Share

Bab 333

Seraya berbicara, Luna menunjukkan wajah kasihan seolah dia benar-benar kesulitan, bahkan sampai meneteskan air mata buaya.

Carol yang masih setengah percaya mendengarnya pun terkejut, “Bukannya Om paling sayang sama kamu. Kenapa kamu yang diusir?”

“Apanya yang sayang … sudahlah, nggak perlu dibahas lagi. Ayo pesan makanan dulu.”

Carol hanya menatap Luna dengan penuh pertanyaan di wajahnya, tapi dia tidak menanyakan tentang masalah itu lebih jauh lagi. Setelah memesan makanan, dia mengeluarkan ponselnya untuk memberi kabar kepada Jefri.

“Om Liman, terima kasih banyak sudah membantu papaku dan perusahaan ini selama ini,” tutur Jefri sembari menawarkan minuman dengan segan kepada pria yang ada di depannya. Orang yang bernama Liman ini adalah pria paruh baya yang tubuhnya cukup gempal dan tidak begitu tinggi.

“Jefri, aku sama papamu itu teman lama. Om tahu sekarang perusahaan kalian lagi susah. Sudah seharusnya aku bantu, tapi kamu juga tahu sendiri situasinya. Jangan sampai kita bikin Ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status