Share

Bab 335

Penulis: Matahariku
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-22 17:51:36
Jefri terkekeh melihat kartu yang ada di atas meja itu. Dia kira dengan bertemunya mereka di sini, Jefri masih punya kesempatan untuk bernegosiasi. Rupanya, mereka sudah memikirkan cara untuk menyingkirkannya.

Jefri mengambil kartu itu dari meja dan mengamatinya dengan saksama, kemudian dia mengucapkan terima kasih seadanya kepada Liman dan yang lain.

Liman bisa bernapas lega karena tadi dia pikir Jefri akan mengamuk. Untung saja Jefri masih bisa menahan diri.

Jefri kembali meletakkan kartunya di atas meja, kemudian mengangkat gelasnya tinggi-tinggi mengajak yang lain untuk bersulang.

“Kalau Gunawan Group bisa melewati badai ini dengan selamat, semoga di hari kemudian kita masih ada kesempatan untuk kerja sama.”

Liman dibuat cukup terkejut. Dia tidak mengira Jefri bisa mengatakan kalimat seperti itu. Dia sudah melihat Jefri dari kecil sampai sekarang. Sikap Jefri yang dari dulu begitu angkuh benar-benar berbeda dengan yang sekarang, dan itu membuat Liman sedikit kagum padanya. Maka dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 336

    Namun siapa sangka ketika Jefri baru saja melangkahkan kakinya, dia melihat sosok yang sangat familier baginya. Winda juga tidak mengira dia bisa bertemu dengan Jefri di restoran tersebut.Winda hanya menatapnya sekilas dengan tampang sinis, lalu segera meluruskan kembali pandangannya dan terus berjalan dengan Yolanda.Hari itu di bandara, Yolanda tidak melihat Jefri terlalu jelas karena jarak mereka cukup jauh. Ketika akhirnya mereka saling bertukar pandang di jarak yang sangat dekat seperti sekarang, Yolanda baru menyadari Jefri tampak jauh lebih kacau dibanding dulu. Sekarang Jefri tampak seolah memancarkan aura negatif, tidak lagi berwibawa seperti dulu.“Bu Winda?” sapa seseorang dari belakang secara tiba-tiba.Winda pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang, mendapati seorang pria paruh baya bertubuh gempal sedang menatapnya sambil tersenyum lebar.Winda menyipitkan matanya mengamati wajah yang sangat asing baginya itu, lalu dia pun berkata ragu, “Maaf, siapa, ya …?”“W

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 337

    Ekspresi wajah Winda langsung berubah jadi amat menyeramkan ketika mendengar ucapan Carol yang sangat kasar. Dia pun menepis tangan Carol dan berbalik memelototinya. Namun Carol masih tidak menyerah dan ingin menyerang balik. Seketika itu Jefri langsung berdiri di tengah-tengah mereka berdua untuk mencegah pertikaian tersebut.“Carol, ngapain kamu? Ini bukan tempat untuk kamu cari ribut!” seru Jefri.“Dia yang bikin keluarga kita berantakan, tapi kenapa Kakak masih saja belain dia? Kakak pasti diguna-guna sama dia!”Jefri tidak pernah merasa sekesal ini kepada adiknya sebelumnya. Dia benar-benar tidak kehilangan muka di depan banyak orang dan segera meminta maaf kepada Winda, “Maaf, Carol masih kecil, jadi omongannya masih suka sembarangan. Nggak usah anggap serius omongan dia.”“Dia kan sudah umur 19 tahun, segitu masa masih dibilang kecil? Memang dasarnya kurang pendidikan saja dia!” sahut Yolanda menyindir.“Siapa yang kamu bilang nggak berpendidikan?!” balas Carol dengan amarah me

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 338

    Liman sempat ragu sesaat mendengar itu. Dia melihat ke arah Winda untuk mengetahui apa reaksinya, tapi Winda tidak terlihat memberikan tanggapan apa pun kepada Luna. Bahkan, Winda terlihat sedikit muak dengannya dan dalam pasti sedang mengadilinya.“Luna? Siapa itu? Aku dengar Pak James cuma punya satu anak perempuan, yaitu Bu Winda,” kata Liman seraya menaksir Luna dari atas sampai bawah, lalu dia tersenyum dan meledeknya, “Produk palsu mana bisa diadu sama produk asli?”Orang-orang terdekat James sudah tahu kalau dia memiliki seorang anak angkat. Namun tetap angkat selamanya akan jadi anak angkat, mustahil bisa dipandang setara dengan anak kandung. Apalagi James tidak memiliki anak laki-laki, apakah dia akan memberikannya kepada orang luar? Sudah pasti dia akan mewariskan usahanya kepada anak kandung, yaitu Winda. Selain itu, Liman juga pernah mendengar info orang dalam yang mengatakan bahwa kebangkrutan Gunawan Group disebabkan oleh Jefri yang menyinggung Winda. Dilihat dari sikap W

