pun sama aku,” ujar Carol menyela perkataan kakaknya sambil menatap penuh kebencian ke arah Winda. “Jangan banyak bicara! Kamu ini ....”Winda sudah t

    Last Updated : 2023-11-28
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 481

    Carol tidak memperhatikan reaksi Jefri. Setelah mereka pergi, dia teringat pada Luna yang dari tadi melihat semuanya di sebelahnya.“Kenapa kamu nggak membantuku tadi?” tanya Carol, menyalahkan Luna.Luna menundukkan kepalanya, menyembunyikan tatapan dingin di matanya dan berkata pelan, “Kamu juga tahu situasiku saat ini. Bahkan kalaupun aku membantu dan membelamu, mereka juga nggak akan mendengarkan aku.”“Jadi, kamu membiarkan mereka menindasku begitu saja?” Carol berkata dengan marah, “Aku melakukan ini karena mendengarkan idemu. Jangan bilang kamu sengaja mau mencelakai aku?”Mendengar Carol mencurigainya, jantung Luna langsung berdetak kencang. Ekspresi sedih langsung muncul di wajahnya yang lemah, dan dia berkata dengan marah, “Kalau kamu memang berpikir seperti itu, jangan tanya padaku lagi ke kalau ada masalah lagi ke depannya.”Melihat Luna benar-benar marah, keraguan Carol sedikit hilang. Dia dia berinisiatif memegang lengan Luna dan membujuk wanita itu, “Kak Luna, jangan mar

    Last Updated : 2023-11-28
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 482

    Melihat ekspresi kaget di wajah Winda, Hengky mengulurkan tangan dan meraih dagu wanita itu, memaksanya mengangkat kepala dan menatap langsung ke matanya.“Sepertinya kamu nggak bisa belajar untuk jadi penurut!”Suara pria itu sangat dingin. Matanya dipenuhi amarah dan kekecewaan.Melihat wajah Winda yang kelihatan sedikit lemas karena sakit, seringai sinis muncul di wajah Hengky. Dia berkata dengan kasar, “Apa kamu begitu nggak sabar untuk bertemu dengannya? Atau apa aku seharusnya nggak boleh muncul di sana hari ini, karena mengacaukan rencanamu?”Dia awalnya berencana untuk menceraikan wanita ini dan membiarkannya pergi setelah wanita ini jujur dengannya. Namun, dia tidak pernah menyangka bahwa wanita ini bahkan tidak bisa menunggu sama sekali, lagi sakit seperti ini saja masih mau bertemu diam-diam dengan pria itu!Mendengar perkataan Hengky yang sinis, wajah Winda menjadi pucat. Dia menatap mata Hengky yang dingin dan tercekat karena malu. “Hengky, kamu sebegitu nggak percayanya p

    Last Updated : 2023-11-28

Latest chapter

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 597

    Hengky mengerti maksud Winda, tapi dia berpura-pura bersikap dingin dan membalas, “Kamu sudah nggak sabar mau ketemu dia? Aku kasih tahu, ya, kamu nggak akan pergi ke mana pun sampai kamu sembuh!”Kata-kata itu bagaikan belati dingin yang menancap jantungnya. Dia menatap Hengky dengan penuh rasa kecewa dan berkata, “Hengky, kamu jelas-jelas tahu aku cuma ….”“Cuma apa? Kamu baik-baik saja di sini. Aku nggak mau kejadian tadi terulang lagi!”“Aku ….”Winda ingin mengatakan sesuatu, tapi melihat tatapan Hengky yang begitu dingin, dia menelan kembali kata-katanya. Hengky pun hanya menatapnya sekilas, tapi ketika dia hendak pergi, dia merasakan hawa dingin yang menempel ke tangannya dari tangan Winda.“Bisa, nggak, kamu jangan pergi dulu?”Kehangatan yang terpancar dari telapak tangan Hengky menyapu bersih hawa dingin yang ada di tubuhnya. Hengky menoleh dan melihat tangan mereka yang sedang saling bertautan, lalu dia beralih melihat tatapan mata Winda yang sedang memohon kepadanya. Ucapan

