Share

Bab 438

“Maafkan aku .... Aku terlalu percaya diri sampai nggak mempertimbangkan konsekuensinya. Maafkan aku,” ujar Winda terus-menerus meminta maaf sambil membenamkan wajahnya di dada Hengky dan menangis.

Winda terus memeluk Hengky erat-erat seakan dia takut tidak akan bisa bertemu lagi dengan Hengky kalau dia melepaskan pelukannya.

Hengky bisa merasakan tubuh Winda gemetaran. Kemudian dia membelai punggung Winda dengan maksud untuk menghiburnya. Namun, entah mengapa tatapan mata Hengky justru terlihat sangat dalam dan berbahaya ketika menatap perempuan mungil yang menangis di dadanya saat ini.

Dia tidak berani membayangkan bencana apa yang akan terjadi kepada perempuan ini, apabila dia tadi terlambat satu detik saja. Namun, Winda sama sekali tidak menyadari perubahan raut wajah yang di tunjukkan oleh Hengky.

Perempuan itu terus saja berkata sambil terisak, “Hengky, aku ini benar-benar nggak berguna, ya. Aku selalu saja butuh bantuanmu. Padahal kamu sudah memperingatkanku, tapi aku masih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status