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 339

    Carol yang tidak terima ingin mencegah Winda pergi, tapi usahanya digagalkan oleh Jefri. Kemudian Jefri mendatangi Winda dan berkata serius, “Aku mau ngomong berdua saja sama kamu, bisa?”“Nggak perlu.”Winda menanggapi pertanyaan Jefri dengan nada yang sangat dingin dan langsung membawa Yolanda pergi melewatinya. Selama ini Winda tidak sekali pun menatap mata JEfri seolah dia hanyalah orang asing yang tidak ada hubungan apa-apa. Melihat sosok Winda yang dingin itu membuat Jefri akhirnya menyadari bahwa dia benar-benar sudah kehilangannya. Winda sudah tidak mencintainya lagi … atau lebih tepatnya, dari awal Winda memang tidak pernah mencintai Jefri sama sekali.Seketika itu pula Jefri teringat kembali dengan detail-detail kecil yang banyak dia lewatkan, misalnya seperti kebaikan Winda kepadanya berdasarkan kebaikan atau rasa cinta? Misalnya a lagi seperti sejak kapan Jefri mulai tertarik dengan Winda? Apakah hari di mana Winda mengatakan ingin bersama dengan Hengky, atau satu bulan se

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 340

    Santo mengikuti pria itu dari belakang sambil berkata dengan sangat hati-hati, “Pak Hengky, Ibu mungkin hanya kebetulan saja ….”Hengky langsung menghentikan langkahnya dan berbalik menatap asistennya dengan dingin.Baru saja pria itu membuka mulutnya, tiba-tiba terdengar suara perempuan yang memanggilnya dari belakang dengan gembira, “Suamiku?!”Winda sama sekali tidak menyangka bahwa dirinya akan bertemu dengan Hengky di parkiran mobil ini. Perasaan muram yang tadi sempat dirasakan oleh perempuan itu, seketika lenyap tidak tersisa.Perempuan itu langsung melepaskan tangan Yolanda dan berlari ke dalam pelukan Hengky. Dengan wajah tersenyum, Winda berkata, “Aku tadi sudah bilang kalau tadi sangat mirip dengan kamu, tapi Yolanda bilang aku salah lihat.”Yolanda berjalan mendekati mereka dengan wajah setengah bercanda, “Iya benar, tadi aku kira dia berhalusinasi saking kangennya sama kamu, Hengky.”Sebaliknya, wajah Hengky tidak menunjukkan sedikit pun rasa bahagia. Pria itu menundukkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 341

    Kalimat awal perempuan itu hanyalah tebakan saja, tapi kalimat akhirnya adalah sebuah pernyataan.Waktu itu dirinya dan Jefri sedang berada di koridor, kalau Hengky sedang makan di dalam restoran, wajar saja dia bisa melihat mereka berdua dengan jelas. Hanya saja Winda tidak tahu, apa yang dilihat oleh Hengky hingga membuatnya marah seperti itu.Jelas-jelas tadi pagi mereka berdua masih saling menyayangi satu sama lain, sekarang tiba-tiba seperti berubah total.Perempuan itu menatap mata Hengky yang dingin, tersenyum tipis lalu mencondongkan wajahnya hingga ke samping telinga pria itu. “Pak Hengky, apakah Bapak sedang meragukan kesetiaanku?” bisik Winda.“Setia?” Hengky tertawa dengan dingin, sorot matanya seperti tidak ada kehangatan sedikit pun yang tersisa, “Memangnya kamu punya ….”Belum selesai bicara, Winda sudah mencium pria itu, membuat kata-kata kasar yang belum sempat diucapkannya tidak sempat keluar.Raut wajah Hengky menjadi lebih gelap, pria itu menggenggam kedua lengan Wi