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 596

    Ketika baru saja keluar dari lift rumah sakit, Hengky melihat sudah ada kerumunan orang yang berdiri di depan kamar Winda. Mereka semua tampak lega melihat kedatangannya.Dokter segera menyambutnya dan berkata, “Pak Hengky datang juga akhirnya. Bu Winda mengurung diri di kamar. Lukanya harus cepat diobati.”“Oke, aku ngerti,” jawab Hengky, lalu dia bergegas mengetuk pintu kamar dan berkata, “Winda, ini aku, buka pintunya.”Perlahan Winda mengangkat kepalanya saat mendengar suara Hengky. Dari matanya tebersit ekspresi kebahagiaan dan turun dari ranjangnya untuk membuka kunci pintu. Mata Winda langsung memerah ketika dia melihat sosok yang tak asing baginya di balik pintu. Dia pun langsung melemparkan tubuhnya sendiri ke dalam pelukannya.Namun Hengky tidak membalas pelukannya. Dia hanya menatap sinis Winda dan menegurnya, “Winda, ngapain lagi kamu?”“Tadi aku mimpi kamu kena tembak tepat di jantung …. Hengky, aku takut.”Tubuh Hengky sempat bergidik sesaat dan detak jantungnya mulai ber

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 595

    “Bu Winda balik ke ranjang dulu. Sebentar lagi dokter datang,” kata si pengawal dengan kepala basah kuyup akibat keringat dingin.Walau begitu, Winda hanya menggelengkan kepalanya dan berulang kali berkata, “Aku mau ketemu Hengky!”“Tapi Pak Hengky lagi nggak di rumah sakit. Ibu ….”Sebelum pengawal itu selesai berbicara, dokter dan perawat yang sedang bertugas datang ke kamarnya Winda.“Ada apa?” tanya si dokter. Lantas, dokter melihat ada bercak darah di lantai, serta tangan Winda yang bersimbah darah. Dokter pun segera berkata, “Ada apa, Bu Winda? Kenapa jarum infusnya dicabut?”Si perawat juga menghampiri Winda dan berkata, “Bu, ayo saya bantu naik lagi ke ranjang. Saya balut dulu lukanya.”Tanpa melakukan perlawanan, Winda mengikuti arahan si perawat untuk diantar kembali ke ranjang. Si perawat pun merasa lega, tapi ketika dia baru ingin membalut lukanya, tiba-tiba Winda menghindar dan dengan matanya yang merah menatap si pengawal, “Aku mau ketemu Hengky. Kalau dia nggak datang, a

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 594

    Hengky menggerakkan bola matanya sekilas dan kembali berkata kepada Winda dengan sinis, “Kalaupun aku mat, aku tetap nggak mau kamu nolong aku.”Raut wajah Winda langsung pucat mendengar itu. Matanya mulai memerah dan dia hendak membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tapi Winda sudah tidak bisa lagi menahan tangisannya. Melihat mata Winda memerah, Hengky jadi merasa gusar dan berpesan kepadanya untuk cukup beristirahat saja. Kemudian Hengky pun berbalik dan keluar dari kamarnya Winda.Winda ingin menahan Hengky untuk tetap berada di sisinya, tapi pintu sudah tertutup rapat sebelum dia sempat berbicara. Kini suasana di kamar jadi tenang. Winda masih tak bisa menahan luapan perasaan dan air mata pun mengalir deras. Dia menggigit bibirnya sendiri dengan keras untuk meredam suara tangisannya, dan menelan semua emosi itu sendirian.Hengky yang baru menutup pintu juga berhenti di depan dan melihat ke dalam melalui kaca kecil. Dia dengan jelas melihat Winda menangis, tapi dia tidak mengeluar

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 593

    “Kenapa bisa jadi begini …,” ujar Winda terkejut. Dia mengira dengan kuasa yang dimiliki keluarga Pranoto, mencari seseorang bukanlah hal yang sulit, lagi pula orang yang dicari juga begitu terkenal,rasanya mustahil tak ditemukan.“Ada seseorang yang hapus semua jejaknya sebelum aku mulai nyari. Semua petunjuk yang ada dipatahkan sama dia,” kata Hengky.Kalau saja pada saat itu Winda tidak menyadari ada sesuatu yang aneh pada mobil itu, mungkin sekarang Hengky …. Sudahlah, Winda tidak mau memikirkannya lebih jauh, dia takut kehilangan Hengky.Mobil Jeep hitam itu tidak mengikuti mereka sampai ke bandara. Mobil itu tiba-tiba muncul dan langsung menodongkan pistol ke arah Hengky tanpa ragu, yang jelas berarti mereka dari awal sudah ada niat untuk membunuhnya. Pertanyaannya, sebenarnya siapa yang bisa melakukan itu?Winda merasa misteri ini jadi makin dalam saja, dan lagi setiap kejadian selalu ada hubungannya dengan dia dan juga Hengky. Winda belum mengalami ini di kehidupan sebelumnya.