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 342

    “Kalau begitu kenapa kamu nggak senang?” Winda menatap nanar pria itu, raut wajahnya terlihat marah.“Nggak apa-apa.” Sepasang mata Hengky terlihat tidak peduli, pria itu memalingkan wajahnya dan memanggil Santo yang berdiri di luar. “Cepat naik dan langsung kembali ke kantor!”Winda menatap wajah dingin pria itu yang seolah tidak ingin memedulikan dirinya sama sekali hanya bisa menggigit bibirnya dengan marah.Sebelum Santo masuk ke mobil, perempuan itu langsung membungkuk dan mencium pipi Hengky dengan cepat. Ketika Hengky menoleh ke samping, Winda sudah membuka pintu mobil dan turun tanpa keraguan sedikit pun.Hengky kembali menarik pandangannya, raut wajahnya yang dingin kembali dengan cepat. “Jalan,” perintah Hengky sambil menaikkan kaca mobilnya.Santo yang tidak berani melawan perintah Hengky langsung menyalakan mesin mobilnya dan berjalan keluar dari tempat parkir tersebut.“Kamu coba periksa belakangan ini siapa saja yang dekat dengan Gunawan Group, singkirkan mereka semua!” H

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22
  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 343

    Winda langsung menyebutkan beberapa jenis hidangan yang disukai oleh Yolanda, tepat ketika Bi Citra berbalik hendak menyiapkan makanan tersebut, Yolanda langsung menahannya dengan sigap. “Jangan repot-repot, sebentar lagi aku mau balik.”Winda mengerutkan keningnya, “Mengapa begitu? Bi Citra ….”“Bi Citra.” Yolanda buru-buru menyelak, “Nggak usah pedulikan aku, kamu pergi selesaikan saja urusan kamu yang lain, aku sebentar lagi akan pulang.”Bi Citra menatap Winda meminta petunjuk, Winda melihat raut wajah Yolanda yang serius, akhirnya menganggukkan kepala memberi isyarat kepada Bi Citra untuk pergi.Begitu Bi Citra keluar, Winda langsung mengerutkan keningnya dan berkata, “Kenapa tiba-tiba mau pulang?”“Cendric lagi dinas di Jenela, aku berjanji untuk menemaninya makan malam hari ini.” Senyum di wajah Yolanda sedikit memudar, emosi yang sulit dijelaskan terpancar keluar dari sepasang mata hitam perempuan itu.Winda juga ikut tertegun begitu mendengar nama Cendric keluar.Cendric adala

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22

Bab terbaru

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 597

    Hengky mengerti maksud Winda, tapi dia berpura-pura bersikap dingin dan membalas, “Kamu sudah nggak sabar mau ketemu dia? Aku kasih tahu, ya, kamu nggak akan pergi ke mana pun sampai kamu sembuh!”Kata-kata itu bagaikan belati dingin yang menancap jantungnya. Dia menatap Hengky dengan penuh rasa kecewa dan berkata, “Hengky, kamu jelas-jelas tahu aku cuma ….”“Cuma apa? Kamu baik-baik saja di sini. Aku nggak mau kejadian tadi terulang lagi!”“Aku ….”Winda ingin mengatakan sesuatu, tapi melihat tatapan Hengky yang begitu dingin, dia menelan kembali kata-katanya. Hengky pun hanya menatapnya sekilas, tapi ketika dia hendak pergi, dia merasakan hawa dingin yang menempel ke tangannya dari tangan Winda.“Bisa, nggak, kamu jangan pergi dulu?”Kehangatan yang terpancar dari telapak tangan Hengky menyapu bersih hawa dingin yang ada di tubuhnya. Hengky menoleh dan melihat tangan mereka yang sedang saling bertautan, lalu dia beralih melihat tatapan mata Winda yang sedang memohon kepadanya. Ucapan

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 596

    Ketika baru saja keluar dari lift rumah sakit, Hengky melihat sudah ada kerumunan orang yang berdiri di depan kamar Winda. Mereka semua tampak lega melihat kedatangannya.Dokter segera menyambutnya dan berkata, “Pak Hengky datang juga akhirnya. Bu Winda mengurung diri di kamar. Lukanya harus cepat diobati.”“Oke, aku ngerti,” jawab Hengky, lalu dia bergegas mengetuk pintu kamar dan berkata, “Winda, ini aku, buka pintunya.”Perlahan Winda mengangkat kepalanya saat mendengar suara Hengky. Dari matanya tebersit ekspresi kebahagiaan dan turun dari ranjangnya untuk membuka kunci pintu. Mata Winda langsung memerah ketika dia melihat sosok yang tak asing baginya di balik pintu. Dia pun langsung melemparkan tubuhnya sendiri ke dalam pelukannya.Namun Hengky tidak membalas pelukannya. Dia hanya menatap sinis Winda dan menegurnya, “Winda, ngapain lagi kamu?”“Tadi aku mimpi kamu kena tembak tepat di jantung …. Hengky, aku takut.”Tubuh Hengky sempat bergidik sesaat dan detak jantungnya mulai ber