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 592

    “Bu Winda, sungguh baik secara kamu sudah terbangun,” ujar Fran melangkah masuk dengan terkejut dan mengulurkan tangannya untuk memeriksa Winda. Dia yang melihat ruangan penuh dengan orang asing, wajahnya menjadi geram dan mengulang, “Aku ingin bertemu dengan Hengky, gimana keadaan dia?”Dokter Fran terdiam sejenak dan berkata, “Pak Hengky tidak terluka. Aku sudah menyuruh perawat untuk memanggil ....”Sebelum Dokter Fran sempat menyelesaikan perkataannya, Hengky dan Santo bergegas datang ke ruangan itu. Melihat Winda yang sudah terbangun, wajah Hengky terlihat tenang, akan tetapi beban di hatinya langsung hilang.“Pak Hengky, Nyonya Winda sedang mencarimu,” ujar Fran.Tertutupi oleh orang-orang di sekitar, Winda tidak dapat melihat Hengky. Dia ingin sekali melihatnya dengan mata kepalanya sendiri kalau pria itu baik-baik saja, jadi dia memaksa mengangkat badannya untuk duduk di ranjang.Tetapi luka di tubuhnya terlalu menyakitkan, hingga membuat dia kliyengan ketika bergerak. Ketika d

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 591

    Santo terlihat tertekan dan berkata, “Mereka selalu selangkah lebih cepat dibanding kita dan bisa melenyapkan semua bukti. Kalau mereka bukan yang mengetahui kita dengan baik, tidak mungkin mereka bisa melakukannya dengan rapi.”Hengky menjawab dengan dingin, “Biarkan Howard melanjutkan investigasinya!”“Pak Hengky ....” Santo sejenak ragu-ragu lalu berkata, “Sekarang di luar negeri tidak aman, dan juga tidak menjamin kalau mereka tidak akan menyerangmu lagi. Apa mungkin kamu ingin aku persiapkan pesawat khusus untuk memulangkan kamu ke kampung halaman?”Walaupun dia tahu kalau kondisi istrinya tidak bisa bergerak, kekuatan dari pihak lawan sangatlah besar dan sepertinya tidak menjamin keselamatan mereka jika tinggal lebih lama di Fontana.Santo di lain sisi tidak memikirkan hal itu, tugas dia hanya untuk menjamin keamanan dari Hengky. Urusan yang lainnya bisa ditunda terlebih dahulu.“Tidak perlu,” tegas Hengky menolak. Dia menoleh untuk melihat Winda yang masih terbaring di ruang pe

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 590

    “Aku bisa bantu menghapus masalah ini, tapi kamu lebih baik lebih jujur ke aku. Kalau kamu membuat masalah sekecil apa pun, kamu mati sendiri saja nanti,” jawab Kakek, setelah selesai bicara dia langsung mematikan teleponnya.Pria itu tersenyum menyeringai sambil mengunci layar teleponan, lalu dia menyimpan teleponnya ke dalam sakunya.Joji yang melihatnya langsung bertanya, “Gimana? Kakek berkenan untuk membantu?”“Dia harus bantu walaupun dia juga tidak berkenan membantu kita. Karena dia lebih takut kalau aku ketangkap Hengky daripada diriku sendiri. Selama aku menyimpan rahasia dia balik kejadian hari itu, Kakek harus tetab membantuku menyelesaikan ekor masalah ini,” jawab pria itu menyeringai.Mendengar itu Joji mendesau dengan lega, lalu mengembalikan senapannya ke pria itu dan berkata, “Bagaimanapun juga kita harus tetap berhati-hati untuk sekarang ini. Meskipun dengan bantuan kakek, kita juga tidak boleh menganggap enteng masalah ini.”“Aku mau menghubungi Winda secara langsung,

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 589

    Joji merasa pesimis dengan rencana pria itu. Dia belum belum pernah berhubungan dengan Hengky secara langsung, jadinya dia tidak tahu betapa menakutkan orang itu. Jika Hengky mengetahui kalau ini merupakan perbuatan mereka, sepertinya Hengky tidak akan melepaskan mereka, walaupun dengan bantuan Kakek juga.“Kita diskusikan masalah ini nanti. Sekarang, paling penting yaitu menyelesaikan masalah ini dulu,” ujar Joji.“Oke, aku akan menelpon kakek sekarang,” jawab pria itu mengambil telepon seluler dari kantongnya dan segera menelepon kakek dari buku kontak pada telepon.Teleponnya berdering selama kurang lebih sepuluh detik sebelum diangkat. Suara yang berat dan penuh keagungan terdengar dari teleponnya dan dari suaranya dia merendahkan suaranya dan berkata dengan ketidakpuasan, “Bukannya aku sudah bilang untuk tidak meneleponku jika tidak ada urusan yang penting?”Pria itu menyeringai, matanya terlintas penuh dengan kebencian dan menjawab, “Kalau ga ada urusan penting, tentu aku nggak a

DMCA.com Protection Status