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 595

    “Bu Winda balik ke ranjang dulu. Sebentar lagi dokter datang,” kata si pengawal dengan kepala basah kuyup akibat keringat dingin.Walau begitu, Winda hanya menggelengkan kepalanya dan berulang kali berkata, “Aku mau ketemu Hengky!”“Tapi Pak Hengky lagi nggak di rumah sakit. Ibu ….”Sebelum pengawal itu selesai berbicara, dokter dan perawat yang sedang bertugas datang ke kamarnya Winda.“Ada apa?” tanya si dokter. Lantas, dokter melihat ada bercak darah di lantai, serta tangan Winda yang bersimbah darah. Dokter pun segera berkata, “Ada apa, Bu Winda? Kenapa jarum infusnya dicabut?”Si perawat juga menghampiri Winda dan berkata, “Bu, ayo saya bantu naik lagi ke ranjang. Saya balut dulu lukanya.”Tanpa melakukan perlawanan, Winda mengikuti arahan si perawat untuk diantar kembali ke ranjang. Si perawat pun merasa lega, tapi ketika dia baru ingin membalut lukanya, tiba-tiba Winda menghindar dan dengan matanya yang merah menatap si pengawal, “Aku mau ketemu Hengky. Kalau dia nggak datang, a

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 594

    Hengky menggerakkan bola matanya sekilas dan kembali berkata kepada Winda dengan sinis, “Kalaupun aku mat, aku tetap nggak mau kamu nolong aku.”Raut wajah Winda langsung pucat mendengar itu. Matanya mulai memerah dan dia hendak membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tapi Winda sudah tidak bisa lagi menahan tangisannya. Melihat mata Winda memerah, Hengky jadi merasa gusar dan berpesan kepadanya untuk cukup beristirahat saja. Kemudian Hengky pun berbalik dan keluar dari kamarnya Winda.Winda ingin menahan Hengky untuk tetap berada di sisinya, tapi pintu sudah tertutup rapat sebelum dia sempat berbicara. Kini suasana di kamar jadi tenang. Winda masih tak bisa menahan luapan perasaan dan air mata pun mengalir deras. Dia menggigit bibirnya sendiri dengan keras untuk meredam suara tangisannya, dan menelan semua emosi itu sendirian.Hengky yang baru menutup pintu juga berhenti di depan dan melihat ke dalam melalui kaca kecil. Dia dengan jelas melihat Winda menangis, tapi dia tidak mengeluar

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 593

    “Kenapa bisa jadi begini …,” ujar Winda terkejut. Dia mengira dengan kuasa yang dimiliki keluarga Pranoto, mencari seseorang bukanlah hal yang sulit, lagi pula orang yang dicari juga begitu terkenal,rasanya mustahil tak ditemukan.“Ada seseorang yang hapus semua jejaknya sebelum aku mulai nyari. Semua petunjuk yang ada dipatahkan sama dia,” kata Hengky.Kalau saja pada saat itu Winda tidak menyadari ada sesuatu yang aneh pada mobil itu, mungkin sekarang Hengky …. Sudahlah, Winda tidak mau memikirkannya lebih jauh, dia takut kehilangan Hengky.Mobil Jeep hitam itu tidak mengikuti mereka sampai ke bandara. Mobil itu tiba-tiba muncul dan langsung menodongkan pistol ke arah Hengky tanpa ragu, yang jelas berarti mereka dari awal sudah ada niat untuk membunuhnya. Pertanyaannya, sebenarnya siapa yang bisa melakukan itu?Winda merasa misteri ini jadi makin dalam saja, dan lagi setiap kejadian selalu ada hubungannya dengan dia dan juga Hengky. Winda belum mengalami ini di kehidupan sebelumnya.

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 592

    “Bu Winda, sungguh baik secara kamu sudah terbangun,” ujar Fran melangkah masuk dengan terkejut dan mengulurkan tangannya untuk memeriksa Winda. Dia yang melihat ruangan penuh dengan orang asing, wajahnya menjadi geram dan mengulang, “Aku ingin bertemu dengan Hengky, gimana keadaan dia?”Dokter Fran terdiam sejenak dan berkata, “Pak Hengky tidak terluka. Aku sudah menyuruh perawat untuk memanggil ....”Sebelum Dokter Fran sempat menyelesaikan perkataannya, Hengky dan Santo bergegas datang ke ruangan itu. Melihat Winda yang sudah terbangun, wajah Hengky terlihat tenang, akan tetapi beban di hatinya langsung hilang.“Pak Hengky, Nyonya Winda sedang mencarimu,” ujar Fran.Tertutupi oleh orang-orang di sekitar, Winda tidak dapat melihat Hengky. Dia ingin sekali melihatnya dengan mata kepalanya sendiri kalau pria itu baik-baik saja, jadi dia memaksa mengangkat badannya untuk duduk di ranjang.Tetapi luka di tubuhnya terlalu menyakitkan, hingga membuat dia kliyengan ketika bergerak. Ketika d

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 591

    Santo terlihat tertekan dan berkata, “Mereka selalu selangkah lebih cepat dibanding kita dan bisa melenyapkan semua bukti. Kalau mereka bukan yang mengetahui kita dengan baik, tidak mungkin mereka bisa melakukannya dengan rapi.”Hengky menjawab dengan dingin, “Biarkan Howard melanjutkan investigasinya!”“Pak Hengky ....” Santo sejenak ragu-ragu lalu berkata, “Sekarang di luar negeri tidak aman, dan juga tidak menjamin kalau mereka tidak akan menyerangmu lagi. Apa mungkin kamu ingin aku persiapkan pesawat khusus untuk memulangkan kamu ke kampung halaman?”Walaupun dia tahu kalau kondisi istrinya tidak bisa bergerak, kekuatan dari pihak lawan sangatlah besar dan sepertinya tidak menjamin keselamatan mereka jika tinggal lebih lama di Fontana.Santo di lain sisi tidak memikirkan hal itu, tugas dia hanya untuk menjamin keamanan dari Hengky. Urusan yang lainnya bisa ditunda terlebih dahulu.“Tidak perlu,” tegas Hengky menolak. Dia menoleh untuk melihat Winda yang masih terbaring di ruang pe

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 590

    “Aku bisa bantu menghapus masalah ini, tapi kamu lebih baik lebih jujur ke aku. Kalau kamu membuat masalah sekecil apa pun, kamu mati sendiri saja nanti,” jawab Kakek, setelah selesai bicara dia langsung mematikan teleponnya.Pria itu tersenyum menyeringai sambil mengunci layar teleponan, lalu dia menyimpan teleponnya ke dalam sakunya.Joji yang melihatnya langsung bertanya, “Gimana? Kakek berkenan untuk membantu?”“Dia harus bantu walaupun dia juga tidak berkenan membantu kita. Karena dia lebih takut kalau aku ketangkap Hengky daripada diriku sendiri. Selama aku menyimpan rahasia dia balik kejadian hari itu, Kakek harus tetab membantuku menyelesaikan ekor masalah ini,” jawab pria itu menyeringai.Mendengar itu Joji mendesau dengan lega, lalu mengembalikan senapannya ke pria itu dan berkata, “Bagaimanapun juga kita harus tetap berhati-hati untuk sekarang ini. Meskipun dengan bantuan kakek, kita juga tidak boleh menganggap enteng masalah ini.”“Aku mau menghubungi Winda secara langsung,

  • Perjalanan Waktu Nona Pewaris   Bab 589

    Joji merasa pesimis dengan rencana pria itu. Dia belum belum pernah berhubungan dengan Hengky secara langsung, jadinya dia tidak tahu betapa menakutkan orang itu. Jika Hengky mengetahui kalau ini merupakan perbuatan mereka, sepertinya Hengky tidak akan melepaskan mereka, walaupun dengan bantuan Kakek juga.“Kita diskusikan masalah ini nanti. Sekarang, paling penting yaitu menyelesaikan masalah ini dulu,” ujar Joji.“Oke, aku akan menelpon kakek sekarang,” jawab pria itu mengambil telepon seluler dari kantongnya dan segera menelepon kakek dari buku kontak pada telepon.Teleponnya berdering selama kurang lebih sepuluh detik sebelum diangkat. Suara yang berat dan penuh keagungan terdengar dari teleponnya dan dari suaranya dia merendahkan suaranya dan berkata dengan ketidakpuasan, “Bukannya aku sudah bilang untuk tidak meneleponku jika tidak ada urusan yang penting?”Pria itu menyeringai, matanya terlintas penuh dengan kebencian dan menjawab, “Kalau ga ada urusan penting, tentu aku nggak a

DMCA.com Protection Status